Jodha meneangkan sukanya, tidak akan terjadi hal buruk apa pun. Jodha mendoakan semoga pernikahan sukanya langgeng. Jodha kemudian memakaikan kerudung sukanya.
ritual pernikahan akan di mulai, pengantin pria sedang menjatuhkan sesuatu yg di gantung menggunakan pedangnya. semua orang saling memberi salam. ratu meenawati melakukan ritual penyambutan pd calon menantunya, dhwajendra.
Jalal menatap Jodha yg ada di depannya. ketika ratu meenawati berjongkok dengan pot di atas kepalanya, Jalal teringat saat pernikahan ny dulu dngan Jodha, ia jg di suru memasukkan koin ke pot.
semua orang kemudian masuk k dalam. ratu meenawati memberi tanda merah di kening Jalal. Jodha melihat jk tanda nya meluber, Jodha memberi isyarat pd Jalal. Jalal tdak mengerti, ia malah mennggosok2 hidung nya hingga semua nya ikut merah. anak2 kecil tertawa melihatnya. Jodha membisiki sepupu terkecilnya agar memberitahu Jalal.
sujata menghampiri Jalal dan menarik tangan Jalal hingga dia jongkok “kakak ipar, hidungmu penuh dngan vermilion, lihatlah ini..” sujata menyentuh kening Jalal dan menunjukkannya. Jalal kemudian menggosok hidungnnya. ia menyuruh sujata kembali ke tempatnya.
Jalal melihat kearah Jodha lalu mulai membuat isyarat. Jodha tidak mengerti, ia membuat isyarat ‘apa’
Jalal membalas dngan menggosok2 hidung nya. Jodha mengerti, Jalal memberitahu nya jk vermilionny jg meluber. Jodha kemudian menggosok2 hidungnya, ia membuat isyarat ‘sudah’ Jalal menjawab ‘belum’ menggunakan isyarat mata.
sujata yg melihat interaksi mereka tertawa. ia lalu memberi tahu Jodha jk Jalal sedang mengerjainya “ kakak Jodha, Yang mulia sudah membohongi mu, hidung dia merah krna vermilion, tapi hidungmu merah krna kau usap “ Jalal tertawa, Jodha kesa. namun akhrny ia ikut tersenyum. dalam hati nya Jodha berrkata ‘ prilaku nya mengesalkan, bgitupun sikap nya,’ Jalal msh sj tersenyum.
di kamarnya, sharifudin sedang menjatuhkan pasir dari genggamannya. adham masuk, “kau sedang bermain pasir?” sharifudin menjawab “aku tidak sedang bermain, namun aku sedang menunggu permainan di mulai. Dengan seiring berjalannya waktu, kehancuran Jalal akan semakin dekat”
aham mendekat, ia berkata “benarkah? bgaimana jk rencana mu gagal seperti rencana ku?”
sharifudin tertawa “itulah bedanya kau dan aku, kau bertindak tanpa berfikir, namun aku menyimpan kartu As ku untuk saat yg tepat”
semua orang sudah duduk di tempat nya masing2, sesuai tradisi pendeta akan menyebutkan mahah yg di berikan keluarga mempelai wanita pd mempelai pria. pedeta mulai membacakannya. sharifudin tersenyum licik. setelah selesai, pendeta meminta perwakilan mempelai pria menerima hadiah2 tsb.
ayah dhwajendra menyela, ia meminta ijin pd Jalal untuk bicara, dan memastikan diri nya tidak akan di lukai. Jalal setuju. ayah dhwajendra berkata, amer blum menyebutkan sebuah hadiah lg, benteng ratanpur! semua orang terkejut mendengarnya.
Jalal berkata, bgaiman bs benteng itu di berikan? bentenng ratanpur adalah milik mughal. ayah dhwajendra menjawab jk sharifudin sudah menjanjikan benteng ratanpur sbgai mahar. semua mata memandang sharifudin, tp ia menyangkal nya. ayah dhwajendra berkata, ia menyetujui pernikahan ini hanya krna sharifudin stuju memberikan benteng ratanpu. sharifudin tetap menyangkal, pd Jalal ia berkata jk ia tdak mungkin memberikan benteng tanpa ijin, ia menuduh ayah dhwajendra memfitnahnya.
raja Bharmal menghentikan pertikaian mereka. ia mendekati calon besannya, ia berkata “aku telah memberikan banyak hadiah, kenapa kau jg meminta benteng?” ayah dhwajendra menjawab sebab ia tdak mau bernasib sm seperti bharmal, menikahkan anak nya dngan mughal. ia berkata “ kami ingin aman dr serangan rajput atau pun mughal, jk kami mendapatkan benteng kuat milik raja Jalal, kami akan aman”