ruqaiya bertanya :” jalal, bagaimana keadaan ratu jodha?”
jalal
berjalan ke depan ruqaiya :” aku sudah memberinya penawar,” pada athgah
ia berkata :”athgah khan, mutiara yg kita lihat di kamar Benazir adalah
penawar racun, mari berdoa semoga obat ini bekerja pada ratu jodha”
jala dan ruqaiya masuk ke tempat tidur jodha, ruqaiya terkesiap melihat
betapa pucat nya jodha, ia menutup mulut nya :” Ya Allah..”
jalal
duduk dan mengelus rambut jodha, dia menangis :” ku mohon buka matamu,
ratu jodha.” tabib mengambil kompres di kening jodha, lalu mengendusnya.
jalal bertanya :” apa yg kau periksa tabib?”
tabib :” Yang Mulia, racun sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, sangat sulit menyelamatkannya”
jalal “ ini sulit atau tidak mungkin?”
tabib :’ ini sulit” [www.facebook.com/akdhalover]
jalal berkata keras :” tabib, aku tidak peduli apa yg harus kau lakukan, aku mau kau selamatkan ratu jodha.”
tabib menjawab dengan murung :” baik, yang mulia”
bhaksi
berlari memasuki kamar jodha, ia memaggil jodha, bhaksi duduk di
sebelah ranjang, ia menangis :” kakak ipar , kenapa ini terjadi pada mu?
kenapa Tuhan tidak adil?” pada jalal ia berkata :” Kakak, aku tahu kau
tidak mau melihatku lagi, dan aku telah melanggar perintah mu. tapi aku
tidak bs menghentikan diri ku untuk melihatnya. nanti kau bs menghukum
ku dengan cara apapun yg kau mau, tapi sekarang aku ingin di sebelah
kakak ipar dan berdoa untuknya sampai dia membaik”
dengan
pelan jalal berkata :” aku tidak memperrhatikan apapun selain dirinya,
aku akan berhutang pada mu dan seluruh dunia jika beerkat doa mu dia
membaik”
darah
menetes keluar dr mulut jodha, semua orang begitu ketakutan melihat
jodha batuk darah,
jalal memanggil nama jodha, pada tabib ia bertanya
dengan penuh kesedihan :” mengapa ia jd seperti ini? kau adalah tabib,
kau adalah penyembuh. kau punya obat untuk mengobati. lalu kenapa dia
tidak membaik? mengapa kau tidak bs menyembuhkan dia? ” semua orang
menangis, bahkan maham pun terlihat khawatir.
ruqaiya :” Jalal ,
bersabarlah. dia akan baik-baik saja. tabib sudah mencoba yg terbaik, ia
adalah tabib terbaik di Negara ini.”
jalal membentak :” aku mau hasil. aku tidak mau melihat ratu jodha kehilangan nyawa nya.” jalal menangis lalu pergi dari sana.
hamida memerintahkan agar athgah selalu bersama jalal, jalal tidak boleh sendirian di saat seperti ini.
ruqaiya
duduk di tempat jalal tadi, ia terus menangis. pada tabib dia berkata
:” tabib, ratu jodha membahayakan nyawanya demi menyelamatkan raja, aku
tidak bs membiarkan dia mati” moti mengusap air matanya.
ruqiaya
:” tolong lakukan sesuatu untuk menolongnya” tabib mengangguk, ruqaiya
:” berikan dia obat apapun yg dia butuhkan, namun jangan biarkan dia
meninggal.”
Jalal
terus berjalan, athgah dan beberapa menteri berrlari mengejarnya.
mereka berhenti saat jarak dengan jalal sudah cukup dekat. jalal
teringat saat jodha mengatakan dia sudah tidak membenci jalal, jg saat
dia menggenggam tangan jodha.
jalal
berjalan hingga sampai di depan masjid, seorang pelayan datang
membawakan sorban. jalal masuk ke dalam, ia teringat saat di ajmer,
jodha berdoa menurut cara Islam. jalal berdoa, dia terus menangis.
di
luar, Ahgah berdoa “ Ya Allah, biarkan hari ini berrlalu. akhiri waktu
yg terasa panjang dalam 24 jam ini, kepada Alllah, aku mohon selamatkan
ratu jodha, dan tenangkanlah Yang Mulia”
Di
kamar Jodha, tabib meminta maaf karena ia tidak bs menyelamatkan jodha.
semua orang terkejut. untuk bs menyelamatkan jodha, tabib meminta ijin
untuk memindahkan jodha ke klinik istana, sebab di sana fasilitas nya
lebih lengkap.
hamida bertanya :” apakah akan aman bagi nya di pindahkan ke klinik dalam kondisi ny yg sekarang?”
ruqaiya
berusaha menenangkan hamida jg dirinya sendiri, dengan terisak krna
menahan tangis, ia berkata :’ ibu, seharusnya kita tidak boleh putus
asa. dia akan baik-baik saja, kita tidak akan kehilangan ratu jodha”
pada tabib, ruqaiya memerintahkan :” lakukan semua yg kau bisa untuk
menyembuhkan ratu jodha, lakukan semua yg kau bisa”
di masjid, jalal menangis, ia berdoa;
“Ya
Allah, Kau selalu berikan lebih dari yg Ku minta. bahkan sebelum aku
tumbuh dan mengerti peraturan dunia, Kau sudah menjadikan aku raja. kau
selalu berikan padaku ketenaran, kekayaan dan kebahagiaan yg besar, kau
sudah selalu menjaga derajatku. tapi, jangan buat aku kehilangan orang
yg tanpa nya aku tidak bisa hidup. Ya Allah, aku tidak bisa hidup
tanpanya. aku selalu menyembunyikan perasaan ku pada nya dari dunia,
tapi apa aku bs tetap bersembunyi dari-Mu? hari ini aku datang pada-Mu,
raja india, penguasa kedua di dunia telah datang pada-Mudan berlutut di
hadapan-Mu. aku mohon pada-Mu, tolong selamatkan Ratu Jodha. akulah yg
bersalah karena tidak mempercayai nya, jadi hukumlah aku, tapi jangan
ambil hidup ratu Jodha. [by hime]
Allah Yang Maha Perkasa, kumohon tunjukkan kami kasih sayang-Mu.
Kau Yang Terkuat dari semuanya, Kumohon, tunjukkan kami pengampunan-Mu, aku tak bisa hidup tanpa nya.”
setelah
mencium AlQuran, jalal berjalan jendela, ia masih terrus menangis
terisak. jalal mengikatkan benang di jendela, ia semakin sedih saat
terringat melakukan hal yg sama bersam jodha ketika di Ajmer.