di tempat lain, pratap sedang mendiskusikan masalah yg sama “jk ada orang yg akan tersakiti krna masalah ini, dia adalah Putri Sukanya, aku tidak akan membiarkan hal itu terrjadi. Rajput tdak mengirbankan nyawa dan kehormatan para wanita, kita tdak menganggap nyawa mereka sbgai sebuah penawaran, tapi ini bkanlah pernikahan, melainkan sbuah kesepakatan. ini bertentangan dnga tugas kerajaan kita. aku tidak bs mendukungmu dalam hal ini” wajendar berkata ia menghargai dan setuju dnga ucapan pratap, namun kenyataannya, mereka memang telah di janjikan benteng. pratap berkata “ jk kau menginkan sebuah benteng, kepa kau tidak berjuang seperti ksatria sejati? rebut bentengnya! kenapa kau melakukan tawar menawar seperti pedagang? pangeran Wajendra, kau adalah temanku, jadi aku akan memberi tahu mu, ini tidak benar!:”
wajendra “ kau benar pangeran pratap, aku selalu menganggap mu temanku, aku selalu mengharapkan saran dr mu, tapi masalah ini…” ayah wajendra menghentikan ucapan wajendra dan menyuruh nya diam. “kau masih muda dan tdak berpengalaman” pd pratap ia berkata :”pangeran pratap, kita berjuang untuk sebuah kehormatan, skrng mslah ini jg menyangkut wibawa ku, mereka harus menarik perrkataan mereka” pratap berdiri, ia tdak mendukung ayah wajendra, mereka telah menghancurkan martabat rajput. “seorang rajput membuat janji untuk persahabatan, namun seorang pengecut membuat orang lain berjanji demi keselamatan nya. kau itu orang rajput, kau bs bertarung. kalau bgtu mulailah peperangan, hadiah dr pengantin perrempuansudah di berikan secara sukarela, dank au harus menerimanya, kau tidak boleh menolaknya. hanya orang2 pemberani yg menguasai tanahnya. jk kau ingin berperang untuk merebut benteng ratanpur, aku akan membantumu” pd wajendra pratap berkata “kau harus ingat, pengantin pria itu akan di hormati setelah ia membawa pulang pengantin wanita ke rumahnya, jk pengantin pria gagal membawa pengantin wanita nya, ia akan di anggap seperti raja yg telah kalah dalam pertempuran. ku harap kau tidak akan di hina seperti itu’ pratap pergi.


maham menyuruh Jalal minum jus yg dia bawa supaya lebih tenang. Jalal berkata “ bisakah kau membawakan sesuatu yg bs membuat darah ku berhenti mendidih? aku bs saja menghancurkan dhawalgarh dngan cepat tp aku tdk melakukannya, sebab aku telah berjanji akan meindungi wajendra dan ayahnya. aku menjodohkannya dngan gadis terrhormat seperti Sukanya, aku memberikannya kehormatan untuk menjadi keluargaku. namun ternyata mereka tdak menghormatiku.” maham berkata, Jalal pernah berkata ingin memenangkan hati orang2 ini, namun ia tdak akan bs memenangkan hati orang2 egois . maham berkata Jalal telihat lemah krna menghadiri pernikahan ini, krna diam saja setelah mendapat serangan hingga sebanyak 2x. maham menyarankan supaya mereka segera kembali ke agra. Jalal setuju, ia meminta maham memberitahu ibu nya dan yg lain supaya bersiap pulang k agra.


bharmal mencegah pratap yg ingin pergi dr amer, namun pratap menolak. “akku datang krna pernikahan sepupu ku. namun yg terjadi skrg hanyalah proses tawar menawar, aku tidak tahan menghadapinya, jk aku diam di sinilebih lama lg, aku tdak akan bs menahan diri ku untuk membunuh para pengecut2 itu”
raja bharmal berusaha menyakinkan keluarga mempelai pria, namun mereka tetap menolak pernikahan jk tidak mendaptkan benteng ratanpur.
Jodha sedang berdiri di depan jendela, moti memasuki kamar,. Jodha bertanya apa moti melihat sukanya? moti memberitahu jk sukanya sedang bersama ratu. moti menyerahkan surat kepada jidha. Jodha membacanya. ia lalu ingin meminjam baju moti. moti menolak, tidak pantas Jodha memakai pakaiannya. Jodha menyuruh moti jngan mendebatnya, laksnakan sj perintahnya. moti kemudian mengambilkan Jodha pakaian miliknya.


Jodha memakai pakaian moti. Jodha pergi untuk menemui seseorang, ia menunggu di sebuah lorong istana, sesaat kemudian wajendra menemuinya. ternyata ia yg mengirim surat meminta Jodha datang “maaf, aku terlambat. aku tidak ingin ayah ku tahu” Jodha bertanya, mengapa wajendra ingin ia dtng? wajendra berkata, hanya Jodha yg bs menolongnya, ia tidak setuju dngan apa yg terjadi. ia tidak ingin menikah hnya krna benteng. Jodha bertanya mengapa wajendra tdak membicarakannya dngan ayah ny sendiri? wajendra menjawab “ tradisi kita tidak memperbolehkan kita melawan orang tua, tapi aku sangat ingin menikah dngan Sukanya. Sharifudin datang dngan kesepakatan akan memberikan bebteng sbgai mahar, jk skrg ayah setuju menikahkan aku tanpa benteng, maka ia akan di anggap sbgai pembohong. ini adalah mslh kehormatan”
Jodha senang mendengar Wajendra ternya menyukai dan ingin menikah dngan Sukanya. Jodha berjanji akan membantunya.
Setelah pembicaraan Jodha selesai, Moti langsung menghampirinya. Jodha teringat pembicaraan Sharifudin dan Adik iparnya saat ia menemui Adik Iparnya dan ia juga teringat dengan kekhawatiran ayahnya. Ia semakin yakin bahwa Sharifudin lah dibelakang ini semua. Moti jadi cemas karena Jodha nekat ingin menyelidikinya. Nyawa Jodha bisa dalam bahaya. Namun Jodha tak memperdulikannya, karena ia hanya memiliki waktu satu hari untuk mencari bukti sehingga dapat meyakinkan Jalal.