Jalal bergegas datang keruangan Hamidah. Disana juga ada
Salima. Dengan wajah bersinar ia mengatakan pada Hamidah bahwa Jodha sedang
dalam perjalanan ke Agra, “Ibu, Ratu Jodha akan kembali Ibu.”
Hamidah: “Terima kasih Tuhan kau telah mendengarkan
doaku.” Hamida menghadap ke Salima yang terus tersenyum, “Cubit aku Salima
begum, aku tidak ingin ini semua hanya mimpi.”
Jalal: “Ini bukan mimpi Ibu. Aku dulu telah melakukan
kesalahan, tetapi aku tahu bahwa dia telah memaafkanku.”
Hamidah: “Tidak ada gunananya memikirkan masa lalu Jalal.
Aku berharap kau dan Jodha belajar dari kejadian ini dan mulai saling percaya,
kita harus menyambutnya dengan meriah.”
Jalal bersemangat, “Istriku, Ratu dan kebanggan Agra telah
kembali dan penyambutan akan dilakukan oleh seluruh agra. Hanya karena dia aku
menjadi Kaisar Agung, Dia mengajariku bagaimana untuk memerintah dengan hati. Ratu
salima, buatlah persiapan di Harem.”
Salima mengangguk, “Aku senang melihatmu selalu bahagia
Yang Mulia.”
Jalal: “Ya. Aku tidak pernah sebahagia ini. Ibu, aku
harap suatu saat nanti Ibu akan memaafkan aku.” Hamidah tersenyum bahagia dan
kemudian memeluk putra tercintanya tersebut.
Untuk perayaan, Jalal memberikan tugas kepada semua orang
dengan penuh kebahagiaan yang terpancar jelas diwajahnya. Sharifuddin berkata
dalam hati, “Aku
senang kau kembali ke Agra, Ratu Jodha. Tapi aku sedih karena kau kembali untuk
Jalal bukan untukku.”
Jalal meminta Atgah untuk mengirim pasukan berkuda menuju
Agra dan mengabarkan padanya setiap jam sampai dimana posisi Jodha. Kemudian ia
meminta Maansigh untuk segera pergi berkuda menjemput Jodha dan mengawalnya.
Maansigh tersenyum senang dan segera melaksanakan tugasnya.
Dia berkata kepada Sharifuddin supaya menghias Kerajaan
bersama Shahbudin. Jalal yang masih dalam lamuanannya segera tersadar saat
Jalal menegurnya.
Jalal: “Tuhan tahu betapa bahagianya aku saat ini. Aku
tidak bisa mengatakan betapa bahagianya aku mendengar kau datang.”
Hoshiyar memberitahu Moti bahwa Jodha akan kembali. Moti
begitu bahagia mendengarnya, “Terima kasih Tuhan, akhirnya Jodha telah kembali.
Aku harus membersihkan dan mendekorasi kamarnya.”
Moti berlari dan membukai tirai jendela kamar Jodha, “Jodha,
kedatanganmu seperti cahaya yang datang dalam kegelapan.”
Salima datang bersama para dasi dan menghias Kamar Jodha.
Di gerbang Istana, dekorasi bersar-besaran sedang
berlangsung. Jalal memeriksanya. Atgah yang memberi komando disana menyambut
Jalal.
Jalal: “Atgah apakah kau sudah mengirimkan pasukan berkuda?
Aku ingin segera tahu sampai dimana Ratu Jodha sekarang.”
Atgah: “Hamba sudah melaksanakan semua perintah Anda Yang
Mulia. Saya senang Anda memiliki senyum di wajah Anda.”
Jalal: “Ketika Jodha pergi semuanya telah berakhir dalam
hidupku tapi sekarang aku memiliki cahaya harapan dalam hatiku dan sekarang dia
akan datang kembali, aku begitu bahagia.” Jalal memeluk Atgah dalam
kebahagiaannya.
Dan mulai saat itu senyum Jalal terus tampak diwajahnya.
Ia begitu bahagia dan bahkan tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan
kebahagiaannya.