Jodha memasuki kamarnya, ia terharu melihat kamarnya msh persis sm seperti ia tinggalkan dulu. pelayan nya jg mengatakan hal yg sama, ini hamper seperti mereka tdk penah meninggalkan amer. pelayan berkata “saat berada di rumah orang tua, kita merasa damai” Jodha menyuruh para pelayannya pulang ke rumah masing2 untuk menemui orang tua serrta keluarga mereka
Jodha duduk di rnjang ia memperhatikan sekeliling kamranya, mengingat pertengkaran kecil nya dngan Sukanya dulu. Meenawati masuk, ia melihat Jodha duduk lalu menghampirinya. Meenawati mengelus kepala Jodha, Jodha menoleh, setelah melihat ibunya, ia berdiri menghindar. Meenawati berkata, ia tahu jk Jodha marah padanya, krna itulah Jodha menghindarinya.
Jodha membenarkan, :”aku marah padamu, kau lah orang yg paling kupercaya, tapi kau tidak ada di sampingku saat aku membutuhkanmu. kau menyakiti perasaanku, kau menolak membawa ku ke amer di depan semua anggota dewan. lalu kau pergi dr agra tnpa menemuiku, apa yg telah aku lakukan sehingga mendapat perlakuan seperrti ini?” Jodha berbalik pd ibu nya dan berkata “aku kenbali ke amer setelah sekian lama, tidak ada yg berubah dlm kamarku, hanya kau yg berubah ibu. kau tidak mau membawaku pulang bersama mu, apa kau tahu apa yg kurasakan saat kau menolak membawa ku pulang?”
Dengan sedih Meenawati balas bertanya,” apa jkau tahu bgaimana perasaanku saat tahu kau ingin pulang ke amer? seorang ibu itu harus berhati2 saat ia menikahkan putrinya, hanya krna kau sering menghadapi masalah setelah menikah, bukan berarti kau bs pulang ke rumah orang tua mu. jk aku menerrima mu kembali, itu menandakan pernikahanmu dngan raja sudah berakhir, aku mohon cobalah mengerti k=Jodha. kau akan mengerti apa yg aku rasakan saat kau nanti menjadi seorang ibu”
Jodha menangis mendengarnya, ia memeluk ibunya, ia berkata jk ia menyayangi ibunya dan tdak bs marah lama pda nya, Meenawati terharu mendengarnya..


Sukanya dan Shivani dtng, ia meledek bhwa semua rasa sayang ibu nya skrg hanya di berikan pd putrid kesayangan nya saja. Shivani berrkata dngan manja, jk mereka pun ingin menghabiskan waktu dengan Jodha. Meenawati mempersilahkan, Sukanya dan Shivani lalu maju memeluk Jodha, Jodha berkata pd Sukanya “ kau akan segera menikah, tp kau masih saja cemburu padaku” Sukanya menjawab, saat Jodha tdak ada, ia sangat merindukan Jodha. krna skrg Jodha pulang, ia ingin mengenang saat2 indah mereka dulu.. Shivani berkata, itu tidak adil, Sukanya hanya memikirkan dirinya sendiri, Shivani jg ingin bersama Jodha. dngan manja Shivani meminta ibu nya untuk memn=mbela. shib=vani lalu berkata jk ia ingin memakai baju yg sama seperti Jodha. Jodha berkata jk ia membawa bnnyak baju dan perhiasan untuk mereka. Sukanya dan Shivani sangat senang mendengarnya. mereka berebut ingin melihat dan mencoba.


Kakak2 Jodha mengantar Jalal dan rombongannya, Baghwandas berkata karna Jalal blum sembuh benar, mereka sudah menyiapkan tabib untuk siaga melayani Jalal. Jalal berkata ia baik2 saja. Baghwangdas kemudian mengajak Jalal berkeliling setelah makan malam, namun Jalal ingin berkeliling skrg jg. Maham tdak setuju, ia melarang Jalal keluar istana, sebab itu membahayakan nyawa Jalal . kakak2 Jodha tersinggung ,mendengarnya, namun Jalal bersikersa untuk pergi dan berkata ia aman selama kakak2 Jodha menemaninya.
Adham meneteskan air liur melihat pelayan amer lewat, Maham melihatnya dan menyuruh Adham bersmanya.
Raja Bharmal menyambut kedatangan Pangeran Pratap. Bharmal berterimakasih krna Pratap bersedia hadir, nenek menanyakan kabar ibu nya Pratap. Pratap menjawab ibunya baik2 saja, dan selalu berdoa supaya para penjahat (mughal) segera pergi dr tanah mereka. Pratap berkata ia bersedia hadir hanya krna Sukanya menikah dngan orng rajput.
Jalal memuji keindahan istana Amer. dulu ia tdak sempat berkeliling, ia senang krena akhirnya punya kesempatan melihat keindahan Amer.
Pratap yang juga diajak berkeliling oleh Raja Bharmal, melihat penjagaan untuk Jalal yang begitu ketat, sehingga ia akan sulit untuk mendekati jalal.
Rombongan Jalal yang didampingi Saudara2 Jodha, dan rombongan Pratap yang didampingi Raja Bharmal terus berkeliling, hingga akhirnya mereka hendak berlawanan dna akan segera bertemu. Raja Bharmal dan Baghwandas sama-sama khawatir jika Pratap dan Jalal bertemu akan ada perselisihan. Dan akhirnya kedua belah pihak ini pun saling bertatap muka.