Jalal berdiri, ia pura2 malu. “ratu Jodha, apa kau ingin merayuku?”
Jodha berkata ia ingin mengoleskan salep di leher Jalal, “bukalah baju mu, aku akan menutup mata” Jalal membuka baju nya 1 per 1, Jodha menutup matanya, setelah selesai ia memberitahu Jodha. Jodha berdiri dan mengoleskan salep di punggung Jalal.
Jalal mulai mengejek Jodha “ aku tdak tahu mengapa binatan2 itu ingin membunuhku, pertama ular, lalu harimau, dan skrg harimau betina” Jodha berhenti mengoleskan salep “ kau oleskan saj salepnya sendiri” ia pergi dngan marah.
Adham dan Sharifudin sedang bersama. Sharifudin bersyukur krna semua pelaku penyerangan mati. kalau tidak, mereka pasti akan dlm bahaya. Adham menjawab walau pun mereka hidup pun tdak masalah, sebab ia menyembunyikan wajahnya saat menemui mereka. Sharifudin berkata jk penjagaan skrg lebih di perketat, sangat sulit untuk menyerang Jalal skrg. Adham menyuruh melihat sisi baiknya, semakin bnyak orang, maka semakin sulit menemukan dalang dr penyerangan tsb.

Javeda sedang bersama pelayan2 Amer, Maham dtng dan mengusir mereka. Maham bertanya apa yg dilakukan Javeda bersama pelayan Amer? Javedaa mengucapkan “selamat datang ibu” dlm bahasa Amer, Maham bertanya “apa?” Javeda menerangkan jk saat ini ia sedang belajar bahasa Amer dr para pelayan. “aku suka dngan bhasa kita, tp terkadang kita ingin mempelajari yg lain, bukan?” Maham berkata jk mereka d sini sbagai tamu, mereka tdak akan tinggal d Amer. Javeda menjawab :” bgaimana jk suatu saat nanti kita tinggal di Amer ibu? melihat sikap Adham, aku yakin tidak lm lg kita akan di usir dr Agra” Maham kesal mendengarnya, jk memang Javeda menganggap orang Amer baik, maka Javeda boleh tinggal di Amer. Javeda menolak, “tentu saja tidak, kau akan sangat merindukanku dia gra, aku tidak bs melakukan ini pda mu, aku tidak bs membuatmu menderita” dengan pasrah Maham berkata “ya Allah, hari aku sdah yakin jk Adham khan dikutuk dngan nasib yg buruk” dengan polos nya Javeda membenarkan “itu benar, contohnya saja Adham selalu gagal mewujudkan mimpinya menjadi kaisar” Maham membentak Javeda “dasar idiot!! apa kau tidak tahu kapan kau harus diam? sekali lg kau mengatakannya, aku akan memotong lidahmu”


Jalal berjalan di iringi kakak2 Jodha. di saat yg sama Jodha jg berjalan di temani pelayannya, ia akan melakukan puja. pelayan berkata jk hari ini wajah Jodha ceria sekali. Jodha membenarkan, sebab ia akan melakukan puja di kuil Dewi Kali. Hamida dtng menghampiri Jodha, ia bertanya Jodha dr mana saja?
Jodha menjawab, “ aku ketiduran pagi ini? aku tidk bs tidur hingga larut malam” Hamida, ibu dan Nenek senang mendengarnya, tampaknya mereka salah mengartikan ucapan Jodha.
Jalal dtng menghampiri mereka. ia member salam pd ibunya, Meenawati dan Nenek.
Nenek menyuruh Jodha mengapa Jalal ke kuil, namun Jodha menolak sebab Jalal beda agama dngan mereka.
Jalal berkata “mengapa ratu Jodha? kau dtng k ajmer sharif bersamaku, pdhal kau orang hindu. bhkan aku tdak keberatan ikut bersama mu walaupun aku orang mughal’ semua orang senang mendengarnya. Meenawatiu menyuruh Khangar Sigh mengatur nya, sebab Jalal akan ikut k kuil.
Jalal dan Jodha sudah tiba di kuil. salah seorang petinggi mughal melapor jk ia telah memeriksa kuil. kini raja boleh memasuki kuil. Jodha tersinggung mendengarnya, “apa menurutmu ada orang yg akan menyerang mu di tempat suci ini?” dengan tegas Jalal menjawab “ tidak sama sekali, selama kau ada bersamaku, tidak ada yg akan berani menyerangku. lgi pula jk terjadi sesuatu pda ku, kau tahu cr menyembuihkan luka”
Jodha menjawab :”jk kau sudah selesai mengejekku, bs kah kita masuk k dalam?”
saat akan memasuki kuil, Jalal teringat jk ingin memasuki kamar Jodha di Agra, Jalal harus melepas sepatu nya. Jalal lalu melepas sepatu sblum masuk kuil. Jodha jg menyuruh Jalal meletakkan pedang nya, sebab tdk boleh membawa senjata k kuil. Jalal menolak, ia selalu membawa pedang kmana pun. Jodha mengingatkan, saat di ajmer sharif, Jalal menaruh pedang nya d luar. ini adalh tempat suci, saat seseorang berdoa, ia harus meninggalkan rasa khawatirnya, Tuhan sendiri yg akan melindungi. Jalal lalu menyerahkan pedang nya pd athgah, ia jg melepaskan turbannya. Jodha senang melihatnya. mereka lalu masuk k kuil.
Jodha berdoa d dpan patung Dewi kali. jodh mulai berdoa, Jalal jg akan berdoa, namun ia teringat saat Jodha berdoa menurut islam saat di ajmer. Jalal kemudian berdoa menurut hindu. Jodha bingung melihatnya.
Jalal bertanya apa yg akan mereka lakukan selanjutnya? Jodha menangis, ia teringat saat dulu bersumpah akan meletakkan kepala orang yg telah mengambil perhiasan di kaki patung Dewi kali, di kaki Patung.
Jalal melihat Jodha menangis, ia bertanya mengapa Jodha menangis? pdhal selama ini Jodha selalu merasa damai setelah berdoa.
Jodha menjawab :” aku marah pd diri ku sendiri, Dewi selalu mengabulkan setiap permintaanku, tapi aku hanya bs berjanji 1 hal padanya, aku hanya bersumpah 1 hal padanya, aku bersjanji aku akan menyimpan kepalamu d kaki-Nya” Jalal terkejut mendengarnya.
Jodha melanjutkan “ tapi aku telah di takdirkan, maka aku tidak akan bs memenuhi janjiku, bagaimana mungkin aku memenggal kepala suami ku?”
Jalal bertanya “kau ingin menaruh kepala ku di kakinya?“
Jalal kemudian melangkah k depan patung. Jodha bingung melihat nya, Jalal bersujud dan meletakkan kepalany di kaki Sang Dewi .
Jalal berkata “ kau tidak perlu memenggalku untuk memenuhi janjimu. yg harus aku lakukan hanyalah meletakkan kepalakku di kaki Sang Dewi,”