Di tenda Mughal, Javeda sedang mengendap2 mencari Adham, ia takut mendengar suara2 binatang liar sehingga tidak bs tidur. Javeda melihat Maham, ia berlari memeluk Maham, Maham Anga benar2 kaget di buatnya (lucu bnget liat muka kaget nya Maham :D)
Javeda :”kau sperti malaikat bgi ku?”
Maham:”apa?”
Javeda “aku takut sendirian, aku mohon temani aku ibu” Javeda ingin memegang tangan Maham, namun Maham menampiknya
Maham ”jika aku menemani mu, siapa yg akan melindungiku dr dirimu?’ Maham ingin masuk ke tenda namun Javeda mencegahnya
Javeda “ berhentilah bercanda ibu, kau tidak bs percaya pd binatang. jk seekor macam bs menyerang dan melukai ksatria pemberani seperti Raja, maka ia jg bs membunuh dan memakanku”
Maham “ dia tidak akan bodoh bermain2 denganmu. kau akan baik2 saja”
Javeda “ ibu, kumohon tetaplah bersama ku, untuk kebaikan makanan yg aku buat!”
Maham “ aku bersumpah tidak akan memakan apa pun mulai dr skrang”
Javeda ‘lakukan untuk kebaikan kemanusiaan”
Maham “aku tidak punya prikemanusiaan Javeda”
Javeda “ jk macan membunuhku, kau akan kehilangan bnyak hal, “
Maham :” dan aku akan kehilangan apa?”
Javeda :” pikirkan saja, jk aku tetap hidup, nanti aku akan punya anak di masa depan, dan mereka akan menjadi cucumu, saat mereka dewasa nanti mereka akan menggoda mu, kau akan memberi makan mereka, memndikan mereka, dan menidurkan mereka. pikirkan itu, seekor macan mungkin akan menjadi alasan menghancurkan semua mimpimu”
Maham menjawab dengan sengit “ tapi apa kau perrnah berfikir, jk macan itu membunuh ku, bkan dirimu, maka mimpiku jg akan hancur”
dengan yakin Javeda menjawab “ ibu, macan tdak akan dtng ke sini, aku dengar jk macan itu takut pd api”
Maham “apa maksudmu aku ini api?”
Javeda “ tidak, aku tdak sedang membicarakanmu, aku sedang membicarakan api yg ada di belakangmu. aku akan mengambil obor itu, aku akan melindungi kita berdua, tunggu di sini” ketika Javeda berlari untuk mengambil obor, Maham Anga cepat2 kabur (seorang Maham tdak berkutik di hadapan Javeda, hhahaa)
Jodha bertanya pd pelayan, diantara semua tenda yg ada, yg mana yg merupakan tenda nya? pelayan menunjuk sebuah tenda, namun Jodha menjawab itu tenda Raja, dan benarlah, Jalal sedang berjalan keluar dr tenda. Jodha berkata pd pelayan jk ternyata ia benar, pelayan memuji Jodha, skrg Jodha sdah mulai meMahami Raja, Jodha memarahi pelayan, ia menyuruh agar jngan berlebihan, ia bs tahu itu tenda Raja sebab banyaknya penjaga d dpan tenda.
Jalal menatap dr jauh Jodha yg sedang berbicara dngan pelayan, membandingkan nya dengan bulan.
Athgah Khan dtng memberitahu jk ia sudah menyiapkan perahu untuk Jalal, sebab ia tahu jk Jalal sangat suka berlayar.
“bagus sekali, karna skrg sedang purnama, ini akan menarik sekali untuk pergi naik perahu di danau” Jalal berkata bgtu smbil rus menatap Jodha.
athgah berkata, saat ini mereka berada di wilayah musuh, dan Jalal blum sembuh, jd ia menyarankan agar Jalal tdak pergi sendirian, ia akan mengirim pasukan untuk menemani . Hamida keluar dr kemahnya, ia mendengar ucapan athgah dan bertanya kemana athgah akan mengirim pasukan? athgah memberi salam dan memberitahu rencana Jalal. Jodha melihat kearah mereka. Hamida berkata Jalal tidak akan pergi sendiri, ia lalu memanggil Jodha, ia bertanya apa Jodha suka naik perahu? pelayan Jodha yg menjawab, saat di Amer dulu, Jodha sering naik perahu. Jodha member tanda agar pelayan nya diam. Hamida memutuskn supaya Jalal dan Jodha menaiki perahu berdua. Setelah Hamida perrgi, Jalal menyuruh Jodha mengikutinya.
Di perjalanan Jodha mengomel “ dia itu suka yg aneh2 , ini sudah larut malam, dan ia ingin pergi naik perahu” Jalal bertanya apakah Jodha mengatakan sesuatu? dngan ketus Jodha menjawab ‘memangnya kenapa? kau tdk pernah mendengar siapapun, kau memenuhi keinginanmu sendiri saja”
Mereka tiba di tepi danau, perahu dan tukang perahu sudah menunggu, Jalal naik ke atas perahu dan mengulurkan tangan, namun Jodha mengacuhkannya. Jalal menyuruh Jodha agar tdakl berfikir macam2. Jalal tdak ingin Jodha terjatuh, Jodha tdak akan bs naik ke perahu tanpa bantuan. Jalal mengulurkan tangan nya lg, kali ini Jodha menyambut uluran tangan Jalal, namun ia terpeleset. Untunglah Jalal menangkapnya.
Mereka kemudian duduk, tukang perahu mendayung perahunya. Jodha dan Jalal duduk berrhadap2an. Jalal trus menatap Jodha, membuat Jodha salah tingkah, saat akhirnya Jodha melihat ke arah Jalal, Jalal berkata “ pelayanmu berkata kau suka naik perahu”
Jodha menyindir Jalal “apapun kegiatan yg menyenangkan ataupun menyiksa, itu tergantung dr siapa yg menemaninya” Jalal berkata jk tdak ada yg bs berdebat dngan Jodha. Jodha kesal mendengarnya, “itulah masalahnya yang mulia, kau tdak berbicara, kau hanya berdebat”
Jodha melihat luka di tangan Jalal berdarah, ia mencondongkan tubuh nya untuk menyendok air danau, namun itu membuat perahu menjadi oleng, Jalal memegang Jodha yg hampir terjatuh, Jalal meledek Jodha “hati2 Ratu Jodha, jk kau tenggelam, orang2 akan mengira aku yg melakukannya”
Jodha mengabaikan ucapan Jalal dan meraih tangan nya, menunjukkan luka di tangan Jalal, Jodha menyuruh Jalal duduk dengan tenang, ia lalu menyendok air dengan tangan untuk membilas darah Jalal, Jodha melakukannya dngan telaten, ia kemudian membersihkan darah menggunakan selendangnya. Jalal meringis kesakitan “pelan2 Ratu Jodha, jangan membuatnya bertambah parah”
Jodha marah, jk Jalal tidak suka dngan apa yg dia lakukan, maka lakukan saja sendiri.. Jodha langsung berdiri sehingga membuat perahu oleng. untung saja Jalal sigap menangkapnya.. Jalal tersenyum usil “ jangan lupa, aku menyelamatkan nyawa mu lg, duduklah”
Jodha duduk kembali, Jalal trus menatap Jodha, Jalal kemudian membantu memakaikan kerudung Jodha. Jalal menggoda Jodha lg “ jk tidak, orang2 akan berfikir aku berlaku tdak pantas pd mu” Jalal menatap luka di tangan nya “ Ratu Jodha, aku rasa kau harus trus membawa salep special mu itu bersama mu. karena orang2 yg ad di dekatmu, mungkin bs terluka kapan saja,’
Saat perahu akan mendekati tepian, Jalal melihat gerakan di semak2.. Jalal kaget melihat bnyak org bersembunyi di semak, sesaat kemudian hujan panah menghujani mereka, mengenai tukang perahu yg tewas seketika. Jalal memeluk Jodha untuk melindungi, Jalal menyuruh jodhha tenang “tenanglah Ratu Jodha, aku bersama mu”