“WHATTT??!!”
Jodha kaget ia sampai tersedak dan menumpahkan juice strawberry nya
Tidak hanya Jodha yang terkejut bahkan Bhaksi dan Javeda sendiri juga tidak
menyangka mereka akan mengatakan hal yang sama
^^^
Mereka bertiga
saling pandang dan sama-sama bingung
“Baiklah,, Kapan?” Tanya Jodha akhirnya setelah ia mulai bisa mengendalikan
keterkejutan nya
“Bulan depan” Jawab Javeda dan Bhaksi dengan serempak lagi
Membuat Jodha mendengus kesal dan geleng-geleng kepala, sedangkan Javeda dan
Bhaksi nampak salah tingkah sendiri
“Oke,,Nona-Nona cantik, one by one. Ok Javeda, explain me now” Kata Jodha pada
Javeda
“Eem,,Aku akan menikah dengan Richard, dia seorang tourist langganan di travel
agent kami, dia dari berasal Inggris, kami sudah mengenal cukup lama, dia
seorang agent rahasia di negaranya dan dua minggu yang lalu dia sudah mengajak
ku bertemu dengan keluarga nya. Yahh,, singkatnya kami memutuskan untuk
meneruskan hubungan ini dalam sebuah ikatan suci pernikahan, oh ya,, Richard
ternyata merupakan sahabat lama Jalal” Jelas javeda.
Jodha dan Bhaksi yang mendengar mengangguk mengerti
“Bhaksi” Lirik Jodha pada Bhaksi, menandakan ia meminta penjelasan dari Bhaksi
sekarang
“Ya,,Aku akan menikah dengan anak pemilik boutique tempat ku bekerja, namanya
Syarifuddin. Awal aku mengenal nya dia adalah seorang pria manja dan pemalas yang
hanya mengandalkan harta orang tua nya, dia anak satu-satunya jadi aku cukup
mengerti mengapa dia begitu manja, tapi saat kami mulai dekat dan dia
menyatakan ketertarikan nya padaku, pelan-pelan aku meminta nya menjadi pria
yang mandiri kalau mau serius denganku dan tak kusangka ternyata dia mau dan mulai
merubah gaya hidupnya, jujur aku tersentuh dengan segala usahanya hingga kini
dia sudah merintis usahanya sendiri, aku sangat senang dengan perubahan nya
begitu pun dengan orang tuanya, hingga mereka meminta kami untuk segera
meresmikan hubungan ini jadi kami memutuskan untuk menikah bulan depan” Jelas
Bhaksi
Jodha menatap
kedua sahabat nya dengan mata berkaca-kaca, ia bahagia mengetahui kedua
sahabatnya akan menikah. Dengan lembut Jodha memeluk kedua sahabatnya dalam
haru, Javeda dan Bhaksi juga membalas pelukan Jodha, mereka larut dalam tangis
haru
“Selamat untuk
kalian berdua, aku sangat bahagia mendengarnya dan semoga kalian selalu bahagia
hingga hanya maut yang dapat memisahkan kalian. Aku sangat menyayangi
kalian,,hiks,,hiks” Lirih Jodha dalam pelukan sahabatnya
“Aku juga sangat
menyayangi mu Jodha dan kau Javeda. Kalian sudah seperti keluarga ku sendiri.
Hiks,,Hiks” Kata Bhaksi dalam isaknya
“Aku bersyukur pada Tuhan yang sudah mempertemukan kita dan berbagi cinta dan
kasih sayang selama ini, semoga kita bahagia selalu walau nanti sudah tidak
bersama lagi. Dan kau Jodha, semoga segera menyusul kami dan menikah dengan
Jalal secepatnya” Javeda mengeratkan pelukan nya
“Aamiin” Ucap
mereka hampir bersamaan
^^^
Dan satu bulan
pun telah berlalu, besok adalah hari pernikahan Javeda dan Bhaksi, ya mereka
sepakat untuk menikah diwaktu dan tempat yang bersamaan besok, semua persiapan
sudah 99.9% hanya tinggal menunggu kedua pengantin pria nya mengucapkan ijab
kabul maka semua yang sudah direncanakan berjalan sesuai rencana. Semua ini
tidak lepas dari bantuan Jodha.
Jodha lah yang selama satu bulan terakhir menjadi orang paling sibuk, dia ingin
semua yang terbaik untuk pernikahan kedua sahabatnya, ia seperti WO dadakan
dalam pernikahan ini membuat Javeda dan Bhaksi sangat terharu atas segala usaha
dan bantuan Jodha.
Sekarang Bhaksi
dan Javeda, mereka sedang berada di salah satu kamar hotel, hotel inilah yang
akan menjadi saksi bisu penyatuan cinta suci mereka dengan pasangan mereka besok
pagi, sedangkan Jodha ia sedang berada di balkon kamar mereka, sejak tadi ia
sibuk dengan handphone miliknya, Jodha tengah berusaha menghubungi Jalal.
Entah kenapa
sudah tiga hari ini Jalal sangat sulit untuk dihubungi bahkan ia hanya membalas
pesan Jodha dengan singkat, tidak seperti biasanya. Jodha hanya ingin
memastikan saja apakah Jalal akan hadir di acara pernikahan Bhaksi dan Javeda
besok, lagipula calon suami Javeda –Richard- Juga merupakan teman lama Jalal, tidak
usah dipastikan lagi seharusnya Jalal datang besok, tapi mengapa sekarang
tiba-tiba Jalal jadi tidak bisa dihubungi begini. Jodha jadi gelisah dan
memikirkan yang bukan-bukan tentang Jalal, ingin mengadu pada Bhaksi atau
Javeda rasanya tidak mungkin, mereka berdua sedang diliputi rasa bahagia
sekarang.
“Tidak mungkin aku membuat mereka ikut
khawatir tentang sesuatu yang belum jelas seperti ini” Batin
Jodha saat ia masuk kembali kedalam kamar dan melihat Javeda dan Bhaksi sedang
bersenda gurau bersama
“Kemarilah
Jodha, mari kita habiskan malam ini hanya untuk kita bertiga” Seru Javeda
senang
Jodha, Javeda
dan Bhaksi larut dengan nostalgia dan rencana-rencana mereka nanti akan seperti
apa hingga kantuk pun mulai datang dan mereka tertidur berdampingan dalam satu
ranjang yang sama seperti biasanya saat mereka di appartement.
^^^
“Kau sudah
siapkan tiket untuk ku ke Spanyol Barry?” Tanya Jalal pada salah satu assistant
nya yang berada di New Zealand ini
“Sudah Mister, ini” Jawab Barry dengan menyerahkan tiket pesawat yang diminta
Jalal
“Terima kasih, aku siap-siap sekarang” Pamit Jalal
Yah, pekerjaan
Jalal di New Zealand sudah selesai sejak dua hari lalu, dan ia pun sudah
menyerahkan kembali tanggung jawab perusahaan tersebut pada orang tua Hasan dan
Husen, Jalal tidak bisa segera pulang karena ia masih harus mengadakan meeting
dengan beberapa client yang sudah ada kerja sama dengan nya juga karyawan
disana yang ingin membuat acara kecil untuk Jalal karena sudah berhasil
mengangkat kembali perusahaan yang sudah hampir bangkrut itu dan membuat
beberapa client kembali mempercayakan kerja sama dengan mereka.
“Ah ya Barry,
terima kasih atas segala bantuan mu selama ini sebagai salah satu assistant ku
disini. Aku memberikan mu cuti dua minggu dan bonus untuk mu. Temuilah Seila,
aku sudah menyerahkan padanya” Kata Jalal tulus pada Barry
“Be-benarkah Mister. Terima kasih banyak Mister” Kata Barry senang dan tanpa
sadar memeluk erat Jalal
“Ya. Hey,,tidak usah berlebihan seperti ini, nikmatilah itu hak mu” Kata Jalal
kemudian
“Maaf Mister, saya hanya sangat bahagia”
“Kalau begitu aku bisa ikut party minggu depan” Gumam Barry namun masih
terdengar oleh Jalal dan entah mengapa membuat Jalal ingin tahu party apa yang
akan di ikuti oleh Barry itu
“Kau sudah punya rencana untuk party rupanya Barry” Kata Jalal
“Ah,,Mi-Mister, anda mendengar nya?” Kata Barry tidak enak
“Kalau boleh aku tahu, party apa itu?”
“Eemm,, Teman-teman ku mengadakan party di Alaska minggu depan untuk melihat
fenomena Aurora disana, karena menurut beberapa sumber dan orang-orang yang
pernah melihat Aurora secara langsung bahwa mulai minggu depan adalah waktu dimana
Aurora biasanya akan muncul. Kami hanya penasaran saja seperti apa fenomena
Aurora itu jika dilihat secara langsung” Jelas Barry panjang lebar, membuat
Jalal tersenyum penuh arti dan seketika teringat akan Jodha Aurora kekasihnya
yang sudah satu bulan ini tidak bertemu dengan nya, mendengar kata Aurora
membuat Jalal merencanakan sesuatu untuk gadisnya itu. Ia sangat tahu kalau
gadisnya itu sangat menyukai segala hal tentang Aurora.
“Baiklah, terima
kasih banyak atas penjelasan mu. Aku permisi dulu”
“Baik, hati-hati Mister”
Jalal sudah
meninggalkan kantor nya dan sekarang ia sudah berada di ruang tunggu Bandara
untuk menuju pulang ke Madrid. Sebenarnya bisa saja Jalal menggunakan jet
pribadi miliknya untuk kembali ke Madrid dan pasti itu akan lebih cepat sampai,
tapi saat ini ia tidak bisa menggunakannya karena jet pribadi miliknya akan
dipinjam oleh Javeda dan Bhaksi serta suami mereka besok untuk pergi ke suatu
tempat untuk honeymoon.
Jalal melihat
handphone nya, ia tersenyum melihat begitu banyak panggilan tak terjawab juga
pesan yang tidak ia balas dari Jodha-nya, Jalal sengaja melakukan hal itu
karena ingin hadir disana tiba-tiba hingga membuat Jodha terkejut, sebenarnya hanya
Jodha yang tidak tahu kalau besok ia akan hadir di acara pernikahan itu, karena
yang lain seperti Javeda, Bhaksi dan calon suami mereka sudah diberi tahu lebih
dulu oleh Jalal bahwa ia pasti akan datang besok.
“Tunggu aku
sayang, aku juga merindukan mu. Sangat” Kata Jalal, kemudian ia mencari sebuah
kontak di handphone nya dan menghubungi nya
“Halo”
“Halo Jalal, aku baru saja akan menghubungi mu. Terima kasih banyak Jalal atas
usaha mu membantu perusahaan papa kembali naik, semoga kau segera diangkat
menjadi komisaris utama The Worlds” Kata Hasan di seberang sana, ya Jalal
menghubungi Hasan karena ingin meminta bantuan untuk memuluskan rencana nya
“Aamiin.. Terima kasih, sudahlah jangan berlebihan seperti itu, semua itu juga
tidak lepas dari karyawan disana yang ikut bekerja keras bersama denganku. Oh
ya,, aku butuh bantuan mu dan Husen sekarang”
“Apapun bro, aku dan Husen siap membantu mu dan kali ini kami tidak akan minta
apa-apa”
“Hahahaa. Bantu aku menyiapkan &^#@(*&($*%#@, dan waktu nya tidak lebih
dari satu minggu. Aku ingin saat aku berada disana semuanya sudah beres”
“WOW,,, Rencana yang luar biasa, harus ku akui kau pria yang sangat romantis
men. Baiklah, aku akan mendiskusikan nya dengan Husen dan kami akan memulainya
segera”
“Ok, aku tunggu kabar baik nya. Bye”
“Siap. Bye”
^^^
Pagi harinya di
kota Madrid, Jalal sudah berada di salah satu kamar hotel tempat acara akan di
selenggarakan dan sampai detik ini pun Jodha masih belum tahu keberadaan nya.
“Jodha, kenapa
wajahmu kelihatan murung seperti itu?” Tanya Bhaksi pada Jodha
Javeda dan Bhaksi sudah selesai di hias, mereka sangat cantik. Begitu pun
dengan Jodha sebagai pendamping dari kedua pengantin itu, Jodha pun sudah
selesai dihias
“Aku,,emm,,”
“Kau memikirkan Jalal?” Tembak Javeda langsung
Jodha mengangguk pelan dan berusaha tersenyum di tengah kegundahan hatinya
karena sampai sekarang tidak kunjung ada kabar dari sang kekasih
Sedangkan Bhaksi dan Javeda masih berpura-pura tidak tahu dan seolah-olah ikut
khawatir
“Hey,,Aku tidak apa-apa, sudahlah. Mungkin Jalal masih sibuk disana dan aku
mengucapkan maaf atas ketidakhadiran nya di acara penting kalian hari ini. Ayo,
sebentar lagi sudah waktu nya calon suami kalian mengucapkan ijab kabul” Ajak
Jodha berusaha tegar
^^^
SAH. SAH. SAH
Resmilah kedua pasangan pengantin itu menjadi suami istri dalam ikatan bingkai
suci pernikahan, air mata haru menetes di pelupuk mata pengantin wanita dan
juga seorang gadis yang tidak lain adalah sahabat mereka, Jodha.
Kini tiba
waktunya untuk resepsi pernikahan mereka, kedua pasang pengantin berada dalam
satu pelaminan yang cukup besar dan sangat cantik, rona bahagia terus terpancar
dari wajah mereka. Jodha masih tidak percaya kedua sahabatnya itu sudah menikah
dan yang membuatnya lucu adalah mereka benar-benar menikah di waktu dan tempat
yang bersamaan.
Jodha sedang
berada di sebuah meja yang menyiapkan ice cream, ia mengambil satu cup dan
mencicipinya. Ia melihat sekeliling dan tak sengaja matanya menangkap bayangan
seseorang, seseorang yang sangat ia kenal dan sangat ia rindukan, Jalal. Namun
ketika ia mengerjap-ngerjapkan matanya dan menajamkan kembali penglihatan nya
sosok tersebut sudah tidak ada lagi, menghilang entah kemana.
Tapi Jodha yang
terlanjur penasaran, memutuskan untuk mencari sosok tersebut untuk memastikan
apa yang tadi dia lihat hanya sebuah ilusi atau benar-benar kenyataan, namun
belum sempat ia mencari lebih jauh, terdengar suara sang MC memanggil namanya.
“Nona Jodha”
Jodha langsung berbalik dan melihat MC tersebut, wajahnya tampak bingung seolah
bertanya ada apa memanggilnya
“Kemarilah Nona, pengantin wanita kita Javeda dan Bhaksi mengharapkan anda
menyanyikan sebuah lagu dalam bahasa India” Kata MC lagi
Jodha yang masih
terkejut dengan permintaan aneh kedua sahabatnya itu, tetap berjalan menuju
panggung yang sudah disiapkan. Saat ia sudah berada di atas panggung, Jodha
melirik pada kedua sahabatnya dan dibalas tatapan memohon dari mereka, Jodha
dengan isyarat tangannya dan ekspresi wajahnya mencoba mengatakan pada mereka bahwa
ia tidak bisa bernyanyi tapi Javeda dan Bhaksi seolah tidak perduli dan tetap
meminta Jodha untuk bernyanyi. “Please” Kata Javeda dan Bhaksi dengan bibir
mereka tanpa mengeluarkan suara membuat Jodha tidak bisa berkata apa-apa lagi
selain menuruti mereka.
“Anda sudah siap
Nona?” Tanya sang MC memastikan
“Si-siap” Jawab Jodha gugup
“Baiklah, ini lagu yang mereka minta untuk anda nyanyikan”
Jodha melihatnya dan keningnya mengernyit heran, ini adalah lagu duet antara
laki-laki dan perempuan, dengan siapa ia akan menyanyikannya nanti, sedangkan
yang ia lihat diatas panggung ini tidak ada orang lain yang sepertinya bersiap
untuk bernyanyi mendampingi dirinya. Lagu yang harus Jodha nyanyikan adalah
sebuah lagu romantis dari film Asshique2 yang berjudul “Chahun Main Ya Naa”, Jodha
cukup tahu lagu ini karena memang ia suka dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Bollywood, begitu pun dengan Javeda juga Bhaksi.
“Ini kan lagu
untuk berduet, lalu dengan siapa aku akan bernyanyi nanti?” Tanya Jodha
Sang MC hanya tersenyum penuh arti pada Jodha dan turun dari panggung membiarkan
Jodha dan para pemusik di belakangnya memulai persembahan mereka
Jodha semakin
dibuat bingung saat music mulai mengalun, bagian awal lagu ini seharusnya dinyanyikan
oleh laki-laki. “Bagaimana ini” Batin Jodha.
Jodha yang masih dilanda kebingungan nya Jodha
seketika mencium aroma parfum maskulin dari seorang pria yang sangat dikenalnya
dan tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan kokoh melingkari perutnya, seseorang
sedang memeluknya dari belakang.
Dada Jodha
berdebar, pipinya memanas hatinya berbunga-bunga saat dilihatnya pria yang
memeluknya adalah Jalal, sang kekasih hatinya yang kini menatapnya penuh cinta
dan tersenyum dengan begitu mempesona
padanya, jika tidak di hadapan orang banyak mungkin Jodha sudah berteriak kegirangan,
tapi pada akhirna ia hanya bisa menahan gejolak di dadanya dengan susah payah.
Sekilas ia melirik kearah Javeda dan Bhaksi, nampak kedua sahabatnya itu
tersenyum dan mengedipkan mata padanya.
Sebenarnya ide
untuk membawakan lagu itu dari Jalal.
Sebelum mulai
bernyanyi Jalal mencium sekilas pipi Jodha yang merona sejak tadi kedatangan
nya, betapa ia sangat merindukan segala yang ada pada gadis nya ini
Mens part
Tu hi ye mujhko bata de, Chahun main ya
naa
Katakan saja padaku, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Apne tu dil ka pata de, Chahun main ya naa
Beritahu aku maksud hatimu, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Jalal bernyanyi
masih dengan satu tangan memeluk mesra Jodha dari belakang, sedang satu tangan
lagi memegang microfone untuk nya bernyanyi
Womens part
Tu hi ye mujhko bata de, Chahun main ya
naa
Katakan saja padaku, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Apne tu dil ka pata de, Chahun main ya naa
Beritahu aku maksud hatimu, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Satu tangan
Jodha berada diatas tangan Jalal yang melingkar posesif di perutnya, satu
tangan nya sama dengan Jalal memegang micforone untuk nya bernyanyi,
punggungnya ia sandarkan pada dada bidang Jalal yang berada di belakangnya, mereka berdua sangat menikmati moment
romantis ini.
Mens part
Itna bata doon tujhko chaahat pe apni mujhko, Yun to nahi ikhtiyar
Biar aku memberitahu mu, Kalauu aku tak punya keyakinan dalam cintaku
Phir bhi yeh socha dil ne, Ab jo laga hoon milne puchhu tujh ek baar
Hati ini masih berfikir, Sekarang kalau kita disini kenapa tidak bertanya
Mixed
Tu hi ye mujhko bata de, Chahun main ya
naa
Katakan saja padaku, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Hhmm,, Apne tu dil ka pata de, Chahun main ya naa
Beritahu aku maksud hatimu, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Suasana romantis
yang dibangun antara Jalal dan Jodha ternyata membuat banyak pasangan dari tamu
undangan lain ikut larut bersama mereka, dengan alunan musik yang merdu para pasangan
yang lain menggoyangkan tubuh mereka bersama, tidak terkecuali dua pasang
pengantin di pelaminan sana
Mens Part
Aisi kabhi pehle hui naa thi khwaahishein
Aku belum pernah memilik hasrat seperti ini sebelumnya
Ohh,, Kisi se bhi milne ki naa kit hi koshishein
Aku belum pernah berusaha menemui seorang sekeras ini sebelumnya
Uljhan meri suljha de chahun man ya naa
Mengakhiri kebingunganku, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Aankhoon aankhoon mein jaata de, Chahun main ya naa
Ungkapkan melalui matamu, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Jodha semakin
terbuai dalam dekapan hangat Jalal yang semakin mendekatkan tubuh mereka
Women’s Part
Mere chhote chhote khwaab hain khwabon
mein geet hain
Aku punya mimpi-mimpi kecil, Mimpi memiliki lagu
Geeton mein zindagi hai chaahat hai preet hai
Lagu yang memiliki kehidupan, cinta dan kasih sayang
Abhi main na dekhoon khwaab wo jin mein
na tu milne
Aku tak bermimpi lagi itu tanpamu
Le khole honth maine ab tak the jo sile
Aku akhirnya bertanya, Apa aku terlalu jauh
Mujhko na jitna mujh pe utna iss dil ko
tujh pe
Hatiku mempercayaimu lebih daripada diriku sendiri
Hone laga aitbaar tanha lamhon mein apne
Mulai mempercayaimu dalam kehampaan ku
Bunti hoon tere sapne tujhse hua mujhko pyaar
Mulai merangkai mimpi tentangmu, Aku jatuh cinta padamu
Puchungi tujhko kabhi naa, Chaahun main
ya naa
Aku tak kan pernah bertanya lagi, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Tere khaabon mein ab jina, Chaahun main kyun naa
Aku ingin hidup dalam mimpimu, Karena aku menginginkannya
“You’re look so
gorgeous tonight” Bisik Jalal membuat Jodha seolah melayang
Men’s Part
Tu hi ye mujhko bata de, Chahun main ya
naa
Katakan saja padaku, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Apne tu dil ka pata de, Chahun main ya naa
Beritahu aku maksud hatimu, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Di akhir lagunya
Jalal melepaskan pelukan nya pada Jodha, ia menarik pinggang Jodha untuk
menghadap padanya dan secepat kilat ia mencuri ciuman dari bibir manis gadisnya
membuat Jodha kaget dan malu karena Jalal mencium nya di depan umum, ia
menyembunyikan wajah nya yang semakin merona di dada bidang Jalal membuat para
tamu yang hadir tertawa lucu melihat Jodha yang malu-malu pada kekasihnya
sendiri.
“I Love you,
sayangku” Bisik Jalal pelan di telinga Jodha
^^^
Setelah bernyanyi Jodha mengajak Jalal untuk mengucapkan selamat pada Javeda
dan Bhaksi
“Aku sudah mengucapkan selamat pada mereka tadi sayang” Kata Jalal
“Hah? Kapan? Bukan kah kau baru saja datang?” Tanya Jodha tidak mengerti
“Hehehe,, Maafkan aku sayang, sebenarnya aku sudah sampai disini sejak tadi
pagi bahkan aku menyaksikan mereka saat ijab kabul dan aku sudah ada disini
sejak tadi” Kata Jalal sambil menjawil hidung Jodha
“Jadi,,Jadi,, Yang tadi aku lihat itu benar-benar dirimu? Kau tega
sekali,,kenapa tidak langsung menemuiku tadi pagi dan kau juga tidak membalas
pesan ku dan menjawab panggilan ku sejak kemarin” Rajuk Jodha dan membuat Jalal
gemas padanya
“Maafkan aku sayang, aku hanya ingin menemuimu di moment romantis seperti tadi.
Hahaa,, Entah itu menurutmu romantis atau tidak tapi aku senang melakukan hal-hal
indah bersamamu seperti tadi, hanya bersama mu”
Jodha tidak menjawab namun ia menyunggingkan senyuman manisnya, ia suka
mendengar kata-kata Jalal barusan padanya, ia merasa sebagai wanita yang begitu
dicintai oleh kekasihnya ini
“I Love You” Kata Jalal. “Dan aku tidak akan bosan mengatakan itu padamu
sayang”
“I love You too Jalal. Terima kasih”
^^^
Saat Jodha dan Jalal sedang duduk bersama di salah satu meja, sebuah suara
menginterupsi mereka
“Maaf Tuan dan Nona, kalian diminta untuk naik ke pelaminan sekarang, ada
sesuatu yang ingin mereka sampaikan” Ujar seseorang tersebut
“Baiklah”
Jodha dan Jalal
sudah berada di pelaminan bersama kedua pasang pengantin. Walau mereka berdua
masih bingung untuk apa mereka diminta naik tapi mereka menikmatinya.
Syarifuddin yang
merupakan suami Bhaksi mulai berbicara, ia mewakilkan diri untuk berbicara
“Selamat malam semua nya, terima kasih atas kesediaan kalian semua untuk hadir
pada acara resepsi pernikahan kami malam ini” Semua tamu mengangguk dan
tersenyum hangat padanya, begitu pun dengan Jalal dan Jodha
“Ehm,, Dan satu
lagi khususnya kami ucapkan terima kasih pada Mr Jalal dan kekasihnya Miss
Jodha.
Jodha merupakan sahabat terbaik dari Javeda dan Bhaksi, ia sangat banyak
membantu dalam persiapan pernikahan kami hingga akhirnya terjadi malam ini, dan
untuk Jalal kami benar-benar tidak menyangka bahwa ia sudah menyiapkan hadiah
yang luar biasa untuk kami, dia memberikan kami hadiah pernikahan berupa pulau
pribadi, sekali lagi terima kasih banyak Jalal. Semoga kau dengan Jodha segera
menikah. Baiklah, hanya itu yang ingin kami sampaikan pada kalian semua dan
nikmatilah pestanya. Terima kasih” Syarifuddin menutup sambutan nya
“Pulau pribadi?”
Tanya Jodha pada Jalal
“Sudahlah sayang jangan berlebihan, sebelumnya aku memang pernah berjanji pada
mereka untuk memberikan hadiah itu”
“Sebenarnya seberapa banyak harta yang kau
miliki Jalal. Apa aku akan terkesan seperti penjilat jika aku bersanding
bersama mu nanti” Batin Jodha
“Kau bukan wanita seperti itu sayang” Kata Jalal
“Eh?”
“Hahaha,,, Ternyata kau begitu polos” Kata Jalal lagi sambil mencubit gemas
pipi Jodha
^^^
Resepsi pernikahan Javeda dan Bhaksi telah selesai, kedua pasang pengantin
sudah berada di kamar pengantin mereka yang berada di lantai paling atas hotel
ini.
Sedangkan Jodha ia langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan diri di ranjangnya
dan tak lama kemudian dia pun tertidur, Jodha kelelahan dengan segala aktifitas
nya akhir-akhir ini dalam membantu menyiapkan pernikahan kedua sahabatnya, ia
senang melakukan itu.
Dan Jalal pun telah berada di dalam kamarnya,
kamar Jodha dan Jalal berdampingan di hotel ini.
Sebenarnya Jalal juga sudah lelah dan ingin segera mengistirahatkan tubuhnya,
namun masih ada hal yang harus diketahuinya terlebih dulu dan membuatnya tenang,
buru-buru Jalal meraih handphonen nya menghubungi seseorang.