Tapi Jodha yang
terlanjur penasaran, memutuskan untuk mencari sosok tersebut untuk memastikan
apa yang tadi dia lihat hanya sebuah ilusi atau benar-benar kenyataan, namun
belum sempat ia mencari lebih jauh, terdengar suara sang MC memanggil namanya.
“Nona Jodha”
Jodha langsung berbalik dan melihat MC tersebut, wajahnya tampak bingung seolah
bertanya ada apa memanggilnya
“Kemarilah Nona, pengantin wanita kita Javeda dan Bhaksi mengharapkan anda
menyanyikan sebuah lagu dalam bahasa India” Kata MC lagi
Jodha yang masih
terkejut dengan permintaan aneh kedua sahabatnya itu, tetap berjalan menuju
panggung yang sudah disiapkan. Saat ia sudah berada di atas panggung, Jodha
melirik pada kedua sahabatnya dan dibalas tatapan memohon dari mereka, Jodha
dengan isyarat tangannya dan ekspresi wajahnya mencoba mengatakan pada mereka bahwa
ia tidak bisa bernyanyi tapi Javeda dan Bhaksi seolah tidak perduli dan tetap
meminta Jodha untuk bernyanyi. “Please” Kata Javeda dan Bhaksi dengan bibir
mereka tanpa mengeluarkan suara membuat Jodha tidak bisa berkata apa-apa lagi
selain menuruti mereka.
“Anda sudah siap
Nona?” Tanya sang MC memastikan
“Si-siap” Jawab Jodha gugup
“Baiklah, ini lagu yang mereka minta untuk anda nyanyikan”
Jodha melihatnya dan keningnya mengernyit heran, ini adalah lagu duet antara
laki-laki dan perempuan, dengan siapa ia akan menyanyikannya nanti, sedangkan
yang ia lihat diatas panggung ini tidak ada orang lain yang sepertinya bersiap
untuk bernyanyi mendampingi dirinya. Lagu yang harus Jodha nyanyikan adalah
sebuah lagu romantis dari film Asshique2 yang berjudul “Chahun Main Ya Naa”, Jodha
cukup tahu lagu ini karena memang ia suka dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Bollywood, begitu pun dengan Javeda juga Bhaksi.
“Ini kan lagu
untuk berduet, lalu dengan siapa aku akan bernyanyi nanti?” Tanya Jodha
Sang MC hanya tersenyum penuh arti pada Jodha dan turun dari panggung membiarkan
Jodha dan para pemusik di belakangnya memulai persembahan mereka
Jodha semakin
dibuat bingung saat music mulai mengalun, bagian awal lagu ini seharusnya dinyanyikan
oleh laki-laki. “Bagaimana ini” Batin Jodha.
Jodha yang masih dilanda kebingungan nya Jodha
seketika mencium aroma parfum maskulin dari seorang pria yang sangat dikenalnya
dan tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan kokoh melingkari perutnya, seseorang
sedang memeluknya dari belakang.
Dada Jodha
berdebar, pipinya memanas hatinya berbunga-bunga saat dilihatnya pria yang
memeluknya adalah Jalal, sang kekasih hatinya yang kini menatapnya penuh cinta
dan tersenyum dengan begitu mempesona
padanya, jika tidak di hadapan orang banyak mungkin Jodha sudah berteriak kegirangan,
tapi pada akhirna ia hanya bisa menahan gejolak di dadanya dengan susah payah.
Sekilas ia melirik kearah Javeda dan Bhaksi, nampak kedua sahabatnya itu
tersenyum dan mengedipkan mata padanya.
Sebenarnya ide
untuk membawakan lagu itu dari Jalal.
Sebelum mulai
bernyanyi Jalal mencium sekilas pipi Jodha yang merona sejak tadi kedatangan
nya, betapa ia sangat merindukan segala yang ada pada gadis nya ini
Mens part
Tu hi ye mujhko bata de, Chahun main ya
naa
Katakan saja padaku, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Apne tu dil ka pata de, Chahun main ya naa
Beritahu aku maksud hatimu, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Jalal bernyanyi
masih dengan satu tangan memeluk mesra Jodha dari belakang, sedang satu tangan
lagi memegang microfone untuk nya bernyanyi
Womens part
Tu hi ye mujhko bata de, Chahun main ya
naa
Katakan saja padaku, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Apne tu dil ka pata de, Chahun main ya naa
Beritahu aku maksud hatimu, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Satu tangan
Jodha berada diatas tangan Jalal yang melingkar posesif di perutnya, satu
tangan nya sama dengan Jalal memegang micforone untuk nya bernyanyi,
punggungnya ia sandarkan pada dada bidang Jalal yang berada di belakangnya, mereka berdua sangat menikmati moment
romantis ini.
Mens part
Itna bata doon tujhko chaahat pe apni mujhko, Yun to nahi ikhtiyar
Biar aku memberitahu mu, Kalauu aku tak punya keyakinan dalam cintaku
Phir bhi yeh socha dil ne, Ab jo laga hoon milne puchhu tujh ek baar
Hati ini masih berfikir, Sekarang kalau kita disini kenapa tidak bertanya
Mixed
Tu hi ye mujhko bata de, Chahun main ya
naa
Katakan saja padaku, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Hhmm,, Apne tu dil ka pata de, Chahun main ya naa
Beritahu aku maksud hatimu, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Suasana romantis
yang dibangun antara Jalal dan Jodha ternyata membuat banyak pasangan dari tamu
undangan lain ikut larut bersama mereka, dengan alunan musik yang merdu para pasangan
yang lain menggoyangkan tubuh mereka bersama, tidak terkecuali dua pasang
pengantin di pelaminan sana
Mens Part
Aisi kabhi pehle hui naa thi khwaahishein
Aku belum pernah memilik hasrat seperti ini sebelumnya
Ohh,, Kisi se bhi milne ki naa kit hi koshishein
Aku belum pernah berusaha menemui seorang sekeras ini sebelumnya
Uljhan meri suljha de chahun man ya naa
Mengakhiri kebingunganku, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Aankhoon aankhoon mein jaata de, Chahun main ya naa
Ungkapkan melalui matamu, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Jodha semakin
terbuai dalam dekapan hangat Jalal yang semakin mendekatkan tubuh mereka
Women’s Part
Mere chhote chhote khwaab hain khwabon
mein geet hain
Aku punya mimpi-mimpi kecil, Mimpi memiliki lagu
Geeton mein zindagi hai chaahat hai preet hai
Lagu yang memiliki kehidupan, cinta dan kasih sayang
Abhi main na dekhoon khwaab wo jin mein
na tu milne
Aku tak bermimpi lagi itu tanpamu
Le khole honth maine ab tak the jo sile
Aku akhirnya bertanya, Apa aku terlalu jauh
Mujhko na jitna mujh pe utna iss dil ko
tujh pe
Hatiku mempercayaimu lebih daripada diriku sendiri
Hone laga aitbaar tanha lamhon mein apne
Mulai mempercayaimu dalam kehampaan ku
Bunti hoon tere sapne tujhse hua mujhko pyaar
Mulai merangkai mimpi tentangmu, Aku jatuh cinta padamu
Puchungi tujhko kabhi naa, Chaahun main
ya naa
Aku tak kan pernah bertanya lagi, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Tere khaabon mein ab jina, Chaahun main kyun naa
Aku ingin hidup dalam mimpimu, Karena aku menginginkannya
“You’re look so
gorgeous tonight” Bisik Jalal membuat Jodha seolah melayang
Men’s Part
Tu hi ye mujhko bata de, Chahun main ya
naa
Katakan saja padaku, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Apne tu dil ka pata de, Chahun main ya naa
Beritahu aku maksud hatimu, Haruskah aku mencintaimu atau tidak
Di akhir lagunya
Jalal melepaskan pelukan nya pada Jodha, ia menarik pinggang Jodha untuk
menghadap padanya dan secepat kilat ia mencuri ciuman dari bibir manis gadisnya
membuat Jodha kaget dan malu karena Jalal mencium nya di depan umum, ia
menyembunyikan wajah nya yang semakin merona di dada bidang Jalal membuat para
tamu yang hadir tertawa lucu melihat Jodha yang malu-malu pada kekasihnya
sendiri.
“I Love you,
sayangku” Bisik Jalal pelan di telinga Jodha
^^^
Setelah bernyanyi Jodha mengajak Jalal untuk mengucapkan selamat pada Javeda
dan Bhaksi
“Aku sudah mengucapkan selamat pada mereka tadi sayang” Kata Jalal
“Hah? Kapan? Bukan kah kau baru saja datang?” Tanya Jodha tidak mengerti
“Hehehe,, Maafkan aku sayang, sebenarnya aku sudah sampai disini sejak tadi
pagi bahkan aku menyaksikan mereka saat ijab kabul dan aku sudah ada disini
sejak tadi” Kata Jalal sambil menjawil hidung Jodha
“Jadi,,Jadi,, Yang tadi aku lihat itu benar-benar dirimu? Kau tega
sekali,,kenapa tidak langsung menemuiku tadi pagi dan kau juga tidak membalas
pesan ku dan menjawab panggilan ku sejak kemarin” Rajuk Jodha dan membuat Jalal
gemas padanya
“Maafkan aku sayang, aku hanya ingin menemuimu di moment romantis seperti tadi.
Hahaa,, Entah itu menurutmu romantis atau tidak tapi aku senang melakukan hal-hal
indah bersamamu seperti tadi, hanya bersama mu”
Jodha tidak menjawab namun ia menyunggingkan senyuman manisnya, ia suka
mendengar kata-kata Jalal barusan padanya, ia merasa sebagai wanita yang begitu
dicintai oleh kekasihnya ini
“I Love You” Kata Jalal. “Dan aku tidak akan bosan mengatakan itu padamu
sayang”
“I love You too Jalal. Terima kasih”
^^^
Saat Jodha dan Jalal sedang duduk bersama di salah satu meja, sebuah suara
menginterupsi mereka
“Maaf Tuan dan Nona, kalian diminta untuk naik ke pelaminan sekarang, ada
sesuatu yang ingin mereka sampaikan” Ujar seseorang tersebut
“Baiklah”
Jodha dan Jalal
sudah berada di pelaminan bersama kedua pasang pengantin. Walau mereka berdua
masih bingung untuk apa mereka diminta naik tapi mereka menikmatinya.
Syarifuddin yang
merupakan suami Bhaksi mulai berbicara, ia mewakilkan diri untuk berbicara
“Selamat malam semua nya, terima kasih atas kesediaan kalian semua untuk hadir
pada acara resepsi pernikahan kami malam ini” Semua tamu mengangguk dan
tersenyum hangat padanya, begitu pun dengan Jalal dan Jodha
“Ehm,, Dan satu
lagi khususnya kami ucapkan terima kasih pada Mr Jalal dan kekasihnya Miss
Jodha.
Jodha merupakan sahabat terbaik dari Javeda dan Bhaksi, ia sangat banyak
membantu dalam persiapan pernikahan kami hingga akhirnya terjadi malam ini, dan
untuk Jalal kami benar-benar tidak menyangka bahwa ia sudah menyiapkan hadiah
yang luar biasa untuk kami, dia memberikan kami hadiah pernikahan berupa pulau
pribadi, sekali lagi terima kasih banyak Jalal. Semoga kau dengan Jodha segera
menikah. Baiklah, hanya itu yang ingin kami sampaikan pada kalian semua dan
nikmatilah pestanya. Terima kasih” Syarifuddin menutup sambutan nya
“Pulau pribadi?”
Tanya Jodha pada Jalal
“Sudahlah sayang jangan berlebihan, sebelumnya aku memang pernah berjanji pada
mereka untuk memberikan hadiah itu”
“Sebenarnya seberapa banyak harta yang kau
miliki Jalal. Apa aku akan terkesan seperti penjilat jika aku bersanding
bersama mu nanti” Batin Jodha
“Kau bukan wanita seperti itu sayang” Kata Jalal
“Eh?”
“Hahaha,,, Ternyata kau begitu polos” Kata Jalal lagi sambil mencubit gemas
pipi Jodha
^^^
Resepsi pernikahan Javeda dan Bhaksi telah selesai, kedua pasang pengantin
sudah berada di kamar pengantin mereka yang berada di lantai paling atas hotel
ini.
Sedangkan Jodha ia langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan diri di ranjangnya
dan tak lama kemudian dia pun tertidur, Jodha kelelahan dengan segala aktifitas
nya akhir-akhir ini dalam membantu menyiapkan pernikahan kedua sahabatnya, ia
senang melakukan itu.
Dan Jalal pun telah berada di dalam kamarnya,
kamar Jodha dan Jalal berdampingan di hotel ini.
Sebenarnya Jalal juga sudah lelah dan ingin segera mengistirahatkan tubuhnya,
namun masih ada hal yang harus diketahuinya terlebih dulu dan membuatnya tenang,
buru-buru Jalal meraih handphonen nya menghubungi seseorang.