“Tidak
bisakah kau lebih merusak moment romantis ini Nona?” Jalal
melepaskan tangan nya dari wajah Jodha, Jodha hanya nyengir tanpa
dosa pada Jalal
^^^
“Hhh,,Baiklah”
Kata Jalal datar
Jalal mengambil makanan yang ada di atas meja
yang sudah disiapkan oleh Javeda sebelumnya, nampak ia mengaduk-aduk
makanan tersebut dengan sendok agar tercampur rata.
Jodha
melihat handphone nya tampak satu pesan dari Javeda yang mengatakan
bahwa Bhaksi akan pulang terlambat karena masih harus memilih
beberapa design yang cocok untuk winter season tahun di catalog
mereka depan.
Jalal
sudah akan menyuapi Jodha masih tetap dengan wajah datarnya, saat
sendok tersebut sudah berada di depan mulut Jodha, Jodha tidak mau
membuka mulutnya. “Hufh,,Lihatlah wajahnya sekarang, tanpa
ekspresi, apa dia marah karena aku menghentikan nya tadi, kekanakan
sekali dia” Batin Jodha
“Buka mulutmu Jodha” Kata Jalal
karena Jodha tak kunjung membuka mulutnya
“Kau marah padaku?”
Tanya Jodha
“Tidak”
“Hehehe,,Maaf
Tuan” Rajuk Jodha sambil mengerjap-ngerjapkan matanya seperti anak
kecil, melihat tingkah Jodha yang manis ini membuat Jalal tersenyum
padanya
CUP – Jodha mengecup singkat pipi kanan Jalal membuat
Jalal kaget dengan ciuman kilat Jodha
Melihat reaksi Jalal membuat
Jodha tersenyum geli dan kembali melanjutkan aksi nya – CUP –
Jodha kini mencium pipi kiri Jalal
“Masih marah padaku Tuan?”
Tanya Jodha setelah aksi nakal nya barusan
Jalal mengelus kepala
Jodha dengan sayang, Jodha menutup matanya menikmati elusan tangan
Jalal di kepalanya
“Tidak sayang,,Bagaimana bisa aku marah
padamu dengan tingkah manismu barusan,,hhmm” Jawab Jalal dan
mencium sekilas hidung mancung Jodha
Jodha membalas dengan senyum
manis
“Baiklah Nona, Sekarang makanlah”
Jalal menyuapi
Jodha hingga makanan itu habis, sesekali mereka bercanda dan berbagi
hal apa saja yang mereka lalui beberapa hari ini saat mereka tidak
bertemu
“Ok,, Sekarang minum obatmu Nona”
“Ugghh,,Aku
sudah seperti orang penyakitan yang terus menerus mengkonsumsi
obat-obatan” Gerutu Jodha, namun ia tetap meminum obat yang
diberikan Jalal padanya
“Memang kau penyakitan” Kata Jalal
enteng pada Jodha
“Jalaaalll” Teriak Jodha kesal
“Hahahaa,,,
Makanya kau harus cepat sembuh sayang, supaya tidak perlu
mengkonsumsi obat-obat ini lagi dan juga,,,” Jalal sengaja
menggantung ucapan nya
“Dan juga apa?” Tanya Jodha
“Dan
juga,,,The Worlds dan Wellington sudah sangat merindukan mu sayang”
Jawab Jalal menggoda
“Hhh,,Benarkah The Worlds dan Wellington
yang merindukan ku atau pemiliknya?” Kata Jodha dan membuat Jalal
terkikik geli
“Menurutmu?” Jalal balik bertanya
“Eemm,,
Menurutku pemiliknya lah yang merindukan ku, ya aku sadar dengan
pesonaku hingga membuat “Tuan Pemilik” itu terus menerus
merindukan ku,,,Hehee” Jawab Jodha percaya diri
“Hahaha,,Kau
percaya diri sekali sayang tapi apa yang kau katakan itu memang
benar. Aku merindukan mu Jodha dan ingin selalu melihatmu berada di
sekitarku, jika kau sudah kembali bekerja maka siang dan malam aku
bisa terus melihatmu di sekitarku, siang hari di The Worlds dan malam
hari Wellington”
“Huffhh,,, Yang ada kau akan menggangguku
bekerja Tuan, aku tidak bisa konsen bekerja jika kau berada di
sekitarku, ah mungkin aku akan melamar pekerjaan di tempat lain saja”
Kata Jodha pura-pura berfikir dengan mengetuk-ngetukan jari di
kepalanya
“Hahaha,, Jangan berharap Nona, aku tidak akan
membiarkan mu bekerja di tempat lain selain dua tempat itu” Jawab
Jalal
“Egois” Ketus Jodha dan bersandar pada kursi rodanya,
wajahnya cemberut ia menghembuskan nafasnya keatas membuat poni nya
melayang-layang, Jalal yang melihat itu menjadi gemas dengan tingkah
lucu gadisnya ini
Dengan cepat Jalal mengecup bibir Jodha yang
saat ini terlihat sangat menggoda membuat Jodha sontak melotot
kearahnya dan hanya dibalas kekehan oleh Jalal.
“Oke
sayang,, Setelah minum obat sekarang waktunya kau untuk tidur” Kata
Jalal dan sekarang Jodha sudah berada dalam gendongan nya
“Ja-lal”
Kata Jodha gugup menyadari tindakan Jalal padanya walau tak dapat
dipungkiri ia juga senang dengan perlakuan Jalal ini
“Tidurlah
sayang” Jalal menundukan kepalanya mencium lembut mata Jodha, ia
mulai melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamar Jodha
(Parah,,, Mr Jalal modus nya udah kronis, kiss-kiss mulu
daritadi,,hihihi)
Jodha
yang malu dengan perlakuan manis Jalal padanya membuat ia
menyembunyikan wajahnya yang merona ke lekukan leher Jalal
“Jalal”
Panggil Jalal yang masih berada di pelukan Jalal
“Hhmm”
“Terima
kasih”
Jalal hanya tersenyum dan semakin mengeratkan gendongan
nya pada Jodha hingga akhirnya kini mereka sudah sampai di depan
kamar Jodha, Jodha membuka handle pintu dengan tangan nya, Jalal
menutup pintu dengan sebelah kakinya dan membawa Jodha ke tempat
tidur dan membaringkan gadisnya disana
Setelah
berbaring Jodha menatap Jalal dengan lembut, Jalal menyelimuti Jodha
hingga ke dadanya, kini ia duduk di samping Jodha, tampak wajah Jalal
terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu membuat Jodha penasaran
dan langsung menanyakan nya
“Kau kenapa
Jalal?”
“Hhmm,,Aku,,Mengkhawatirkan mu
sayang”
“Mengkhawatirkan ku?”
“Ya,, Apa setiap hari kau
ditinggal sendiri seperti ini? Aku tidak menyalahkan Javeda ataupun
Bhaksi yang meninggalkan mu, aku tahu mereka juga punya kesibukan dan
tanggung jawab pada pekerjaan mereka, tapi mengetahui kau yang dengan
keadaan mu seperti ini dan sendirian disini membuat ku khawatir, aku
takut ada apa-apa dengan mu sayang”
“Aku baik-baik saja Jalal”
Jawab Jodha menenangkan Jalal
“Pasti kau akan mengatakan itu.
Baiklah,, aku akan menungguimu disini sampai Javeda atau Bhaksi
kembali” Kata Jalal dan Jodha mengangguk pelan
“Lalu siapa
yang selama ini membantu mu naik dan turun dari kamar ini?” Kata
Jalal lagi
“Seorang laki-laki” Jawab Jodha
berteka-teki
“Siapa?!!” Kata Jalal gusar dan tidak puas dengan
jawaban Jodha
“Ya, karena tidak mungkin kan Javeda atau Bhaksi
yang melakukan itu, lagipula laki-laki itu dengan senang hati
melakukan nya dan tentu saja aku tidak menolak karena aku juga senang
berada dalam gendongan nya” Jodha semakin gencar membuat Jalal
penasaran
“Jangan menguji ku Nona, cepat katakan siapa dia?!”
Kata Jalal kini nada bicaranya sedikit menyeramkan menandakan ia
mulai terpancing amarah
Jodha tertawa geli melihat Jalal yang
seperti orang kebakarakan kumis eh jenggot, dengan perlahan Jodha
mendekatkan tubuhnya pada Jalal dan dengan berani ia mengalungkan
kedua lengan nya pada leher Jalal dan mengecup sekilas bibir Jalal,
Jalal yang masih belum puas dengan jawaban Jodha tidak membalas
ciuman Jodha, tatapan matanya masih dingin dan menuntut jawaban pada
Jodha
“Laki-laki baik itu paman Khaibar” Bisik Jodha di
telinga Jalal dan ia tertawa geli dihadapan Jalal
“Kau
mengerjaiku Nona, terima hukuman mu!” Jalal menarik tengkuk Jodha
dan mencium bibir manis yang sudah mengerjainya ini dengan tanpa
ampun, sesekali Jalal dan Jodha tersenyum dalam ciuman mereka.
(Fiiuuhh,,Buang nafasss,,)
^^^
3
Minggu kemudian,..
Jodha
sudah sembuh total dan sudah kembali beraktifitas seperti biasanya,
kini di appartement mereka hanya tinggal bertiga yaitu Jodha, Javeda
dan Bhaksi. Anak-anak asuh mereka ikuti bersama Paman Khaibar dan
Bibi Anga ke Indonesia minggu lalu, Paman Khaibar dan Bibi Anga
beralasan mereka kesepian di Indonesia dan juga mereka sudah
terlanjur menyayangi anak-anak itu seperti cucu mereka sendiri,
begitu pun dengan anak-anak yang terus menempel pada oma dan opa baru
mereka, awalnya baik Jodha, Javeda dan Bhaksi agak keberatan akan
ditinggal anak-anak karena sudah beberapa tahun ini mereka selalu
hidup bersama dan berbagi semuanya tapi mereka juga tidak bisa egois
jika anak-anak sekarang ingin tinggal di Indonesia bersama Paman
Khaibar dan Bibi Anga, lagipula menurut mereka kehidupan dan
lingkungan di Indonesia jauh lebih baik untuk anak-anak daripada
terus-menerus tinggal di appartement, mungkin anak-anak juga bosan
dan ingin mencari suasana baru. Akhirnya walau dengan berat hati
mereka bertiga mengizinkan anak-anak dibawa Paman Khaibar dan Bibi
Anga ke Indonesia dan mereka berjanji akan bergantian untuk
mengunjunginya.
The
Worlds,,
Jodha
sudah sampai di The Worlds dan telah berada di meja kerjanya saat
ini, sedangkan Jalal ia baru tiba di The Worlds dan kini sedang
berjalan menuju ruangan nya, akhir-akhir ini dia sudah tidak
melakukan ritual wajib sebelum masuk ke ruangan nya, you know why??
Karena
Jodha sudah tidak berada di meja itu lagi, kini Jodha sudah berada di
ruangan yang sama dengan Jalal.. YEAY !!
Jodha
sudah menjadi sekretaris Jalal menggantikan Benazir yang di pecat
bulan lalu, saat Jodha masih sakit dan tidak bisa bekerja, Jodha
selalu mencurigai Jalal dan mengatakan ketidaksukaan nya secara
terang-terangan tentang Benazir pada Jalal, akhirnya Jalal memecat
Benazir karena ia sendiri juga merasa risih dengan tingkah Benazir
yang seringkali sengaja menarik perhatian nya entah itu dengan
kata-kata atau dengan sikapnya yang berlebihan.
Sebagai
gantinya karena Jalal sudah memecat Benazir, Jalal memaksa Jodha
berjanji untuk menjadi sekretaris nya saat ia sudah kembali bekerja
nanti, sebenarnya sekretaris mempunyai ruangan nya sendiri, tapi
karena Jalal yang ingin selalu dekat dan MODUS dengan Jodha jadi ia
memutuskan gadisnya itu untuk satu ruangan dengannya dan disinilah
Jodha sekarang, berada di dalam ruangan bersama Jalal.
“Pagi
Mister” Sapa Jodha hangat seperti biasanya pada sang Boss yang tak
lain adalah Jalal
“Pagi Nona” Balas Jalal dengan mengedipkan
sebelah matanya pada Jodha, membuat Jodha tersipu malu
“Apa saja
jadwal ku hari ini Jodha?” Tanya Jalal kemudian
“Satu jam lagi
anda ada meeting dengan para manager bagian pemasaran, setelah makan
siang anda harus mengunjungi perusahaan milik Mr Peter dan setelahnya
anda ikut dalam launching produk terbaru mereka di Wellington Hotel
malam ini” Jawab Jodha pada Jalal dengan sesekali melihat catatan
yang berada di tangan nya
Jalal
mengangguk kan kepala nya mendengar jawaban dari Jodha, asal tahu
saja di dalam hatinya ia sedang bersusah payah menahan diri untuk
tidak menggoda Jodha atau sekedar mencium pipi chubby nya yang selalu
merona saat ia mulai menggodanya (modus komplikasi !!), sangat susah
bagi Jalal untuk bersikap profesional jika sudah berdekatan dengan
sekretaris cantik nya ini.
“Anda
mendengarkan saya Mister?” Kata Jodha pada Jalal yang sedari tadi
hanya mengangguk mendengar penjelasan nya tanpa berbicara apapun
“Aku
mendengarkan mu Jodha” Jawab Jalal dengan pandangan nya yang tidak
lepas menatap Jodha
“Baguslah,,Kau harus mengingat semuanya
karena aku tidak mau mengulangi membaca jadwal mu lagi”
“Hahaa,,,
Mendengar bukan berarti aku mengingat nya sayang, jadi kau harus
mengulanginya nanti”
“Jalalll” Jodha berteriak kesal pada
Jalal, sudah tidak di perdulikan nya lagi kalau pria yang ada di
depan nya ini adalah Boss nya
Jalal
tertawa senang melihat Jodha yang kesal padanya, ternyata Jalal tidak
pernah bisa menahan diri untuk tidak menggoda Jodha saat mereka
sedang bersama
“Kau menyebalkan” Gerutu Jodha, ia melemparkan
ballpoint yang sedari tadi ia pegang ke tubuh Jalal
“Hey Nona,,
Mana ada seorang sekretaris berlaku kasar seperti ini pada atasan
mereka” Kata Jalal tidak terima
“Apa? Kenapa? Tidak suka?
Tidak terima? Hah?” Balas Jodha dengan ketus pada Jalal
“Ti-tidak,,Bu,,Bukan
begitu sayang,,Maaf aku hanya bercanda” Kata Jalal gugup, ia takut
Jodha benar-benar marah padanya
Sedangkan Jodha tersenyum dalam
hati melihat Jalal yang langsung gugup hanya karena ucapan nya
barusan “Benarkah dia seorang CEO? Hahaha” Batin Jodha
senang
“Sebaiknya kau bersiap Tuan, sebentar lagi meeting dengan
para manager itu akan berlangsung” Ucap Jodha kembali dengan wajah
datar
“Apa kau benar-benar marah padaku Jodha?” Tanya Jalal
memelas
Jodha mendekati Jalal dengan ekspresi wajah yang tidak
terbaca sedangkan Jalal mempersiapkan dirinya yang mungkin akan
menerima teriakan atau bahkan amukan dari Jodha
“Sa-sayang”
Kata Jalal saat Jodha sudah berada di dekatnya dan mensejajarkan
wajahnya dengan Jalal
CUP – Jodha mencium sebelah pipi Jalal dan
tersenyum manis padanya
“Jodha?” Kata Jalal terkejut dengan
apa yang barusan di lakukan Jodha
“Ya Jalal” Jawab Jodha
dengan mesra
“Kau tidak marah?” Tanya Jalal masih
penasaran
“Apa dengan wajah seperti ini dan tindakan ku yang
barusan itu kau anggap aku marah padamu?” Kata Jodha dengan balik
bertanya pada Jalal
Jalal tidak perlu menjawab pertanyaan
gadisnya, ia memberikan senyuman maut nya pada Jodha yang seketika
membuat pipi Jodha kembali merona (Ahhayyy,,,)
“Bersiaplah untuk
meeting nya sebentar lagi Mister” Kata Jodha sebelum ia beranjak
meninggalkan Jalal menuju meja kerja nya
“Terima kasih sayang”
^^^
Siang
harinya setelah makan siang bersama, Jalal pergi keluar untuk bertemu
dengan Mr Pieter, hingga sore Jalal masih belum kembali lagi ke The
Worlds, ia berpesan pada Jodha untuk tidak menunggu nya dan mereka
akan bertemu nanti di Wellington Hotel.
“Huffhh,, Dia pasti akan
kembali menganggu ku bekerja nanti malam. Hhmm,,Beginilah jika
bekerja di perusahaan milik kekasih mu apalagi dia pria sangat
posesif tapi walau begitu aku menikmatinya” Kata Jodha pada dirinya
sendiri sesaat setelah ia membaca pesan dari Jalal
^^^
Wellington
Hotel,..
Tampak
Jodha sedang memasak beberapa menu yang dipesan oleh para tamu, dia
sangat cekatan dan begitu terampil, ia hampir menguasai semua makanan
khas Eropa sekarang
“Jodha” Panggil seseorang
padanya
“Ya?”
“Seseorang mencari mu dan kau disuruh untuk
menemuinya sekarang juga, dia ada di lobby depan”
“Siapa? Aku
tidak ada janji bertemu siapapun” Elak Jodha yang masih sibuk
dengan masakan nya
“Kau akan tahu nanti setelah menemui nya,
cepat kau temui dia dulu, masakan mu biar chef lain yang melanjutkan
nya”
“Huffhh,, Siapa sih dia, seperti orang penting saja”
Kesal Jodha dan ia pun keluar dari dapur hotel tanpa melepas topi dan
baju chef nya menuju lobby tempat si pengganggu itu menunggu nya
Saat
Jodha sudah sampai di lobby, ia celingukan mencari sosok yang yang
ingin bertemu dengan nya yang ia sendiri tidak tahu siapa orang
itu
“Sedang mencari siapa Nona?” Bisik seseorang yang entah
sejak kapan sudah berada di sampingnya
“Jalal” Kata Jodha
setelah melihat seseorang yang berada di samping nya yang ternyata
adalah Jalal
“Ya, ini aku. Siapa yang kau cari sayang hingga kau
tampak terburu-buru dan lupa melepaskan topi dan baju chef mu
ini,,hmm” Kata Jalal lagi dengan sebelah tangan nya melingkari
pinggang Jodha
“Jangan menganggu ku dulu Jalal, aku harus
menemui orang itu dan menanyakan ada keperluan apa dia padaku lalu
aku bisa segera kembali masuk kedalam, ada banyak masakan yang belum
selesai di dalam sana” Kata Jodha serius dengan mata nya masih
fokus mencari-cari di sekitar
“Kau polos sekali sayang, tidak
kah kau sadar kalau aku lah yang mencari mu,,hihihi” Batin
Jalal geli
“Ehm,, Siapa yang mengizinkan mu kembali masuk ke
dalam nona?”
“Maksudmu?”
“Ikut denganku sekarang, sudah
terlalu larut dan kau harus segera pulang” Kata Jalal dengan
melepaskan tangan nya di pinggang Jodha dan meraih tangan Jodha untuk
mengikuti nya keluar
“Jalal,,,” Jodha berontak
“Apa
sayang?” Jalal masih terus menarik tangan Jodha keluar dari
Wellington Hotel
“Astaga,, Jangan katakan kau lah orang yang
ingin menemui ku itu?” Tanya Jodha tidak percaya
“Hahaha,,,
Baiklah kalau itu mau mu, aku tidak akan mengatakan nya” Jalal
mengerling pada Jodha membuat Jodha semakin cemberut dengan tingkah
Jalal yang selalu suka-suka seperti ini
“Jangan menggoda ku
sayang”
“Siapa yang menggoda mu Tuan?! Aku sedang marah
padamu, Hufhh” Ketus Jodha
“Dengan wajah mu yang cemberut
seperti itu dan bibir mu yang maju begitu membuat ku ingin,,,”
“Ingin
apa hah?”
“Hahahaa,,, Sudahlah,, ayo kita masuk” Jalal
mendorong Jodha masuk ke dalam mobil nya
Jodha dan Jalal sudah
berada di dalam mobil, Jalal bersiap untuk melajukan mobil
nya
“Jalal,, Di dalam sana sangat banyak masakan yang belum aku
selesai kan, tidak mungkin aku meninggalkan pekerjaan ku di tengah
jalan, itu tanggung jawab ku dan lagipula jam kerja ku masih ada 2
jam lagi disini, Please,,, aku harus kembali sekarang” Jodha
mencoba memberi pengertian pada Jalal walaupun ia tahu Jalal tidak
akan mau mengerti, tapi apa salahnya mencoba.
“Tanggung jawab mu
adalah melakukan apa yang disuruh oleh Boss mu Nona dan sekarang Boss
mu sudah menyuruh mu untuk pulang, lagipula hotel ku itu mempunyai
banyak chef, mereka tidak akan kewalahan untuk menghandle masakan
para tamu. Sekarang kita pulang,, Oke cantik” Kata Jalal lembut
sambil mengelus pipi Jodha, Jalal juga melepas topi chef yang di
pakai Jodha dan meletakan nya di kursi belakang dan ia mulai
melakukan mobil nya
Jodha
akhirnya mengangguk pasrah, kalau sudah begini percuma saja ia
melawan karena jelas pada akhirnya dia lah yang akan kehabisan
kata-kata sendiri
“Ah ya,,Satu lagi, mulai sekarang, kau tidak
boleh pulang terlalu malam dari Wellington, kalau aku tidak sempat
menjemputmu aku akan menyuruh sopir ku untuk mengantarmu
pulang”
Sekali lagi Jodha akhirnya mengangguk membuat Jalal
tersenyum penuh kemenangan.
“Aku hanya tidak ingin kau
terlalu lelah sayang, jika menuruti kemauan ku maka aku tidak ingin
kau bekerja di malam hari seperti ini, tapi pasti kau tidak akan mau
menuruti ku, jadi menurutku inilah jalan tengah terbaik nya, aku
mencintai mu sayang” Kata Jalal dalam hati.
^^^
Keesokan
harinya,..
“Pagi
sayang” Sapa Jalal mesra pada Jodha seperti biasanya saat ia
memasuki ruangan nya
“Pagi Jalal” Balas Jodha
“Kemarilah
sayang” Kata Jalal menyuruh Jodha mendekati dirinya
“Ada apa?
Jangan macam-macam Jalal, ini dikantor” Kata Jodha sedikit galak,
walaupun pada akhirnya kakinya menuruti perintah Jalal
“As
usual,, Hati dan mulutku selalu berdusta,,bodoh!” Batin Jodha
saat ia sudah berada di samping Jalal
Jalal
menepuk paha nya menyuruh agar Jodha duduk di pangkuan nya, Jodha
yang melihat tingkah Jalal langsung melotot tajam padanya, untuk
permintaan konyol Jalal yang satu ini Jodha tidak mau menurutinya,
dengan cemberut Jodha membalikan tubuhnya dan menghentak-hentakan
kakinya kembali menuju meja kerjanya, tapi baru berapa langkah ia
meninggalkan Jalal, Jalal sudah memeluk tubuhnya dari belakang, Jodha
diam dan akhirnya tersenyum dengan sikap Jalal yang jadi manja pagi
ini.
“Aku
akan merindukan mu sayang” Kata Jalal berbisik di belakang
Jodha
“Memangnya kau mau kemana, sepertinya kau tidak ada jadwal
untuk bepergian jauh sekarang-sekarang ini” Jawab Jodha bingung,
sebagai sekretaris Jalal, Jodha sangat tahu apa saja jadwal Boss nya
ini
Jalal membalikan tubuh Jodha menghadapnya, tangan nya masih
melingkar dengan posesif pada pinggang ramping Jodha
“Aku memang
belum mengatakan nya padamu, aku juga baru tahu tadi pagi”
“Apa?”
Tanya Jodha tidak sabar
“Papa ku, dia ingin mengangkat ku
sebagai komisaris utama The Worlds”
“Waw,,Benarkah,, itu kabar
baik Jalal” Kata Jodha bersemangat
“Ya,, itu kabar baik bahkan
aku sangat senang mendengarnya tapi,,,”
“Tapi apa?”
“Untuk
mendapatkan posisi itu, papa memberi ku tanggung jawab untuk membantu
perusahaan milik orang tua Hasan dan Husen di New Zealand yang saat
ini sedang dalam keadaan genting, orang tua Hasan Husen meminta
bantuan pada papaku untuk membangkitkan kembali perusahaan mereka dan
akhirnya sekarang akulah yang di serahi tanggung jawab itu oleh papa
dan aku hanya diberi waktu satu bulan untuk menyelesaikan semuanya,
katanya sebagai ujian terakhir buatku sebelum menjadi komisaris
utama. Hhmm,,,” Jelas Jalal pada Jodha
Jodha
tidak berkata apa-apa, ia menarik tubuh Jalal untuk lebih mendekat
padanya dan memeluk erat Jalal mencoba memberi semangat padanya,
Jodha mengelus punggung Jalal dengan sayang.
“Apa kau tidak
apa-apa aku tinggal satu bulan ini sayang? Bagaimana kalau kau ikut
saja denganku kesana?” Jalal menawarkan Jodha
“Hhmm,,, Tidak
bisa Jalal, Bhaksi dan Javeda mereka sepertinya ada sesuatu yang
ingin dikatakan padaku dan mereka sudah meminta ku untuk tidak pergi
kemana-mana sekarang, lagipula bukankah kita masih bisa berkomunikasi
walaupun berjauhan”
“Yahh,,, Aku akan merindukan mu sayangku”
Kata Jalal dan ia semakin mengeratkan pelukan nya pada Jodha
“Aku
juga dan cepatlah kembali”
Sore
harinya Jalal sudah pergi menuju New Zealand diantar dengan isakan
tangis Jodha yang membuat Jalal semakin berat meninggalkan nya, namun
kata-kata terakhir dari Jalal mampu membuat Jodha tenang dan kembali
ceria walaupun belum sepenuhnya
“Tunggu aku disini dengan
cintamu sayang, aku akan segera kembali dan akan menjadikanmu milikku
hingga kita tidak akan terpisahkan lagi kecuali atas
kehendakNYA”
“Maksudmu?”
“Menjadikan mu Ny. Jalaludin
Muhammad Akbar sayang” Kata Jalal dengan mencium singkat bibir
Jodha
“Baiklah, aku akan menunggu saat-saat itu” Kata Jodha
tersenyum lembut
“Jaga cintamu hanya untuk ku sayang, Jodha
Aurora ku”
Jodha mengangguk, setitik air mata menetes di pelupuk
matanya, ia membenamkan wajahnya di dada bidang Jalal.
^^^
“Hey,,,Kau
sudah pulang Jodha?” Sapa Bhaksi pada Jodha setelah Jodha masuk ke
appartement mereka
“Ya,,” Jawab Jodha dan ia mendekati Bhaksi
yang sedang duduk santai di sofa
“Dimana Javeda, ah ya,, apa sih
yang ingin kalian bicarakan padaku,,hmm” Tanya Jodha
“Javeda
sedang diatas, lebih baik kau mandi dulu Jodha nanti setelah itu kita
akan bercerita padamu, malam ini akan menjadi malam yang panjang
untuk kita Nona,,hehee”
“Hehehe,,Ada-ada saja,, baiklah, aku
keatas dulu”
Satu
jam berlalu,..
Kini
Jodha, Javeda dan Bhaksi sedang duduk santai di ruang tengah
appartement mereka sambil memakan makanan ringan dan minuman yang di
beli Javeda tadi
“Ok,,Sekarang ceritakan padaku, ada apa dengan
kalian, terserah siapa yang ingin berbicara duluan” Jodha mulai
berbicara sambil meminum juice strawberry kesukaan nya, juice
strawberry yang membuat ia dan Jalal untuk pertama kalinya saling
berbicara walau berakhir dengan kekesalan Jalal karena tingkah
arrogant Jodha saat itu (Ada yang masih ingat episode ini?)
“Aku
akan menikah” Kata Javeda dan Bhaksi serempak, membuyarkan lamunan
nostalgia Jodha tentang Jalal
“WHATTT??!!” Jodha kaget ia
sampai tersedak dan menumpahkan juice strawberry nya
Tidak hanya
Jodha yang terkejut bahkan Bhaksi dan Javeda sendiri juga tidak
menyangka mereka akan mengatakan hal yang sama.
- To Be Continue -