“Jalalll” Jodha berteriak kesal pada
Jalal, sudah tidak di perdulikan nya lagi kalau pria yang ada di
depan nya ini adalah Boss nya
Jalal
tertawa senang melihat Jodha yang kesal padanya, ternyata Jalal tidak
pernah bisa menahan diri untuk tidak menggoda Jodha saat mereka
sedang bersama
“Kau menyebalkan” Gerutu Jodha, ia melemparkan
ballpoint yang sedari tadi ia pegang ke tubuh Jalal
“Hey Nona,,
Mana ada seorang sekretaris berlaku kasar seperti ini pada atasan
mereka” Kata Jalal tidak terima
“Apa? Kenapa? Tidak suka?
Tidak terima? Hah?” Balas Jodha dengan ketus pada Jalal
“Ti-tidak,,Bu,,Bukan
begitu sayang,,Maaf aku hanya bercanda” Kata Jalal gugup, ia takut
Jodha benar-benar marah padanya
Sedangkan Jodha tersenyum dalam
hati melihat Jalal yang langsung gugup hanya karena ucapan nya
barusan “Benarkah dia seorang CEO? Hahaha” Batin Jodha
senang
“Sebaiknya kau bersiap Tuan, sebentar lagi meeting dengan
para manager itu akan berlangsung” Ucap Jodha kembali dengan wajah
datar
“Apa kau benar-benar marah padaku Jodha?” Tanya Jalal
memelas
Jodha mendekati Jalal dengan ekspresi wajah yang tidak
terbaca sedangkan Jalal mempersiapkan dirinya yang mungkin akan
menerima teriakan atau bahkan amukan dari Jodha
“Sa-sayang”
Kata Jalal saat Jodha sudah berada di dekatnya dan mensejajarkan
wajahnya dengan Jalal
CUP – Jodha mencium sebelah pipi Jalal dan
tersenyum manis padanya
“Jodha?” Kata Jalal terkejut dengan
apa yang barusan di lakukan Jodha
“Ya Jalal” Jawab Jodha
dengan mesra
“Kau tidak marah?” Tanya Jalal masih
penasaran
“Apa dengan wajah seperti ini dan tindakan ku yang
barusan itu kau anggap aku marah padamu?” Kata Jodha dengan balik
bertanya pada Jalal
Jalal tidak perlu menjawab pertanyaan
gadisnya, ia memberikan senyuman maut nya pada Jodha yang seketika
membuat pipi Jodha kembali merona (Ahhayyy,,,)
“Bersiaplah untuk
meeting nya sebentar lagi Mister” Kata Jodha sebelum ia beranjak
meninggalkan Jalal menuju meja kerja nya
“Terima kasih sayang”
^^^
Siang
harinya setelah makan siang bersama, Jalal pergi keluar untuk bertemu
dengan Mr Pieter, hingga sore Jalal masih belum kembali lagi ke The
Worlds, ia berpesan pada Jodha untuk tidak menunggu nya dan mereka
akan bertemu nanti di Wellington Hotel.
“Huffhh,, Dia pasti akan
kembali menganggu ku bekerja nanti malam. Hhmm,,Beginilah jika
bekerja di perusahaan milik kekasih mu apalagi dia pria sangat
posesif tapi walau begitu aku menikmatinya” Kata Jodha pada dirinya
sendiri sesaat setelah ia membaca pesan dari Jalal
^^^
Wellington
Hotel,..
Tampak
Jodha sedang memasak beberapa menu yang dipesan oleh para tamu, dia
sangat cekatan dan begitu terampil, ia hampir menguasai semua makanan
khas Eropa sekarang
“Jodha” Panggil seseorang
padanya
“Ya?”
“Seseorang mencari mu dan kau disuruh untuk
menemuinya sekarang juga, dia ada di lobby depan”
“Siapa? Aku
tidak ada janji bertemu siapapun” Elak Jodha yang masih sibuk
dengan masakan nya
“Kau akan tahu nanti setelah menemui nya,
cepat kau temui dia dulu, masakan mu biar chef lain yang melanjutkan
nya”
“Huffhh,, Siapa sih dia, seperti orang penting saja”
Kesal Jodha dan ia pun keluar dari dapur hotel tanpa melepas topi dan
baju chef nya menuju lobby tempat si pengganggu itu menunggu nya
Saat
Jodha sudah sampai di lobby, ia celingukan mencari sosok yang yang
ingin bertemu dengan nya yang ia sendiri tidak tahu siapa orang
itu
“Sedang mencari siapa Nona?” Bisik seseorang yang entah
sejak kapan sudah berada di sampingnya
“Jalal” Kata Jodha
setelah melihat seseorang yang berada di samping nya yang ternyata
adalah Jalal
“Ya, ini aku. Siapa yang kau cari sayang hingga kau
tampak terburu-buru dan lupa melepaskan topi dan baju chef mu
ini,,hmm” Kata Jalal lagi dengan sebelah tangan nya melingkari
pinggang Jodha
“Jangan menganggu ku dulu Jalal, aku harus
menemui orang itu dan menanyakan ada keperluan apa dia padaku lalu
aku bisa segera kembali masuk kedalam, ada banyak masakan yang belum
selesai di dalam sana” Kata Jodha serius dengan mata nya masih
fokus mencari-cari di sekitar
“Kau polos sekali sayang, tidak
kah kau sadar kalau aku lah yang mencari mu,,hihihi” Batin
Jalal geli
“Ehm,, Siapa yang mengizinkan mu kembali masuk ke
dalam nona?”
“Maksudmu?”
“Ikut denganku sekarang, sudah
terlalu larut dan kau harus segera pulang” Kata Jalal dengan
melepaskan tangan nya di pinggang Jodha dan meraih tangan Jodha untuk
mengikuti nya keluar
“Jalal,,,” Jodha berontak
“Apa
sayang?” Jalal masih terus menarik tangan Jodha keluar dari
Wellington Hotel
“Astaga,, Jangan katakan kau lah orang yang
ingin menemui ku itu?” Tanya Jodha tidak percaya
“Hahaha,,,
Baiklah kalau itu mau mu, aku tidak akan mengatakan nya” Jalal
mengerling pada Jodha membuat Jodha semakin cemberut dengan tingkah
Jalal yang selalu suka-suka seperti ini
“Jangan menggoda ku
sayang”
“Siapa yang menggoda mu Tuan?! Aku sedang marah
padamu, Hufhh” Ketus Jodha
“Dengan wajah mu yang cemberut
seperti itu dan bibir mu yang maju begitu membuat ku ingin,,,”
“Ingin
apa hah?”
“Hahahaa,,, Sudahlah,, ayo kita masuk” Jalal
mendorong Jodha masuk ke dalam mobil nya
Jodha dan Jalal sudah
berada di dalam mobil, Jalal bersiap untuk melajukan mobil
nya
“Jalal,, Di dalam sana sangat banyak masakan yang belum aku
selesai kan, tidak mungkin aku meninggalkan pekerjaan ku di tengah
jalan, itu tanggung jawab ku dan lagipula jam kerja ku masih ada 2
jam lagi disini, Please,,, aku harus kembali sekarang” Jodha
mencoba memberi pengertian pada Jalal walaupun ia tahu Jalal tidak
akan mau mengerti, tapi apa salahnya mencoba.
“Tanggung jawab mu
adalah melakukan apa yang disuruh oleh Boss mu Nona dan sekarang Boss
mu sudah menyuruh mu untuk pulang, lagipula hotel ku itu mempunyai
banyak chef, mereka tidak akan kewalahan untuk menghandle masakan
para tamu. Sekarang kita pulang,, Oke cantik” Kata Jalal lembut
sambil mengelus pipi Jodha, Jalal juga melepas topi chef yang di
pakai Jodha dan meletakan nya di kursi belakang dan ia mulai
melakukan mobil nya
Jodha
akhirnya mengangguk pasrah, kalau sudah begini percuma saja ia
melawan karena jelas pada akhirnya dia lah yang akan kehabisan
kata-kata sendiri
“Ah ya,,Satu lagi, mulai sekarang, kau tidak
boleh pulang terlalu malam dari Wellington, kalau aku tidak sempat
menjemputmu aku akan menyuruh sopir ku untuk mengantarmu
pulang”
Sekali lagi Jodha akhirnya mengangguk membuat Jalal
tersenyum penuh kemenangan.
“Aku hanya tidak ingin kau
terlalu lelah sayang, jika menuruti kemauan ku maka aku tidak ingin
kau bekerja di malam hari seperti ini, tapi pasti kau tidak akan mau
menuruti ku, jadi menurutku inilah jalan tengah terbaik nya, aku
mencintai mu sayang” Kata Jalal dalam hati.
^^^
Keesokan
harinya,..
“Pagi
sayang” Sapa Jalal mesra pada Jodha seperti biasanya saat ia
memasuki ruangan nya
“Pagi Jalal” Balas Jodha
“Kemarilah
sayang” Kata Jalal menyuruh Jodha mendekati dirinya
“Ada apa?
Jangan macam-macam Jalal, ini dikantor” Kata Jodha sedikit galak,
walaupun pada akhirnya kakinya menuruti perintah Jalal
“As
usual,, Hati dan mulutku selalu berdusta,,bodoh!” Batin Jodha
saat ia sudah berada di samping Jalal
Jalal
menepuk paha nya menyuruh agar Jodha duduk di pangkuan nya, Jodha
yang melihat tingkah Jalal langsung melotot tajam padanya, untuk
permintaan konyol Jalal yang satu ini Jodha tidak mau menurutinya,
dengan cemberut Jodha membalikan tubuhnya dan menghentak-hentakan
kakinya kembali menuju meja kerjanya, tapi baru berapa langkah ia
meninggalkan Jalal, Jalal sudah memeluk tubuhnya dari belakang, Jodha
diam dan akhirnya tersenyum dengan sikap Jalal yang jadi manja pagi
ini.
“Aku
akan merindukan mu sayang” Kata Jalal berbisik di belakang
Jodha
“Memangnya kau mau kemana, sepertinya kau tidak ada jadwal
untuk bepergian jauh sekarang-sekarang ini” Jawab Jodha bingung,
sebagai sekretaris Jalal, Jodha sangat tahu apa saja jadwal Boss nya
ini
Jalal membalikan tubuh Jodha menghadapnya, tangan nya masih
melingkar dengan posesif pada pinggang ramping Jodha
“Aku memang
belum mengatakan nya padamu, aku juga baru tahu tadi pagi”
“Apa?”
Tanya Jodha tidak sabar
“Papa ku, dia ingin mengangkat ku
sebagai komisaris utama The Worlds”
“Waw,,Benarkah,, itu kabar
baik Jalal” Kata Jodha bersemangat
“Ya,, itu kabar baik bahkan
aku sangat senang mendengarnya tapi,,,”
“Tapi apa?”
“Untuk
mendapatkan posisi itu, papa memberi ku tanggung jawab untuk membantu
perusahaan milik orang tua Hasan dan Husen di New Zealand yang saat
ini sedang dalam keadaan genting, orang tua Hasan Husen meminta
bantuan pada papaku untuk membangkitkan kembali perusahaan mereka dan
akhirnya sekarang akulah yang di serahi tanggung jawab itu oleh papa
dan aku hanya diberi waktu satu bulan untuk menyelesaikan semuanya,
katanya sebagai ujian terakhir buatku sebelum menjadi komisaris
utama. Hhmm,,,” Jelas Jalal pada Jodha
Jodha
tidak berkata apa-apa, ia menarik tubuh Jalal untuk lebih mendekat
padanya dan memeluk erat Jalal mencoba memberi semangat padanya,
Jodha mengelus punggung Jalal dengan sayang.
“Apa kau tidak
apa-apa aku tinggal satu bulan ini sayang? Bagaimana kalau kau ikut
saja denganku kesana?” Jalal menawarkan Jodha
“Hhmm,,, Tidak
bisa Jalal, Bhaksi dan Javeda mereka sepertinya ada sesuatu yang
ingin dikatakan padaku dan mereka sudah meminta ku untuk tidak pergi
kemana-mana sekarang, lagipula bukankah kita masih bisa berkomunikasi
walaupun berjauhan”
“Yahh,,, Aku akan merindukan mu sayangku”
Kata Jalal dan ia semakin mengeratkan pelukan nya pada Jodha
“Aku
juga dan cepatlah kembali”
Sore
harinya Jalal sudah pergi menuju New Zealand diantar dengan isakan
tangis Jodha yang membuat Jalal semakin berat meninggalkan nya, namun
kata-kata terakhir dari Jalal mampu membuat Jodha tenang dan kembali
ceria walaupun belum sepenuhnya
“Tunggu aku disini dengan
cintamu sayang, aku akan segera kembali dan akan menjadikanmu milikku
hingga kita tidak akan terpisahkan lagi kecuali atas
kehendakNYA”
“Maksudmu?”
“Menjadikan mu Ny. Jalaludin
Muhammad Akbar sayang” Kata Jalal dengan mencium singkat bibir
Jodha
“Baiklah, aku akan menunggu saat-saat itu” Kata Jodha
tersenyum lembut
“Jaga cintamu hanya untuk ku sayang, Jodha
Aurora ku”
Jodha mengangguk, setitik air mata menetes di pelupuk
matanya, ia membenamkan wajahnya di dada bidang Jalal.
^^^
“Hey,,,Kau
sudah pulang Jodha?” Sapa Bhaksi pada Jodha setelah Jodha masuk ke
appartement mereka
“Ya,,” Jawab Jodha dan ia mendekati Bhaksi
yang sedang duduk santai di sofa
“Dimana Javeda, ah ya,, apa sih
yang ingin kalian bicarakan padaku,,hmm” Tanya Jodha
“Javeda
sedang diatas, lebih baik kau mandi dulu Jodha nanti setelah itu kita
akan bercerita padamu, malam ini akan menjadi malam yang panjang
untuk kita Nona,,hehee”
“Hehehe,,Ada-ada saja,, baiklah, aku
keatas dulu”
Satu
jam berlalu,..
Kini
Jodha, Javeda dan Bhaksi sedang duduk santai di ruang tengah
appartement mereka sambil memakan makanan ringan dan minuman yang di
beli Javeda tadi
“Ok,,Sekarang ceritakan padaku, ada apa dengan
kalian, terserah siapa yang ingin berbicara duluan” Jodha mulai
berbicara sambil meminum juice strawberry kesukaan nya, juice
strawberry yang membuat ia dan Jalal untuk pertama kalinya saling
berbicara walau berakhir dengan kekesalan Jalal karena tingkah
arrogant Jodha saat itu (Ada yang masih ingat episode ini?)
“Aku
akan menikah” Kata Javeda dan Bhaksi serempak, membuyarkan lamunan
nostalgia Jodha tentang Jalal
“WHATTT??!!” Jodha kaget ia
sampai tersedak dan menumpahkan juice strawberry nya
Tidak hanya
Jodha yang terkejut bahkan Bhaksi dan Javeda sendiri juga tidak
menyangka mereka akan mengatakan hal yang sama.
- To Be Continue -