Jodha berdiri di depan gerbang istana, pengawal mmbukakan gerbang. ratu hamida dan yg lainnya menghampiri Jodha. semua orang terlihat khawatir. Jodha hanya berdiri terpaku diam di luar gerbang. ruqaiya bertanya dimana yang mulia? Jodha hanya terdiam, ruqaiya menghampiri Jodha dan mengguncang tubuh Jodha memaksanya menjawab. Jodha hanya menangis, dengan terbata2 akhinya ia menjawab, Yang mulia sudah meninggal. semua orang terguncang mendengarnya, ratu hamida pingsan, ruqaiya tidak percaya, ia menangis berrlutut, meneriakkan nama Jalal. pengawal menutup gerbang membiarkan Jodha di luar istana sendirian..
Ternyata itu hanya khayalan Jodha, Jodha sedang menguncang2 Jalal untuk menyadarkannya. Jodha menangis, ia datang ke sini untuk mendoakan masa depan Jalal, bukan untuk berkabung. Dengan sengit ia berkata Jalal harus membuka mata!!
Jodha menaikkan Jalal ke atas punggung kuda, wajah Jalal sudah semakin pucat. Jodha mengusapkan darah Jalal ke keningnya, ia teringat saat dulu Jalal memasang tanda di keningnya.
Athgah Khan akhirnya menemukan mereka, ia berteriak ketika melihat keadaanJalal, athgah memerintahkan prajurit kembali kemah dan meminta tabib kerajaan bersiap, ia tak ingin seorang pun melihat Jalal seperti ini. athgah menuntun kuda Jalal, Jodha akhirnya merasa sangat lega.
Keesokan harinya, Jodha srta Athgah Khan menuntun kuda dengan Jalal terbaring di punggung kuda akhirnya sampai di Agra, pengawal membuka kan gerbang, Maham Anga dan adham menyaksikan kepulangan Jalal, ia berlari menghampiri Jalal, dan bertanya apa yg terjadi. Athgah Khan yg menjelaskan. para pengawal kemudian bersama2 membopong Jalal, Maham Anga menatap tajam kearah Jodha.


Di kamar, Maham Anga sedih menyaksikan Jalal di obati para tabib. salah seorang tabib meminta athgah memanggil tabib agung dr Gwalior. ratu hamida di dampingi salima datang menanyakan Jalal, ia menangis melihat keadaan Jalal. para wanita termasuk Maham menangis sedih, ratu hamida pingsan. Maham memerintahkan agar hamida d bawa k kamarnya dan menyuruh memanggil tabib ia jg meminta salima menemani hamida, Maham akan menemani Jalal. Maham meminta Athgah Khan menyiapkan pasukan, musuh mungkin saja memanfaatkan kesempatan dan menyerang. sebagai perdana menteri, Maham akan mengambil alih pasukan selama Jalal tdak sadarkan diri.


Jodha menemui Hamida, ia melihat Hamida terbaring dan menanyakan keadaan Hamida. mendengar suara jodh, Hamida tersentak bangun, dengan panic ia menanyakan Jalal. tabib menyuruh Hamida tenang, namun malah di usir, Hamida menyuruh tabib mengobati Jalal sebab itu lbih penting. Hamida bertanya kepada Jodha bgaimana semua ini bs terjadi. Jodha menjelaskan semua. Hamida tdak percaya, sebab Jalal adalah pemburu handal. Jodha kemudian mengaku jk ia telah mengeluarkan peluru senapan. Hamida marah mendrngar nya dan mendorong Jodha, ia bertanya bgaimana mungkin Jodha bs melakukan itu. kerajaan bs terancam krna keadaan Jalal, Hamida memerintahkan salima merahasiakan pengakuan Jodha, jangan sampai ruqaiya mengetahuinya.