Ruqaiya berlari ke kamar Jalal. ia teringat masa kecil ketika ia dan Jalal saling kejar2an di istana, ketika mereka menikah saat msh anak2, ketika bermain di atas pohon dan jg memberi makan burung di halaman. sejak kecil mereka selalu bersama, bermain dan belajar bersama. Ruqaiya trus berlari, ia hampir tersandung.
Di kamar Jalal, semua orang bersedih, Maham Anga bahkan menangis melihat keadaan Jalal. Ruqaiya dtng dan menghampiri Jalal, Jodha jg datang namun hanya berdiri di kejauhan. Ruqaiya menyuruh Jalal membuka mata sebab kerajaan membutuhkan dia, semua orang membutuhkannya. Ruqaiya putus asa, ia bertanya kpda Hamida mengapa Jalal tdak mau bangun. tabib berkata jk keadaan Jalal sedang kritis, Jalal kehilangan bnyak darah dan sampai sekarang msh berdarah, lukanya pun mulai membusuk. semua orang mendoakan kesembuhan Jalal. Jodha pergi dr sana.
[narator:” semua orang mendoakan kesembuhan raja, semua orang sedih mengenai apa yg terjadi, tapi beberapa orang senang setelah mendengar berita ini. para mentri yg memimpin kerajaan mughal ingiin menyembunyikan kabar ini dr musuh mereka. tapi beberapa mata2 berrhasil membocorkan informasi. semua orang di India tahu mengenai keadaan raja Jalal. berita baik butuh waktu untuk menyebar, tapi berita buruk menyebar dngan cepat]
raja2 rajput sudah mengetahui keadaan Jalal, mereka membicarakannya, mereka mendoakan kematian Jalal.
di kamarnya, Jodha sedang menumbuk bahan2 obat, Jodha teringat saat di amer dulu ia meminta ijin nenek untuk membantu tabib yg sedang mengobati sujamal setelah di serrang cheetah. Jodha ingin belajar cara pengobatan.




Jodha terus membuat obat di bantu pelayan, Hamida datang ke kamar Jodha. Jodha senang Hamida datang, ia meminta Hamida supaya memberikan obat buatannya kepada Jalal. Hamida menyuruh pelayan yg bernama Chanda untuk mengantarkan obat ke tabib agar di balurkan ke luka Jalal, dan memberitahu tabib jk itu perintah dari nya. Jodha yakin obat buatannya akan menyembuhkan Jalal, Hamida pun berharap obat Jodha berhasil, krna jk tidak, maka hanya Tuhan yg tahu berapa lama Jalal mampu bertahan. dan apabila Jalal tidak selamat, maka Jodha akan di hukum sbgai pengkhianat. Hamida mengingatkan Jodha bahwa baik Jalal maupun Jodha saat ini keadaanya tdak aman. salah seorang pelayan mungkin saja akan membunuh Jodha krna menggangap Jodha bersalah atas keadaan Jalal. slah seorang ratu mungkin akan meracuninya, krna berfikir Jodha telah membahayakan nyawanya, salah seorang prajurit mungkin menyerang Jodha krna menganggapnya penghianat. itu karena Jalal sedang sekarat.
Jodha menjawab, “aku tidak keberatan mereka membunuhku ibu, kalu mereka senang dngan membunuhku, maka biarkan itu terjadi. kalau semua orang berfikir akku bersalah, menurutku aku memang pntas mati ibu” Jodha menangis
Hamida memegang lengan Jodha :”di satu sisi kau memanggilku ibu, di sisi lain kau mengatakan aku harus membiarkan kau mati, seorang ibu akan melakukan apapun untuk menyelamatkan nyawa anaknya. aku tahu kau adalah menantuku, tp aku sudah menganggapmu seperti putriku, aku tidak akan snggup melihatmu dlam bhaya, seperti yg di alami Jalal. aku sungguh berdoa agar Jalal segera pulih, tap sampai hal itu terjadi, kau harus selalu berada di akamr ini, aku melarangmu meninggalkan kamar ini “
Setelah Hamida pergi, Jodha berdoa di depan patung Khrisna,
di kamar Jalal, tabib masih mengobati Jalal, Maham bertanya mengapa tabib dr Gwalior belum jg datang? pelayan datang membawa obat dr Jodha, ia berkata kepada Maham ini perintah dr ratu Hamida, ratu Jodha sendiri yg membuatnta. Maham kesal krna Hamida msh saja mempercayai Jodha. gulbadan mengambil baki dr tangan pelayan dan menyerahkan ke tabib. setelah selesai membalurkan ke tubuh Jalal, tabib berkata obatnya luar biasa, obatnya manjur. obatnya menghentikan pendarahan, semua orang tersenyum lega dan bersyukur kepada Tuhan.
beberapalama kemudian, tabib menyuruh semua orang berkumpul, orang2 mulai cemas lg, tabib berkata obat nya memang manjur, namun ada efek sampingnya, Jalal demam tinggi, meskipus sudah di kompres, panasnya tdak mau turun. Ruqaiya mulai menyalahkan Jodha lagi, ia meyakinkan Hamida jk Jodha sengaja mencelakakan Jalal, Maham Anga jg ikut menghasut Hamida. Maham bertanya kepada athgah knapa tabib dr Gwalior belum dtng jg? athgah lalu menerangkan di mana posisi tabib itu saat ini. Maham memarahi tabib kerajaan, sudah menjadi tanggung jawabnya menyelamatkan raja, mereka akan menyediakan apapun yg di butuhkan, Maham menangis memohon supaya tabib melakukan sesuatu. tabib berkata hanya mukjisat yg bs menyelamatkan Jalal, dan menyuruh mereka semua berdoa.