“Hahaha,, Jadi selama ini papa mendekatiku supaya aku tidak dekat-dekat dengan
mama begitu pah?” Rajatha semakin senang menggoda papanya
Jodha
menepuk keningnya, ternyata sikap posesif suaminya tidak pernah berkurang
padanya sedikitpun
“Huffhh,,
Sudah,, Sudah,, Hentikan,, Kalian membuat kepalaku sakit pagi-pagi begini,
Rajatha kau segera mandi sana dan bersiaplah untuk sarapan, dan kau sayang
lebih baik kita tunggu Rajatha dibawah saja” Perintah Jodha pada Rajatha dan
menarik lengan Jalal menuju ruang makan.
“Sayang”
Bisik Jalal saat mereka menuju ruang makan
“Hhmm,,,”
“Apa yang kita lakukan selama menunggu jagoan mandi dan bersiap?” Tanya Jalal
berniat menggoda Jodha
Jodha menatap heran pada Jalal, bingung akan pertanyaan aneh Jalal
“Maksudmu sayang” Tanya Jodha tidak mengerti
Tanpa
menjawab Jalal langsung mengajak Jodha masuk menuju kamar mereka dan
menguncinya begitu mereka sudah berada didalam, Jalal menatap mesra Jodha dan
menghilangkan jarak diantara mereka
“Jangan
menatapku seperti itu Sayang” Kata Jodha malu
“Kau masih begitu menggemaskan sayang, pipimu selalu merona walau aku hanya
menatapmu bahkan aku sudah seringkali melakukannya” Jalal mencium hidung
mancung Jodha
“Aku mencintaimu sayang, selamanya” Kata Jalal lagi dan mencium lembut kening
Jodha dan memeluknya erat, Jodha memejamkan matanya menikmati pelukan erat
Jalal yang tidak pernah bosan ia rasakan, pelukan hangat suaminya yang selalu
mampu membuatnya nyaman dan betah berlama-lama berada dalam pelukan ini
“Sayang,,,”
Panggil Jodha yang masih berada dalam pelukan Jalal
“Hhmm,,,”
“Sepertinya Rajatha masih lama”
“Lalu”
Jodha melepaskan pelukannya, ia menatap wajah Jalal dan tersenyum menggoda pada
suaminya, dengan menjijitkan kakinya Jodha meraih kerah kemeja Jalal membuat
kepala Jalal menunduk dan tanpa aba-aba lagi Jodha mencium lembut bibir
suaminya yang tentu saja langsung dibalas oleh Jalal (Hahaha,, Jalal gitu
lohhhh)
“Kau
menggodaku sayang?” Tanya Jalal setelah melepaskan ciuman mereka
Jodha tidak menjawab, ia mengedipkan sebelah matanya pada Jalal
Jalal langsung meraih Jodha kedalam gendongannya, Jodha melingkarkan tangannya
ke leher Jalal dan menghujani wajah Jalal dengan kecupan-kecupan kecil membuat
Jalal semakin tidak sabar membawa istrinya menuju ranjang mereka.
^^^
“Mah,,,
Pah,,, Aku sudah siap, mari sarapan bersama” Teriak Rajatha dari bawah sana
Jalal dan Jodha tersenyum mendengarnya lalu segera beranjak
“Kita mandi bersama sayang supaya Jagoan tidak terlalu lama menunggu” Ajak
Jalal pada Jodha, Jodha mengangguk dan melilitkan selimut di tubuhnya
“Ya Tuhan,, Bahkan hanya ada aku yang ada
disini dan kami akan mandi bersama tapi istri cantik ku ini masih sibuk untuk
menutupi tubuhnya”
Batin Jalal geli
Jodha merentangkan tangannya minta di gendong oleh Jalal
“Kau lucu sekali sayangku,, Ayoo” Jalal pun membopong tubuh Jodha menuju kamar
mandi mereka
^^^
15 Menit kemudian, Jalal dan Jodha menuju ruang makan dimana Rajatha sudah
menunggu disana, ia belum menyadari kehadiran orang tuanya, ia tampak masih
sibuk dengan handphone-nya, seperti biasa di sela-sela waktu senggangnya pun
Rajatha selalu mengurusi pekerjaannya, persis seperti Jalal. “Like Father Like
Son”
“Hey
Jagoan papa” Sapa Jalal menepuk bahu Rajatha
Seketika Rajatha menoleh kearah mereka, Jalal dan Jodha yang baru selesai mandi
membuat rambut mereka masih sangat basah, Rajatha tersenyum melihat kedua orang
tuanya, kedua orang tuanya masih sangat mesra walaupun sudah hampir 26 tahun
mereka menikah
“Singkirkan
dulu pekerjaan mu sayang, sekarang kita makan dulu” Kata Jodha pada Rajatha
“Ok Mah” Rajatha meletakan ponselnya
Jodha mulai mengambil makanan untuk suami dan putranya, ia selalu melakukannya
sendiri untuk mereka, ia ingin menjadi istri dan ibu terbaik yang dimulai
dengan hal-hal kecil seperti ini disetiap paginya
“Thanks Sayang”
“Thanks Mah”
“Welcome my boy’s” Jawab Jodha dengan tersenyum manis
^^^
Jalal, Jodha sudah tiba di bandara, mereka akan melepas kepergian sang jagoan
untuk memulai bisnis nya secara mandiri di Indonesia, negeri mereka tercinta.
“Kau sudah membawa semua keperluan mu Jagoan?” Tanya Jalal pada Rajatha
“Sudah Pah, lagipula aku memang tidak membawa terlalu banyak, jika aku
membutuhkan sesuatu nanti aku akan membelinya disana” Jawab Rajatha
“Papa sudah mengabari Uncle Hasan, dia nanti yang akan menjemputmu disana, jika
ada yang kau perlukan kau bisa tanyakan padanya”
“Oke Pah”
Jodha yang sedari tadi diam hanya memandang sendu pada putranya, setelah sekian
lama bersama ini adalah pertama kalinya Rajatha akan pergi dalam waktu yang
cukup lama, tentu nanti ia tidak bisa seenaknya meminta Rajatha datang ke
Spanyol karena di Indonesia Rajatha akan membuka perusahaan baru yang pasti
sangat membutuhkan konsentrasi dan tanggung jawabnya, tapi bagaimana jika ia
merindukan putranya, Jodha menghapus setitik air mata yang turun di pelupuk
matanya.
Rajatha
menyadari itu ia melihat kearah Jalal, dengan isyaratnya Jalal meminta Rajatha
menenangkan Jodha
“Mah” Kata Rajatha lembut dan memeluk Jodha
Air mata Jodha yang tidak terbendung lagi akhirnya tumpah sudah, ia menangis
dalam pelukan Rajatha
“Jangan menangis Mah, kau tahu Papa akan memukulku kalau aku membuat Mama
menangis,, Hhmm” Rajatha berusaha menghibur Jodha tapi sepertinya Jodha tidak
terpengaruh ia juga tidak perduli kalau saat ini mereka berada di tempat umum
dimana semua orang yang lalu lalang bisa saja memperhatikan mereka dengan
leluasa
“Mah,, Bukankah Mama sudah mengizinkan ku pergi kesana, kita masih bisa
berkomunikasi mah, aku janji akan sering-sering menghubungi Mama nantinya”
Jodha hanya mengangguk, Jalal mendekati mereka dan membawa mereka kedalam
pelukannya
“Jadilah jagoan yang membanggakan mama dan papa Nak, buktikan kami bangga
memilikimu” Kata Jalal kemudian ia mencium kepala Rajatha dan Jodha bergantian
dan mereka pun berpelukan bersama.
^^^
Pesawat
yang ditumpangi Rajatha sudah take off satu jam yang lalu, Jalal dan Jodha
sudah meninggalkan Bandara dan menuju kembali ke rumah mereka, Jodha merebahkan
kepalanya di bahu Jalal
“Dia akan menjadi anak yang mandiri sayang, untuk pertama kalinya ia akan
membangun sebuah perusahaan dan itu tanpa campur tangan dariku, sudah saatnya
ia menerapkan ilmu yang selama ini didapatkannya dariku dan The Worlds” Kata
Jalal
“Ya, aku percaya padamu, hanya saja tidak berada di dekatnya dan tidak bisa
memastikan keadaannya setiap saat membuatku khawatir”
“Kau bisa menghubunginya kapanpun sayang” Kata Jalal dan tangannya ingin
merangkul bahu Jodha
“Heyy,, Jangan pegang-pegang ya, kau ingat aku masih marah padamu” Ketus Jodha
tiba-tiba, namun ia tetap menyenderkan kepalanya di bahu Jalal
“Ya Tuhan,, Kau masih marah soal itu, ayolah sayang dia akan baik-baik saja,
dia itu jagoanku”
Ya
Jodha masih marah pada Jalal, karena Jalal tidak mengizinkan Rajatha terbang ke
Indonesia dengan jet pribadi mereka, sebelumnya Rajatha tidak pernah naik
pesawat komersil karena Jodha tidak pernah mengizinkannya, sebenarnya Rajatha
baik-baik saja hanya Jodha yang terlalu khawatir putranya itu.
“Percaya
padaku sayang, Rajatha Putra Akbar akan baik-baik saja dan tiba di Indonesia
dengan selamat”
“Tapi kau keterlaluan, kenapa kau jadi pelit pada anakmu sendiri sih”
“Hahahaa,, Bahkan seluruh hartaku akan ku berikan pada anak ku nantinya sayang,
ini hanyalah langkah awal dariku untuk membuat ia hidup mandiri dengan pergi
menggunakan pesawat komersil, kau terlalu mengkhawatirkannya sayang,,Tenanglah”
“Huffhh,, Sudahlah, aku memang tidak pernah menang berdebat denganmu, aku
lelah” Kata Jodha dan melingkarkan sebelah tangannya ke perut Jalal
“Tidurlah sayang” Jalal memeluk Jodha dan kini tanpa penolakan dari istrinya
^^^
Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan sangat melelahkan, akhirnya
Rajatha tiba di Bandara International Soekarno-Hatta
“Indonesia” Gumamnya
-To Be Continue-