Mendengar ucapan
Jalal barusan yang menyeramkan, membuat para wanita itu bergidik ngeri lalu
segera menyingkir dari hadapannya, wajah Jalal kini sudah berubah merah padam
kilatan amarah sangat terlihat jelas di sorot mata tajam nya.
“Si bre****k itu
sudah pergi membawa Jodha, siapkan mobil ku sekarang, aku harus mengejar mereka
secepatnya” Perintah Jalal pada ketiga bodyguarnya
Tidak butuh
waktu lama, mobil Jalal sudah berada di depan nya, ia segera masuk dan
melajukan mobil nya di ikuti oleh ketiga bodyguard nya di mobil lain, seperti
kesetanan Jalal melajukan mobilnya dengan kencang, ia hanya ingin segera
menemukan Jodha secepatnya dan jangan sampai si bre****k itu melakukan hal yang tidak-tidak pada Jodhanya.
^^^
“Halo” Jalal menelphon Husen
“Jalal, bagaimana, kau sudah bersama Jodha sekarang?” Tanya Husen
“Surya sudah lebih dulu membawanya setelah aku selesai bernyanyi tadi, sekarang
coba kau lacak kearah mana dia membawa Jodha”
“Baik, tunggu sebentar,,,, Yeah,aku menemukan nya,, jalan itu, yah,, dia
membawa Jodha ke rumahnya, jarak mobil mu dengan mobil nya tidak terlalu jauh
sebenarnya Jalal, apa kau melihatnya sekarang?”
“Sebentar,, Ah ya,, aku menemukan nya”
“Aku, Hasan dan orang-orang kami akan menyusul mu kesana untuk berjaga-jaga.
Hati-hati bro”
“Terima kasih”
^^^
Di dalam mobil Surya
“Kau mau membawa ku kemana Surya” Entah ini sudah berapa kali Jodha mengajukan
pertanyaan yang sama pada Surya namun tidak dijawabnya, Surya hanya menyeringai
licik menatap Jodha
“Surya,,!!” Kata Jodha lagi dengan keras dan bergetar, ia sangat ketakutan
sekarang
“Kita akan ke rumah ku Honey dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh
pasangan pengantin pada umumnya di malam pertama mereka,,, Hahaha,, Aku sudah
tidak sabar”
“Jangan bermimpi Surya. Tolong!! Toloongg!!!” Jodha berteriak mencoba mencari
pertologan di tengah-tengah ketakutan yang melandanya
“Hahahha,,, Percuma kau berteriak dan meminta tolong Jodha, semua orang tahu
kalau kau istri ku. Jadi seperti kesepakatan kita, menurutlah padaku maka
orang-orang yang kau sayangi akan selamat, kau masih ingat itu kan honey,,hmm”
^^^
Mobil Surya sudah sampai di sebuah rumah yang besar, inilah rumah yang baru di
beli nya beberapa hari lalu, rumah ini terlihat begitu sepi, sepertinya tidak
ada orang di dalam sana.
Surya menarik paksa tangan Jodha dan mengajaknya turun dari mobil, tepat pada
saat itu Jalal juga sudah sampai disana namun kehadiran nya masih belum
disadari Surya dan Jodha, ia sengaja memarkirkan mobilnya agak jauh untuk
menghindari kecurigaan Surya dan antek-antek nya. (Good)
Jodha sudah
berada di dalam rumah tersebut dengan Surya, saat Surya hendak mengunci pintu
tiba-tiba tubuhnya terdorong kebelakang dan seorang tamu tak diundang masuk kedalam
dan langsung memukul wajahnya membuat Jodha terbelalak kaget.
“Mr.Jalal?”
Tanya Surya tidak percaya bahwa yang sudah memukul nya adalah Jalal, ya tamu
tak di undang itu adalah Jalal
“Ya, ini aku Jalal. Aku kemari untuk menyelamatkan Jodhaku dari manusia iblis
sepertimu. Lepaskan tangan kotor mu darinya” Kata Jalal tegas dan ia sudah akan
kembali memukul Surya namun tiba-tiba Jodha memeluknya setelah sebelumnya ia
menginjak kaki Surya dengan high heel nya hingga membuat Surya reflek
melepaskan tangan nya pada Jodha dan mengaduh kesakitan.
Melihat
kedatangan Jalal tadi seketika membuat keberanian Jodha muncul, dengan sengaja
ia menghentakan kakinya dengan keras ke kaki Surya dan begitu Surya melepaskan
tangan nya, ia segera berlari menuju Jalal, pria yang sangat dirindukannya dan
dicintainya. Jodha sangat bersyukur dengan kedatangan Jalal, tidak bisa di tahan
lagi Jodha langsung memeluknya dengan erat, Jalal pun membalas pelukan Jodha
tidak kalah eratnya.
“Waw,, Ternyata
kalian sangat dekat, maaf Mr.Jalal anda tidak bisa membawa Jodha, karena dia
adalah istriku, anda tidak ingin kan reputasi anda hancur dengan pemberitaan
bahwa anda membawa lari istri orang lain” Kata Surya tersenyum licik pada Jalal
dan Jodha
Jodha masih
berada dalam pelukan Jalal, ia seperti tidak ingin melepaskan dirinya dari
Jalal. Di pelukan pria ini lah ia merasa begitu terlindungi dan aman.
“Perlu anda
ketahui, aku tidak perduli dengan reputasiku sama sekali saat ini tapi
seharusnya sebelum anda mengatakan itu
padaku katakan lebih dulu itu pada dirimu sendiri, bagaimana reputasi mu jika
semua orang tahu bahwa pernikahan mu ini adalah palsu dan kau menderita
penyakit HIV/AIDS karena perilaku bejat mu di masa lalu serta
kebusukan-kebusukan lain nya yang telah kau dan ayahmu lakukan” Kata Jalal
dengan tangan nya menunjuk kearah wajah Surya dan menatap tajam padanya,
sedangkan sebelah tangan nya masih memeluk posesif pinggang Jodha.
“Hahaha,,, Itu
tidak akan terjadi, anda mengancam orang yang salah Tuan, sebaiknya anda
perhitungkan dulu dengan baik sebelum menantangku, kau sama saja mengantarkan
nyawamu secara sukarela dengan datang seorang diri kesini” Kata Surya penuh
kemenangan.
“Pengawal!!”
Teriak Surya lantang dan saat itu juga tiba-tiba banyak pria bertubuh besar
datang dan berdiri di belakang Surya
Jalal mulai
siaga, pelukan tangan nya di pinggang Jodha semakin erat begitu pun dengan
Jodha, ia tidak berani melihat kearah mereka, ia semakin membenamkan wajahnya
di dada Jalal
“Aku takut Jalal” Bisik Jodha, suaranya sedikit terisak dan tubuhnya bergetar
pertanda ia mulai menangis dan ketakutan
“Aku bersama mu Jodha” Jawab Jalal menenangkan
“Habisi pria sok
pahlawan ini, jangan tinggalkan jejak apapun” Perintah Surya pada pengawalnya,
mereka mulai mengelilingi Jalal dengan Jodha yang masih berada di pelukan nya
Surya sudah
berada di hadapan nya, ia menarik paksa Jodha dari dekapan Jalal, namun dekapan
mereka begitu kuat, Surya memberi kode pada pengawalnya untuk membantu dia
melepaskan Jodha dari pelukan Jalal.
Tanpa basa-basi, mereka memukul Jalal hingga membuat pelukan nya mengendur dan
dengan mudah Surya menarik Jodha, Jalal berusaha melawan namun tetap saja ia
kalah jumlah, ia hanya seorang diri sedangkan pengawal itu berjumlah begitu
banyak.
“Bereskan dia
secepatnya dan jangan ada yang berani mengganggu waktu ku dengan istri cantik
ku ini” Perintah Surya pada mereka dan ia menyeret Jodha menuju lantai atas
kamarnya
Jalal masih mencoba melawan sebisanya, dia harus tetap bertahan demi
menyelamatkan Jodhanya
Jodha yang dibawa paksa oleh Surya hanya bisa menangis dan meronta, tangan nya
terus memukul lengan Surya tapi tentu saja itu tidak seberapa bagi Surya.
Surya menarik
paksa Jodha menaiki tangga ke lantai 2 menuju kamar nya, Jodha yang masih
mengenakan high heel membuat jalan nya terseok-seok dan sepertinya pergelangan
kakinya terkilir akibat Surya yang terlalu kasar menariknya.
Surya sama sekali tidak memperdulikan langkah Jodha, ia semakin menarik Jodha untuk
terus mengikutinya bahkan kini lengan Jodha menampakan warna kebiruan karena
cengkraman kuat Surya pada lengan nya.
Surya masuk ke
dalam kamar lalu menguncinya dari dalam, dia mendorong Jodha ke ranjang
pengantin mereka yang sudah disiapkan, ia mulai melepas jas pengantin-nya,
wajahnya menyeringai penuh kemenangan
“Kau milik ku malam ini honey”
“Tidak,, Tidak,, Lepaskan,, Jangan,,Tolonggggg” Teriak Jodha dan beranjak dari
ranjang itu dan mencoba berlari
“Hahaha,, Kau mau kemana honey, tidak ada tempat untuk menghindar disini. Tapi
baiklah, jika kau ingin kita sedikit bermain, tidak masalah”
“Tolongggg,,,,Jalaaaallll,,,hiks,,hikss”
Teriak Jodha di sela tangis nya, ia terus berusaha menghindari Surya dan
melemparkan apa saja yang berada di dekatnya kearah Surya tapi tidak ada yang
berhasil mengenainya.
Dan tiba-tiba,
pintu kamar Surya di dobrak dengan paksa dan muncul lah Jalal disana, di
wajahnya terlihat beberapa bekas pukulan serta baju nya yang sudah sangat kusut
tak beraturan.
“Sial,,, Kemana
para pengawal bodoh itu” Umpat Surya, ia mengambil vas bunga yang berada di
dekatnya dan melemparnya kearah Jalal, kesempatan itu dimanfaatkan Surya untuk
kembali menarik Jodha keluar kamar. Beruntung vas bunga itu tidak mengenai
Jalal karena ia berhasil menghindarinya namun sekarang Surya sudah pergi keluar
dari kamar itu dengan membawa Jodha.
Tampak dibawah
sana, para pengawal Surya sedang berkelahi dengan Hasan dan Husen serta
beberapa orang yang mereka bawa, Hasan dan Husen sampai beberapa saat yang
lalu, mereka langsung menolong Jalal yang saat itu terus melawan para pengawal
Surya seorang diri.
Surya yang
hendak turun ke lantai bawah seketika mengurungkan niatnya melihat para
pengawalnya yang mulai babak belur di hajar. Jalal segera menghampiri nya dan
meninju Surya tanpa ampun, tangan Surya masih belum melepaskan lengan Jodha,
melihat itu membuat Jalal semakin beringas, ia meninju perut Surya dan
membuatnya jatuh telentang, namun sebelum ia benar-benar jatuh dengan sengaja
Surya mendorong tubuh Jodha yang berada di pinggiran tangga
“AAaaaaahhhhhh,,,,
Jalaaaaaalllll” Teriak Jodha
Sekejap mata tanpa bisa dihindari Jodha dan tanpa sempat Jalal menolongnya,
Jodha jatuh berguling di tangga, kakinya yang memang sudah terkilir sejak tadi
semakin membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa untuk menahan tubuhnya, badan nya
terasa remuk dan tiba-tiba pandangan matanya mulai kabur namun ia masih sadar,
darah segar mulai mengucur dari pelipis dan sudut bibirnya.
“Jodhaaaaa,,,, “
Teriak Jalal
“Dasar Bajing*n, Brengs*k, mati kau di tangan ku” Kata Jalal pada Surya dan menduduki
perutnya lalu menghajar Surya dengan membabi buta, ia menarik kerah baju Surya
untuk berdiri dan menghempaskannya dengan kuat ke dinding, kini tubuh Surya terdapat
begitu banyak lebam dan penuh dengan darah.
Dengan tergesa
Jalal langsung menuruni tangga untuk menghampiri Jodha yang tergolek tidak
berdaya dibawah sana, namun Surya yang masih sadar dengan sisa-sisa tenaganya
mengambil sebuah pisau lipat yang berada tidak jauh darinya dan mengarahkan nya
pada tubuh Jalal tapi sial (beruntung ding) belum sempat ia melakukan itu, tidak
sengaja sepatunya menginjak darah nya sendiri yang tercecer dilantai membuatnya
terpeleset ke pinggiran pembatas kaca lalu menabraknya hingga pecah membuat ia
terjatuh langsung kebawah dan seketika membuatnya tidak sadarkan diri, Jalal
hanya melihat sekilas tanpa perduli sedikitpun padanya.
“Jalal” Lirih
Jodha sesaat setelah Jalal berada di sampingnya, Jalal memangku kepala Jodha di
pahanya
Dengan sisa-sisa kesadaran nya Jodha menggenggam tangan Jalal
“Bertahanlah Jodha, kau akan baik-baik saja, kita ke rumah sakit sekarang” Kata
Jalal dan bergegas ia menggendong Jodha lalu membawa nya keluar rumah terkutuk
itu menuju mobil nya
Hasan, Husen
serta beberapa orang-orang nya sudah berhasil menundukan para pengawal Surya,
sebelum Jalal pergi darisana ia berpesan pada Hasan untuk memastikan bahwa Tn
Pratap dan Surya akan menuai apa yang mereka tanam selama ini, ternyata Jalal
masih belum puas telah menghajar Surya habis-habisan tadi. Sedangkan Husen ia
ikut bersama Jalal untuk mengantar Jodha ke rumah sakit segera.
Husen mengendarai
mobil dengan kecepatan tinggi, kondisi Jodha yang semakin melemah semakin
membuat Jalal panik dan terus memaksa Husen untuk membawa mereka secepat
mungkin sampai ke rumah sakit
Jalal membawa
kepala Jodha di lengan nya, mata Jodha sesekali masih terbuka dan bibir tipis
nya terus merintih kesakitan membuat Jalal ikut merasakan sakit saat
mendengarnya, Jalal tidak banyak bicara tapi tangan nya terus bergerak mengelus
pucuk kepala Jodha dan sesekali mencium nya dengan sayang, ia berusaha memeluk
gadisnya berusaha mengurangi rasa sakit yang kini tengah dirasakan Jodha.
“Kau akan
baik-baik saja sayang, aku janji padamu, bertahanlah untuk orang-orang yang kau
cintai”
Kata Jalal akhirnya dan ia mengecup lembut kening Jodha dengan cukup lama
Jodha yang masih setengah sadar masih bisa mendengar kalimat Jalal dan mencoba
untuk tersenyum dengan menatap sayu mata Jalal, Jodha berkata dengan sangat pelan.
“Aku mencintaimu
Jalal” Kata Jodha begitu pelan, suara lirih Jodha tidak begitu terdengar oleh
Jalal karena decitan dari ban mobil yang dinaikinya sedari tadi karena Husen
mengemudi begitu cepat, namun Jalal bisa mengartikan dari pergerakan bibir
Jodha bahwa baru saja gadisnya ini mengatakan bahwa ia mencintai dirinya.
Namun belum
sempat Jalal membalas pernyataan cinta Jodha, Jodha tiba-tiba tidak sadarkan
diri, tubuhnya yang berada dalam dekapan Jalal terkulai lemas dan nafas yang
semakin melemah.
------------
Maaf ya,, saya lama update ceritanya karena kesibukan sehari-hari yang tidak bisa ditinggalkan, semoga tetap setia pada cerita ini dan makasih untuk setiap like dan comment nya,, ;-)