Tujuan Jalal
saat ini adalah menuju Hotel tempat Jodha menginap sekarang seperti yang disarankan
sepupu kembar nya tadi, secepatnya Jalal harus segera sampai disana dan
mengawasi Jodha tanpa mengundang kecurigaan dari Surya dan antek-antek nya,
mereka berpesan pada Jalal jangan sampai Surya mendekati Jodha apalagi sampai
melakukan kontak fisik dengan Jodha, hingga sekarang Jalal tidak mengerti apa
maksudnya itu karena mereka juga belum mau menjelaskan nya pada Jalal, mereka
bilang tidak waktu untuk menjelaskan semuanya sekarang yang penting adalah
Jalal menjaga dan melindungi Jodha sebisa yang Jalal bisa lakukan tanpa
mengundang kecurigaan.
^^^
Di kamar hotel tempat Jodha menginap, Bhaksi dan Javeda sudah sampai beberapa
jam yang lalu. Mereka hanya berbicara ringan, Javeda dan Bhaksi tidak ingin
mengungkit dan menerka-nerka apa yang akan terjadi besok karena itu hanya akan
membuat Jodha kembali sedih dan terpuruk, Bhaksi dan Javeda terus berdo’a dan
yakin bahwa teman Richard itu pasti bisa membantu Jodha keluar dari masalah ini.
“Anak-anak
kalian titip dengan siapa?” Tanya Jodha, setelah mereka makan malam di bawah
tadi. Untunglah sejak tadi Surya tidak menemui Jodha jadi mereka bisa dengan
leluasa untuk berbicara
“Aku meminta teman dari Stasiun TV tempat ku bekerja juga Bhaksi mengajak
beberapa teman dari Boutique nya untuk menginap di appartement kita untuk
menjaga anak-anak” Jawab Javeda
“Mereka baik sekali” Kata Jodha pelan, menghembuskan nafas lega
Tiba-tiba
telephon di kamar Jodha berdering, Bhaksi yang berada tepat disamping telephon
langsung menekan tombol speaker
“Selamat malam, calon istriku yang cantik” Ternyata panggilan itu dari Surya,
yang langsung membuat Javeda dan Bhaksi geram dengan kata-kata menjijikan itu,
sedangkan Jodha ia nampak biasa saja berusaha meredam gejolak amarah dihatinya
“Ada apa Surya. Aku mau tidur sekarang” Kata Jodha datar
“Oww,, Cepat sekali kau sudah mau tidur honey, bisakah kau membukakan ku pintu
sekarang, aku merindukan mu dan juga aku ingin bertemu dengan teman-teman manismu
itu di dalam. Sekarang aku sudah berada di depan kamar mu” Kata Surya dengan
nada bicara yang cukup mengerikan,
Javeda dan Bhaksi menggeleng, Jodha juga tidak mau membuka pintu kamarnya, ia
masih diam di tempat menyuruh kedua sahabatnya agar tetap diam jangan bersuara
sedikitpun
“Ayolah honey,,, Oh ya, aku lupa,, apa kalian sudah mengecek bagaimana keadaan
10 anak asuh kalian? Apa mereka semua baik-baik saja disana?,,, Aku harap anak
buah ku belum menyakiti mereka honey” Surya kembali mengeluarkan senjata
andalan nya pada Jodha, ancaman Surya barusan sontak membuat Javeda, Bhaksi dan
Jodha kaget luar biasa, mereka tidak bisa membayangkan wajah anak-anak yang
selama ini mereka sayangi dan cintai sepenuh hati menangis dalam ketakutan.
“Tidakkkk” Teriak Javeda, Bhaksi dan Jodha bersama-sama. Jodha sudah akan
bergerak menuju pintu untuk membiarkan Surya masuk tapi tangan nya dicekal oleh
Bhaksi.
Dan samar-samar diluar sana terdengar keributan kecil antara Surya dengan
seseorang, Surya lalu memutuskan panggilan telephone nya pada Jodha
“Aarrrgghhh,,
Dasar pelayan bodoh” Hardik Surya pada seorang pelayan hotel yang tidak sengaja
menabrak nya dan menumpahkan sisa makanan dan minuman ke baju Surya hingga
membuatnya geram
“Ma-Maaf Tuan, saya tidak sengaja, saya permisi” Jawab pelayan itu takut dan
langsung pergi meninggalkan Surya
“Heyy,, Dasar pelayan kurang ajar, akan ku pastikan ini hari terakhirmu bekerja
disini” Teriak Surya frustasi dan ia berbalik kembali masuk ke kamarnya
Tidak jauh dari
kejadian kecil antara Surya dan seorang pelayan itu, seorang pria memperhatikan
mereka dan tersenyum puas, dia adalah,,,, Jalal,, yang sudah sampai di hotel itu
beberapa saat yang lalu.
^^^
* Flashback on
Jalal sudah sampai di hotel dan langsung menanyakan dimana letak kamar Jodha,
karena pemilik hotel ini adalah salah satu rekan kerja Jalal yang cukup dekat
dengan nya, jadi tidak sulit baginya mendapatkan informasi mengenai Jodha dan
Surya yang tengah menginap di hotel ini. Setelah mengetahui dimana Jodha
menginap Jalal juga minta disiapkan satu kamar yang dekat dengan kamar Jodha
agar ia bisa terus mengawasinya dan sekali lagi tanpa mengalamii hambatan
sedikitpun Jalal mendapatkan kamar seperti yang dia minta.
Tapi saat Jalal
akan membuka pintu kamar hotel yang sudah di booking nya, ia melihat seorang
pria yang sedang menelphon di depan kamar no 1732 – kamar Jodha. Dengan
perlahan Jalal mendekati dan bersembunyi di balik tembok, dengan jarak sedekat
ini Jalal bisa dengan jelas mendengar apa dibicarakan orang itu, rahang Jalal mengeras
dan tangan nya mengepal, ternyata itu lah pria yang bernama Surya, jika tidak
ingat peringatan dari sepupu kembar nya untuk tidak mengundang kecurigaan siapa
pun, mungkin saat ini Jalal sudah menerjang Surya sekuat tenaga. Jalal juga
mendengar Surya mengancam jika Jodha tidak membukakan pintu kamar untuk nya
maka anak-anak asuh Jodha berada dalam bahaya.
“Tidak,, Tidak,, Jangan sampai Jodha
membuka pintu untuknya” Batin Jalal
Dan tepat pada saat itu, ia melihat beberapa pelayan hotel sedang mengangkut
sisa makanan dan minuman dan berjalan melewatinya, langsung saja Jalal menahan
salah satu diantara mereka dan menyuruh pelayan itu untuk menumpahkan sisa
makanan dan minuman itu pada Surya, awalnya pelayan itu menolak karena takut
kalau Bos mereka sampai tahu maka ia pasti akan dipecat karena sudah membuat salah
satu tamu mereka marah tapi Jalal memastikan bahwa hal itu tidak akan terjadi
karena dia sendiri yang akan mengatakan ini pada Bos mereka dan tentu saja hal
itu tidak sulit untuknya.
“Kau jangan
takut, aku jamin Bos mu tidak akan memecatmu. Aku akan mengatakan padanya,
sekarang aku mohon, tolong lakukan apa yang tadi ku suruh. Oke. Tenang saja kau
akan mendapat imbalan nya” Kata Jalal meyakinkan
“Ba-Baik Tuan”
* Flashback off
^^^
“Setelah ini, ia pasti akan kembali masuk ke kamarnya. Baiklah,, untuk
sementara dia tidak mengganggu Jodha lagi, hhmm,, sepertinya malam ini aku
tidak akan tidur demi menjaga gadisku,,” Kata Jalal pelan dan tersenyum tipis.
“Sial,,, Dasar
pelayan bodoh, harusnya malam ini aku sudah bisa memiliki Jodha dan mungkin
kedua teman-teman nya yang manis itu, atau setidaknya aku akan membuat mereka
lemas dengan ciuman ku, karena jika aku sudah menciumnya bisa dipastikan mereka
akan tertular penyakit ku dan pada akhirnya siapa yang mau dengan orang yang menderita
penyakit HIV/AIDS hah, kecuali aku tentu saja,, karena kami sama,, hahaha.
Jodha akan menjadi istri sah ku dan kedua teman nya itu akan menjadi selir ku.
Wow!” Kata Surya tertawa pada dirinya di depan cermin kamarnya tapi kemudian ia
mencium bau menyengat dari tubuhnya.
“Aaarrrggghhhh,,,, Aku akan gila gara-gara pelayan bodoh itu, makanan dan minuman
apa yang sudah ditumpahkan nya di baju ku hingga menimbulkan bau busuk seperti
ini” Surya langsung melepas baju dan melemparnya ke sembarang tempat dan segera
menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari bau yang busuk itu.
^^^
“Sepertinya Surya sudah benar-benar pergi” Kata Bhaksi pada Jodha dan Javeda,
karena mereka sudah tidak mendengar suara Surya lagi di depan kamar Jodha
“Ya, sepertinya
begitu, Jeveda apa kau sudah menghubungi teman mu yang menjaga anak-anak?
Bagaimana keadaan mereka, apa mereka baik-baik saja?” Tanya Jodha cemas, ia
sudah tidak perduli lagi dengan apa yang akan terjadi padanya besok, biarkan
semuanya terjadi sesuai dengan rencanaNYA.
Javeda dan Bhaksi pun langsung menghubungi teman-teman mereka yang menjaga
anak-anak di appartement, tapi semua no telp mereka tidak bisa dihubungi, tidak
aktif.
Membuat Jodha, Javeda dan Bhaksi semakin gelisah dan tidak tenang.
Sementara itu di
kamar Surya dia sudah selesai mengganti bajunya dan tampak menghubungi
seseorang di seberang sana.
“Bagaimana semua persiapan pernikahan ku besok, apa ada masalah?” Tanya Surya
sambil meneguk Orange Juice yang di pesan nya beberapa saat lalu
“,,,,,,,,,,,,”
“Baiklah, aku tidak ingin mendengar pernikahan ku gagal hanya karena kelalaian
dari kalian, perketat keamanan untuk semua target, jangan melakukan apapun
tanpa persetujuan dariku sampai pernikahan ku dengan Jodha selesai”
“,,,,,,,,,,,,”
“Ok, kalian akan tahu akibatnya jika semua rencana ku sampai gagal” Surya
memutuskan panggilan nya dan ia meminum habis Juice nya sekarang dan meletakan
gelas itu di meja samping tempat tidur nya
“Baiklah honey,
ku biarkan kau dan teman-teman mu menikmati malam terakhir kalian dengan damai karena besok kau dan teman-teman mu akan
menjadi milik ku seutuhnya,,Tapi aku tidak janji jika nanti saat tengah malam
aku tidak mengganggu untuk sedikit bermain dengan kalian,,, Hooaamm,,, mengapa
aku merasa ngantuk sekali, Hooaamm,,, bahkan ini belum terlalu malam,,uugghhh”
Kata Surya namun akhirnya ia jatuh tertidur dengan tangan nya masih memegang
ponsel yang memperlihatkan wajah cantik Jodha
^^^
“Halo, Jalal,, apa kau sudah sampai?” Tanya Hasan pada Jalal melalui ponsel nya
“Ya, aku sudah sampai 2 jam yang lalu, bagaimana disana, apa kalian sudah
menutup semua akses untuk pernikahan besok?”
“Ya, aku sedang melakukan nya, aku sudah mendapatkan beberapa orang yang ikut
andil dalam acara itu besok, dan aku masih me-lobby beberapa orang lagi untuk
kami ajak bekerja sama”
“Kerja sama? Apa maksudmu?”
“Jalal, acara pernikahan besok akan tetap dilaksanakan tapi tidak untuk ijab
kabul nya, kami sudah mengurusnya dan pada saat nya nanti kau yang akan membawa
lari Jodha dari pernikahan palsu itu” Jelas Hasan singkat pada Jalal
“Sial,,, Kenapa aku harus menunggu sampai besok untuk membawa Jodha pergi,
kenapa tidak sekarang saja, lamban sekali kerja kalian,,huh,,” Kata Jalal tidak
sabaran
“Hey Man,,, Bersabarlah sedikit, bukan kerja kami yang lamban tapi memang kau saja
yang tidak mau bersabar, kau tahu ini adalah taktik cerdik kami, dasar,,huh”
Balas Hasan kesal
“Awas saja jika
kalian terlalu lama, aku akan membawa Jodha sendiri tanpa persetujuan kalian.
Bagaimana dengan Husen?”
“Kurasa Jodha
benar-benar gadis special untuk mu Jalal. Husen sedang menuju appartement
Jodha, seperti yang Richard sampaikan padamu bahwa tidak hanya perjanjian itu
yang membuat Jodha harus menikah dengan Surya tetapi dia juga menekan Jodha
dengan mengancam akan membahayakan orang-orang di sekelilingnya Jodha, jadi
Husen berinisiatif untuk mengecek keadaan anak-anak asuh Jodha disana” Kata
Husan panjang lebar
Jalal terdiam cukup lama setelah mendengar penjelasan dari Husen
“Jalal?”
“Ah,, ya-ya Hasan”
“Kau baik-baik saja”
“Emm,, Ya,, Terima kasih banyak Hasan dan juga untuk Husen”
“Sudahlah Jalal, kau juga selalu membantu kami selama ini dan selalu memberi
apa yang kami minta walaupun harus dengan bertengkar dulu,, hahaa” Canda Hasan
Jalal memang cukup sering membantu Hasan dan Husen terutama di awal-awal karir
mereka sebagai photographer, Jalal-lah yang mengenalkan dan merekomendasikan
mereka pada majalah-majalah besar di Eropa supaya melihat beberapa hasil photo
mereka. Jalal juga turut andil dalam membujuk orang tua Hasan dan Husen agar
merestui anak-anak nya menjadi photographer seperti impian mereka, karena sebenarnya
dari awal kedua orang tua Hasan dan Husen ingin anak-anaknya meneruskan bisnis keluarga
seperti yang dilakukan Jalal.
“Baiklah, segera katakan padaku jika kalian membutuhkan sesuatu” Kata Jalal
akhirnya
“Tentu saja dan sebaiknya kau istirahat saja, supaya besok kau lebih segar
karena kau akan membawa kabur pengantin Surya,, hahaha”
“Tidak usah, aku akan mengawasi gadis ku malam dan dia bukan pengantin Surya,
tidak akan pernah”
“Hohoho,, Baiklah, baiklah,, Tapi aku serius Jalal, lebih baik kau istirahat
saja malam ini, Jodha tidak akan kenapa-kenapa, karena aku,,,”
“Apa?” Potong Jalal tidak sabar
“Aku sudah menyuruh seseorang disana untuk mencampur minuman nya dengan obat
tidur dan menurut orang suruhanku dia sudah mengantarkan minuman itu pada
Surya”
“Kenapa tidak sekalian kau campur racun saja minuman itu. Aku sudah sangat muak
dengan nya” Kata Jalal panas
“Wow,, Ternyata kau lebih kejam dari kami,, hahaa,, Tidak Jalal, kita masih
membutuhkan dia, aku dan Husen juga sangat muak dengan tindak tanduknya, kami
akan membuka kedok dan aib yang selama ini di sembunyikan nya dengan rapih dari
orang-orang. Kita lihat saja besok”
“Hmm,, Baiklah”
^^^
Keesokan harinya,,,
“Sial,, Kenapa aku bisa tertidur sepulas itu semalam dan apa ini,, aku
terbangun disaat hari sudah begitu siang,, Arrrgggghh,,pussiinnggg ” Rutuk
Surya dan ia merasakan kepalanya berdenyut, itu adalah efek yang ditimbulkan
dari obat tidur yang telah di minumnya tanpa sadar semalam
Setelah
menyiapkan para antek-antek nya Surya langsung mempersiapkan diri untuk
melaksanakan upacara pernikahan dengan Jodha yang akan berlangsung 2 jam lagi
dan nanti malam akan dilanjutkan dengan resepsi pernikahannya.
Di kamar lain,
sedari tadi sudah tampak beberapa perias pengantin sedang mendandani Jodha, air
mata Jodha tidak mengalir lagi, pandangan nya kosong hanya helaan nafas nya
yang sesekali terdengar menandakan kepasrahan apa yang akan terjadi padanya
setelah ini, Bhaksi dan Javeda pun hanya duduk diam di samping Jodha, mencoba
memberi kekuatan dan menenangkan sahabat mereka walau itu tidak terlalu
membantu saat ini.
30 Menit lagi,
ijab kabul antara Surya dan Jodha akan dilaksanakan tapi orang-orang yang
bersangkutan untuk menikahkan Surya dan Jodha tidak kunjung datang, padahal
sebelumnya orang-orang kepercayaan Surya sudah deal dan membayar semua biaya
yang di butuhkan, mereka pun sudah mendapat persetujuan dan izin dari kedutaan
Indonesia yang berada di Spanyol, tapi kenapa sekarang semua tiba-tiba
menghilang tanpa jejak, tidak ada yang bisa di hubungi.
Dengan langkah
cepat Surya menemui ayahnya yang sudah siap di sebuah ruangan yang akan menjadi
tempat upacara pernikahan dirinya, dengan tergesa Surya mengajak ayahnya keluar
“Hey,, Ada apa
putraku, kenapa wajahmu tegang sekali, santai saja nak,,,haha” Kata Tn Pratap
santai
“Apa nya yang santai ayah, pernikahan ku dengan Jodha kemungkinan besar akan
batal, apa ayah tahu sampai detik ini orang yang akan menikahkan ku dengan
Jodha tidak kunjung datang dan aku sudah menelphon orang disana untuk mengirim
penggantinya segera tapi ternyata mereka tidak bisa dan alasan mereka sungguh
tidak masuk akal, belum lagi izin yang di keluarkan kedutaan Indonesia
tiba-tiba ditarik secara sepihak oleh mereka dan sekarang tidak ada seorang pun
dari mereka yang dapat dihubungi,,Aarrgghhh ” Kata Surya frustasi
Tn Pratap pun bingung dengan penjelasan putranya, sepertinya ada yang tidak
beres dengan semua ini seperti sudah ada yang merencanakan, padahal hingga
kemarin semua masih baik-baik saja dan tidak ada kendala sama sekali. Berfikir
sejenak lalu Tn Pratap membisikan sesuatu pada Surya dan setelah itu mereka
berdua tertawa puas dan kembali masuk kedalam untuk melaksanakan ide Tn Pratap.
^^^