Senang,, Dada
berdebar tidak karuan tapi Lega,, itulah yang dirasakan Jodha sekarang, senyum
manis tersungging di bibir tipis nya saat ini
^^^
Sudah 3 hari Jalal meeting di luar, tetapi komunikasi antara dirinya dan Jodha
tidak pernah putus, setiap ada waktu Jalal selalu menghubungi Jodha, ia juga
membuat Benazir sibuk supaya tidak membuat ulah pada Jodha si gadis cantik yang
sudah membuatnya merasakan apa itu cinta.
Benazir nampak keluar dari lift dengan membawa banyak file di tangan nya, Jodha
yang berjalan dari arah berlawanan dengan Benazir sedang asyik dengan ponsel
nya, rupanya ia sedang ber-chatting ria dengan Jalal
dan BRRUUKK,,,,
Jodha tidak sengaja menabrak Benazir yang sedang membawa banyak file, seketika
semua file itu berserakan di lantai dan membuat Benazir berteriak dan memaki
pada Jodha
“Dasar gadis bodoh,,, dimana kau taruh mata sialan mu itu hah!!” Hardik Benazir
pada Jodha, beberapa karyawan di sekitar sana melihat kearah mereka, beberapa
dari mereka nampak membantu Jodha mengambil file-file yang berserakan karena
kecerobohan nya barusan.
“Maaf Benazir, aku benar-benar tidak sengaja” Kata Jodha pada Benazir, ia sadar
semua ini memang kecerobohan nya karena tidak melihat jalan dan terlalu asyik
dengan handphone nya
“Dasar gadis arrogant, ceroboh, biang kerok, huh!!”
Seketika Jodha menegang dan wajahnya berubah jadi pucat, bukan karena ucapan
Benazir padanya, bukan sama sekali tapi,, tapi karena sebuah nama perusahaan
yang tertera di file yang berada di tangan nya, dengan bibir bergetar Jodha
coba mematiskan huruf demi huruf dari nama perusahaan itu dan astaga,,,
DEGH
T-E-R-A-T-A-I A-D-V-E-R-T-I-S-I-N-G
Kaki Jodha melemas ia luruh di lantai tanpa memperdulikan lagi kata-kata pedas
dari Benazir, apa semua ini, mengapa masa lalu kelam yang sangat ingin ia kubur
malah sekarang datang seolah mengancam.
^^^
Setelah kejadian Jodha menabrak Benazir kemarin dan membuatnya mengetahui bahwa
ternyata perusahaan Teratai Advertising akan melakukan kerja sama dengan The
Worlds, Teratai Advertising adalah perusahaan satu-satu nya yang mewakili
Indonesia yang bisa bekerja sama dengan The Worlds tahun ini, dan persetujuan
kerja sama itu akan dilaksanakan besok oleh beberapa petinggi The Worlds yang
sudah diberi kepercayaan oleh Jalal sebelumnya.
“Ya Tuhan,, Apa yang harus ku lakukan, perusahaan itu adalah milik Tn Pratap
dan pasti ia turut hadir dalam pertemuan besok, bagaimana jika dia mengenali ku
dan menagih perjanjian itu padaku, dia tidak mungkin sudah melupakan perjanjian
sialan itu dan aku pun tidak bisa menolak nya, perjanjian itu sangat sah di
mata hukum” Gelisah Jodha
Jodha juga mengabaikan beberapa panggilan Jalal hari ini, Jodha hanya mengirim
pesan pada Jalal untuk tidak menghubunginya beberapa hari kedepan, ia beralasan
bahwa ia benar-benar sangat sibuk.
^^^
Malam ini setelah ia bekerja di Wellingtone Hotel, Jodha kembali ke appartement
nya. Ternyata Javeda juga baru pulang beberapa saat yang lalu, Javeda menyadari
ada aneh pada Jodha karena tidak biasanya ia diam dan murung seperti ini juga
terkesan acuh padanya.
“Jodha” Panggil Javeda lembut pada Jodha saat mereka selesai makan malam
“Hmm” Jawab Jodha singkat
Melihat respon yang di berikan Jodha semakin membuat Javeda penasaran ada apa
dengan Jodha sebenarnya
“Ok,, Aku tidak akan menanyakan apa kau baik-baik saja atau tidak, karena kau
sangat terlihat tidak baik-baik saja sekarang dan itu pasti ada sesuatu yang
terjadi padamu, ayo katakan Jodha cerita kan padaku, jangan memendam masalah mu
sendiri kawan” Cerocos Javeda langsung pada Jodha
“Ya kau benar, tapi aku sedang tidak ingin membicarakan nya sekarang, aku lelah
Javeda. Ayo kita istirahat sekarang” Kata Jodha berlalu dan masuk ke kamar
mereka
Malam semakin larut dan membuat Jodha semakin gelisah dan takut menghadapi hari
esok.
^^^
Ke esokan hari nya,..
Bhaksi baru kembali ke appartement saat Jodha akan berangkat bekerja, dan sama
seperti semalam wajah Jodha masih terlihat murung bahkan tampak lingkaran hitam
di sekeliling matanya yang menandakan bahwa ia tidak tidur cukup semalam, Jodha
seperti berada di dunia nya sendiri, sedari tadi saat Javeda dan Bhaksi
mengajak nya berbicara ia hanya menanggapi sesekali bahkan saat anak-anak
mengajaknya bercanda Jodha tidak menghiraukan nya.
“Aku pergi dulu”
Pamit Jodha pada Javeda dan Bhaksi sesaat setelah mereka selesai sarapan
“Aku tidak mengizinkan mu bekerja hari ini Jodha” Kata Bhaksi, sudah cukup ia
menahan rasa penasaran nya dari tadi pada Jodha, ia tidak akan membiarkan Jodha
bekerja dalam keadaan kacau seperti ini
“Ya aku juga tidak mengizinkan mu bekerja hari ini” Sahut Javeda menyetujui
perkataan Bhaksi
“Ada apa ini, kenapa kalian melarangku” Kata Jodha bingung
Javeda menarik tangan Jodha dan menyuruhnya untuk duduk disampingnya, Bhaksi
juga ikut duduk di sebelah Jodha, kini Jodha berada di antara Javeda dan Bhaksi
yang tengah menatapnya tajam
“Kau yang ada apa Jodha, kami tidak mengizinkan mu kemana-mana sebelum kau
ceritakan apa yang terjadi padamu saat ini. TITIK” Kata Bhaksi
“Bhaksi,,
Javeda,,” Jodha menghentikan ucapan nya, tidak tahu harus bagaimana mengatakan
nya dadanya terasa sesak sekarang dan matanya panas
Javeda dan Bhaksi yang melihat Jodha seperti ini membuat mereka ingin menangis
dan langsung memeluk Jodha berusaha memberi ketenangan pada sahabatnya ini,
akhirnya Jodha juga menumpahkan kekalutan hatinya dengan menangis dalam pelukan
sayang kedua sahabatnya, tapi mulutnya masih belum sanggup mengatakan apa-apa,
Jodha hanya menangis tersedu-sedu.
“Menangislah Jodha,,,” Kata Javeda dengan mengelus sayang kepala Jodha
Setelah tangisnya mulai mereda, Jodha melepaskan pelukan sahabatnya
“Tolong izinkan aku, aku harus pergi sekarang. Aku janji nanti malam akan
menceritakan pada kalian semuanya” Kata Jodha lemah dengan sesekali menghapus
sisa-sisa air mata nya
Bhaksi dan Javeda hanya menggeleng pelan mendengar ucapan Jodha
“Baiklah tapi aku akan mengantarmu, kebetulan aku membawa mobil kantor saat
pulang tadi, aku tidak yakin kau akan sampai The Worlds jika kau terus melamun
sepanjang perjalanan nanti, ayo kita berangkat sekarang” Kata Bhaksi pada Jodha
“Terima kasih, ayo” Balas Jodha
Jodha sungguh beruntung di kelilingi orang-orang yang begitu perduli dan sayang
padanya tapi apakah keberuntungan itu akan terus bersama Jodha terutama setelah
apa yang akan terjadi hari ini di The Worlds
^^^
Jodha dan Bhaksi telah sampai di lobby The Worlds
“Terima kasih Bhaksi, aku kerja dulu” Kata Jodha dan hendak membuka pintu mobil
Bhaksi
“Ya, jangan terus melamun Jodha” Kata Bhaksi dan tersenyum pada Jodha
“Ya”
“Kami tunggu janji mu nanti malam Jodha” Kata Bhaksi mengingatkan Jodha akan
janjinya untuk bercerita tentang apa yang sebenernya terjadi
^^^
Jodha sudah berada di meja kerjanya, jadwal meeting dengan Teratai Advertising
kurang dari satu jam lagi, selain dihadiri para petinggi The Worlds beberapa
staff khusus CEO pun harus ikut dalam meeting itu dan Jodha sangat berharap
bukan dia yang di pilih untuk mengikuti meeting itu jadi dia tidak perlu
bertemu dengan Tn Pratap yang entah seperti apa wajahnya Jodha tidak tahu dan
jika bisa memilih ia tidak akan pernah mau tahu seperti apa wajah Tn Pratap dan
putranya itu.
^^^
Beberapa saat kemudian, Benazir keluar dari ruangannya dengan Sir Richard salah
satu director The Worlds, jarang sekali Sir Richard datang kemari sepertinya
ada hal penting yang akan disampaikan nya disini.
“Perhatian
semuanya, para client kita dari beberapa Negara asia sudah tiba disini dan
sekarang sedang menunggu kita di ruang meeting dan seperti yang kalian sudah
tahu bahwa Mr Jalal meminta beberapa dari kalian untuk mengikuti meeting ini.
Mr Jalal sudah memberitahu ku bahwa staff yang akan mengikuti meeting ini
adalah para staff yang menerima email langsung darinya. Cepat check email
kalian sekarang, jika kalian menerima email dari Mr Jalal untuk mengikuti
meeting ini, cepat ikuti kami ke ruang meeting karena meeting akan segera
dimulai” Kata Sir Richard tegas
Jodha yang
mendengar itu langsung menatap horror ke computer nya, ia memejamkan matanya
takut jika ternyata Jalal mengirim email padanya, ia masih menahan tangan nya
untuk tidak menyentuh mouse computer nya dan melihat email apa ada email yang
ia terima dari Jalal.
“Hanya empat orang?” Tanya Sir Richard bingung, karena menurut info yang dia
dapat dari Mr Jalal bahwa ada lima orang staff khusus nya yang akan mengikuti
meeting ini.
“Seharusnya ada lima orang, apa kalian sudah benar-benar mengecek inbox email
kalian satu persatu” Katanya Sir Richard lagi dan memperhatikan satu persatu
para staff dengan tatapan serius.
Jodha semakin gugup, keringat mulai keluar di pelipisnya padahal ruangan ini
cukup dingin dan sangat nyaman tapi tidak bagi Jodha saat ini, dengan tangan
gemetar ia memberanikan diri untuk mengecek email nya.
“Please Jalal,,,” Batin Jodha dengan mengecek satu-persatu inbox nya pagi ini.
DAN YA!!!,,,, Jodha menerima email
Jalal, mata Jodha terbelalak tidak percaya, detak jantungnya semakin
bergemuruh. “Aku ingin pingsan saja sekarang”
Batin Jodha, ia tidak tahu apa yang akan terjadi di dalam sana tapi satu yang
pasti kemungkinan terburuknya adalah apa yang ia takutkan selama ini akan
benar-benar terjadi.
^^^
Jodha sudah berada di ruang meeting yang cukup besar, sekitar ada 30 orang
disini, dari sejak masuk ke ruangan ini Jodha terus menunduk, ia berusaha untuk
menyembunyikan wajanya ia takut Tn Pratap akan mengenalinya dan akan membuat
kekacauan disini walaupun sebenarnya penasaran juga seperti apa wajah manusia
terkutuk yang membuat masa hancur masa remaja nya dan selalu dikejar rasa
takut.
Saat tiba giliran presentasi dari perusahaan Teratai Advertising, Sir Richard
yang berada di sebelah Jodha menegurnya
“Nama mu Jodha kan?” Kata Sir Richard pelan pada Jodha
“I-iya Sir” Jawab Jodha gugup
“Sebaiknya kau perhatikan mereka yang sedang presentasi nona, karena kesempatan
mengikuti meeting besar seperti ini sangat jarang untuk kalian”
“Ma-maaf Sir”
“Apa kau gugup? tenanglah dan konsentrasi lah pada presentasi mereka dan
meeting ini”
Jodha yang
merasa tidak enak, akhirnya mulai mengangkat wajahnya, matanya langsung melihat
seorang pria yang sedang menjelaskan sesuatu, tidak sengaja pandangan mereka
bertemu dan pria melihat Jodha dan tersenyum tapi sedetik kemudian ia tampak
menyeringai licik padanya, seketika Jodha bergidik melihat tatapan pria yang
belum ia tahu siapa itu.
Setelah pria itu selesai dengan presentasi nya ia kembali duduk di kursi yang
di sebelahnya nampak duduk laki-laki paruh baya yang jika dilihat-lihat mereka
sepertinya cukup mirip.
“Jangan-jangan mereka,,,” Jodha coba menerka dalam hati dan ia di
kejutkan oleh suara Sir Richard yang berada di sebelahnya
“Terimakasih atas presentasinya Surya, Sir pratap kau harus bangga pada putra
berbakat mu ini”
Perkataan Sir Richard langsung dibalas anggukan oleh pria yang baru saja
selesai presentasi itu juga laki-laki paruh baya di sebelahnya
“Ya Tuhan,, Jadi benar itu adalah Tn
Pratap dan pria itu putranya”
Lirih Jodha dan ia menunduk lemah, entah apa yang di fikirkan nya saat ini yang
bisa ia lakukan adalah berpura-pura tegar dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa
selama meeting ini berlangsung. Sulit bahkan sangat sulit.
^^^
Meeting sudah selesai beberapa waktu yang lalu, semua karyawan sudah kembali ke
meja masing-masing termasuk Jodha, tiba-tiba telephone di meja Jodha berdering,
segera ia mengangkatnya
“Halo Jodha, temui aku di lobby sekarang”
“Maaf, siapa ini?” Tanya Jodha sopan
“Your future husband honey”
“Maaf sepertinya
anda salah orang dan ini jam kantor, saya tidak ada urusan dengan anda” Jodha
sudah akan menutup telephone nya tapi seseorang diseberang sana tetap berbicara
yang terdengar seperti mengancamnya
“Baik jika kau tidak ingin menemui ku, maka aku yang akan menemui mu diatas
sana”
“Heyy,, Siapa kau sebenarnya” Tanya Jodha tidak sabaran dan mulai kesal dengan
penelpon iseng ini
“Aku SURYA putra tunggal TUAN PRATAP pemilik TERATAI ADVERTISING, bagaimana?
Sudah cukup jelas honey”
^^^
Tanpa ba-bi-bu lagi Jodha segera berlalu dan menuju Lobby menemui pria yang
bernama Surya itu
“Baiklah, hal seperti ini memang akan
terjadi, kau juga sudah menduganya sejak awal bukan jadi siap atau tidak dan
mau tidak mau kau harus menemuinya Jodha” Batin Jodha berusaha menguatkan
Jodha sudah
sampai di Lobby dan berdiri tegar di depan Surya, kesan pertama Jodha untuk
Surya adalah pria yang sangat licik, itu sangat terlihat dari wajah dan
senyumannya yang menjijikan yang membuat Jodha muak untuk melihatnya lebih lama.
“Hay,, honey,, akhirnya aku bertemu juga dengan mu setelah sekian lama aku
memimpikan mu” Kata Surya dan tangan nya bergerak hendak menyentuh wajah Jodha
“Jaga kelakuan anda Tuan, ini lingkungan kantor” Kata Jodha tegas walaupun di
hatinya ia tidak yakin bisa bertahan sampai kapan sok tegar seperti ini
“Aku tahu honey, ikut denganku sekarang, pasti ada banyak pertanyaan di kepala
cantik mu ini kan”
Surya mengajak Jodha ke sebuah ruangan, seperti ruang meeting tapi jauh lebih
kecil dari ruang meeting tadi, Jodha menuruti Surya karena memang ada banyak
hal yang harus dia tanyakan dan ia merasa ini masih berada di lingkungan kantor
jadi tidak mungkin Surya bisa macam-macam dengan nya, cukup aman.
Setelah mereka berada di salah satu ruangan, Jodha sudah tidak bisa menahan
emosi nya lagi ia langsung memberondong Surya dengan banyak pertanyaan.
“Apa selama ini
kau dan ayahmu mengikuti ku? Bagaimana kau bisa langsung mengenali ku hah? Kau
datang kemari karena perjanjian sialan itu kan, Oke,, aku akan memberikan
kesepakatan padamu sekarang juga AKU TIDAK SUDI MENIKAH DENGAN MU dan mengenai
hutang Alm ayahku, aku janji akan
membayarnya padamu, beri aku waktu dan aku akan melunasinya, kau bisa pegang
kata-kata ku” Kata Jodha dengan nada bicara yang bergetar
“Hahahhaa,,,
Selain cantik ternyata kau juga pintar honey. Ya, kau benar ayahku dan aku
selama ini terus mencari keberadaan mu, seperti yang kau tahu isi pernjanjian
itu. Aku tidak akan pernah melepaskan apa yang sudah menjadi milik ku,
seharusnya aku bisa memiliki mu dari dulu tapi karena kau begitu licin dan
pintar bersembunyi jadi aku baru bisa mengetahui keberadaan mu bulan lalu dan
aku cukup tahu seperti apa kehidupan mu disini, aku tidak mau menyia-nyiakan
lagi kesempatan ini cantik, kau harus menjadi istriku secepatnya honey”
PLAKK
Jodha dengan berani menampar wajah brengsek di depan nya, Surya yang menerima
tamparan itu tidak kelihatan marah sama sekali ia hanya mengelus pipinya yang
baru saja di tampar Jodha.
“Jangan bermimpi Tuan, permisi” Kata Jodha dan hendak berlalu
“Bhaksi,,,Javeda,,, Ny.Anga,,, Tn.Khaibar,,, dan sepuluh anak asuh mu. Kau
tentu sangat menyayangi mereka bukan? Apa kau rela sesuatu terjadi pada mereka?
Hhm,, Tapi aku yakin calon istriku yang cantik ini pasti tidak akan membiarkan
orang-orang yang disayanginya menderita” Kata Surya dan sukses membuat Jodha
kembali membalikan badan nya menatap Surya penuh amarah dan kebencian.
“Kau,,,?” Tanya Jodha tertahan
“Bukan kah sudah ku katakan bahwa aku cukup tahu seperti apa kehidupan mu
disini honey. So,, penuhi perjanjian antara ayah ku dan ayah tirimu dengan
menjadi istriku dan aku menjamin kehidupan orang-orang itu selamat tanpa kurang
satu apapun”
^^^
Jalal sudah kembali ke Spanyol semalam, seharusnya Jalal kembali empat hari
yang lalu tapi karena ada beberapa masalah yang memerlukan campur tangan
langsung darinya jadi Jalal terpaksa mengundur kepulangan nya.
Hari ini Jalal sudah sangat tidak sabar untuk segera sampai di The Worlds, ia
ingin langsung menemui Jodha dan mengungkapkan cinta dan berbagi cintanya
semakin tumbuh setiap detiknya pada Jodha hanya Jodha. Ia begitu merindukan
Jodha, karena menurutnya akhir-akhir ini mereka sangat jarang berkomunikasi,
Jodha berkata bahwa ia sangat sibuk.
Saat ia akan masuk ke ruangannya, Jalal tidak melihat Jodha di mejanya sehingga
ia tidak bisa melakukan ritual wajib nya sekarang.
Jalal sudah masuk keruangan nya dan duduk di kursi kebesaran nya, tangan nya
hendak mengambil handphone nya untuk menghubungi Jodha tapi matanya melirik
sekilas sebuah benda berwarna Ungu dengan pita cantik diatasnya, Jalal menaruh
kembali handphone nya dan mengambil benda itu yang ternyata merupakan,,,,
WEDDING INVITATIONS / UNDANGAN PERNIKAHAN
“Oh,,Ternyata salah satu karyawanku ada yang akan menikah, siapa ?”