mso 9]>
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
Entah dari pintu
ajaib mana tiba-tiba nafsu makan Jodha muncul, pizza ukuran Large sanggup ia
habiskan hanya dalam waktu 10 menit saja, SEPULUH-MENIT. Terdengar mustahil memang, apalagi sebelumnya
ia sama sekali tidak ada keinginan untuk menyentuh makanan, mungkin benar
begitu besarnya efek suara Jalal padanya.
^^^
Hari ini adalah hari kepulangan Jalal dari perjalanan bisnis nya, ia
dijadwalkan akan tiba di Bandara sore ini dan mungkin besok dia baru akan
kembali ke kantor.
“Jodha” Panggil
Salima terburu-buru dengan membawa beberapa document ditangan nya
“Ya Salima, ada apa. Hey,, Hati-hati kau sedang hamil besar jangan
terburu-buru” Kata Jodha mengingatkan
“Iya, Jodha bisa kau bantu aku sebentar. Tolong email document-document ini ke
client kita, nama dan perusahaan nya sudah ada disana. Soft copy nya sudah
kirimkan padamu barusan” Salima menerangkan
“Baiklah, tidak masalah.” Jawab Jodha sambil menerima document yang di serahkan
Salima padanya
“Terima kasih banyak Jodha, kau benar-benar membantuku. Aku sangat sibuk
mengatur jadwal Jalal dengan beberapa perusahaan baru yang sudah sepakat
bekerjasama dengan The Worlds”
“Jangan berlebihan Salima, kami sebagai staff CEO disini juga bekerja untuk
membantu mu”
Tiba-tiba “Aawww….” Rintih Salima sambil memegangi perut buncit nya
“Kenapa Salima?”
Tanya Jodha panic dan mengajak nya untuk duduk di kursinya dan memberi Salima
segelas air untuk menenangkan nya. Salima menerima air dari Jodha dan berusaha
mengatur nafasnya untuk normal kembali, sekarang dia sudah merasa sedikit lebih
baik
“Kau kenapa Salima?” Tanya Jodha lagi, ia benar-benar khawatir pada keadaan
Salima
“Perut ku tiba-tiba saja sakit, tapi sekarang sudah tidak lagi” Jawab Salima
“Benarkah sekarang sudah tidak apa-apa? Apa perlu ke dokter?”
“Iya, nanti sore suamiku akan menjemputku kebetulan hari ini adalah jadwal aku
mengecek kandunganku juga”
“Baiklah kalau
begitu, sekarang kau istirahat saja di ruangan mu. Kami akan membereskan dan menyiapkan
semua keperluan Mister” Kata Jodha lalu memapah Salima menuju ruangan nya untuk
beristirahat
Jodha kembali ke
meja kerjanya dan mengerjakan beberapa document yang tadi diberikan Salima
padanya, cukup banyak pekerjaan yang ia lakukan hari ini, dan tidak terasa waktu
sudah menunjukan jam pulang kantor, Salima sudah pulang beberapa menit yang lalu
dengan dijemput suaminya juga beberapa staff lain sudah mulai meninggalkan
kantor.
“Aku juga harus
pulang sekarang, pekerjaan ku sebagai chef tidak bisa aku lalaikan begitu saja.
Oke,, sebentar lagi selesai” Gumam Jodha dengan tetap berkutat pada computer di
depan nya dan sesekali ia melirik kearah jam tangan silver nya.
Hingga pada file terakhir yang dikerjakan Jodha, ia tidak sengaja melihat
beberapa surat lamaran pekerjaan yang ditujukan untuk The Worlds, beberapa
diantara surat lamaran itu mengajukan diri untuk melamar sebagai,,, “Hah? Yang
benar saja? Lalu Salima?” Kata Jodha kaget
Ya,.. beberapa
pelamar mengajukan diri sebagai sekretaris Jalal. “Kenapa aku sama sekali tidak
tahu jika Salima mencari sekretaris baru untuk Jalal? Hhm,,,” Bisik Jodha
sambil kembali memperhatikan surat sirat lamaran itu, banyak dari mereka memang
berbakat di bidangnya yang juga merupakan lulusan dari sekolah-sekolah ternama
dari beberapa Negara. “Hebat,, tidak sulit memang mencari orang yang ingin
bekerja disini, kau sangat beruntung Jodha” Ia pun terseyum lalu meninggalkan
meja kerja nya yang sudah rapih.
Malam ini Jodha
tidak sempat untuk kembali ke appartement, dari kantor ia segera menuju stasiun
untuk naik kereta menuju Wellingtone Hotel, tempatnya bekerja sebagai seorang
chef.
Namun sesaat sebelum ia masuk ke dalam stasiun, suara klakson dari sebuah mobil
tepat dibelakangnya cukup mengganggu hingga memaksa Jodha menoleh kebelakang
dan mungkin ia akan memarahi orang tidak penting itu yang sangat mengganggu
ketenangan orang lain di keramaian seperti ini.
Memarahi orang?
Oh,, Tidak,, Jodha tidak lagi arrogant seperti dulu.
Belum ia sempat
menoleh kebelakang, seseorang sudah mendekatinya dari arah belakang dan meniup
sedikit rambut nya yang terurai indah itu. Sontak Jodha kaget dan langsung menoleh
namun tak disangka Jodha seseorang itu sudah begitu dekat dengan nya, hal itu
membuat Jodha menubruk langsung ke tubuh orang itu yang ternyata adalah seorang
pria, Jodha mendogak-an kepala nya dan melihat kearah wajah pria yang begitu
dekat dengan tubuhnya saat ini
“Hi Nona, selamat malam” Sapa pria itu sesaat setelah Jodha menatap kearahnya,
Jodha terdiam melihatnya
“Hah” Jodha masih terperangah kaget
“Nona,, Sopan lah sedikit padaku, tidak bisa kah kau menanggapi sapaan ku
padamu”
“Jalal?” Jodha mengerjap-ngerjap kan matanya seolah memastikan pria di depan
nya ini adalah benar Jalal
“Tentu saja aku Jalal, siapa lagi”
“Ka-Kau sudah kembali?” Tanya Jodha yang mulai mengatur perasaan aneh yang
tiba-tiba muncul di dirinya
“Hey,, Kau kenapa, melihatku seperti melihat hantu saja” Jawab Jalal sedikit
kesal pada Jodha karena sedari tadi Jodha tidak menanggapi ucapan nya.
“Ah,, Tidak,, Aku hanya tidak menyangka saja bertemu denganmu disini. Jam
berapa kau tiba dan bagaimana perjalanan bisnis mu selama seminggu ini di
Asia?” Kata Jodha mencoba mencairkan suasana canggung yang baru saja terjadi
padanya
“Aku baru tiba satu jam lalu,, Please Jodha, jangan membahas pekerjaan disaat
sekarang, kita akan membahas itu nanti dikantor dan tenang saja kau akan banyak
mendapatkan oleh-oleh berupa pekerjaan dari perjalanan bisnisku ini,, hahaa”
“Hhmm…” Jodha hanya mendehem mendengar jawaban Jalal
“Apa yang kau lakukan di stasiun malam-malam begini?” Tanya Jalal pada Jodha
“Aku ingin naik perahu,,, Tentu saja aku ingin naik kereta,,Hufh” Jawab Jodha
sekenanya
“Masuk ke mobil ku sekarang” Perintah Jalal pada Jodha dan berbalik menuju
mobil mewah nya
“Hah… Apa-apaan dia? Tidak mau!!”
Batin Jodha. Tapi tidak dengan tubuhnya, kaki Jodha justru mengikuti langkah
Jalal dan ikut masuk ke dalam mobilnya. “Oke,,,
Salahkan kakimu yang tidak penurut itu nona” Kata Jodha dalam hati dengan
mencibir dirinya sendiri
“Appartement mu?” Tanya Jalal pada Jodha
“Hah?” Jodha balik bertanya
“Kau ingin naik kereta karena akan kembali ke appartement mu kan” Jalal
menegaskan kembali
“Iya, tapi nanti, sekarang aku harus segera sampai ke suatu tempat”
“Kemana?”
“Wellingtone Hotel. Bisa kau mengantarku kesana sekarang” Minta Jodha tanpa
malu-malu pada Jalal, ia tahu Jalal baru saja kembali dari perjalanan bisnis
tapi ia sudah tidak ada waktu lagi, ia sudah ketinggalan kereta karena Jalal
mengganggunya tadi saat ia akan masuk ke dalam stasiun
“Baiklah, aku
akan mengantarmu kesana tapi bisa kau katakan padaku, ada perlu apa kau
kesana?” Tanya Jalal sambil melajukan mobil nya perlahan
Jodha tidak menghiraukan pertanyaan Jalal, ia focus menatap kedepan ia
kelihatan gelisah menatap jalanan di depan nya “Bisa cepat sedikit” Kata Jodha
pada Jalal
Jalal hanya menggeleng dengan kelakuan Jodha, ia pun tidak bertanya lagi dan
segera ia menambah kecepatan mobilnya sesuai permintaan gadis disampingnya ini.
Akhirnya mobil
Jalal sudah sampai di depan Wellingtone Hotel, Jodha segera melepas seat belt
nya, Jalal memperhatikan Jodha tapi dia hanya diam saja, ia menikmati setiap
gerak-gerik gadis di depannya yang sangat ia rindukan selama seminggu ini. Jodha
sudah melepas seal belt nya dan beranjak akan membuka pintu mobil Jalal, tapi
tidak jadi ia kembali duduk dan saat ini ia menghadap kearah Jalal yang masih
terus menatapnya.
“Eem,, Aku belum mengucapkan terima kasih. Terima kasih banyak kau sudah
mengantarku kemari dan maaf aku sudah merepotkan mu, kau baru saja kembali dari
perjalanan jauh tapi aku dengan tidak tau malu nya memintamu mengantar ku
kesini, maaf ya” Kata Jodha tulus
“Tidak perlu
Jodha, aku senang melakukan nya. Masuklah bukankah kau sangat terburu-buru?”
“Ahh,, Iya,, Aku permisi” Kata Jodha kemudian, Jalal tersenyum dan mengangguk
“Aku akan mengatakan nya padamu besok, sekarang pulanglah dan istirahat kau
terlihat sangat kelelahan, tolong jangan membuatku semakin merasa bersalah jika
kau sampai sakit” Entah apa yang difikirkan Jodha, ia berani memegang tangan
Jalal sekarang dan menggenggamnya sedang Jalal ia tampak terkejut dengan apa
yang dilakukan Jodha padanya dan jujur saja ia menikmati telapak tangan hangat
milik Jodha yang kini tengah menyentuh lembut tangan nya
“Selamat malam Jalal” Kata Jodha kemudian dan keluar dari mobil Jalal lalu
menghilang dibalik mewahnya Wellingtone Hotel
Jalal melajukan
mobilnya dengan perasaan senang, seakan segala kelelahan nya hilang hanya
dengan sentuhan kilat tangan Jodha barusan padanya, “Ya Tuhan,, Perasaan indah macam
apa ini, sebelumnya tidak pernah aku merasakan nya pun saat aku bersama Ruk,
tidak ada perasaan seperti ini. Jodha, apa yang sudah kau lakukan pada hatiku”
Kata Jalal, sesekali ia tersenyum mengingat pertemuan singkatnya yang tidak
disengaja malam ini dengan Jodha
^^^
Keesokan harinya
di The Worlds,..
“Pagi Salima,,, Bagaimana keadaan mu?” Sapa Jodha pada Salima
“Pagi Jodha, Baik, tapi kemarin dokter menganjurkan ku tidak terlalu lelah dan
jangan banyak fikiran. Suamiku meminta ku untuk,,,” Ucapan Salima terpotong
“Salima, ke ruangan ku sebentar” Kata Jalal yang baru datang pada Salima,
sekilas dia melirik kearah Jodha dan berkata “Kau Juga”
“Ok Mister” Jawab Salima dan Jodha pada Jalal dan mengikuti masuk keruangan nya
“Salima, ini
beberapa kontrak kerja sama yang sudah ku sepakati dengan beberapa perusahaan
Asia, tolong kau atur jadwal aku untuk meeting dengan mereka segera. Dan Jodha
kau bisa membantu Salima untuk itu dan pastikan meeting dilakukan disini jangan
di Negara lain” Kata Jalal menginstruksikan pada Salima dan Jodha, “Karena aku tidak ingin berada jauh darimu
lagi Jodha, karena rasanya sungguh menyiksa jika sehari saja tidak melihatmu (Hasseekk)”
Batin Jalal
“Baik Mister,
kami akan melakukan nya seperti yang anda mau, kami permisi dulu” Kata Salima
dan mengambil kontrak kerja yang diberikan Jalal padanya, dan lagi-lagi perut
nya kembali terasa sakit, tapi ia berusaha menahan nya dan seolah baik-baik
saja, tapi tidak dengan Jalal ia langsung menyadari perubahan wajah Salima yang
seperti menahan sakit
“Ada apa Salima?” Tanya Jalal padanya
Jodha yang mendengar Jalal bertanya pada Salima langsung menengok kearah
Salima, karena walaupun ia disamping Salima sedari tadi tapi Jodha tidak
merasakan ada sesuatu yang terjadi pada Salima.
“Tidak Mr, saya baik-baik saja” Balas Salima dan tentu saja ia berbohong
“Apa sudah kau temukan sekretaris baru untuk ku?” Kata Jalal akhirnya
“Belum mr, ada begitu banyak yang melamar sebagai sekretaris anda tapi saya
belum menemukan seseorang yang sesuai dengan kriteria yang anda sebutkan pada
saya sebelumnya” Jawab Salima
“Baiklah, secepatnya kau harus mendapatkan sekretaris baru untuk ku dan
menggantikan mu seperti keinginanmu”
Jodha yang mendengar percakapan antara Jalal dan Salima kelihatan bingung “Jadi benar Jalal sedang mencari sekretaris
baru untuknya, baiklah,,, lebih baik aku tanyakan pada Salima nanti” Batin
Jodha
“Ok Mr, terima kasih,
kami permisi” Kata Salima dan mengajak Jodha ikut berbalik
“Aku belum selesai dengan mu Jodha, tetaplah disini” Kata Jalal pada Jodha yang
sudah membalikan badan nya, jujur saja Jodha senang mendengar itu, karena dia
pun belum selesai dengan Jalal, belum selesai melepas rindu padanya… xixixi “Ah,, Apa yang kau fikirkan Jodha” Kata
Jodha dalam hati
To Be Continued,..