Jodha melihat itu semua, tak disangka
senyuman manis yang begitu tulus terukir di bibir tipis nya dan tak disadari
nya air mata bahagia menetes di sudut mata bulat indahnya. Namun itu tak
berlangsung lama, Jodha segera menyadari air mata nya menetes dan menghapusnya,
kembali ia menunjukan wajah angkuh nya seperti biasa, karena jika tidak bisa-bisa
Shivani atau Sukanya menyadari hal bodoh yang baru saja dilakukan nya, yah,, menurutnya
menangis adalah sesuatu yang sangat tidak penting dan bodoh, ia benci air mata
dan kelemahan.
Setelah sesi photo-photo dilanjutkan dengan
acara pemotongan kue untuk Ruk & Jalal, dalam hati Rukayah bersyukur karena
sejauh ini acara nya baik-baik saja, ia berharap Jodha tidak merusak acaranya
hingga nanti selesai walaupun ia masih nampak was-was di setiap menit nya
dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan dilakukan Jodha, tak ada yang bisa
menerka apa yang Jodha pikirkan dan rencanakan, ia selalu melakukan hal-hal tak
terduga untuk para targetnya.
Kue tart bertingkat dua yang kembali
bernuansa biru dengan hiasan krim menyerupai kelopak bunga-bunga telah siap di
depan Ruk & Jalal, seseorang menyerahkan pisau pemotong kue dengan ikatan
pita manis di ujungnya. Jodha, Shivani dan Sukanya melihat itu dengan sangat antusias
seperti ada yang mereka tunggu dari adegan yang akan terjadi nanti dan tidak
lupa senyum licik sudah menghiasi wajah mereka sejak tadi.
Ruk & Jalal telah memegang pisau itu
dan bersiap untuk memotong kue tart di depan nya, mereka menunggu aba-aba untuk
memotong kue itu dan mereka mulai mengarahkan pisau menuju kue lalu mulai
memotongnya mulai dari bagian atas sampai bawah hingga saat pisau mengarah ke
bawah tiba-tiba,, BUUMM… Kue itu meledak dan menyemburkan krim yang mengenai seluruh
wajah serta baju Ruk dan Jalal, reflek Ruk menjerit dan melepaskan pisau itu
lalu memeluk Jalal. Jalal segera memanggil pelayan untuk menyingkirkan kue itu
dan ia menenangkan Ruk yang masih berada dalam pelukannya.
Setelah menyaksikan bahwa rencana mereka
berhasil, Jodha cs segera pergi dan tertawa dengan puas di luar sana. Ternyata
Jodha telah mengganti kue itu dengan kue yang sengaja dibuatnya untuk mengerjai
Ruk, kue itu akan meledak jika tertusuk sesuatu yang tajam dan itu membuat
orang di sekitarnya terkena cipratan dari krim-krim yang menempel di kue itu.
Saat mereka cukup jauh dari rumah Rukayah. Sukanya berbicara “Iya,, Memang kita
telah cukup berhasil membuat acara itu sedikit kacau, tapi Jodha bukankah
harusnya kita masih punya “kejutan” lain yang akan membuat acaranya itu semakin
“menyenangkan”, kenapa kau mengurungkan nya di saat-saat terakhir tadi, tidak
seperti biasanya kau mengasihani target mu seperti ini.” Shivani yang mendengar
itu pun ikut penasaran pada Jodha dan menuntut jawaban padanya.
Sejak tadi sore Jodha cs sebenarnya telah
merencanakan “3 kejutan” untuk acara Ruk malam ini, namun entah kenapa
tiba-tiba Jodha membatalkan “2 kejutan” lain yaitu yang pertama adalah disana
telah terpasang selang air di sela-sela tanaman di setiap sisi taman itu, Jodha
hanya tinggal memutar kran yang tersembunyi di belakang panggung maka semua
selang itu otomatis akan mengeluarkan semburan air warna warni beraroma busuk
yang pasti akan membuat heboh tidak hanya Ruk dan Jalal tetapi semua tamu
undangan disana.
Sedangkan “kejutan” kedua adalah Jodha sudah menyiapkan dua buah kotak besar
yang nanti masing-masing akan Shivani dan Sukanya buka di sudut taman, kotak
itu masing-masing berisi puluhan kecoa dan tikus-tikus kecil, bisa dipastikan
betapa “menyenangkan” nya acara itu jika Jodha melancarkan aksi nya tadi. Tapi
Jodha tidak melakukan nya, ia hanya melakukan kejahilan nya pada Ruk dengan kue
tart nya saja tadi.
“Hey Jodha,,, kenapa kau melamun? Kami
menunggu jawaban mu, ada apa,, kau baik-baik saja?”
Shivani membuyarkan Jodha dari lamunan nya dengan mengibaskan tangan nya di hadapan
Jodha.
“Ah,, tidak,, tentu aku baik-baik saja, selalu baik-baik saja, emm,, mungkin
aku sedikit kelelahan saja sehingga aku tidak terlalu bersemangat menjalankan
rencana kita tadi, percaya lah tidak ada apa-apa” Jodha mencoba meyakinkan
kedua sahabat nya dengan menyembunyikan alasan yang sebenarnya pada mereka.
Kembali ke pesta Rukayah, tampak Ruk dan
Jalal sudah mengganti pakaian mereka dengan yang baru karena baju yang tadi
mereka pakai sudah penuh dengan krim dari kue tart yang tiba-tiba meledak saat
akan di potong, memang tadi acara agak sedikit kacau karena insiden itu namun
sekarang semua sudah baik-baik saja, kembali Tn.Kahaibar memberikan suatu
kejutan untuk Ruk dan Jalal bahwa pernikahan mereka akan dilangsungkan satu
minggu lagi, hal itu benar-benar membuat Ruk bahagia tanpa sadar ia
melompat-lompat kegirangan dan kembali memeluk Jalal yang setia disampingnya,
Jalal pun tidak kalah kaget nya mendengar itu ia tidak menyangka bahwa semua
akan terjadi secepat ini tapi melihat kebahagian yang terpancar dari wajah
kedua orang tuanya dan orang tua Ruk dan tentunya Ruk ia pun ikut tertawa dan mencoba
menampakan wajah bahagia, ia sadar cepat atau lambat pernikahan ini pasti akan
terjadi, apa bedanya kini dan nanti toh dia hanya akan menikah dengan Ruk pada
akhirnya.
Hingga waktu menunjukan pukul 11 Malam
acara telah selesai dan keluarga Jalal pun telah kembali ke rumah mereka.
Ruk sudah berada di kamarnya saat ini, ia
sudah berganti baju dengan pakaian tidur namun wajahnya terlihat memikirkan
sesuatu, sejak acara tadi ia coba menyembunyikan kegelisahan nya.
“Kau kah itu Jodha,,,? Kau kah yang melakukan nya tadi,,,? Kenapa,,,? Kenapa
kau mempermalukan aku dan tunangan ku di pesta tadi, apa salah ku padamu,,,? Bukankah
kita tidak pernah berselisih selama ini? Ku fikir kau tidak akan sampai hati mempermalukan
ku seperti tadi tapi ternyata kau menganggap ku sama dengan orang lain,, hiks,,
hiks,,” Ruk menangis dan setengah tidak percaya dengan yang baru saja Jodha
lakukan padanya tadi, ia yakin itu pasti ulah Jodha.
Sebelumnya Ruk sangat yakin bahwa Jodha
tidak akan tega membuat kekacauan di pestanya tapi ternyata semua itu salah dan
itu sangat menyakiti perasaan Rukayah, bukan tentang kue yang meledak dan
mengotori wajah dan baju nya tapi lebih kepada mengapa Jodha melakukan hal itu
padanya.
Jodha setelah ia berpisah dengan Shivani
dan Sukanya tadi, ia segera menuju apartement nya dan mengganti bajunya lalu
segera menuju sebuah restaurant ternama di pusat kota. Jodha bekerja di
restaurant ini dan itu sudah sangat lama bahkan sekarang ia telah diangkat
sebagai salah satu head chef disini, maka dari itu tidak sulit baginya untuk
membuat makanan yang sering dibawanya untuk para dosen di kampus nya dan juga
kue tart “kejutan” untuk Ruk tadi.
Jodha hanya bekerja pada malam hari disini, karena ia harus kuliah di siang
hari nya dan pemilik restaurant pun tidak mempermasalahkan dengan waktu
kerjanya karena memang kemampuan Jodha dalam memasak tidak usah diragukan lagi
sehingga ia tidak mau jika harus kehilangan salah satu chef terbaik nya itu.
Di tempatnya bekerja ini tidak ada yang
mengenal Jodha sebagai biang kerok, dia terkenal sangat pendiam, disiplin
disaat bekerja dan tidak pernah sekalipun ia mengecewakan para customer yang
mencicipi masakan nya, itu membuat banyak chef disana cukup menghormatinya dan
agak segan dengan nya. Tapi malam ini ia terlihat agak lesu dan seperti
memikirkan sesuatu, ia tidak konsentrasi dalam memasak, akhirnya ia memutuskan
menemui atasan nya untuk meminta ijin pulang karena ia tidak bisa bekerja
dengan pikiran yang tengah kacau seperti ini dan seperti yang bisa di duga sang
pemilik mengabulkan permintaan head chef kesayangan nya ini.
Jodha telah tiba di apartement nya, ia segera bergegas mengganti pakaian nya
dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, fikiran nya melayang pada pesta
Rukayah tadi semburat penyesalan nampak di wajah cantik nya dan terdengar lirih
ia mengucapkan sesuatu yang begitu tulus “Maafkan aku Rukayah,,, Maaf”
Senin sore di kampus saat para mahasiswa
mulai banyak meninggalkan kampus, terlihat Ruk yang sedari tadi sibuk
mencari-cari seseorang, teman-teman nya tidak menemaninya karena mereka masih
asik di perpustakaan dari tadi siang. Ruk sedang mencari Jodha, yah,, Rukayah
mencari Jodha, sejak kejadian di malam pestanya itu ia tidak sabar untuk segera
menemui Jodha dan meminta penjelasan padanya, dan
sekarang ia tidak bisa menunda lagi untuk menemui Jodha, akhirnya setelah
berkeliling ia melihat Jodha yang sedang terlihat asik mengobrol dengan Shivani
& Sukanya di salah satu sudut di kantin. Melihat itu Ruk langsung
menghampiri mereka
“Permisi,, Maaf jika kehadiranku
mengganggu, bisa aku berbicara sebentar dengan mu Jodha?” Ucap Ruk dengan
tersenyum ramah pada Jodha
“TIDAK BISA nona” Ujar Shivani dan Sukanya
serentak pada Ruk.
Shivani kemudian melanjutkan “Apa kau tidak
lihat kami sedang berbicara, kami sibuk, lebih baik kau pergi saja darisini
sebelum salah seorang dari kami membuat mu malu lagi…. Hahahaa” Mereka berdua
tertawa mengejek pada Ruk sedangkan Jodha hanya diam saja tidak ikut menyambung
ocehan sahabat-sahabatnya.
“Aku tidak takut dengan apa yang akan kalian lakukan padaku, aku kesini hanya
ingin bertemu dengan Jodha, itu saja” Tukas Ruk kesal pada mereka berdua
Melihat Ruk yang mulai marah, Shivani dan Sukanya berdiri dari kursi nya dan
seperti akan melakukan sesuatu pada Rukayah, melihat itu Jodha langsung
mencegahnya dengan berbicara pada Ruk “Aku rasa teman-teman ku sudah mengatakan
nya pada anda Rukayah, kami sedang sibuk dan aku tidak bisa dan tidak mau berbicara
dengan mu. Permisi,, ayo guys” Ujar Jodha melirik pada kedua teman-teman nya.
Mereka pun mengikuti Jodha dan berlalu darisana meninggalkan Ruk yag kecewa.
“Tidak Jodha, aku harus bisa bicara
denganmu. Aku tidak akan berhenti sampai kita bicara” Kata Ruk dalam hati
Sejak hari itu Ruk terus mencoba untuk
menemui Jodha untuk berbicara berdua dengan nya dan setiap itu pula Jodha terus
menghindar. Rukayah bahkan tidak perduli dengan persiapan pernikahan nya dan
Jalal, ia menyerahkan semua persiapan pernikahan nya pada orang tua dan calon
mertua nya, sedangkan pada Jalal ia telah berbicara dengan-nya bahwa ada
sesuatu yang sangat penting yang harus ia selesaikan sebelum waktunya
terlambat, entah mengapa Ruk merasa waktu nya tidak banyak lagi dan sebelum
saat itu tiba ia harus tahu apa yang terjadi pada Jodha, sahabatnya,,.
Yah,, Jodha adalah sahabat Rukayah dan
Rukayah adalah sahabat Jodha. Dan inilah yang menjadi alasan utama mengapa Ruk
bersikeras ingin mengundang Jodha, Ruk tidak pernah melupakan Jodha sebagai
sahabat nya dan ia ingin terus berbagi kebahagiaan pada sahabatnya tersayang
nya itu.
*Flashback
Dulu saat ia dan Jodha masih tinggal di Bali,
Rukayah dan Jodha yang masih duduk di bangku SD, mereka adalah sahabat akrab
yang tak terpisahkan mereka saling menyayangi dan selalu berbagi apapun satu
sama lain, dimana ada Jodha pasti Rukayah pun ada begitu sebaliknya, sejak
mereka kelas 1 hingga kelas 6 SD mereka selalu duduk bersebelahan, jika sudah
berdua seolah mereka mempunyai
dunia mereka sendiri, dunia indah yang penuh canda tawa polos mereka.
Mereka selalu menghabiskan bekal makan mereka bersama. Jika salah satu diantara
mereka sakit dan tidak masuk sekolah maka yang lain pun tidak akan masuk
sekolah walaupun jika hari itu ada ulangan atau ujian sekalipun, begitulah
persahabatan di masa kecil mereka yang masih polos. Hingga saat mereka tamat
dari SD, Jodha terpaksa pindah sekolah ke Jakarta karena ayahnya harus memimpin
salah satu kantor cabang di Jakarta yang saat itu tengah berkembang pesat.
*Flashback
end
Sejak perpisahan itu, mereka tidak pernah
berkomunikasi apalagi bertemu hingga sekarang Ruk menjadi mahasiswi pindahan di
kampus yang sama dengan Jodha. Saat salah satu dosen mengenalkan siswi pindahan
di kelasnya, Jodha dan Rukayah sudah saling mengetahui namun Jodha bersikap seperti
tidak mengenal Rukayah, ia menganggap Ruk orang asing, benar-benar orang asing.
Awalnya Ruk agak aneh dengan sikap Jodha namun ia membiarkan saja, ia bertekad
suatu hari nanti akan menanyakan itu pada Jodha dan berharap mereka bisa
bersahabat seperti dulu lagi.
Waktu berjalan begitu cepat dan esok adalah
hari pernikahan Ruk dan Jalal, semua persiapan sudah mencapai 99%. Rukayah
seakan benar-benar lupa kalau besok dia akan menikah dengan Jalal, ia terlalu
sibuk memikirkan sahabat kecilnya itu.
“Hari ini kita harus bicara sahabatku,
kalau kau tidak mau maka aku akan memaksamu” Ucap Ruk sambil memegang photo
masa kecil nya dengan Jodha. Ia lalu bergegas menuruni tangga yang telah dihias
dengan rangkain bunga-bunga indah kesukaan nya, ia menuju garasi dan masuk
kedalam mobil nya namun belum sempat ia menyalakan mesin mobil nya Ny.Anga
melihat nya dan bertanya padanya.
“Rukayah,, Mau kemana kau sayang, bukankah sudah ibu katakan padamu kalau kau
tidak boleh pergi kemana-mana sekarang, apa yang kau butuhkan biar ibu suruh orang
untuk mencarikan nya untukmu,, ayo cepat turun dari mobilmu” Sergah Ny Anga
pada putrinya
“Apa yang aku butuhkan harus aku sendiri yang mencarinya ibu, aku mohon izinkan
aku keluar sekali ini saja, setelah ini aku janji aku tidak menyusahkan ibu dan
ibu tidak akan mengomel lagi padaku, yah yah,, sebentar saja bu” Tanpa menunggu
persetujuan ibunya Ruk telah menyalakan mobilnya dan mulai keluar dari bagasi
“Heyy,, gadis nakal,, baiklah ibu mengizinkan mu keluar, tapi ibu mohon cepat
kembali dan hati-hati lah sayang” Entah mengapa perasaan Ny.Anga menjadi tidak
enak dan sangat khawatir, namun ia buru-buru menepis nya mungkin ia terlalu
khawatir pada Ruk karena besok ia akan menikah.
Pertama Ruk langsung menuju kampus, tapi ia
tidak bertemu dengan Jodha ia hanya bertemu dengan Shivani dan Sukanya, mereka
terlihat membicarakan sesuatu. Bahkan Shivani dan Sukanya tidak menyebalkan
seperti biasanya mereka memberi tahu Ruk dimana Jodha berada saat ini.
Ruk segera melajukan mobil nya menuju
tempat itu, sepanjang perjalanan Ruk mengingat apa yang tadi Shivani katakan
padanya bahwa pada saat pertunangan nya minggu lalu sebenarnya mereka telah
menyiapkan “kejutan” lain yang akan membuat kacau pestanya malam itu namun
tiba-tba Jodha mengurungkan nya, mengingat itu Ruk tersenyum di sela-sela
isakan tangisnya.
“Hiks,,Hiks,,Aku merindukan mu sahabatku, kau masih sahabatku,,,Jodha” Ujarnya
Tak butuh waktu lama, Ruk sudah sampai di
taman pinggir kota, taman yang dipenuhi dengan bunga dan pohon-pohon rindang di
seberang Jalan sana ada sungai yang terdengar ramai dengan gemeriak air nya
yang begitu deras, semakin menambah kesejukan tempat ini. Tampak Jodha sedang
duduk di salah satu bangku taman, ia hanya sendirian tatapan nya kosong
kedepan, rambut hitam sebahu nya melayang-layang tertiup angin, sebelum menemui
Jodha Ruk membeli 2 bungkus mie instan ia sengaja membeli nya untuk mengenang
masa-masa kecil mereka nanti.
“Hay,,,” Sapa Ruk pada Jodha dan langsung mengambil
tempat duduk di samping Jodha
Jodha menoleh dan cukup terkejut melihat Ruk disebelahnya, ia langsung menggeser
duduk nya agar tidak terlalu dekat dengan Ruk, Jodha hanya diam saja tidak
membalas sapaan dari Ruk. Lalu dia kembali menatap kedepan sengaja menghindar
seolah tidak memperdulikan tatapan kerinduan Ruk padanya.