“Sudahlah guys,, kalian lihat Rukayah sudah mengundang kita dan rasanya tidak
baik jika mengabaikan undangan cantik ini, benar kan?” Ujar Jodha pada Shivani
dan Sukanya dengan senyum yang misterius, ia melanjutkan “Malam ini kita akan
datang di acara BERSEJARAH dari Rukayah dan kau Bhaksi, kita lihat saja apa kau
dan teman-teman mu bisa melindungi acara sahabatmu itu dari gangguan BIANG
KEROK seperti kami,, Hahahaa” Ucap Jodha pada Bhaksi dan disambut tawa oleh
Shivani dan Sukanya. Melihat itu Bhaksi semakin kesal dan langsung pergi
meninggalkan mereka.
Sore itu di kediaman Tuan Khaibar Khan
begitu sibuk, begitu banyak pelayan yang tengah mempersiapkan pesta untuk acara
nanti malam, sedangkan di kamar Ruk masih duduk asyik di depan meja rias nya
sambil terkadang tersenyum-senyum sendiri, ia benar-benar bahagia bahwa
sebentar lagi ia akan bertunangan dengan Jalal, pria yang sejak dulu sudah
mengisi hari-hari nya dan hatinya.
Di tempat lain Jalal pun tengah bersiap di kamarnya dan terdengar suara mama
nya yang memanggil dari luar sana, Jalal bergegas membukakan pintu. “Ada apa
mah? Sebentar lagi aku siap kok”
“Iya mama tahu nak,, emm,,,” Ujar mama Hamida sambil menatap putra nya, seperti
ada sesuatu yang ingin disampaikan nya pada Jalal namun ia nampak ragu-ragu.
Jalal masih sibuk memasangkan dasinya sendiri sehingga ia tidak menyadari
tatapan mama nya.
“Mah,,,” Jalal memanggil mama nya sesaat setelah ia mengenakan dasinya
“Ah,, ya sayang, ada apa. Kau sudah selesai, ayo cepat kita berangkat sekarang”
Jawab Ny.Ham agak sedikit gugup karena Jalal mengagetkan nya tadi.
“Heemm,,, ada apa mah? Apa ada yang mengganggu pikiran mama saat ini?” Jalal
mencoba bertanya
Ny.Hamida menarik napas panjang dan melihat Jalal lalu mengelus rambut cepak nya
dengan sayang, ia merasa ia harus menanyakan ini pada Jalal sebelum terlambat.
“Sebenarnya ada sesuatu yang ingin mama tanyakan pada mu nak?”
“Katakan mah, tidak usah ragu-ragu”
“Apa,, Apa,, kau bahagia dengan pertunangan ini nak? Apa kau mencintai Rukayah
seperti Rukayah mencintaimu? Karena mama merasa hanya Rukayah yang nampak
bahagia dengan perjodohan ini sedangkan kau terlihat biasa saja. Katakan anak ku, apa kau
keberatan dengan semua ini? Tidak
usah sungkan nak, mama justru akan merasa berdosa jika kau melakukan ini karena
terpaksa.”
Akhirnya Ny.Hamida mengeluarkan semua kegelisahan hatinya. Jalal yang mendengar
itu semua awalnya cukup terkejut, bagaimana mamanya bisa curiga padahal
menurutnya ia sudah sangat berusaha untuk ikut terlihat bahagia dengan
perjodohan ini tapi Jalal segera menyembunyikan keterkejutan nya supaya tidak
menambah curiga mamanya.
“Tidak mah,, aku bahagia dengan perjodohan
ini, kau lihat wajah putramu ini tidak henti-henti nya tersenyum setelah
mendengar bahwa aku akan di jodohkan dengan Rukayah dan lagipula dia sangat
mencintai ku dan keluargaku, aku yakin kami akan hidup bahagia nantinya. Tidak
usah khawatir mah” Jalal menjawab dengan tersenyum lebar dan mencium tangan
Ny.Hamida
Tapi tetap saja hati seorang ibu tak bisa
dibohongi, ia yakin perasaan nya benar bahwa putranya ini telah rela
mengorbankan hati dan perasaannya demi membahagiakan orang lain, Jalal tidak
mencintai Rukayah namun ia tidak bisa menolak perjodohan ini karena ia tidak
ingin menyakiti kedua belah pihak keluarga yang sudah menaruh banyak harapan
padanya. Mama berharap kau akan bahagia dengan cintamu kelak nak, siapapun dia
nantinya. Ny.Hamida berkata dalam hati
“Baiklah Jalal, mama hanya berharap kau
juga bisa merasakan cinta itu. Sudah ayo kita jalan sekarang”
Ny.Hamida meninggalkan kamar Jalal dan menyuruhnya untuk segera menyusul turun.
“Maafkan aku mah, aku tidak bisa jujur padamu kali ini, sebenarnya apa yang kau
khawatirkan itu benar adanya tapi tidak mungkin aku menolak perjodohan ini, karena
jika aku menolak nya aku akan menghancurkan dan meyakiti banyak hati orang yang
ku sayangi dan ku hormati selama ini dan persahabatan indah antara kalian dengan
orang tua Rukayah yang telah lama terjalin pasti akan putus dan berubah menjadi
permusuhan abadi, aku tidak ingin itu semua terjadi mah, aku tidak ingin menyakiti
dan melukai hati siapa pun. Aku harus mencoba lebih keras lagi untuk bisa
mencintai Rukayah, yah,, aku pasti akan bahagia hidup dengan nya, dia gadis
yang baik dan mencintaiku.” Gumam Jalal dalam hati berusaha menyemangati
dirinya sendiri.
Jalal beserta keluarga telah tiba di rumah
Tn.Khaibar dan acara pun segera dimulai, tampak begitu banyak tamu undangan
yang memenuhi area rumah Tn.khaibar yang sangat luas itu tidak terkecuali Jodha
cs yang telah hadir disana, mereka nampak berbisik dengan diselingi tawa
misterius, entah apa yang sedang mereka rencakan saat ini tapi apapun itu,
pasti akan membuat kerusuhan dan kekacauan.
Jalal dan Rukayah telah berdiri dengan anggun di sebuah panggung mini yang
bernuansa Biru Langit sesuai dengan warna kesukaan Rukayah.
“Baiklah selamat malam semua untuk para tamu undangan yang telah berkenan hadir
dalam acara kami malam hari ini, seperti yang anda ketahui semuanya malam ini
adalah malam perayaan hari ulang tahun putri cantik kami Rukayah Khan yang hari
ini genap berusia 21 tahun dan sekaligus acara pertunangan nya dengan Jalaludin
Akbar yang tidak lain adalah putra dari Tn.Humayun Akbar sahabat karib kami.” Tn.Khaibar mengucapkan beberapa kata sambutan
untuk acara putrinya malam ini
Rukayah semakin mempererat pelukan tangan
nya pada lengan Jalal, ia benar-benar bahagia malam ini, senyum manis tidak
pernah lepas dari bibirnya begitu pun dengan Jalal, setidaknya itulah yang
terlihat dari luar yang berusaha ditampakkan oleh Jalal.
Sebelum acara potong kue dan pemasangan cincin sebagai pengikat hubungan mereka,
saat ini diadakan photo bersama untuk kedua keluarga besar, di panggung sudah
berdiri Tuan & Nyonya Khaibar serta Rukayah dan Tuan & Nyonya Humayun
serta Jalal, mereka tampak bahagia dan saling berpelukan satu sama lain, sedang
dibawah sana sang photographer terus mengabadikan setiap moment berharga dari kedua
keluarga yang sedang berbahagia itu.
Di salah satu sudut taman, Jodha melihat
itu semua,,,