“Ruk,,
untuk apa kita sibuk memikirkan perasaan Jodha dan sebaiknya kau tidak usah
ikut campur dengan kehidupan pribadinya. Kau ingin berteman dengannya? Sudahlah
Ruk, kita tidak bermasalah dengan dia selama ini saja sudah bersyukur, jangan
cari penyakit lah.” Benazir masih berusaha mengingatkan Rukayah.
“Kau
tidak boleh seperti itu Benazir, bagaimana pun dia sama seperti kita sebagai
orang yang mengenalnya sebaiknya kita tidak boleh mengabaikan dia, mungkin saja
di dalam hatinya dia butuh bantuan dari seseorang. Sudahlah,, kalian tidak akan
mengerti. Pokoknya pastikan undangan ku besok sampai padanya, masalah dia akan
datang atau tidak itu terserah padanya” Dan aku berharap dia akan datang..
Lanjut Ruk dalam hati.
“Kau terlalu perduli pada orang lain Ruk, kau benar-benar gadis yang baik.
Baiklah kalau itu mau mu kami tidak akan membantahnya lagi, besok kami pastikan
Jodha cs yang sangat sangat menyebalkan itu akan menerima undangan mu” Bhaksi
mulai melembut namun masih ada kekesalan dalam nada bicaranya dan Javeda, Benazir juga Atifah ikut
mengangguk walau terlihat sekali kekhawatiran diwajah mereka.
Melihat teman-temannya setuju dengan usulannya, Ruk langsung memeluk mereka.
Sore itu mereka habiskan dengan bersenda gurau bersama dan membantu persiapan
untuk acara besok yang akan di adakan di taman besar di samping rumah Rukayah,
hingga waktu menunjukan pukul 8 malam mereka baru berpamitan untuk pulang.
Malam
ini Jalal sudah siap untuk tidur tapi tiba-tiba handphone berdering menandakan
adanya panggilan masuk, sedikit malas ia mengangkat telpnya tapi saat melihat
nama yang tertera di layar “Rukayah”, ia tersenyum dan langsung mengangkatnya.
“Halo Jalal, apa aku mengganggumu malam ini”Ucap Rukayah di seberang sana
“Tidak Ruk, kalaupun iya aku senang kalau kau yang mengganggu ku” Ucap Jalal
dengan menggoda
“Haha,, tenang saja, setelah kita bertunangan kau akan lebih sering merima
gangguan dariku, jadi aku sarankan anda berhati-hati lah tuan”
“Wow,, Benarkah,, kalau begitu lebih baik aku batalkan saja pertunangan kita
besok, karena sepertinya aku tidak sanggup menahan gangguan dan teror-teror mu
nanti nona”
“Coba saja kalau kau berani” Ancam Rukayah
“Hahhaaa,, baiklah-baiklah nona, aku mengalah. Katakan, ada apa kau menelpon
malam-malam begini, hmm”
“Emm,, Aku,, hanya ingin mengucapkan terima kasih karena kau bersedia menerima
pertunangan ini, aku tidak menyangka akhirnya persahabatan kita menuju tahap
yang lebih serius sekarang. Kau tau, sebelumnya aku hanya berani bermimpi untuk
bisa bertunangan denganmu Jalal. Terima kasih” Ruk mengungkapkan perasaannya
dengan tulus pada Jalal
“Sudahlah tidak usah seperti itu, aku juga senang kita akan bertunangan besok
dan,,,”
“Aku mencintaimu Jalal” Ruk memotong ucapan Jalal
Jalal kaget mendengarnya, memang ini bukan pertama kalinya Ruk menyatakan
cintanya pada Jalal tapi tetap saja ucapan Ruk yang tiba-tiba ini cukup
membuatnya terdiam tak tahu harus menjawab apa karena sejujurnya saat ini ia masih
belum mencintai Ruk, perasaannya pada Ruk adalah sebatas sayang seorang sahabat
dekat namun semenjak ia tahu bahwa kedua orang tuanya menjodohkan mereka, Jalal
ingin mencoba untuk mencintai Ruk sebagai seorang pria pada wanita-nya dan
itulah yang dilakukannya sekarang dengan ikatan pertunangan ini dan ia berharap
ia bisa mencintai Rukayah seperti Rukayah mencintainya.
“Halo,, Jalal,, Kau masih disana? Haloo,,,” Ruk memanggil Jalal sedari tadi
terdiam setelah penyataan cintanya barusan.
“Ah,, ya,, ya,, Ruk, aku masih disini, aku mendengarkan mu” Jawab Jalal yang
tersadar dari lamunannya
“Kau memikirkan apa Jalal, apa ada yang salah dengan pernyataan cintaku
barusan?”
“Ti,, Tidak Ruk, aku hanya,, aku hanya kaget saja, tiba-tiba kau memotong
ucapan ku dengan pernyataan cintamu, aku senang mendengarnya Ruk”
“Syukurlah kalau begitu, tapi Jalal,, dari dulu selalu aku yang menyatakan
cinta padamu, kau tidak pernah sekali pun menyatakan bahwa kau mencintai ku”
Ruk menjawab dengan sedikit sedih
“Emm,, Ruk, aku,, aku,,”
“Hahaa,,, Santai saja Jalal, tidak apa-apa, aku mengerti bahkan aku sangat tahu
bahwa sampai saat ini kau belum bisa mencintai ku, aku hanya berharap suatu
hari nanti kau akan mencintai ku seperti aku mencintaimu, aku akan menunggu
saat indah itu tiba Jalal” Potong Ruk dengan penuh harap
“Kau memang gadis yang baik Ruk, sebenarnya tidak sulit untuk mencintai gadis
cantik seperti mu, aku akan terus mencoba untuk menumbuhkan cinta dihatiku
padamu Ruk, ku mohon kau bersabar ya” Jawab Jalal pada Ruk
“Iya, aku akan sangat sabar menanti semua itu,,, Jalalku. Oh ya Jalal, aku
ingin bertanya padamu, siapa saja yang kau undang dalam acara pertunangan kita
besok?” Tanya Ruk
“Aku akan mengundang para sahabatku dan beberapa relasi dan client ku, kenapa
memangnya Ruk?”
“Ah tidak, aku hanya ingin tahu saja. Kalau aku besok akan mengundang semua
teman-teman kampusku, kau tidak keberatan kan Jalal?” Tanya Ruk pada Jalal
“Semua teman kampus mu? Baiklah,,aku sama sekali tidak keberatan Ruk” Jawab
Jalal
“Termasuk aku juga akan mengundang,,,,emm,,, Jodha dan teman-temannya Jalal”
Ruk berkata agak takut pada Jalal
“Jodha? Jodha si gadis arrogant itu?” Jalal seakan tak percaya dengan yang di
dengarnya
“Iya Jalal, kau ini,, bukan kah sudah sering ku katakan jangan menjulukinya
seperti itu, saat itu mungkin dia melakukannya dengan tidak sengaja” Ruk memang
tidak suka Jalal menjuluki Jodha gadis arrogant
“Mana mungkin dia tidak sengaja Ruk, jelas-jelas dia tertawa puas setelah
mengerjai ku, tentu kau masih ingat dengan baik kejadian itu kan” Rutuk Jalal
kesal
“Kau ini, sudahlah,,, lagi pula semua itu sudah berlalu, aku tidak ingin
membahasnya lagi. Aku hanya minta persetujuan mu kalau kau tidak keberatan jika
besok mereka hadir di acara kita?”
“Terserah padamu Ruk, walaupun aku bilang keberatan aku yakin kau akan tetap
mengundangnya kan. Aku berharap semoga ada keajaiban dan acara kita terlaksana
tanpa kendala hingga akhir” Ucap Jalal pasrah dengan keinginan Ruk barusan
“Aamiin,, Aku senang mendengarnya. Baiklah sudah malam Tuan, anda harus segera
tidur dan berpenampilan lah setampan mungkin besok malam, kalau tidak aku akan
menceburkan mu ke kolam renang dan tidak mau memakai cincin darimu,,hahhaa”
Gurau Ruk pada Jalal
“Haha,,, Kau tenang saja nona, kau akan lihat betapa menawannya tunangan mu ini
besok. Baiklah,, selamat malam Ruk”
“Ok, lets see. Selamat malam Jalal, Bye..”
“Bye” dan telephone mereka pun terputus…
Sesaat
setelah telpon mereka terputus, Ruk sudah memejamkan matanya dan menuju alam
mimpinya, sedangkan Jalal ia masih terjaga, karena tadi Ruk mengungkit tentang
Jodha ia kembali mengingat kejadian dulu yang membuatnya kesal pada gadis itu.
*Flashback
Minggu lalu saat Jalal ingin menjemput Ruk di
kampusnya ia tidak sengaja berpapasan dengan Jodha yang sedang asyik meminum
jus strawberrynya sambil berjalan dengan santainya, Jalal yang tidak tahu
ruangan Ruk dimana dengan sopan ia bertanya pada Jodha.
“Permisi nona, Maaf,,, boleh aku bertanya sesuatu?” Ucap Jalal
Sedangkan yang ditanya hanya menatap saja kearahnya tanpa menjawab pertanyaannya
sambil sesekali ia menghisap juice yang dibawanya.
Jalal kemudian melanjutkan “Eemm,,, Apa kau tahu mahasiswi yang bernama Rukayah
Khan? Daritadi aku berkeliling disini tapi
aku sama sekali tidak menemukannya, sedangkan handphonenya beberapa kali ku
hubungi tidak aktif.. dan Oh,,ya,, kenalkan namaku Jalal, aku kemari ingin
bermaksud ingin menjemputnya” Jalal mengulurkan tanganya sambil tersenyum ramah
pada Jodha.
Jodha mengangkat sebelas alisnya dan melihat uluran tangan Jalal, ia tidak
membalasnya namun ia menjawab “Namaku JO-DHA (ujarnya memberi penekanan pada
namanya) dan aku bisa pastikan kalau kau akan terus mengingat nama itu tuan.”
Jalal mulai merasa aneh dengan gadis di depannya ini, tapi ia masih bersikap
wajar karena ia masih berharap gadis ini bisa memberitahunya dimana Rukayah.
Jodha kemudian melanjutkan “woahhh tuan…. Apa kau juga pengagum Rukayah si
gadis dengan sejuta pesona itu,,,ckckck,, tapi sayang pesona yang sangat
memuakkan bagiku, sebenarnya berapa banyak sih pria yang mengagumi dia,, aku
bosan melihat para pria bodoh yang meletakan bunga di mejanya setiap hari,,
cuihh.” Jodha berkata panjang lebar pada Jalal dengan angkuhnya, ia tidak tahu
bahwa Jalal adalah sahabat terdekat Rukayah yang pasti tidak akan terima
seseorang menghina sahabatnya seperti itu.
Dengan nada tinggi Jalal berkata pada Jodha sambil menunjukkan wajah Jodha
“CUKUP NONA JODHAAA… Hentikan hinaan mu pada sahabatku itu!!” Bentak Jalal
sambil mengacungkan jari telunjuknya di depan wajah Jodha.
Jodha yang dibentak oleh Jalal, tidak gentar sama sekali. Ia bahkan tersenyum
dengan itu semua (Senyum yang sebenarnya sungguh manis dan feminim namun karena
sikapnya yang terbilang arrogant, senyum itu pun terasa hambar bagi siapa saja
yang melihatnya).
“WOW,,, Anda salah orang tuan, aku tidak takut sama sekali dan (sambil menepis
tangan Jalal yang tadi menunjuk wajahnya) ini adalah kesalahan terbesarmu tuan,
kau berani menunjuk-nunjuk wajahku dengan tangan mu ini” Jodha kembali
tersenyum mengejek, secara perlahan dan tiba-tiba ia menyiram wajah Jalal
dengan juice yang sedari tadi di pegangnya, juice itu tepat mengenai wajah
Jalal dan juga membasahi kemeja putih yang saat itu dikenakannya.
Bisa dibayangkan betapa marahnya Jalal atas perlakuan Jodha saat itu, ia tidak
pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya apalagi ini adalah tempat umum yang
sukses membuat semua orang yang ada disana melihat kearah mereka. Jalal mengusap
wajanya yang dipenuhi juice dan saat ia akan memarahi Jodha, Jodha lebih dulu
memotongnya “Ingat tuan Jalal nama ku JO-DHA dan aku tidak takut padamu, kalau
kau kesal padaku, aku dengan senang hati menunggu pembalasanmu dan,, SELAMAT
SIANG” Ucap Jodha sembari berlalu dari hadapan Jalal tanpa merasa bersalah
sedikitpun.
Jalal hendak mengejar Jodha namun Ruk segera mencekal tangannya dan mengajaknya
ke suatu ruangan di dekat sana. “Ada apa Jalal, kenapa kau,, kau jadi begini?”
Ucap Ruk cemas sambil ikut membersihkan wajah dan baju Jalal dengan tissuenya.
“Jodha” Hanya itu kata yang keluar dari mulut Jalal, suara Jalal terdengar
berat seperti menahan amarah
“Apa?? Jo,, Jodha? Kau bertemu dengannya Jalal? Ya Tuhan,, sebaiknya kau
menghindari orang itu Jalal. Di kampus ini dia sangat terkenal suka membuat
onar pada orang lain bahkan orang yang baru dikenalnya sekalipun” Ruk mencoba
menjelaskan pada Jalal
“Mana aku tahu, lagipula ini pertama kalinya aku kemari. Sudahlah,, ayo kita
pulang. Ibu ku ingin bertemu dengan mu di rumah” Jalal menarik Ruk menuju
mobilnya
Namun saat ia mendekati mobilnya, Jalal dan Ruk kaget melihat keadaan mobil
Jalal. Ke empat ban mobil Jalal kempes dan bagian kaca depan terpampang nama
JODHA dengan cat pilox, tak hanya itu bagian samping kiri dan kanan pun penuh
dengan coretan-coretan tidak jelas dengan warna-warna yang sangat mencolok. Jalal kembali terlihat emosi dan ia melihat
sekeliling, tentu saja untuk mencari Jodha dan mungkin ia akan membunuhnya saat
itu juga. Dan benar saja berjarak sekitar 10 meter dari sana Jodha dan
teman-temannya nampak tertawa puas mengejek Jalal dan Ruk, lalu pergi begitu
saja dari sana.
Ruk sangat menyadari kemarahan Jalal saat ini, segera ia memanggil satpam
disana untuk menahan Jalal agar tidak mengejar Jodha.
“Apa-apaan kau Ruk, aku akan mengejar gadis arrogant itu. Lepaskan pak,,
Aggghhhh” Jalal meronta pada Ruk dan satpam yang coba menahannya.
Ruk terlihat sedang menelpon seseorang, setelah selesai ia menghampiri Jalal
“Jalal,, aku mohon, tidak usah buang-buang waktu untuk mengejarnya. Biarkan
saja mereka pergi. Sebentar lagi sopir ku akan menjemput kita dan aku sudah
menghubungi mekanik mu untuk membawa dan segera memperbaiki mobil mu,, hemm” Ujar
Ruk sangat lembut pada Jalal berusaha menenangkan emosinya.
*Flashback End