“Ma’af
tadi sy hanya ingin melindungimu” ucap Jalal kembali dingin, setelah melepaskan
pelukannya.
Jodha
merasakan ada rasa sakit mendapat peralkuan seperti itu dari suaminya, padahal
Jodha mulai menikmati kebersamaannya dg Jodha ‘mengapa menyentuh istri sendiri harus minta ma’af’ gumam Jodha dlm
hatinya.
Diam-diam
Jalal memperhatikan raut muka Jodha, sebenarnya dia bersikap dingin hanya untuk
memberi pelajaran pd Jodha, agar Jodha merasakan klo dirinya betul2 membutuhkan
Jalal.
‘Digituin aja sudah manyun, gimana klo
kemarin bener di cerai in’
gumam Jalal dlm hatinya.
**
Sepulang
dari tempat proyek, Jalal langsung pulang kerumah kayunya, sedang Jodha kembali
lagi kekantor karena ada beberapa pekerjaan yang masih harus diselesaikan.
Saking
asyik bergelut dg file2 nya, Jodha tak menyadari klo sekarang sudah Jam 11
malam, menyadari hal itu Jodha segera berkemas dan bersiap pulang ke rumah.
Diluar
hujang sangat deras, namun Jodha memaksakan diri unk pulang, menerobos pekatnya
malam dan derasnya hujan.
Hingga
disebuah jalan yang sepi.. tiba-tiba mobilnya berhenti..dia berusaha
menghubungi mekanik..namun naas HP nya mati..Jodha pun memaksakan keluar
mobil..berusaha menghentikan mobil yang amat jarang lewat..namun tak satupun yang
mau berhenti..kini baju Jodha telah basah kuyup.
Dirumah,
Maham Anga merasa khawatir karena majikannnya belum pulang, diapu segera
menghubungi Jalal.
Mendapat
kabar itu Jalal yang sudah tertidur sontak kaget, diapun segera bergegas menuju
garasi. Dan melajukan mobilanya dg kecepatan maksimal..hingga ditengah gelapnya
malam dia melihat sosok wanita yang sanagt ia kenal.
Mendapati
ada mobil yang berhenti membuat Jodha segera menghampiri..dan kegembiraannya
bertambah ketika mengetahui itu mobil Jalal.
Jalal
segera turun, menghambur memeluk istrinya yang sudah basah kuyup dan menggigil
kedinginan.
“Sayang, apa
yang terjadi? kenapa seperti ini? kenapa tak menelephonku?” Jalal memberondong
Jodha dg pertanyaan, dan langsung membawa Jodha masuk mobil.
Hujan
masih begitu deras.. di dalam mobil, Jalal berusaha menenangkan istrinya, kini
baju mereka sama-sama basah.. Perlahan isak tangis Jodha mulai
membuncah..disela gemelutuk suara gigi efek dari tubuhnya yang menggigil. Kini
dia baru menyadari betapa dirinya masih sangat membutujkan Jalal, membutuhkan
sosok lelaki yang selalu sigap melindungi, dan masih sangat merindukan
kehangatan cinta sang ikhwan agra
“Mas.. mau
kah kau mema'afkan kebodohanku... aku sosok wanita yang so kuat dalam
kerapuhanku.. Sekarang aku sadar mas.. aku bukan Asma putrinya Abu Bakar wanita
kuat yang dijuluki wanita berikat pinggang dua.. aku tidak sepintar Aisyah
istri Rosululloh yang punya pemikiran cerdik, hingga untuk memikirkan betapa
pentingnya dirimu pun aku tak mampu.. aku tidak sehebat Fatimah Istri Ali bin
Abi Thalib yang mampu membuat suaminya setia sampai akhir hayatnya, aku hanya
wanita akhir zaman yang tak sanggup menerima takdir, aku hanya wanita picik yang
munafik yang menutupi kelemahanku dg so berjiwa besar,” tangis Jodha semakin
menjadi.
Pelahan
jemari Jalal menghabus air mata yang merobohkan dinding hati istrinya, dia pun
berujar: “Sayang.. pernikahan itu peleburan dua jiwa, peleburan aku dan kamu
menjadi kita, tanpa melenyapkan keberadaan aku dan kamu.. istri itu ibarat
kebun bunga dan suami sebagai pagar pelindungnya.. suami itu ibarat pandai besi
yang akan siap menyulap besi mentah jd senjata yang indah..andaipun istri
racunnya maka suami itu penawar bisanya.. sayang.. pernikahan mengajari kita
cara bersabar, pernikahan mengajari kita cara menata hati.. kita sama-sama
belajar.. karena akupun bukan Muhammad sang Rosululloh.. aku bukan Ali bin Abi
Thalib sang menantu pilihan Rosul, aku hanya lelaki akhir zaman yang punya
mimpi membangun pernikahan yang barakah.”
Jalal
mengakhiri kata-katanya dg memberi kecupan lembut di bibir istrinya.
“Sayang.. hijabmu
basah banget..mas bantuin buka ya.. nanti kepalamu pusiang”
Jodha
hanya menganggukan kepala, perlahan tangan Jalal melepas hijab Jodha.. kecantikan
Jodha lagi-lagi membuat Jalal terpesonan, apalagi dia lama tidak melihat
istrinya tanpa hijab.. rambutnya yang basah membuat sensasi exotic bagi siapaun
yang melihatnya.
“Kamu
makin cantik saja” puji Jalal.
“Mulai
ngegombal nih...” jawab Jodha menutupi rona mukanya yang bahagia.
Jalal
meraih handuk di jok belakang, lalu menggosok rambut Jodha yang basah, wajah
mereka terlalu dekat, hingga membuat hidung keduanya saling bersentuhan dan
sukses menghadirkan sensasi yang lama tak mereka rasakan.. mata mereka saling
menatap, tangan Jalal yang memegang handik kini beralih memegang pipi Jodha,
dia sedikit memiringkan mukanya dan mendaratkan sebuah ci.... lembut di bibir
Jodha dan berhasil membuat adrenalin keduanya terpacu dan menuntut lebih.. lumanyan
lama mereka saling merasakan sentuhan-sentuhan lembut di bibir keduanya. Namun
bukan ikhwan agra namanya klo dia tidak bisa segera menahan geliat hasratnya.
“Mmm... ga
enak sayang khawatir ada yang ngeliat, ini kan tempat umum.. nanti kita dikira
pasangan mesum lg”
“Sayang.. di
belakang ada kemeja mas.. daripada kamu masuk angin.. pakai dulu aja”
Jodha beralih
ke belakang mengambil kemeja putih Jalal “Aku harus ganti baju dimana, mas?”
“Ya..disini
aja sayang..emang mau diluar??”
“Mas.. aku
kan malu diliatin kamu”
“Jodha.. aku
ini suamimu.. lagian aku kan sering ngeliatnya.. akhir-akhir ini aja jarang.. klo
kamu malu, baiklah aku merem dulu” ujar Jalal menggoda istrinya.
Akhirnya
Jodhapun melepas bajunya yang basah, dan menggantinya dg kemeja putih Jalal,
meski tidak bisa menutupi semuanya, paling tidak dia tidak merasa terlalu
dingin. Jodha pun beralih kekursi depan.
“Mas.. boleh
buka mata sekarang” ucap Joha.
Jalal
melihat kearah Jodha, kemeja yang dikenakannya cuma berhasil menutup sampai
sebagian paha Jodha.
“Wow.. istriku
sexi sekali.. klo gini mas bisa ga tahan.. ayo kita pulang sekarang”
Jodha
segera mengambil handuk dari pangkuan Jalal dan menutupi kakinya yang
terekspos.
“Mau
pulang kerumahmu atau kerumah kayu kita?” tanya Jalal
“Kerumah
kayu saja.. aku kan belum pernah nginep disana”
“Oke.. siap
bidadari surgaku.. klo dirumahmu kan ada Maham Anga.. nanti ga bebas kita
menghabiskan malam pengantin kedua kita” goda Jalal..
“Ih..mas
ini ganjen.. ngomongnya kesitu terus..” bantah Jodha sambil memonyongkan
bibirnya yang langsung disambar oleh bibir Jalal.
“I..ih..Mas..ini..
konsentrasi nyetir saja sana”
“Jodha.. dua
bulan itu bukan waktu yang sebentar loh buat seorang laki-laki..untuk mas bisa
nahan”
“Mmm.. mas
klo mas lagi kangen sama aku, mas ngapain aja??ga macem-macem, kan??”
“Mmm.. mas
paling main kerumah tetangga..didekat rumah kita ada tetangga yang baik banget
lho”
“Tetangganya
laki-laki atauperempuan” tanya Jodha penuh selidik.
“Cemburu
nih.. tenang sayang tetanggaku laki2 dia tinggal bersama keluarganya, istrinya
memanggilnya mas Cool.. mas suka diskusi masalah kaagamaan sama dia, atau
pinjam kitab-kitabnya.. o..ya..kemarin mas pinjem kitab Qurotul Uyun isinya
bagus loh” ucap Jalal sambil menyetir matanya tetap konsentrasi pada jalan.
“Emang apa
isinya mas?? boleh dong berbagi ilmu??”
“Kitab itu
berisi tentang etika 'hubungan suami istri' dalam Islam.. klo baca Kitab itu di
jamin ga ngantuk..”
“O..ya..jadi
penasaran..ayo dong jelasin mas” (para begum juga pada kepo nih)
“Mas
jelasin ringkasnya aja ya...diantaranya, sebaiknya suami menyuruh istrinya
melepas seluruh pakaiannya sebelum mereka bercinta, atau lebih baik suami
membantu melepaskannya..namun Rosullloh mencontohkan tidak membuka tutup
kepala beliau dg alasan malu sama Alloh SWT. Selanjutnya.. hendaknya dilakukan
dibawh selimut..dg didahului dg senda gurau dan saling merayu.. karena jika
tanpa itu semua, anak yang dihasilkan dr hubungan tsb anak dg watak yang
bodoh...suami boleh memeluk, membelai, meraba, mencium seluruh anggota tubuh
istrinya..hanya saja JANGAN MENCIUM MATA, karena mencium mata menyebabkan
perpisahan”
“Oh.. pantes..
dulu kan mas, sering nyium mata..jadi kemarin kita pisah deh..untung cuma dua
bulan..trus apa lagi mas”
“Begini
Jodha, ada Hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a yang berbunyi 'klo suami
menggenggam tangan istrinya maka Alloh SWT akan memberikan satu kebaikan
padanya, menghapuskan satu kejahatan, dan meninggikan satu derajat, jika
memeluk bilangannya di naikan 10, jika mencium bilangannya jadi 20, jan jika
dilanjutkan dg bercinta maka Alloh SWT akan memperikan pahala yang lebih baik
dari bumi dan seisinya, jika dilanjutkan dg mandi junub, maka air yang mengalir
dlm tubuhnya akan menghapus dosa-dosanya, dan Alloh SWT akan menuliskan
kebaikan dari setiap helai rambut yang terbasahi”
“Subhanalloh
ya mas..ternyata suatu pekerjaan yang ketika belum ada ijab qobul bernilai dosa
besar..namun ketika sudah dlm naungan rumah tangga itu semua jadi ladang
pahala..trus..trus..apa lagi mas??” (makanya yang lajang cepetan nikah hehehe..)
“Trus..disarankan
wanita untuk selalu wangi dan bersih dihadapan suaminya..namun ketika keluar
rumah jangan samapi parfumnya tercium laki-laki asing, karena ketika itu
terjadi maka Alloh SWT akan melaknatnya dg tidak mengizinkannya mencium wangi
surga..klo wanginya saja tidak tercium bagai mana bisa masuk kedalamnya.. makanya
istriku pakai wang-wangiannya dirumah saja..”
“Oke.. siap..
komandanku yang shaleh.. aku juga ga mau nanti kamu ninggalin aku diluar surga
gara-gara parfumku yang tercium laki-laki asing..masih ada lagi ga??”
“Di kitab
tsb disebutkan.. dlm berhubungan suami istri klo tidak bisa mencapai klimak
secara bersamaan, maka suami jangan mendahuluinya, tapi beri kesempatan pada
istri untuk mencapainya terlebih dahulu..itu akan menambah keharmonisan..o..ya..posisi
yang baik katanya posisi suami diatas..karena jika kebalikannya itu akan
menghambat aliran darah..untuk sekali-kali klo bosen gpp lah..dan jangan lupa
berdo'a dulu, karena hubungan yang tanpa disebut nama Alloh SWT didalamnya
makan setan akan ikut bercinta..satu lagi, baju yang tadi delepas sebaiknya
dilipat, krena jika tidak akan di pakai setan pada malam hari dan siang harinya
dipakai kita..klo selanjutnya kita praktekan saja dirumah..hehehe”
Jodha
membulatkan matanya namun tetap tersenyum dg kelakuan mas bawelnya.
**
Mobil
Jalal sekarang telah sampai didepan rumah kayu yang nampak exsotic dihiasi
pencahayan lampu-lampu taman menambah romantis suasana.
“Jodha.. kau
jangan dulu keluar .. ya.. mas akan bawakan kimono untuk menutupi auratmu..meski
sudah malam siapa tau ada satpam lewat..karena kesexianmu hanya muliku..”
Jalal
mengakhiri kata-katanya dengan mengedipkan sebelah mata. Tak lama kemudia Jalal
sudah kembali lagi, setelah Jodha mengenakan kimono dan menutupi rambutnya dg handuk..
Jalal segara membopong Jodha.
Jodha
berontak “Mas..malu..nanti ada tetangga yang liat”
“Makanya..kamu..jangan
berisik..nanti mas dikira bawa cabe-cabean lagi..” ujar Jalal sambil tetap
membopong Jodha.
Jodha
hanya bisa pasrah dg perlakuan suaminya..karena sebenarnya diapun sangat
menikmati saat2 indah ini.
**
“Mas..
izinkan aku mandi sebentar ya..bukannya mas bilang harus wangi...aku kan masih
bau acem”
“Tapi
jangan lama-lama yah... mas udah kangen berat” ucap Jalal, dia pun ikut cuci
muka dan gosok gigi, setelah mengganti bajunya yang basah Jalal tiduran sambil
menunggu Jodha..
'Lama sekali mandinya' gumam Jalal dalam hati.
Tak berapa
lama Jodha keluar dari kamar mandi mengenakan kimono.. dia menghampiri Jalal yang
sudah terpejam
“Mas..i..ih..ko..malah
tidur..katanya mau nungguin” ucap Jodha sambil menggoyangkan tubuh Jalal.
Rupanya
Jalal hanya pura-pura tidur “Hahahaha... kangen juga, kan???” kata Jalal,
sambil menarik tali kimono Jodha.. lalu menarik tangan Jodha, tangan yang satunya
menarik selimut..
“Ini untuk
satu kebaikan.. (ketika dia menggenggam tangan istrinya).. ini untuk 10
kebaikan (memeluk..) ini untuk 20 kebaikan (menc...)” merekapun larut dalam
cinta yang penuh barokah...
“Dan.. ini
agar kita mendapat pahala yang lebih baik dari dunia dan seisinya.”
**
Waktu
menunjukan pukul 2 pagi.. namun kedua insan ini masih bercengkrama melepas
semua rindu yang selama dua bulan menggelayuti angan mereka.
“Mas.. jurus-jurus
baru itu kamu dapat dari kitab QU”
Jalal tersenyum-senyum
geje “Gimana.. suka, kan?”
Jodha pun
ikut tersenyum genit “Suka pake buanget” sambil mencium suaminya
“Sayang.. klo
mau nambah.. harus wudhu dulu..begitu kata kitabnya QU”
THE END
Ma'af bila
ada kata2 yang kurang pantas n tidak berkenan dihati pembaca...Buat semua yang
sudah baca, dimohon kerelaannya unk meninggalkan jejak dengan memberi like n
komen...klo sedikil 'L n C' nya...berarti tulisan saya sedikit peminatnya, dan
saya berfikir ulang untuk berkarya lagi.
Syukron
Katsoron... ana Uhubbukum Fillah....
*******
Bagi yang ingin baca The Gift of Love dari
awal, silahkan Klik
Disini