PS: Maaf, karena keterbatasan waktu, Admin tidak bisa mengedit tulisan writter satu per satu
By Evi Agoes...... Disisi lain terlihat mann sing dan mirza sdang berbisik2, sprti merencanakan sesuatu.
Mann: “mirza apa tdak berbahaya mlakukan ini.."
Mirza: “tnang saja hanya sdikit,, dia tdak akan apa2"
Mann: “tapi aku takut klo ketahuan yang mulia psti menghukum qta."
Mirza: “tidak akan ketauan.tenanglah"
Mann: “tapi kasian bibi.."
Mirza: “ah,, kau ini cerewet skali" lalu mirza.
Lalu mirza bergeser lbh dekat k mansing dan dengan hati2 n clingak clinguk menunjukkan sebuah botol kcil yang sedari td digenggamnya "lihatlah ini hnya ramuan herbal, bhabijan hnya akan sdikit pusing saja" mann singh pun mengangguk tanda setuju.
Disisi lain jodha dan sukanya yang sdh berubah warna warni seluruh tubuhnya krna bu2k warna, msh tertawa cekikikan. (kek mak2 GKM) sambil berbincang, jodha berkata "kau ini tidak mmberitahuku tiba2 muncul disini seperti jelangkung. (emang di india ada gt jelangkung, he. hee)
"Jiji. aku hnya ingin memberi kjutan padamu." , "Jdi kau bekomplot dengan yang mulia,, lain kali kau akan ku balas."
Sementara itu mann dan mirza bersiap melancarkan rencanany, mereka berdua membawa 2 glas minuman, untuk jodha dan sukanya. "Bhabhijan, minumlah kau pasti kehausan krna berlari lari dengan sukanya td" kta mirza dan mann memberikan minuman padaa sukanya. "trima ksih mirza. kau ini tau saja kmi sdang kehausan" sambil minum mereka pun berbincang2 agak lama, blm terjadi apa2 dengan jodha. yang tentu saja minumannya sdh dicampur sesuatu oleh mirza.. dalam hati mirza berkata "sebentar lagi obatnya akan bereaksi."
"Mann, bukankah qta ada sedikit urusan, (sambil menaikkan alisnya, mmberi kode padaa mann) "Oh ya aku hampir lupa, baiklah bibi kami pergi sbntar. nikmati perayaannya." kata mann padaa jodha. Mereka pun pergi tgal jodha dan sukanya.
Tiba2 jodha merasa kpalanya sdikit brputar, pandangannya agak kabur, tapi dia msh bsa berdiri mski agak oleng. "Jiji. kau baik2 saja" sukanya tampak cemas. "Emmm, aku tidak apa, hnya sdikit pusing, kau tau sukanya aku akan mmbalas yang mulia krna dia tidak memberitahuku soal kdatanganmu. hehehe." jodha mulai cengengesan gak jelas mengedarkan pandangannya, dan berjalan agak sempoyongan (aihhhh. dia mabok.) dia melihat ibu mrtuanya sdengan ngbrol dengan salima, jodha mndekatinya. tiba2 membentangkan tangannya dan memeluk mertuanya itu. "amiiijaaan. aku rindu padamu (emangnya, amijan abis traveling gt.) kau tau dmana putramu itu amijaan? Aku sdang mncarinya, dia itu suka sekali menggodaku amijan. lihat saja akan kutarik kumisnya,. hahaha." jodha tertawa ga jelas, mmbuat org disekelilingnya heran, ada apa dengan ratu yang satu ini
"Beta, kau baik2 saja," , "Ji,,, amijaan. aku bahkan sangat baik, dan bahagia. haha. Iya kan salima begum" jodha mulai beralih padaa salima. Salima hnya msem2 ga jelas saling memandang dengan ratu hamida. "Salima begum. kau pasti tau dmana shahenshah. apa kau menyembunyikan dia, cepat beritahu aku. aku mau menghukumnya." jodha ngoceh udah gak karuan.
Tapit disaat itu jalal muncul dengan atgah, dan keheranan knp smua orng melihat k arah jodha. Jodha segera mnemukan sosok yang dicarinya itu, dan mlai berjalan mendekatinya (dengan gaya org lgi mabok sempoyongan gajebo) "Shahenshah dari mana saja kau? aku mncarimu kmana mana., kau harus kuhukum mengerti.?” Sambil terus mndekat kwajahnya dan tiba2 dipencetnya kuat2 hidung bangir suaminya itu. "awww,, lepaskan., itu mnyakitkan sekali” (smbil mnarik tangan istrinya dari hidungnya) "kau ini knpa, kau spertinya mabuk." , "Sssshhhht." jodha menutup mulut jalal dengan tangannya, "sdh kubilang kau akan terima hukuman, jangan bnyak protesss, hukumanmu adalah, kau harus menggendongku dipunggungmu mengelilingi istana ini, hahaha,, skarang cepat berbalik dan jongkok, aku mau naik kepunggungmu?” , "Kya,,,???!” Jalal melongo dengan permintaan istrinya.
Sejenak ia mnarik nafas panjang dan brpikir "siapa yang berani mmbuat ratu ksayanganku sampe mabuk seperti ini, klu ktmu kucincang habis kolornya.” (haha, daging kali yang dicincang masa kolor.)
"Shahenshaaaaaaa,,," tiba2 jalal kaget mendengar suara cempreng melengking ditelinganya. "Knp Anda mlh melamun? cepatlah jongkok aku ingin naik kepunggungmu."
Jalal berpikir sbentar, krna suasana jd amburadul jalal meminta smua orang bubar, dia tidak ingin ratu kesangannya jd tontonan, akhirnya tgal mreka berdua. "Ratu jodha bisakah nanti saja hukumannya, hari smakin gelap, mari kuantar kekamarmu." kata jalal. "Nehi, aku maunya skrg," bibir jodha skg manyun
Tanpa babibu, jalal tiba2 menggendong jodha ala bride style, jodha coba berontak sambil menggerak gerakkan kakinya, tapi jalal tidak padauli, "turunkan aku yang mulia, aku tidak mau digendong seperti ini, lgi pula aku maunya kliling istana, aku tidak mau kmbali k kmarku."
Jalal tidak mmperdulikan ocehan istrinya, dia terus berjalan hingga saat melewati kolam, jodha mndorong dada jalal dan kakinya terus berontak hingga tak sengaja jalal mnjatuhkan jodha kekolam itu, "RATU JODHAAAA.,.,,." jalal panik, tiba2 kpala jodha menyembul dari dalm kolam, bukannya cepat naik malah dia tertawa2 sambil bermain air. "Ratu jodha kemarilah. ulurkan tanganmu" jalal mencoba mnolong jodha, diulurkan jga tangan jodha memegang tangan suaminya.
Tiba2 "CEBUUUURRRRR..." jodha mnarik jalal kdalam kolam, sukses mmbuat jalal basah kuyup. "Apa2an kau ini ratu jodha." jalal memasang muka pura2 kesal. Tapi jodha mlh tertawa terbahak2. "salahmu sendiri aku sdh blang tidak mau kmbali k kmarku, hahaha." dan sambil tertawa jodha mlah mecipratkan air terus menerus kearah suaminya, jalal awlnya hanya mnutup mukanya dengan tangannya, tapi ntah mngapa ia mlai mncipratkan air jga, mmbalas serangan istrinya, keduanya tampak tertawa bahagia,, sprti anak kcil bermain air, dalam kondisi seperti itu jalal bsa mlihat dengan jelas lekuk tubuh jodha, perlahan dia mndekati istrinya yang msh sibuk mncipratkan air kearahnya.
Tubuh mreka skrag sngat dkat, bahkan hampir menempel. jalal bsa merasakan hembusan nafas istrinya diwajanya, dipandang seperti itu jodha hanya tersenyum kecil, dia mlh menyentuh wajah jalal dan berkata, "kya shahensha. mngapa mlihatku seperti itu? Apa ada sesuatu dwajahku?” Jalal merasakan tangan lembut istrinya diwajahnya, sentuhan yang sangat ia inginkan sjak lama, krn wlpun mreka sdh mnikah, jodha blm setuju untuk menjadi istri seutunya, dan jalal sanggup mnunggu jodha sampai dia bnr2 siap. Dipandanginya bibir ranum jodha yang sudah basah, hasratnya yang lama terpendam seakan muncul, sekuat tnaga jalal menahan gjolak dihatinya, akhirnya dia mendaratkan bibirnya di dahi istrinya. Jodha hnya mmejamkan matanya sesaat, kemudian dia tersenyum dan berkata "yang mulia, anda nakal skali, knp tiba2 mnciumku, tau kah kau ktika berdekatan denganmu saja, jantungku berdebar sngat kencang, apalgi kau mnyentuhku, kakiku tiba2 mrasa lemas dan tidak dpt bergerak.” (karna jodha msh dalam keadaan mabuk dia mngatakan perasaannya tanpa rasa malu) "Jadi, skarang kau tidak bsa berjalan bgitu." jalal mnggodanya lgi. "Tentu saja, dan kau harus mnggendongku, tapi aku mau naik kepunggungmu yang mulia,"
Kali ini Jalal tidak bsa mnolak, dia berjongkok dan jodha naik kepunggungnya. Jalal berjalan keluar dari kolam sambil mnngendong jodha, jalal bergumam "Ya Allah. aku skg merasa beruntung dengan keadaannya seperti ini, aku smkin dkat dengannya, dan skg aku tau perasaannya padaku" Sambil tersenyum jalal mnuju kamar ratu jodha.
Sampai dikamar, jalal mnurunkan jodha diranjangnya, "baiklah ratu jodha, skg aku akan minta pelayan untuk mngganti bajumu itu dan istirahatlah, aku pergi dlu" jalal sdh akan pergi, tapi tiba2 jodha mnarik tangannya "Tunggu yang mulia. aku blm mau tidur, kau ini jahat sekali meninggalkanku sendirian" jodha merajuk manja. "Tapi kau klihatan kurang sehat ratu jodha (maksdnya mabok), dan lagi qta basah kuyup" "Aku baik-baik saja yang mulia, bahkan hari ini saaaangaat baik, kau tau knp yang mulia?" Jodha mendekat ketelinga jalal dan berbisik "Karnamu yang mulia.. kau memberikanku banyak kebahagiaan hari ini, daaan. aku snang sekali krna kau sllu brda di dekatku hari ini"
Jalal tersenyum bahagia mndengar kta2 jodha "Ratu jodha, jd kau senang berada didekatku?" jalal mulai memancing jwaban jodha, krna spertinya ratu yang sdang mabuk ini, mlah jujur dengan perasaannya dan tanpa malu mengungkapkannya. "Tentu saja aku senang, yang mulia, aku akan memberitahumu sesuatu yang rahasia,"
Jodha terlihat clingukan takut ada yang menguping mungkiin,, perlahan dia mndekatkan wajahnya ke wajah suaminya, dan berkata dengan hampir berbisik, "AKU sebenarnya sudah jatuh cinta padamu, sejaaak, perjalanan qta ke sikri,,, upsss,,, (tiba2 jodha menutup mulutnya), tapi kau tidak akan mmberitahu org lain kan yang mulia,,, aku takut mreka menertawakanku krn dulu aku bnci skali padamu. hehehe," jodha mlh cengengesan stlah mengungkapkan cintanya.
Sedangkan jalal, tak percaya dengan apa yang didengarnya, matanya mulai berkaca kaca krn bgitu bahagianya, ternyata jodha jg mncintainya,
Dia memegang tangan istrinya "ratu jodha bnarkah apa yang kudengar ini? Apa aku sdang bermimpi? Coba katakan skali lagi ratu jodha" Dengan polosnya jodha mencubit lengan jalal dengan keras. "Awwww,,, sakit skali" jodha malah ngakak, "haha, berarti kau tidak bermimpi yang mulia. Yang mulia tahukah kau seberapa banyak aku mncintaimu..?” Jodha bangun dari duduknya, merentangkan kedua tanganya,, “sebanyak ini yang mulia,, coba kau pikir? Bukankah sangat banyak? tapi aku tidak tau kau mncintaiku atau tdak.?”
Jalal yang sedari tadi menahan luapan emosinya, segera menarik tubuh jodha kedalm pelukannya, tak terasa air mtanya mengalir, "Tentu saja ratuku, kau adalah ratu pertama yang mmbuatku merasakan cinta, aku mncintaimu lbh dari hidupku sndiri, bahkan aku sdh jth cinta padamu sjak prtma melihatmu," jalal smakin mengeratkan pelukanya, meresapi kebahagiaanny untk beberapa saat.
Perlahan dia mngendurkan pelukannya, tapi dirasakanyya tubuh jodha seperti mnyandar padanya "ratu jodha," jalal melirik kesamping, ternyata istrinya mlh tidur menyandarkan dagunya dipundaknya (kecapean habis ngoceh kali) Jalal msh tersenyum bahagia, dan membopong tubuh jodha ktmpat tidur, sebelum pergi dia mnyuruh pelayan untk mengganti baju jodha yang basah.
Tiba dikamarnya jalal tak henti2nya GGD, kata-kata jodha terngiang terus mnerus ditelinganya, "Ya Allah,, aku mgkin tak dapat tdr, ternyata dia jg mncintaiku, Aku tak sabar menunggu esok, ktika dia sdh sadar, apakah dia akan ingat kta2nya?”
Jalal terus gelisah, memiringkan badannya ke kiri, knan, telungkup (untung gak nungging) tapi mtanya gak mrem2 jg. hingga hampir pagi ahirnya dia terlelap jg.
Keesokan paginya, jodha bangun dari tidurnya merasakan kepalanya agak pusing, sambil memegang kepalanya, ia mengingat apa yang terjadi smalam, dipandanginya pakainya sendiri, sdah berganti gaun tidur, samar2 dia mengingat bayangan suaminya sdang mnggendongnya k tmpat tidur, tiba2 matanya terbelalak dan berteriak "MOTI...” TBC--> Part 3