Persidangan kembali digelar. Dalam
persidangan terjadi sedikit perdebatan antara Jodha dan Ruqaiyya. Dan setelah
mendengar pendapat Jodha, Ruqaiyya dan beberapa menterinya, akhirnya Jalal
memutuskan untuk menghapus Jazia dan menyamaratakan agama, tidak ada perbedaan
antar umat beragama. Semua orang senang keputusan Jalal, kecuali Syarifuddin
dan Ruqaiyya yang masih menahan kekesalan karena ucapannya sendiri.
Didalam kamarnya, Jodha sedang menidurkan
kedua pangeran kecilnya. Jalal mendatangi kamar Jodha dan melihat Jodha yang
begitu bahagia. Jodha mengatakan bahwa dia bahagia setelah mendengar keputusan
Jala hari ini. Jalal berbalik dan duduk diatas ranjang Jodha. Mereka berdua
saling bercengkerama dan saling menggoda.
Jalal beranjak dari duduknya karena merasa
Jodha sudah keterlaluan karena terus menggoda. Dan seperti bisanya, Jodha
selalu menahannya setiap Jalal akan pergi. Mereka berdua memandangi kedua buah
hati mereka, dan berharap tidak ada sesuatu yang buruk akan menimpa mereka. Tiba-tiba
Hassan dan Hussain menangis, Jodha dan Jalal menggendongnya. Bayi yang
digendong Jodha tertidur lebih dulu. Kemudian Jodha menghampiri Jalal dan
meminta anaknya, tak butuh waktu lama, Jodha berhasil menenangkannya. Setelah
tertidur pulas, Jalal menggendongnya dan meletakkannya dalam ranjang bayinya.
Mahesdes dan istrinya kini sudah tinggal di
istana. Istrinya sangat senang mendapatkan kemewahan itu. Kemudian dia tiba-tiba
mengeluh karena para ratu mengejeknya karena terlalu gemuk. Namun Mahesdes
berhasil mengatasi hal itu, dia berhasil menjinakkan istrinya dengan
kalimat-kalimatnya.
Ruqaiyya menemui Hamida dan mengutarakan
keinginannya untuk segera merawat salah satu anak Jodha. Berbagai macam cara
dia lakukan untuk mendapat persetujuan dari Hamida. Jalal yang mendengar pembicaraan
mereka dari luar, segera pergi untuk menemui Jodha.
Jodha sedang bermain dengan kedua pangeran
kecilnya dengan bahagia. Dia bercerita kepada Jalal yang saat itu baru datang,
dengan suasana hati yang gembira. Kemudian dia sadar dengan perubahan sikap
Jalal. Dengan berat hati, Jalal berkata, “Maaf Ratu Jodha. Tapi aku harus
mengingatkanmu bahwa kau harus
memberikan salah satu dari anak ini kepada Ratu Ruqaiyya.”
Jodha begitu terpukul, tetapi dia berusaha
tegar dengan menahan air matanya supaya tidak
tumpah, “Iya... tentu saja.” Jalal segera mendekatinya dan memeluknya.
Tak lama kemudian, Ruqaiyya masuk ke kamar
Jodha. Jalal sudah tahu niat Ruqaiyya. Jodha dengan berusaha tersenyum,
menanyakan pada Ruqs bayi mana yang Ruqaiyya inginkan. Dengan senyum lebar, Ruqs
mengatakan bahwa dia ingin Hussain.
Dengan berat hati, Jodha mengambil Hussain
dan perlahan-lahan memberikannya kepada Ruqs setelah menciumi keningnya.
Setelah mendapatkan Hussain, Ruqs menampakkan senyum liciknya yang tidak
disadari oleh Jalal dan Jodha. Kemudian dia memasang wajah bahagianya dan
berterima kasih kepada Jalal dan Jodha kemudian pergi meninggalkan kamar Jodha
dengan membawa Hussain.
Jodha tidak sanggup menahan kesedihannya. Dia
menumpahkan semua kesedihannya dan derita yang dirasakannya kedalam pelukan
suami tercintanya, Jalal.
Bersambung