“Kamu
sedang apa, honey?” tanya Jalal.
“Sayang,
apa yang kamu lakukan ?” tanya jodha kembali dengan suara parau karena ulah
Jalal yang mencium punggungnya.
“Aku
sedang memberimu hukuman karena kamu sudah meninggalkanku sendirian di ranjang.
Aku ingin ketika aku membuka mataku saat bangun tidur, wajahmulah yang ingin
aku lihat untuk pertama kalinya,” jawab Jalal masih memeluk Jodha dari belakang
dan melihat pantulan mereka berdua di cermin.
“Oya,
sepertinya aku punya ide untuk menghilangkan rasa letihku sejenak sehabis
permainan tadi malam, honey “ ucap Jalal dengan nada menggoda.
“Apa
maksudmu, sayang?” tanya jodha penasaran.
Jalal
tidak menjawabnya namun langsung mengangkat tubuh Jodha sehingga kain yang
menutupi tubuhnya jatuh ke lantai dan membuat Jodha membelalakkan matanya, “Kyaaaa,
sayang apa yang kamu lakukan??” ucap Jodha sambil berusaha menutupi area
pribadinya.
“Tidak
usah kamu tutupi, honey. Bukankah aku sudah melihat semuanya?” goda Jalal lalu
membawa Jodha masuk ke dalam Jacuzzi tersebut bersamanya.
Jalal lalu
duduk di dalamnya dengan Jodha berada di pangkuannya. Melihat wajah Jodha yg
terlihat merona merah membuat gairah Jalal kembali. Dicium bibir istrinya
tersebut dengan lembut. Jodha pun menerima ciuman Jalal kedua tangannya
memegang wajah Jalal. Ciuman yang membara dengan sensasi air hangat, rose petal
dan lilin aromaterapi menambah keromantisan mereka pagi itu.
Setelah
puas menciumi bibir Jodha, Jalal berpindah ke leher jenjang Jodha. Bibirnya
mulai menjelajahi kulit leher Jodha yang putih bak pualam. Jodha yg mendapat
serangan tersebut hanya bisa mengerang menikmati permainan bibir Jalal di
lehernya dan mereka kembali memadu kasih untuk yang ke sekian kali.
***************
Setelah
selesai acara pernikahan yang digelar selama 4 hari tersebut. Jalal, Jodha dan
keluarga besar mereka kembali ke mansion yang berada di Casablanca. Setelah
berada disana selama 2 hari, keluarga besar Jalal dan Jodha kembali ke negara
mereka masing-masing. Maan Singh dan Shehnaz beserta keluarganya sudah terlebih
dahulu pulang ke tempat tinggal mereka masing-masing. Hari ini, Jalal dan Jodha
mengantarkan kedua orang tua mereka, Rahim beserta istrinya, nenek Athifa,
Salima dan Rahul ke bandara. Disana sudah menunggu jet pribadi yang Jalal beli
khusus dari FIFI AIR. Terjadi momen emosional saat melepas kepulangan mereka ke
India. Dimana kedua orang tua Jodha akan sangat lama untuk tidak bertemu
dengannya. Namun mereka harus mengikhlaskannya karena bagaimana pun sekarang
Jodha sudah menikah dan harus ikut dengan suaminya.
Hari
berikutnya, sesuai dengan perkataan Jalal. Mereka akan pergi berlayar dengan
kapal pesiar mereka yang bernama Akdha untuk berbulan madu menjelajahi Eropa.
Selama kurang lebih 2 minggu mereka berbulan madu. Setelah puas berbulan madu,
mereka berdua kembali kepada rutinitas mereka seperti waktu di India. Jalal
bekerja di kantor cabang barunya dan Jodha mulai bekerja di toko bunga miliknya
sendiri dan mereka hidup damai, tenang dan bahagia disana.
****************
New Delhi, India (5 tahun kemudian)
Sepasang
suami istri sedang berdiri di samping makam seseorang.
“Ayah, aku
harap sekarang ayah sudah bisa pergi dengan tenang. Kami sekeluarga sudah
tenang, orang-orang yang inin menghancurkan keluarga kita sudah tak ada lagi.
aku juga sudah menikah dengan wanita yang ayah dan kakek pilihkan untukku, aku
sudah memenuhi surat wasiat kakek dengan menikahi Jodha. kami akan hidup
bahagia, andai ayah ada disini bersama kami maka kebahagiaanku akan terasa
lengkap, kami sayang ayah.” ucap Jalal sambil menggandeng tangan Jodha.
Di sebelah
mereka ada anak kecil yang menarik-narik tangan Jodha yang bebas, ia berujar,”Ammi...
kenapa kita disini?? aku takut Ammi, ini tempat apa?” tanya seorang bocah
laki-laki berusia 4tahun.
“Ini,
makam sayangku. Disini terbaring kakek kalian yang sudah lama meninggal,” jawab
Jodha kepada kedua anak laki-lakinya.
“Disini
sepi, Ammi, Abu...aku mau pergi saja dari sini,” sahut putra sulung Jodha dan
Jalal dan dia pun meninggalkan mereka.
Setelah
menikah selama 5 tahun, Jodha dan Jalal dikaruniai dua orang anak laki-laki. Si
sulung bernama Nuruddin Salim Akbar berusia 4 tahun dan putranya yang kedua
bernama Murad Humayun Akbar berusia 2tahun.
Lalu Jalal
mengajak Jodha ke makam lainnya yang letaknya tidak jauh dari makam ayahnya
Jalal dan Jodha bertanya-tanya, “sayang, ini makam siapa?.”
“Tadinya
ini adalah makam dirimu. Namun, begitu aku mendapat kabar bahwa kamu masih
hidup, aku langsung meminta seseorang untuk membongkar nisan makam ini dan
entah jasad siapa yang terkubur disini,” jawab Jalal tegang.
“Yang
berlalu biarlah berlalu, sayang. Bukankah kita sudah membuka lembaran hidup
kita yang baru?”, ucap Jodha sambil merangkul Jalal.
“Iya,
honey. Aku sangat bahagia karena kamu sekarang sudah berada disisiku untuk
selamanya,” sambil menatap Jodha dan mengecup keningnya.
Kemudian,
mereka berdua berlalu dari sana. Terlihat, Salim dan Murad yang sedang
berlarian saling mengejar yang diawasi oleh Moti. Jalal dan Jodha berjalan
menghampiri mereka dan tiba-tiba, “hoooeekkk, hoooeekkk.”
“Ka...kamu...kenapa
honey?!, apakah kamu sakit?” ucap Jalal cemas sambil merangkul pinggang Jodha.
“Tidak
sayang, aku tidak sakit, tetapi aku...,” ucap Jodha terbata-bata, “...aku sudah
telat 2 bulan, sayang.”
“Benarkah
itu, sayang?” tanya Jalal bahagia dan kaget mendengar kabar itu.
Jodha
hanya mengganggukkan kepalanya dan Jalal memeluknya. Dengan sangat hati-hati,
Jalal menggandeng tangan Jodha.
Jodha dan
Jalal sedang duduk berdua di sebuah sofa panjang yang menghadap ke arah taman
samping di rumah orang tua Jalal. Jodha merebahkan kepalanya di dada bidang
Jalal dan Jala melingkarkan lengannya di pinggang Jodha. Mereka berdua sedang
memandang kedua putra mereka yang sedang bermain disana. Mereka berdua sedang
membayangkan dan membicarakan tentang pertemuan mereka pertama kali ditempat
itu.
Setelah 5
tahun tinggal di Maroko, akhirnya Jalal dan Jodha memutuskan untuk tinggal di
India selamanya karena disanalah mereka bertemu, menjalin kasih, memperjuangkan
cinta mereka hingga akhirnya mereka menikah. Bukan hanya karena alasan itu
saja, mereka pulang ke India juga sekalian untuk menghadiri acara pernikahan
Maan Singh dengan Rajkumari Mitha Kumar sedangkan, Mirza dia masih asik
melajang. Tidak adakah yang ingin tahu tentang Ruqaiyah??Dia ditempatkan di
sebuah Panti Rehabilitasi Gangguan Mental dimana tingkat penjagaannya sangat
tinggi sehingga para pasien disana tidak akan bisa kabur.
Jalal dan
Jodha hidup bahagia di India bersama ketiga anak mereka, anak ketiga mereka
adalah seorang putri yang bernama Rajkumari Aram Bano.
***********
“Disinilah
kita pertama kali bertemu dan aku langsung terpesona dengan dirimu. Aku jatuh
cinta kepadamu pada pandangan pertama. Begitu beratnya perjuangan cinta kita
hingga aku kehilanganmu. But, my Love From The Past that bring u back to me.
You are my first and my last love. No one else, just u in my heart, in my mind
and in my life... I love u till the end of my life...”
~
Sometimes the heart sees what is invisible to the eye ~ by H. Jackson Brown,
Jr.
~
Love isn't something you find. Love is something that finds you ~ by Loretta
Young.
THE END, FINISH, TAMAT
Terima
kasih kepada seluruh teman2 GKM dan AMC yang sudah membantu dan mensupport aye.
Juga para ALL READERS yang selalu setia menunggu dan meluangkan waktu untuk
membaca FFku. Sampai bertemu di FF baru aye yang berjudul The Royal Agra yang
sudah tayang.
FanFiction
Love From The Past Part yang lain Klik
Disini