“Ada apa
Mirza? Kenapa kau malah bersedih? Harusnya kau bahagia di hari pernikahanku
ini,” tanya Jalal merangkul pundak Mirza.
“Mengenai
keputusanmu bahwa setelah menikah kau akan tinggal disini, apakah sudah final,
kak?”
“Iya,
Mirza. Aku sudah memikirkan sejak lama. Selain potensi bisnis disini cukup
bagus dan...Kau tahu kan alasan yang sebenarnya?”
“Iya, kak.
Aku dan ibu pasti akan sangat merindukan kalian. Selamat ya, Kak. Aku turut
bahagia karena akhirnya kalian menikah juga” ucap Mirza sambil memeluk kakaknya
dan Jalal membalas pelukannya”
Jalal
melanjutkan kembali berpakaiannya. Memakai kurtanya, dipakaikan asesoris berupa
kalung dan selendangnya dipasangkan di bahu kiri Jalal. Ketika akan dipakaikan
turbannya, Mirza yang bantu memakaikannya. Jalal melihat sejenak penampilannya
di pantulan cerminnya.
“Akhirnya, kita menikah juga sayang. Kita tidak
akan berpisah lagi dan kamu akan selalu berada disisiku,” batin Jalal sambil tersenyum.
Di altar
pernikahan, nampak semua tamu sudah pada hadir. Beberapa dari tamu itu adalah
teman-teman, kerabat-kerabat dekat, para pemegang saham, dewan direksi dan
pejabat penting dari kedua belah pihak mempelai. Jalal dan Jodha mengundang
sekitar 2ribu orang. Para tamu yang memasuki acara pernikahan mereka pun
diperiksa secara ketat. Tamu yang hadir harus memperlihatkan undangan mereka
karena jika tanpa undangan, mereka tidak diizinkan masuk. Setelah absen dan
menulis di buku tamu, mereka pun harus melewati metal detector. Istana The
Royal Mansour pun dijaga ketat oleh sekitar 200 orang dari pihak keamanan
setempat. Jalal sengaja melakukan hal ini karena dia tidak ingin ada gangguan
sekecil apapun yang akan mengacaukan prosesi pernikahannya. Di luar istana
banyak wartawan yang ingin meliput pernikahan Jalal dan Jodha, namun hanya
beberapa wartawan dari media tertentu yang diperbolehkan meliput.
Tiba-tiba MC
yang bernama Ananda Tabrani, mengumumkan kalau ritual acara pernikahan akan
segera dilaksanakan dan meminta para tamu yang hadir untuk duduk di kursi yang
sudah disediakan. Lalu Jalal yang didampingi oleh Atgha Khan dan Hameeda
beserta keluarga besar mereka yang berada di belakangnya, berjalan memasuki
altar pernikahan. Sorot kamera tiada henti-hentinya untuk mengambil momen
tersebut. Jalal dan keluarga besarnya disambut oleh kedua orang tua Jodha dan
melakukan ritual ala India. Setelah selesai, Jalal duduk ditempat yang telah
disediakan. Di sebrangnya, terdapat Bharmal dan ulama yang akan menikahkan
Jalal dengan Jodha. Di kiri Jalal, ada saksi dari pihak Jodha yaitu Ins. Vijay
dan saksi dari pihak Jalal adalah Atgha khan yang duduk di sebelah kanannya. Sedangkan,
Jodha akan dipertemukan dengan Jalal setelah ijab qobul selesai.
Prosesi
ijab qobul pun dimulai dan sebelumnya ulama mempertanyakan kepada Jalal, “Jalaluddin
Mohammed Akbar, aapko yeh nikaah qubool hai?”. Dan Jalal pun menjawab, “Qubool
hai”.
Lalu ulama
pun menanyakan hal yang sama kepada Jodha yang saat ini sedang berada di
kamarnya bersama Meinawati dan Hameeda melalui interkom, “Rajkumari Jodha
Singh, beta aapko yeh nikaah qubool hai?” Dan Jodha pun menjawab, “Qubool hai”.
Setelah
mendapat pernyataan kalau mereka berdua menyetujui diadakannya pernikahannya
ini, maka acara selanjutnya adalah ijab qobul. Bharmal memegang tangan Jalal
dan mengucapkan ijab qobul, setelah selesai pengucapannya. Ulama menanyakan
kepada saksi dan setelah mereka setuju maka, ijab qobul tersebut dinyatakan “SAH”
dan mereka pun berdoa mengucapkan syukur. Setelah prosesi ijab qobul selesai,
MC meminta kepada panitia acara untuk membawa Jodha keluar untuk menemui Jalal
yang sekarang sudah sah menjadi suaminya.
Dari kamarnya,
Jodha didampingi oleh Meinawati dan Hameeda, berjalan keluar menuju dimana
posisi suaminya berada. Ketika MC mengumumkan bahwa Jodha akan segera tiba,
nampak para wartawan sibuk mengambil posisi untuk mendapat foto Jodha. Ketika
posisi Jalal dan Jodha berada dalam jarak 100m, Jodha berhenti sebentar untuk
menatap Jalal dari kejauhan. Sedangkan Jalal sudah tidak sabar untuk menyambut
Jodha yang sekarang sudah resmi menjadi istrinya.
Saat Jodha
berjalan untuk mendekati Jalal, terdengar lantunan lagu ' A Thousand Years by
Christina Perri' dan dipikiran Jodha terbayang awal pertemuannya dengan Jalal,
kebersamaan mereka di sekolah dan diluar sekolah, pertemuan mereka kembali saat
dewasa, saat Jalal melamarnya, love tour mereka setelah lamaran, peresmian tunangan
sampai peristiwa kebersamaan mereka diatas kapal pesiar. Jalal tidak berhenti
tersenyum dan matanya terus tertuju kepada sosok wanita yang sedang berjalan ke
arahnya. Ketika Jodha sudah berada dihadapan Jalal, Jodha menyerahkan buket
bunga yang ada ditangannya kepada Hameeda dan Meinawati menyerahkan tangan
kanan Jodha kepada Jalal. Lalu Jalal membuka veil yang menutupi wajah cantik
Jodha dan betapa takjubnya Jalal melihat wajah Jodha yang sekarang sudah
menjadi istrinya. Mereka nampak terdiam sesaat untuk saling mengagumi satu sama
lainnya. Jodha mencium tangan Jalal lalu Jalal mengecup kening Jodha. Setelah
itu, datang Amisha yang menyerahkan cincin kawin Jalal dan Jodha. Jalal yang
pertama kali memakaikan cincin kawin bermaterial Platinum dan bermatakan
berlian 24 karat disekelilingnya, di jari manis tangan kanan Jodha. Lalu
giliran Jodha yang menyematkan cincin kawin itu ke jari manis tangan kanannya
Jalal.
Setelah
pemakaian cincin, lalu pemberian mahar kepada Jodha yaitu emas murni 24 karat
seberat 425gram dan 1 set perhiasan berlian 24 karat. Setelah selesai, Jalal
dan Jodha duduk untuk melanjutkan kembali prosesi acaranya yaitu penandatangan
dokumen-dokumen dan surat nikah kalau pernikahan mereka sudah resmi tercatat di
pemerintahan. Acara selanjutnya adalah pembacaan ayat-ayat suci Al-qur'an dan
dilanjutkan dengan acara sungkeman atau minta restu kepada para tetua.
Bharmal,
Meinawati, Hameeda, Atgha khan, Jiji Anga dan nenek Athifa Djumiati Bano duduk
berjejer. Jodha dan Jalal sudah menganggap nenek Athifa Djumiati Bano sebagai
nenek kandung mereka sendiri. Jalal dan Jodha mencium dan memeluk mereka satu
per satu dan disinilah momen yang membuat semua tamunya berurai airmata.
Setelah selesai, Jalal dan Jodha melanjutkan ritual lainnya ala India. Lalu MC
mengumumkan kalau acara selanjutnya akan diadakan di dalam ruangan, kedua
mempelai beserta keluarga besar mereka dan para tamu memasuki ruangan yang
sudah di dekorasi sesuai dengan tema Arabian Night. Beraneka macam dan warna
bunga menghiasi seluruh ruangan itu dan juga meja-meja. Ruangan itu didominasi
dengan warna lavender, pink, kuning dan merah.
Jalal dan
Jodha duduk ditempat yang sudah disediakan dan di depan mereka terdapat meja
panjang yang sudah didekorasi dengan beraneka macam dan warna bunga, juga ada
lilin-lilin kecil. Mereka berdua di dampingi oleh orang tua mereka, Atgha Khan,
Jiji Anga dan nenek Athifa. Para tamu juga sudah menempati ruangan tersebut.
Lalu Jalal bangun dari duduknya dan dia mengucapkan terima kasih atas kehadiran
para tamunya ungkapan rasa bahagianya karena telah menikah dengan wanita yang
sangat ia cintai. Acara pun dilanjutkan dengan santap siang dan diiringi dengan
musik khas Timur Tengah.
Ketika
acara santap siang selesai, MC mengumumkan acara selanjutnya yaitu pemutaran
video tentang kehidupan Jalal dan Jodha. Video itu berisi kumpulan-kumpulan
video saat Jalal dan Jodha baru lahir, masa kecil mereka, saat mereka beranjak
dewasa, saat mereka dewasa dan disaat scene Jalal melamar Jodha disaat Jodha
masih menjadi Nadha, Jodha dan orang-orang yang ada disana nampak terkejut.
“Jalal,
darimana kamu mendapatkan video lamaran kita itu?” selidik Jodha menatap Jalal.
“Waktu
itu, aku menyuruh seseorang untuk menaruh CCTV ditempat tersembunyi karena aku
ingin menyimpan momen bahagia itu, istriku” goda Jalal dan membuat Jodha
tersenyum.
Disaat
orang-orang masih asik menonton video itu, Jalal menyelinap secara diam-diam
meninggalkan Jodha. Ketika pemutaran video itu selesai, Jodha mencari-cari
keberadaan Jalal. Tiba-tiba terdengar dentingan suara piano dan ketika lampu
menyorot ke suara itu, ternyata Jalal berada disana dan dia memainkan sebuah
lagu yang berjudul “Sawan Aaya Hai”.
“This is
for u, my friend, my lover, my wife...u r my everything and I love u” ucap
Jalal sambil menatap Jodha.
Saat Jalal
mulai menekan tuts pianonya, Jodha bangun lalu berjalan menghampiri Jalal dan
menyanyikan lagu tersebut. Para hadirin nampak sangat menikmati pertunjukan
mereka. Selama pertunjukkan itu, kedua mata mereka tidak berhenti untuk saling
menatap dan diakhir lagu, Jodha duduk di sebelah Jalal dan memeluknya setelah
lagu itu selesai, sedangkan Jalal mengecup kening Jodha. Terdengar suara riuh
dari para tamu yang hadir yang sangat menyukai pertunjukkan mereka. Lalu Jalal
bangun dan memegang tangan Jodha lalu tangan satunya memegang mic. Sambil
menatap Jodha, Jalal mengatakan kalau dia punya kejutan lainnya lalu Jalal
memberikan kode berupa anggukan ke MC dan muncullah dua aktris ternama yaitu
Paridhi Sharma dan Rajat Tokas yang akan menyanyikan lagu “Main Agar Kahoon”
dari film Om Shanti Om.
Ketika
Parijat menyanyikan lagu itu, tiba-tiba ada yang memegang tangan Jodha dan dia
merasakan kalau yang memegang tangannya itu bukanlah Jalal melainkan papanya
dan Bharmal mengajak Jodha dansa. Jodha pun tidak menolaknya. Jalal mengajak
Meinawati berdansa dan begitu pula dengan yang lainnya, pada turun ke lantai
dansa.
Di tempat
lain, nampak Mirza jadi perhatian dan rebutan oleh putri-putrinya Dr. Pratap
yaitu Dewi Bano, Meyrani dan Arumni. Sepanjang acara pernikahan berlangsung,
mereka bertiga tiada hentinya untuk terus memandang wajah Mirza yang tidak
kalah ketampanannya dengan kakaknya. Terjadi keributan diantara mereka tentang
siapa akan berdansa dengan Mirza. Tampak aksi saling sikut saat mereka bertiga
menghampiri Mirza dan memperkenalkan diri mereka masing-masing. Mirza sangat
kaget dengan kehadiran mereka bertiga yang secara tiba-tiba. Tanpa menyakiti
perasaan mereka, Mirza menolak mereka secara halus karena Mirza tidak tertarik
kepada mereka semua dan sedang tidak berdansa. Akhirnya dengan wajah kucel,
mereka semua kembali ke tempat mereka dengan langkah gontai dan kembali aksi
saling sikut diantara mereka yang saling menyalahkan. Mirza mengeleng-gelengkan
kepalanya sambil tersenyum sinis. Saat ini Mirza belum ingin mengenal seorang
wanita sebelum hatinya siap untuk menikah.
Di tempat
lainnya, nampak Maan Singh yang mengajak Rajkumar Mitha untuk berdansa. Tentu
saja Mitha, sapaan gadis itu, tidak menolak ajakan Maan Singh. Ternyata mereka
berdua adalah teman 1 kampus di Columbia University, NYC. Mereka saling
mengenal sejak sama-sama mengambil S2 disana. Namun, sejak lulus S2, Mitha
kembali ke India dan bekerja disana sedangkan Maan Singh begitu lulus langsung
mendapatkan pekerjaan disana. Namun, Mitha kembali ke NYC karena dia dimutasi
ke kantor cabang perusahaannya yang ada disana. Mereka pun bertemu kembali dan
menjalin kasih.
Di
pertengahan lagu, Bharmal memutar badan Jodha dan tiba-tiba saja pasangan dansa
Jodha berubah menjadi Jalal. Jodha merasa kaget namun dia kembali melanjutkan
dansanya bersama Jalal. Satu per satu pasangan dansa yang lain, mundur dan
meninggalkan pasangan yang baru menikah berdansa sendirian di lantai dansa.
Selama dansa berlangsung, tatapan mereka tidak pernah berpaling. Ketika lagu
selesai, Jalal mengecup bibir lembut Jodha secara singkat lalu mengecup
keningnya tanpa memperdulikan suara riuh dari para tamu dan keluarga besar
mereka. Jodha melepaskan pelukannya dan mereka berdua setengah membungkuk
sebagai tanda memberi hormat dan mereka pun kembali ke tempat duduk mereka.
MC kembali
berbicara dan mengumumkan kalau akan ada kejutan lainnya. Jodha dan Jalal
sama-sama saling menatap dan seakan-akan seperti saling menanyakan siapa yang
membuat kejutan itu karena Jalal merasa sudah tidak punya kejutan lainnya
begitu pula Jodha.
Tiba-tiba
saja muncul enam penari perut memakai baju seperti di film Jeanie in The Bottle
dengan warna yang berbeda dan terlihat seksi karena bagian bagian atas bajunya
hanya menutupi dadanya sehingga bagian perutnya terbuka. MC memberitahukan
kalau grup tari perut tersebut bernama Selir 5 sekarung yang terdiri dari Devi
ery, Meea, Ainicahaya Nur, Nurmia dan Erni Panisun beserta leader mereka yaitu
Iin Lusniawati. Lalu mereka mengambil posisi dan mulai menari. Mereka menari
dengan sangat gemulai, lincah dan menggoda dengan goyangan perut mereka serta
suara gelang kaki mereka yang bergemericik. Para tamu yang hadir pun tampak
memberikan tepuk tangan dan siulan karena melihat aksi mereka. Sesaat pesta
pernikahan itu menjadi sangat riuh dan heboh. Jodha menggeleng-gelengkan kepala
dan Jalal membelalakan matanya melihat tarian itu. Tiba-tiba, leader penari
perut itu, menghampiri Jodha dan menarik paksa tangan Jodha untuk ikut menari.
Jodha menolaknya dan meminta perlindungan dari Jalal namun Jalal malah
memintanya untuk ikut ajakan leader tersebut. Iin mempraktekkan gerakannya dan
meminta Jodha untuk mengikutinya. Awalnya Jodha malu-malu untuk mengikuti
gerakannya namun, lama kelamaan Jodha menikmati dan Jalal yang melihat Jodha
menari seperti tampak menikmatinya dan senyuman tidak pernah lepas dari
bibirnya.
Akhirnya
Jodha mengundurkan diri dan ke 6 penari tersebut masih menari. Ketika Jodha
kembali ke tempat duduknya, Jalal bertanya kepada Jodha, “idemu mengundang
penari perut itu, sungguh ide yang sangat briliant sayang.”
“Aku kira
kamu yang mengundang mereka? Dan sengaja meminta mereka untuk mengajakku
menari?” sambil melirik tajam.
“Nehii,
sayangku. Jika bukan kamu dan aku, lalu siapa yang mengundang mereka?” selidik
Jalal, “namun, lebih baik kita nikmati saja hiburan ini. Para tamu nampaknya
sangat menyukainya,” sambil melirik Jodha.
Lalu Jalal
berbisik di telinga Jodha, “kamu terlihat sangat seksi dan menggairahkan saat
menari. Aku tidak tahu kalau ternyata istriku pandai menari dan kapan-kapan
kamu harus menari di depanku” Jalal menggoda Jodha dan Jodha pun menjawab, “tentu
suamiku” memberikan senyuman termanisnya.....
FanFiction
Love From The Past Part yang lain Klik
Disini