Jodha
tersenyum sambil berkata “syukron sayang.. kau begitu baik padaku, aku
bersyukur memiliki suami yang sadar tugas sepertimu.”
Jalal
terus berjalan, suasana masih agak gelap belum banyak orang yang beraktifitas
diluar rumah, sesekali mereka melintasi rumah dimana ada ibu2 yang sedang
menjemur pakainan, mereka tersenyum melihat dua insan yang terlihat begitu
romantis.
”Jodha,
kau mau dengar cerita tentang bidadari surga?”ucap Jalal sambil membetulkan
posisi gendongannya.
“tentu
sayang,”jawab Jodha.
Jalal
mengatur nafasnya, aga repot memang mengendong sambil bercerita, karena harus
membagi membagi tenaganya... “Jodha, seorang laki2 ahli surga disediakan 72
bidadari oleh Alloh, kadang2 bidadari2 itu minta izin pd Alloh untuk turun ke
langit bumi, mengintip sang pujaan hatinya dari balik awan, mereka tidak suka
bila sang pujaan hatinya mendapat pendamping yang tidak ta'at pd suaminy,
begitu pula dg Alloh SWT tidak menyukai seorang istri yang tidak pandai
berterimakasih pada suaminya. Namun ada yang membuat para bidadari itu iri.”
“apa itu
mas?”sela Jodha.
Jalal: “Bidadari
itu iri pd istri yang ta'at sama suaminya, selama ketaatan itu bukan pd
perbuatan dosa, dan kau telah membuat mereka iri.”
~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~
Jalal
telah sampai di depan rumahnya, ibu Hameeda dan Dewi kaget melihat yang terjadi
dg Jodha, setelah membersihkan kakinya yang penuh lumpur sawah, Jalal
membimbing Jodha masuk kamar. “ibu adakah dokter disekitar sini?” tanya Jalal
khawatir.
Hameeda perfikir
sejenak hingga akhirnya dia tersenyum “nak, kau ingat Fara teman SMP mu,
anaknya pak Muhammad tetangga kita, dia sekarang sudah jadi dokter, sebentar
ibu cari no tlp nya, semoga dia bisa menolong kita.”
Hameeda
bergegas menuju kamarnya, dia pun segera menelepon Fara. Tak berapa lama suara
bel berbunyi, tak sabar Jalal membukakan pintu. Benar saja Fara teman SMP nya
telah berdiri di depan pintu, namun apa yang terjadi dg Fara, dia terkesima,
menatap tak berkedip sosok laki2 yang keluar dari balik pintu, Fara terpesona
dg karisma teman SMPnya, wajahnya yang teduh, sorot matanya yang adem..nyesss
rasa aneh menyiram qolbunya. Terkenang kembali masa belasan tahun yang lalu
ketika mereka sering pulang sekolah barsama menyusuri pematang sawah, Jalal
adalah laki2 pertama yang membuatnya jatuh cinta, meski hanya cinta monyet dan
belum sempat terungkap namun masa2 itu sangat berkesan.
“Fara
bisakah kau menolongku, istriku muntah2, tolong periksa dia” kata Jalal,
sontak
membuyarkan lamunan Fara, ”oh..i..iya.. tentu saja, aku akan memeriksanya.”
Mereka
bergegas kekamar, Fara memeriksa kondisi Jodha, tak berapa lama Fara
tersenyum..”selamat Jalal kau akan memiliki penerus.”
Semuanya
tersenyum lega, Ibu Hameeda dan Dewi segera memeluk Jodha, Fara pun pamit.Hameda
dan Dewi keluar dari kamar.
Jalal
duduk ditepi ranjang dielus perut istrinya penuh cinta “Jodha, aku merasa jd
lelaki sesungguhnya”dia pun melanjutkan kata2nya “Jodha kau tau, dua rakaat
shalat wanita hamil sama dg 80 rakaat shalatnya wanita biasa, malaikat akan
beristighfar unk wanita hamil, pd siang hari wanita hamil mendapatkan pahala
puasa dan malam harinya mendafatkan pahala qiyamu lail.”
~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~
Di Kamar
Ikhwan Agra, Jalal sedang memuroja'ahi istrinya,mengecek hafalan Jodha, selama
hampir setahun menikah, Jodha sudah mengahafal 2 juz Al Qur'an, sebuah prestasi
yang membanggakan bagi seorang mualaf.
Jalal: “sayang
kau pernah dengar seorang ibu hamil yang menyukai surat Al Kahfi, setiap saat
ibu tersebut selalu melantunkan surat Al Kahfi..tanpa disadari anak tsb merekam
apa yang didengarnya bahkan sejak ia di dlm kandungan, itu terbukti ketika
mulai bisa bicara yang keluar dari mulutnya bacaan surat Al Kahfi.”
Jodha tersenyum
sambil mengelus perutnya perlahan tangan Jalal juga ikut mengelus perut
istrinya. ”kau dengar suara abi sayang?” telinga Jalal pun ditempelkan diperut
Jodha.. seolah ingin mendengar jawaban dari anaknya.
”apa yang
kau dengar Abi?”tanya Jodha.
”dia
bilang iri melihat kisah cinta sejati ummi sama abinya yang banyak dikisahkan
oleh para penulis.”
Jodha pun
tersenyum, “tidurlah disini,” kata Jodha sambil membimbing kepala Jalal agar
tidur dipangkuannya, perlahan jemarinya menyisir rambut Jalal yang sedikit
gondrong dia berkata “sekarang ummi mau cerita unk dedek bayi dan laki2 tampan yang
ada di pangkuanku.. mm.. alkisah ada seorang istri memiliki rambut yang sangat
panjang, banyak orang yang sudah menawar rambutnya, suatu hari sang istri
meminta dibelikan sisir pd suaminya, bukan tidak mau membelikan, namun sepedah
tua 'satu2 nya kendaraan yang mengantarnya kerja' jd kuli panggul di pasar pun
belum sempat iya ganti bannya. Keesokan harinya sang suami pergi kepasar,
dijualnya sepedah tua dg harga murah, dia pun membeli sisir dan bergegas pulang
namun ketika pulang dia kaget melihat rambut istrinya telah dipotong pendek, 'aku menjual rambutku unk membeli ban
sepedahmu'... 'dan aku menjual
sepedahku untuk membelikan mu sisir' jawab suaminya. Mereka pun menangis, bukan
krena rambut atau pun speda yang telah tiada, namun terharu dg yang dilakukukan
pasangannya. Cinta sejati bukan hanya kata2 tapi
terletak pd perbuatan dan pengorbanan yang dilakukan.”
To Be
Continued