Jae Wook pergi ke tempat penelitiannya. Dia
menyibakkan plastik sebagai tirai yang sudah bersimbah darah. Kemudian dia
menunjuk pria paling pendek (maaf, belum tahu namanya, lihat pada gambar).
Setelah pria itu berada dihadapan Jae Wook, Jae Wook langsung menyentuh dada
pria itu dan membuat pria itu terhembas cepat. Jae Wook menghampirinya dan
kemudian mencekik lehernya, tak hanya mencekik, Jae Wook juga mengangkatnya dan
sukses membuat itu kesakitan. Jae Wook
tahu bahwa pria itu telah meminum darah segar, “Seseorang yang lambat belajar dari pengalaman. Orang bijak belajar
dari sejarah.” Jae Wook bertanya pada Chul Hoon, “Apakah kau tahu mengapa
kita yang terinveksi selalu dibasmi? Itu karena kita menggigit leher manusia
dan minum darah mereka. Kita bertindak seperti monster dan berjuang dengan
manusia. Kita bukan iblis, dan kita bukan monster. Kita hanyalah makhluk yang
unggul.” Jae Wook melemparkan pria yang dicekiknya. Kemudian dia kembali
memberi peringatan yang ditujukan kepada ketiga orang dihadapannya, “Jika
kalian berani meminum darah manusia lagi, maka kalian semua akan aku bantai.”
Jae Wook meninggalkan mereka. Sementara mereka bertiga hanya mampu menelan
ludah karena ketakutan.
Setelah kepergian Jae Wook, dilorong J langsung
menghajar pria itu. Saat akan memukul wajahnya entah yang keberapa kali, Chul
Hoon menghentikannya.
Salah satu dari mereka berempat membantu pria itu
berdiri. J menepuk pundak pria itu, “Dengarkan baik-baik. Dokter telah
terinfeksi selama 40 tahun. Satu kebodohan darimu, bisa menghancurkan
segalanya.” Mereka pun segera melangkah pergi.
Chul Ho juga melangkahkan kakinya, namun J
menghentikannya dengan ucapannya. “Berhentilah
bersikap seperti itu. Kau terlalu baik pada mereka, itu sebabnya mereka
berkelakuan buruk.” Chul Ho berbalik, “Sejak kapan kau memberiku perintah?” J
tak bisa menjawabnya dan Chul Ho melanjutkan langkahnya.
Ji Sang sedang mengerjakan pekerjaannya. Seorang
pria yang sepertinya juga vampir memakai tudung sedang mengamati rumah Ji Sang.
Ji Sang merasakan kehadiran seseorang. Dia kemudian beranjak dari tempat
duduknya dan mengamati melalui celah jendelanya dan dia dapat melihat sosok
tersebut meskipun tidak bisa melihat wajahnay dengan jelas.
Ji Sang segera berlari keluar rumah. Dia hampir
saja tertabrak mobil, namun dengan gesit dia melompat tinggi dan tidak
tertabrak mobil. Dia sampai di tempat dimana dia melihat sosok itu, namun
sesampainya disana, dia tidak melihat siapapun.
Ri Ta minum teh bersama Kyung In. Di saat itu,
Kyung In menyerahkan surat pemindaian Ri Ta dari Ji Sang. Ri Ta membukanya dan
terkejut setelah membaca isinya.... “Profesor
Yoo telah tidak patuh. Mengganggu hak pengobatan yang mengakibatkan kesalahan.
Satu bulan gaji akan dipotong dan dia akan mendapatkan 50 jam tambahan.” Ri
Ta mendelik kesal, sementara Kyung In tidak dapat membantu tapi dia tersenyum
geli. Dia memberi saran supaya Ri Ta berdamai dengan Ji Sang. Namun Ri Ta yang
kesal tidak bisa berkata-kata kecuali memaki Ji Sang.
Siang itu, Ji Sang pergi ke hutan dimana dia
membawa lari Ibunya dari kejaran orang-orang jahat yang akhirnya merenggut
nyawanya. Dia bersandar di pohon, “Tempat ini bahkan lebih hangat daripada
tubuhku. Ibu... Sama seperti yang kau katakan, Sesuatu mengejarku. Aku tidak
tahu apa yang harus aku lakukan tentang hal itu. Aku tidak bisa melihat apapun.
Jadi aku sedikit... takut.”
Sun Young hadir disamping Ji Sang dan memberinya
nasihat sambil membelai rambutnya, “Bila kau tidak bisa melihat apapun, cobalah menutup
matamu. Jangan berusaha terlalu keras
untuk melihatnya. Setelah kau menutup
matamu, dunia akan berada di sisimu. Hal yang kau sukai dan semua yang kau
inginkan... mereka semua ada disana saat kau menutup matamu. Dan kemudian buka
matamu. Kau akan menemukan kekuatanmu lagi.” Bayangan Sun Young
menghilang dan Ji Sang memejamkan matanya.
Ri Ta masih kesal bahkan saat bersama dengan Soo
Eun. Soo Eun menyuruh Ri Ta supaya melipatnya. Namun Ri Ta tak ingin melakukan
hal itu dan justru ingin melipat Ji Sang. Soo Eun mengingatkan bahwa Ji Sang
tidak akan terkalahkan.
Akhirnya Ri Ta bangkit dan mengatakan bahwa dia
akan mencari Ji Sang dan mendapatkan permintaan maaf darinya. Ri Ta akan
mendapatkan alamatnya dari HR. Soo Eun tidak bisa berbuat apa-apa selain
berteriak karena Ri Ta sudah melangkah pergi, “Kau jangan berbuat gegabah saat
kau sedang marah!”
Chul Hoon berdiri disamping Jae Wook yang sedang
memainkan gelas yang berisi minuman yang dipegangnya. Dia menanyakan apa Chul
Hoo sudah mengirimkan temannya, dan dibenarkan oleh Chul Hoon. “Bagaimana
menurutmu jika dunia ini tanpa cermin? Ratu Putri Salju akan percaya bahwa dia yang
paling cantik selamanya. Itulah mengapa cermin itu penting. Hal ini
memungkinkanmu untuk melihat siapa dirimu sebenarnya. Dengan begitu, kau tidak
akan bisa menipu dirimu sendiri. Seorang teman itu seperti cermin. Yang paling
dibutuhkan Park Ji Sang saat ini adalah... itu.” Tutur Jae Wook.
Hyun Woo sedang mengerjakan analisisnya sambil
makan popcorn yang dibawa oleh Luuvy. Tiba-tiba saja bel pintu rumahnya
berbunyi. Sebelum membukanya, Hyun Woo melihat kamera yang dipasangnya. Saat
melihat wajah Ri Ta, dengan semangat Hyun Woo membukakan pintunya. Ri Ta kini
sudah ada didalam rumah, “Jadi Park Ji Sang sedang pergi?” Hyun Woo menjawab
dengan ceria, “Iya, dia sedang pergi ke Pulau Jeju. Mungkin sebentar lagi dia
akan pulang. Apa kau ingin makan atau minum sesuatu?” Ri Ta tak begitu
mempedulikannya, dan dia menanyakan siapa Hyun Woo, apa adiknya Ji Sang. Hyun
Woo masih dengan sikap alaynya, “Iya... Aku adiknya. Dan bisa dibilang bahwa
aku adalah belahan jiwanya.” Ri Ta justru mencomoohnya. Kemudian Hyun Woo
menyuruh Ri Ta untuk menunggu sebentar.
Ri Ta sedang melihat-lihat kondisi rumah Ji Sang.
Luuvy menghampiri RI Ta yang memunggunginya. Luuvy mensersor bagian pantat Ri
Ta dan mulai berbicara, “Kadar lemak Lemak 32%.” Ri Ta terkejur mendengarnya.
Hyun Woo langsung menghampiri mereka. Dia menjelaskan
siapa Luuvy. Luuvy terus mengoceh dan Hyun Woo langsung memegangnya, dia tanpa
sengaja menekan tombol musik dan menyalalah lagu 4 Minutes.... Hyun Woo tertawa
garing dan mengatakan bahwa dia penggemar 4 minutes. Tapi Ri Ta tak
menghiraukannya.
Ji Sang baru saja sampai dirumah. Dia terkejut
melihat kehadiran Ri Ta, “Apa yang membawamu kemari?” Ri Ta menahan amarahnya
dan mendelik kesal melihat Ji Sang. Sementara itu, ada seorang yang berjalan menuju
rumah Ji Sang.
Ri Ta dan Ji Sang berbicara berdua, sementara Hyun
Woo hanya menyaksikan mereka berdua yang tidak bisa akur dan justru saling
berdebat. Ri Ta terus saja memaksa Ji Sang untuk meminta maaf padanya dengan
seribu alasan. Dan terjadilah saling mencemooh satu sama lain.
Tiba-tiba radar Ji Sang bekerja. Dia merasakan
kehadiran vampir. Ji Sang langsung mengintip melalui celah jendela rumahnya.
Dia tidak mempedulikan Ri Ta yang semakin kesal. Ji Sang dapat melihat orang
itu, dia memberi kode pada Hyun Woo dan Hyun Woo menganggukkan kepalanya.
Hyun Woo segera menuju ke tempat komputernya. Dia
segeramengaktifkan kamera yang dipasangnya. Dia berhasil menangkap sosok yang
sedang mengintai rumahnya dan Ji Sang. Dia kemudian menganggukan kepalanya
sambil menatap Ji Sang bahwa target sudah tertangkap.
Ri Ta akan melangkah pergi karena dia tidak
mendapatkan hasil apapun disana. Ji Sang menghentikannya dan mengatakan akan
mengantar Ri Ta. Ri Ta kembali mengomel sambil mengangkat kedua tangannya.
Tanpa basa-basi, Ji Sang langsung mengambil kunci mobil yang ada ditangan Ri
Ta.
Ji Sang sudah keluar lebih dulu. Dia mengedarkan
pandangannya dan tidak menemukan sosok yang dilihatnya tadi. Ri Ta mengikuti Ji
Sang dan meminta kunci mobilnya, namun dia justru menyuruh Ri Ta untuk segera
masuk.
Sementara didalam rumah, Hyun Woo menyiapkan jarum
suntik berisi cairan dan senapan. Dan wajahnya menyiratkan ketengangan yang
sangat.
Ri Ta masih saja mengoceh tiada henti saat berada
didalam audi miliknya yang dikendari oleh Ji Sang, “Kau punya banyak kebanggaan
untuk meminta maaf, jadi kau mengantarku? Jadilah seorang pria dan minta maaf.
Keributan macam apa ini?” Ji Sang menyuruhnya berhenti, tapi Ri Ta menolaknya,
dia berhenti dengan sendirinya saat ada telepon dari rumah sakit karena ada
sesuatu yang darurat.
Ri Ta meminta Ji Sang mengantarnya ke rumah sakit
karena ada masalah dengan pasien yang dioperasi kemarin. “Apa kau membuat
masalah lagi?” tanya Ji Sang. Ri Ta akan menimpalinya dengan segudang ucapan,
Ji Sang yang sudah tidak tahan lagi langsung membanting stir dan membuat wajah
Ri Ta menempel sempurna pada kaca mobil disampingnya.
Ji Sang dan Ri Ta sudah sampai di rumah sakit. Dia
merasakan kehadiran vampir dan segera keluar dari mobil tanpa mempedulikan Ri
Ta yang kembali meneriakinya.
Jae Wook sedang bersantai di rumahnya hingga
teleponnya berbunyi, “Kerja yang bagus. Gunakan kesempatan ini untuk
mengujinya.” Setelah mengatakan itu, Jae Wook meminum minumannya.
Ji Sang berlari menyusuri rumah sakit. Dia melihat
para suster tertidur. Dia melihat sekelebat sosok yang lewat dan Ji Sang
langsung mengikutinya. Terjadilah kejar-kejaran hingga akhirnya mereka tiba di
lorong entah dimana. Terjadi pertarungan sengit antara Ji Sang dan vampir
tersebut. Tentu saja Ji Sang yang lebih unggul. Vampir itu langsung menyalakan
senternya dan diarahkan ke mata Ji Sang yang membuat Ji Sang berteriak
kesakitan dan wajahnya langsung berubah,
Tiba-tiba ada seseorang berjubah serba hitam dan
disertai tudung kepala menembak Ji Sang dengan jarum suntik. Jarum itu mulus
menancap di leher Ji Sang. Ji Sang semakin mengerang kesakitan. Dia berbalik
dan mencoba melihat pria itu....... TBC--> Episode 4 (di Blog My Little
Hobbie)