(The last part of Flashback)
Ketika jemari Hameeda bergerak, Jalal
terbangun dari tidurnya yg saat itu sedang duduk di samping ibunya. Dilihat
wajah ibunya yg sendu yang sedang menangis. Saat melihat wajah Jalal, Hameeda
menangis ketika dia mengingat kejadian yang dialami oleh suaminya.
Jalal yang seakan tahu apa dirasakan
oleh ibunya, dia memeluk ibunya dan mereka berdua pun menangis. Tak lama
kemudian, datang keluarga Bharmal. Meinawati menghampiri Hameeda dan memeluknya
untuk saling menguatkan atas musibah yg mereka alami. Begitu pula Bharmal yang
memeluk Jalal, dia sudah menganggap Jalal sbg anaknya sendiri.
Banyak para pengusaha, pejabat,
kolega, sanak saudara bahkan salah satu menteri datang ke pemakaman Humayun.
Mereka semua tidak percaya kalau Humayun meninggal secara tragis. Selama
upacara pemakaman, Jalal nampak diam sudah tidak ada lagi airmata yg mengalir.
Yang ada hanya tatapan kosong di matanya.
Makam ayahnya Jalal tidak jauh dengan
makam palsunya Jodha.
~~~~~~~~~~~~0O0~~~~~~~~~~~~
Di kamar Hameeda, nampak sepasang
suami istri sedang berbincang dengan Hameeda. Pasutri itu adalah Atgha Khan
yang merupakan adik kandung dari Hameeda dan istrinya Jiji Angga. Mereka berdua
datang atas keinginan Hameeda.
"Maafkan aku, Kak Hameeda... aku
terlambat utk pulang karena saat insiden itu terjadi kami sedang umroh dan
menemui saudaranya Jiji Angga di Yordania", ucap Atgha Khan sedih.
"Tidak apa-apa adikku. Itu semua
sudah takdir Yang Maha Kuasa. Aku menyuruhmu pulang ke India krn aku
membutuhkan bantuanmu. Aku ingin mulai sekarang kamulah yang akan menjaga,
mendidik dan selalu mendampingi Jalal. Saat ini Jalal baru berusia 14 tahun, dia
belum bisa sepenuhnya mengurusi perusahaan Ayahnya. Setelah Humayun dan Bhairam
Khan meninggal, hanya dirimu yang pantas utk mendampinginya", ucap Hameeda
sedih.
"Ta... tapi kenapa kakak memintaku
utk melakukan hal itu??", tanya Atgha bingung.
"Shehnaz dan anak2ku yang lain
memintaku untuk ikut Shehnaz kembali ke London. Mereka ingin agar aku bisa
melupakan insiden buruk itu. Awalnya aku menolak karena aku memikirkan Jalal.
Namun... Jalal juga ikutan utk menyuruhku ikut Shehnaz demi kebaikanku. Aku
memohon padamu Atgha", pinta Hameeda memelas.
Akhirnya Atgha khan menyetujui
permintaan Hameeda. Sejak kematian anaknya yg bernama Aziz Koka saat usia
6 tahun. Atgha khan sudah menganggap anak2nya Hameeda sbg anaknya sendiri namun,
Jalal adalah keponakan kesayangannya.
Setelah Hameeda dan Shehnaz pergi ke
London. Jalal dan Atgha khan yang mengurusi perusahaan Humayun.
Jalal dan Atgha khan mendatangi
Mughalindo Corp. karena ada panggilan dari pengacara perusahaan untuk
membacakan isi surat wasiat Humayun. Disana hadir pula Hindal dan anaknya
Ruqaiyah.
Betapa terkejutnya Jalal dan Atgha
khan bahwa isi surat itu mengatakan kalau Hindal lah yang akan meneruskan
perusahaan Mughalindo Corp. sbg CEO nya dan Jalal harus bertunangan dengan
Ruqaiya. Hindal dan Ruqaiya tersenyum puas saat mendengar pembacaan surat
wasiat itu, mgkin kalau cuma mereka ber2 ada di ruangan itu udah pada tertawa
keras.
Jalal dan Atgha khan mencium ada hal
yang tidak beres dengan surat wasiat itu. Akhirnya Jalal meminta Atgha khan utk
menyelidiki hal ini. Juga menyelidiki penyebab kematian ayahnya karena ada hal
yang mencurigakan terjadi.
~~~~~~~~~~~~~0O0~~~~~~~~~~~~
Polisi yang bernama Vijay Kumar yang
mengurusi kasus penculikan datang ke kediaman Bharmal. Dia ingin mengabari
kalau proses identifikasi terhadap jasad yang ada di van hitam itu sudah sulit
utk dikenali karena rusaknya jasad itu.
Bharmal dan Meinawati yang mendengar
hal itu sangat syok dan benar2 harus menerima bahwa Jodha benar2 sudah tiada.
Kembali Meinawati dan Bharmal menangis.
Meskipun begitu, Meinawati masih
merasakan kalau putrinya masih hidup namun entah dimana dia skrg. Naluri
keibuannya yang merasakannya.
~~~~~~~~0O0~~~~~~~
Dua hari sebelum dilakukan peresmian
pertunangan Jalal dengan Ruqaiya.
Setelah dilakukan penyelidikan,
akhirnya diketahui kalau Hindal yang telah mengubah isi dari surat wasiat itu
dengan mengancam ayahnya dan yang membunuh ayahnya adalah dirinya juga. Hindal
membuat insiden itu seolah-olah seperti kecelakaan. (pgn tau caranya?? Hanya
penulis yg tau... hehehe)
Atgha memberitahukan hal ini kepada
Jalal dan dia terlihat sangat marah. Tidak percaya kalau yang melakukan semua ini
adalah orang terdekatnya yaitu pamannya sendiri.
Jalal meminta Hindal dan Ruqaiya utk
datang kerumahnya dan mereka berempat berada di dalam ruang kerja Humayun.
Hindal mengira kalau Jalal memanggil
dirinya adalah utk membahas masalah pertunangannya dengan Ruqaiya dan Ruq udah
cengengesan aja membayangkan hal itu bahwa dia sebentar lagi akan bertunangan
dengan Jalal. (ntu mah mau mu cahayuu...!!!). Namun yang sebenarnya adalah
bukan itu, melainkan....
"Jalal, kau pasti memanggilku utk
membahas pertunanganmu dengan Ruq, bukan??", tanya Hindal dengan PD dan
mau memeluk Jalal namun Jalal menghindar.
Jalal dengan wajah penuh kemarahan
menyerahkan sebuah dokumen kepada Hindal dengan cara melemparkannya ke meja
kerjanya Humayun.
"Apa itu Jalal??", tanya Hindal
bingung
"Kau bacalah dulu, Paman",
pinta Jalal.
Hindal membacanya dan terkejutlah dia
setelah tahu isi dokumen itu. Matanya terbelalak kaget saat membacanya dan
masih dengan tampang pura-pura dia bertanya, "aku tidak mengerti ini,
Jalal. Ada apa ini sebenarnya??". Ruq yang melihat keanehan di wajah
ayahnya, merasa bingung.
"Janganlah kau berpura-pura
dihadapanku, paman...!!! Kau janganlah masih bersandiwara denganku... paman!!!.
Apakah paman tidak lihat isi dari dokumen itu??", tanya Jalal penuh
kemarahan.
"I... iya paman sudah baca tapi
apa maksudmu?? Apakah kamu bermaksud menuduh paman yang melakukan semua itu??
Itu tidak mungkin Jalal", jawab Hindal dengan masih mengelak.
"Cukup paman, jangan bersandiwara
lagi...!!!", kemarahan Jalal sudah memuncak.
"Pamanlah yang mengubah isi surat
wasiat itu dan paman juga yang telah membunuh AYAHKU...!!!, K A K A K MU
sendiri...!! kenapa kamu melakukan itu, PAMAN??!!! KENAPA??!! jawab aku,
PAMAN!!!", teriak Jalal.
"Kamu mau alasan aku melakukan
semua itu??", tanya Hindal penuh emosi.
"Aku melakukan itu karena AKU
MEMBENCI AYAHMU...!!!, AKU BENCI KALIAN SEMUA...!!! kalian semua telah merebut
hak yang seharusnya aku dapatkan...!!!", teriak Hindal.
"Tapi kenapa paman tega melakukan
hal itu dengan membunuh AYAHKU??!!! KAKAKMU sendiri...!!!", tanya Jalal
marah.
"KARENA AKU MENGINGINKAN DIA MATI
agar aku bisa menguasai seluruh aset kekayaan perusahaan ayahmu yg seharusnya
jadi milikku dan juga aku harus mendapatkan kembali wanita yg aku cintai yaitu
HAMEEDA, dia adalah IBUMU...!!!", jawab Hindal sambil tertawa lebar.
(pengen dehh pas ketawa kemasukan kodok...!!!).
"Jangan sebut nama ibuku dengan
mulut kotormu, paman!!!", teriak Jalal. "Sekarang paman harus membayar
perbuatan paman, aku ada dua pilihan yang harus paman pilih", ucap Jalal
dengan kemarahan sedikit mereda.
"Jika paman mau menandatangani
dokumen2 ini sebagai pernyataan bahwa paman adalah penyebab dari semua insiden
ini, maka aku akan mengampuni paman karena bagaimana pun kau adalah pamanku
namun aku akan memutuskan hubungan persaudaraan denganmu!!!, pilihan ke2 adalah
jika paman menolak utk menandatangani dokumen2 ini maka aku akan menjebloskan
paman ke penjara dengan hukuman seumur hidup!!!", ucap Jalal dengan nada
sedikit marah.
Hindal nampak bingung dan memikirkan
omongan Jalal. Ruqaiya yang sedari tadi mendengarkan omongan Jalal dan ayahnya
terlihat sangat syok tidak percaya kalau Ayahnya bisa berbuat seperti
itu???!!!.
Selama memikirkan pilihan Jalal,
Hindal terus memandangi wajah putrinya sudah basah dengan airmata. Nampak
sedikit penyesalan di wajah Hindal. Akhirnya dia memutuskan utk menandatangani
dokumen2 itu. Jalal memutuskan hubungan persaudaraan dengan Hindal dan Ruqaiya
dan juga mengakhiri pertunangannya dengan Ruqaiya. Jalal mengirim mereka ke
Kabul, Afghanistan dan tidak mau melihat mereka lagi di India. Tentu saja dia
menaruh mata2 disana utk mengawasi gerak gerik mereka.
Jalal kembali merasa sedih dan
kesepian. Dua orang tercintanya sudah tiada. Dia memandang foto dirinya bersama
ayahnya saat digendong dipundak ayahnya. Juga foto dirinya bersama Jodha.
Sekarang dia sendirian karena ibu dan
kakaknya sudah pergi ke London. Hanya dia dan adikknya Mirza yang ada dirumah
itu. Jalal kembali menangis....
Sejak saat itulah Jalal menjadi
pribadi yang pendiam, keras, kejam dan dingin. Dia berubah menjadi Mr. ICEMAN
yang tidak akan mempercayai siapapun dan tidak lagi utk mencintai wanita
manapun krn baginya cintanya hanyalah utk Jodha. Jodha sudah mengisi seluruh
hatinya dan tidak ada seorang wanita manapun yang dapat membuatnya jatuh cinta
seperti Jodha.
~~~~~~~~~~~~0O0~~~~~~~~~~
"Jodhaaa..... tunggu aku
Jodhaaaa.... kamu jangan pergi.... jangan lari lagi dariku....", pinta
Jalal.
"Aku tidak lari kemana-mana Jalal,
aku selalu ada disini. Aku sudah lama menunggumu, Jalal. Bawalah aku pulang,
hanya dirimu yang bisa membawaku pulang kembali ke sisimu.....", ucap
Jodha.
Jodha yang memakai gaun panjang
berlengan pjg berwarna putih dengan sedikit turun dibagian dada... tampak
berjalan mundur menjauhi Jalal dan menghilang. Jalal terus saja berusaha utk
mengejar namun tidak berhasil sambil meneriakkan namanya.....
JODHAAAAAAAAAAA............
Precap: pertemuan kembali Jalal dgn
Jodha (Nadira)