By: Resza
(still Flashback)
...Jodha dan keluarganya saling
berpelukan. Entah kenapa mereka ingin berpelukan bersama-sama. Akhir Jodha
melepaskan pelukannya dari keluarganya.
"Come on guys, don't be sad. Aku
kan bukannya mau menikah tapi cuma tunangan. Aku akan kembali lagi kerumah
ini", ucap Jodha.
Mendengar penuturan Jodha akhirnya
mereka melepaskan diri masing2 dan saling tertawa.
"Mari kita segera berangkat,
keluarga Humayun pasti sudah menunggu kita, terutama Jalal", ledek Rahim.
Jodha tersipu malu mendengar ledekan
Rahim dan akhirnya mereka berangkat. Bharmal dan Meinawati berada di sedan
Mercedes hitam bersama dgn supir dan pengawalnya. Sedangkan Jodha di sedan BMW
hitam bersama dgn Rahim dan Maan Singh juga supir dan pengawal yg duduk di dpn.
Sujamal berada di sedan Audy bersama seorg supir dan pengawal.
Ketiga sedan itu melaju beriringan.
Selama diperjalanan nampak wajah senang, gelisah dan tak tenang Jodha yang
bercampur jadi satu. Ketika di persimpangan jalan lampu merah menyala dan mobil
yg ditumpangi Jodha ketinggalan dengan dua mobil lainnya yang sudah duluan
jalan. Ketika melewati jalanan yang agak sepi, sedan BMW Jodha dihadang oleh
sebuah van hitam (bayangin aja mobil Alphard/Vellfire yg pintu penumpangnya digeser),
dari van itu ada 4 org penjahat berpakaian hitam dan memakai topeng hitam. Dari
ke 4 penjahat itu, salah satu berada di kursi pengemudi dan ketiga penjahat
lainnya keluar dari van sambil memegang pistol. (Biar gampang, 4 penjahat itu
ditulis si A, B, C dan D).
Ketiga penjahat itu menghampiri sedan
BMW itu, mengetuk semua pintu mobil dgn pistol yang ada ditangan mereka. Tentu
saja semua penumpang BMW itu ketakutan melihat para penjahat itu krn tidak tahu
maksud mereka mau apa.
Supir BMW itu membuka pintunya dan
spontan kepalanya dihantam ke stir pengemudi oleh si A, di dahinya keluar darah
dan supir itu pingsan di atas stir.
Selanjutnya si B, menyuruh pengawal yg
duduk di samping supir utk membuka pintunya, setelah dibuka pintunya, si B
langsung memukul kepala pengawal itu dgn pistol yg ada di tangannya hingga
pelipisnya berdarah dan pingsan. Posisi pengawal itu terduduk pingsan.
Setelah membuat pingsan supir dan
pengawalnya Jodha. Si A kembali mengetuk pintu penumpang samping kanan utk
dibuka, setelah dibuka, ditarik keluar Rahim dari dalam mobil begitu pula
dengan si C yang menarik paksa Maan Singh utk keluar dari dalam mobil. Kedua
penjahat memukul telak antara bagian tengkuk dan punggung hingga kedua kakak
Jodha pingsan. Jodha yang melihat kedua kakaknya ditarik paksa keluar langsung
berteriak utk minta dilepaskan kakaknya. Setelah melihat kedua kakaknya, supir
dan pengawalnya pingsan semua, Jodha ketakutan dan langsung menangis.
Si B, langsung menarik paksa Jodha
keluar dari mobil. Jodha langsung berteriak, "lepaskan aku...lepaskan aku,
siapa kalian, apa mau kalian...???!!!". Si B tdk menjawab dan ketika
mendengar Jodha kembali berteriak minta tolong, spontan Si B menarik tangan
Jodha dan posisi tubuh si B berada di belakang Jodha dgn tangan kirinya
mengunci leher Jodha dan menodongkan pistol ke arah kepala Jodha. Mèlihat
kondisinya seperti itu, Jodha langsung diam dan mengikuti apa disuruh oleh para
penjahat itu.
Jodha ditarik paksa masuk ke dalam van
hitam itu dan setelah melihat semua penumpang BMW itu pingsan, para penjahat
itu pergi dari TKP.
~~~~~~0O0~~~~~~~
Bharmal, Meinawati dan Sujamal sudah
sampai duluan di kediaman Humayun dan disana sudah banyak tamu yang hadir utk
menyambut mereka dan mereka di sambut oleh Humayun beserta keluarganya.
"Selamat datang Bharmal,
Meinawati dan Sujamal", ucap Humayun.
Hameeda yang menyadari kalau mobil
yang ditumpangi Jodha dan kakaknya belum tiba, bertanya, "dimana Jodha dan
kakak-kakaknya??".
"Tadi dipersimpangan jalan, mobil
Jodha terhalang oleh lampu merah yang sudah menyala sehingga mobil mereka
tertinggal. Mungkin sebentar lagi akan segera sampai karena jalanan lumayan
traffic tadi", jawab Sujamal cemas.
Jalal yang mendengar hal itu memiliki
perasaan yang ga enak juga orang tua Jodha. Mereka harap-harap cemas menunggu
kedatangan Jodha. Ketika sudah setengah jam belum juga datang mobilnya Jodha,
Bharmal menyuruh Sujamal utk menghubungi ponsel Rahim utk mengetahui dimana
posisi mereka skrg. Setelah berkali-kali ditelepon tidak ada juga jawaban dari
ponselnya Rahim, Sujamal terlihat panik.
Sujamal melaporkan hal ini kepada
Bharmal dan Humayun. Bharmal dan Humayun terlihat panik dan coba utk menunggu
setengah jam lagi.
Hindal mirza yang melihat kondisi itu
terlihat tersenyum puas kalau rencananya berhasil. Tak lama kemudian, ponselnya
berbunyi dan lawan bicara dari ponsel itu mengatakan kalau dia sudah berhasil
menculik Jodha dan wajah Hindal berubah menjadi sangat senang sekali. (Mungkin
kalo ga ada org2 disitu dia udah tertawa keras).
Jalal nampak gegana karena calon
tunangannya belum juga tiba di rumahnya. Batinnya, "dimanakah kamu,
Jodha??? Semoga tidak terjadi sesuatu pada dirimu".
Sujamal kembali menghubungi ponsel
Rahim namun masih juga ga ada jawaban. Sujamal mencoba menelepon ponsel Maan
singh dan juga pengawal yg bersama mereka namun sama aja tidak bisa dihubungi.
Kepanikan Sujamal menjadi, akhirnya dia meminta ke Bharmal dan Humayun utk
membawa pengawal yang ada untuk menyusul ke lokasi terakhir dimana mobil Jodha
tertinggal.
Bharmal menyetujuinya dan Humayun juga
menyuruh 3 orang pengawalnya utk ikut menyari Jodha dan kakak2nya. Sujamal pun
berangkat bersama para pengawal utk mencari keberadaan Jodha.
~~~~~~0O0~~~~~~~
Di dalam van hitam, Jodha duduk di
kursi penumpang dgn diapit oleh si penjahat B dan C. Sedangkan si penjahat A
duduk di dpn di samping si penjahat D yg memegang kemudi.
Si A menelepon seseorang dan org itu
adl Hindal mirza, ayahnya Rukiyem yang merupakan dalang dari penculikan ini. Si
A melaporkan kalau rencananya sudah berhasil dan menuju ke tempat
persembunyian.
Jodha masih tampak ketakutan namun di
otaknya dia berpikir gimana caranya agar bisa kabur dengan selamat. Si B
memegang tangan Jodha sebelah kiri dan si C masih menodongkan pistol di kepala
Jodha. Ketika si C hendak mengikat tangan Jodha, Jodha merasa itu adl
kesempatannya utk lolos maka refleks tangan kanannya memukul kepalanya si C
hingga pingsan dan dia mengambil pistol yang tadinya dipegang oleh si C lalu
memukul si B dengan pistol itu, namun kali ini terjadi pergulatan dgn si B
karena dia berhasil mengelak. Akhirnya si B pingsan juga. Si A yg berada di
kursi depan, berbalik melihat ke arah kursi penumpang karena mendengar
kegaduhan. Setelah melihat bahwa Jodha berhasil membuat pingsan teman2nya si A,
si A langsung mengambil pistolnya namun terlambat, pistol yang ditangan Jodha
sudah mendarat di kepalanya si A dan Jodha menyuruh si A utk membuang
pistolnya. Si A membuang pistolnya dan perhatian Jodha sedikit teralihkan lalu
si A mencoba merebut pistol di tangan Jodha, terjadilah perebutan dan peluru di
dalam pistol tersebut meletus dan bersarang di kepala si D dan kepala si D
jatuh di stir kemudi, otomatis ga ada mengendalikan van hitam itu.
Si A dan Jodha terlihat panik sebentar
namun mereka sadar kembali dan masih berusaha merebut pistol itu. Kondisi
jalanan saat itu sedang menurun tajam. Saat di dpn van hitam ada sebuah sedan
silver, Jodha teriak awas dan spontan si A berusaha mengendalikan laju
kendaraan dgn cara memegang stirnya utk menghindari sedan itu. (iyaa, sedan itu
adl mobil milik nenek Athifa). Namun, karena laju kendaraan semakin cepat dan
ga bisa dikendalikan maka si A berusaha utk mengambil kemudi. Karena sulit utk
mengambil kemudi dimana ada tubuh si D yang sudah terkapar, maka laju kendaraan
sudah tidak dikendalikan lagi dan menuju ke jurang. Jodha melihat hal ini dan
hanya ada 2 pilihan dalam pikirannya, ikut mati di dalam van ini ato melompat
keluar van ini apapun resikonya. Dia mengingat kenangan bersama Jalal dan
keluarganya akhirnya dia memilih utk melompat keluar dari van. Di menggeser
pintu van itu dan lompat keluar. Jodha berguling-guling di jalan beraspal itu
dan berhenti ketika kepalanya menghantam sebuah batu yang ada disitu dan Jodha
terkapar di jalanan tak sadarkan diri.
Kembali si A tadi ketika dia sudah
berhasil mengambil kemudi vannya namun terlambat karena van itu sudah masuk
jurang. Van itu terguling2, ringsek dan ketika sampai di dasarnya meledak.
Sedan silver yang hampir ditabrak oleh
van hitam itu berhenti ketika melihat seseorang terkapar tak sadarkan diri di
jalan. Pintu sedan itu dibuka dan keluarlah seorang nenek, dia menghampiri
Jodha yang tak sadarkan diri mencoba membangunkannya namun tak sadar juga.
Kondisi jalanan saat itu sedang sepi dan akhirnya dia memutuskan utk membawanya
ke RS terdekat dan menelepon polisi perihal kecelakaan yang terjadi disana.
~~~~~~~~~~0O0~~~~~~~~~~~~
Sujamal beserta para pengawal mencari2
dimana posisi terakhir mobil Jodha terlihat. Setelah ketemu, betapa terkejutnya
Sujamal melihat yang ada dihadapannya.
Sujamal dan para pengawal langsung
melihat kondisi para penumpang mobil itu. Dia mengecek kondisi si supir dan
pengawal di sedan BMW itu dan ternyata masih ada denyut nadinya. Sujamal
beralih ke Rahim, dia mengangkat tubuh Rahim dan mencoba membangunkannya.
Ketika Rahim sadar, dia berteriak memanggil Jodha, "JODHA... JODHA...
TOLONG JODHA".
"Ada apa dengan Jodha?? Siapa
yang melakukan hal ini??", ucap Sujamal marah.
"Jodha diculik dan aku tidak tahu
siapa yang menculiknya?? Dan kejadiannya begitu cepat", jawab Rahim lemah
masih merasakan sakit di tengkuknya.
Sujamal menyuruh para pengawal yang
ikut bersamanya utk mencari Jodha. Sujamal menghubungi Bharmal mengenai
kejadian ini. Spontan Bharmal dan orang2 yang ada disana kaget mendengar kabar
buruk itu terutama Jalal yang saat itu sedang minum dan gelas yang dipegangnya
langsung terjatuh.
Humayun mencoba menenangkan Bharmal
dan dia menghubungi polisi mengenai kejadian itu. Polisi datang ke kediaman
Humayun dan disana sudah ada Sujamal, Rahim dan Maan Singh serta supir dan
pengawal yang terluka sedang diobati. Polisi menanyakan kronologis kejadiannya
dan Sujamal serta para penumpang sedan BMW itu memberikan kesaksiannya. Atasan
Polisi itu menghubungi kantornya dan meminta bantuan utk mencari keberadaan van
hitam yang No.polisinya sudah diketahui oleh Polisi tsb.
Setelah beberapa jam usaha pencarian
dilakukan akhirnya membuahkan hasil kalo van hitam itu sudah ditemukan dan
kondisi van itu sangat mengenaskan yaitu van itu terbakar habis dan seluruh penumpangnya
tewas. Namun saat ini, bangkai van itu belum bisa dievakuasi karena curamnya
jurang itu. Salah 1 anak buah polisi melaporkan hal itu kepada atasannya.
Bharmal dan Meinawati melihat ada
ketidakberesan di wajah polisi itu. Atasan polisi yg bernama Vijay Kumar
menjelaskan kabar buruk itu kepada keluarga Bharmal dan keluarga Humayun.
Setelah mendengar kabar buruk itu, Meinawati menangis dan berteriak,
"Jodhaaaaaa". Lalu pingsan, Bharmal menangkap tubuh istrinya dan dia
pun menangis sambil meneriakkan nama Jodha.
Semua orang2 yang ada disana kaget dan
menangis tak percaya akan apa yang terjadi. Pesta yang seharusnya jadi pesta
penuh suka cita berubah jadi duka dan penuh hujan air mata. Saat itu pula hujan
turun seakan ikut menangis akan kepergian Jodha.
Jalal yang paling terpukul mendengar
hal itu. Di berlari menuju kamarnya, Shehnaz yang melihat itu langsung mengejar
Jalal. Di kamarnya, Jalal menangis sejadi-jadinya lalu berteriak memanggil nama
Jodha. Dia melempar semua barang yang ada di atas mejanya ke lantai.
Jalal berteriak, "hal ini tidak
mungkin terjadi, tidakkk...tidakkk!!! Jodhaku masih hidup dan hari ini dia akan
bertunangan denganku. Jodhaaaa...!!!!". Jalal kembali menangis.
Shehnaz yang melihat kondisi adiknya
seperti itu, menghampiri dan memeluknya lalu membelai rambutnya dan ikut
menangis tanpa mengeluarkan sepatah katapun karena Shehnaz tahu kalau saat ini
kata2nya tidak akan berguna utk menenangkan Jalal.
Hindal Mirza yang mengetahui kalau
rencananya meleset dari rencana awal menjadi sedikit ketakutan kalau dirinya
akan ketahuan bahwa dialah dalang dari semua kejadian ini. Namun, setelah dia
memikirkan lagi bahwa 1 penghalangnya sudah tersingkir maka tinggal 1 langkah
lagi agar impiannya tercapai.
"Hahahahahaha....", tawa
Hindal di dalam hatinya.
Precap: kejahatan Hindal Mirza
akhirnya terbongkar...