Written by
Samanika
Note: Tulisan warna biru adalah ucapan
dalam hati pemain.
Sinar keemasan
dari mentari pagi menerobos masuk melalui sela-sela jendela dan beberapa titik
cahaya jatuh tepat di atas wajah Jalal. Dia mengerjapkan matanya dan memanggil
salah satu pelayannya untuk menutup tirai. Dia tak mau di bangunkan di
sela-sela puncak kenikmatan dari mimipinya yang akan terjadi. Setelah beberapa
saat kemudian, alarm berbunyi dengan suara yang memekikkan telinga. Jalal yang
merasa terganggu, segera mematikannya. Dengan perlahan, dia membuka matanya.
Dia sudah tak bisa tidur lagi, dikarenakan cahaya mentari dan alarm yang telah
membangunkannya. Sambil mengerjap-ngerjapkan matanya, dia pun bangkit dan duduk
di sisi ranjang. "Uuhh,,, tadi itu sungguh mimpi yang indah! Tapi sinar
mentari dan alarm bodoh ini telah merusak semuanya! Hhm,, sial! Sudah jam 9.
Sebaiknya aku segera bergegas." gerutu Jalal.