Sekarang Jalal tinggal dirumah Jodha, ibu Hamidah izin pulang ke Malang, karena sudah ada Agenda ngisi pengajian dibeberapa tempat..s udah seminggu sejak kepulangan mereka dari bulan madu,, hari2 dijalani seperti biasa, Jodha menyiapkan sarapan untuk suaminya, berangkat kekantor bersama, makan siang bersama, pulang kerja bersama, dan tidur bersama...
Sampai suatu saat, Jalal duduk termenung di depan teras rumahnya, terlihat sedang memikirkan sesuatu, kadang dia menarik napas panjang, menggigit bibir bawahnya, seperti ada beban fikiran yang menggelayuti kepalanya.. Jodha menghampiri suami tercintanya sambil membawakan teh hangat.. "mas.. sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu? berbagilah denganku" ucap Jodha. Jalal menatap istrinya dengan tatapan sendu.. entahlah, apa dia harus menceritakan kegundahan dihatinya atau menyimpannya sendiri.. "ayo lah mas.. aku ini istrimu, aku bukan hanya siap kau berbagi kesenangan dengan ku.. tapi aku juga siap bila kau mau berbagi resah dihatimu" kata Jodha sambil membenahi rambut suaminya yang sedikit gondrong,,,
Lagi2 Jalal menarik nafas panjang.. "Jodha,,,apa aku jadi bebanmu?" , "tidak mas sama sekali tidak.. bahkan sejak ada dirimu beban di pundakku semakin ringan" jawab Jodha. "Jodha kau tak malu punya suami yang hidup dalam bayang2 mu?" tanya Jalal lagi.. matanya sedikit berkaca-kaca... "apa yang kau fikrikan mas.. sama sekali aku tak malu punya suami sepertimu.. kenapa kau bicara seperti itu?" ucap Jodha. Dengan suara lirih Jalal berkata "tak sengaja kemarin aku, mendengar gunjingan karyawanmu.. mereka berkata. "hebat pa Jalal berhasil menikahi bos kita.. rejeki nomplok tuh dapet pewaris tunggal Tajmahal.. dengan modal wajah tampan.. tak perlu kerja keras, sudah bisa ongkang2 dapet dua keuntungan, dapet istri yang cantik dan harta yang banyak".. kata2 mereka menohok hatiku Jodha,, membauatku tersadar dari mimpi indah, dari zona nyaman,,, apa yang telah aku lakukan sebagai suami? apa yang sudah aku berikan? sedang rumah pun aku numpang pada mu"
~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~~
Setelah kejadian itu Jalal, sering keluar rumah...seperti yang terjadi sore itu, sepulang kerja Jodha menyiapkan makanan di meja makan, tiba-tiba HP Jalal berbunyi,, Jalal menerima telepon sambil menjauh dari Jodha.. membuat Jodha sedikit merasa aneh "biasanya tidak ada yang dirahasiahkan, kenapa mas bawel mesti menjauh saat ngangkat tlp... siapakah yang menelepon, mengapa dia tak ingin aku mengetahuinya?" batin Jodha...
"sayang aku pergi dulu ada sesuatu yang penting.." kata Jalal buru-buru sambil menyambar kunci mobil yang tergeletak dimeja makan.. "mm.. kamu ga makan dulu mas? ada kepentingan apa sih mas? adakah yang lebih penting dariku"t anya Jodha terlihat jelas kekecewaan dimatanya.. Jalal menghampiri Jodha, mengecup kilat kening istrinya.. sambil tersenyum "suatu saat nanti kau akan tau".. ucap Jalal penuh teka teki.. tanpa menunggu persetujuan Jodha, ia bergegas pergi dengan setengah berlari.. membuat Jodha semakin tidak mengerti dengan kelakuan suaminya.
Sudah hampir 6 bulan hal seperti itu terus terjadi.. dalam seminggu Jalal 3 hari keluar rumah dan baru kembali larut malam dengan wajah lelah dan pakaian sedikit acak-acakan, Jalal hampir tidak punya waktu untuknya meski begitu Jalal tidak pernah melalaikan kewajibannya memberi nafkah batin pada istrinya, dia pun sering menghapus tex di HP nya... Jodha sangat tidak nyaman dengan kondisi ini.. sempat terbersit dalam hatinya "apa mas bawel punya wanita idaman lain? ahh.. tapi tak mungkin ,aku sangat tau siapa suamiku itu, dia sangat ta'at pada Robb nya, seandainya dia punya wanita lain pasti dia akan gantel minta izin padaku untuk poligami daripada main belakang"percakapan batin Jodha berusaha menepis kecurigaan yang semakin hari semakin mengganggu jiwanya.. hingga Jodha pun penasaran mencoba googling mencari referensi, membuka artikel "ciri-ciri suami selingkuh" begitu judul artikel tersebut. Ada beberapa tanda-tanda diantaranya: menjauh saat mengangkat tlp, tidak punya waktu untuk keluarga, rajin menghapus tex, dan kehangatannya berkurang.. begitu isi artikel itu.. "kenapa pas dengan apa yang terjadi dengan mas Jalal ya..mungkinkah dia.....???"batin Jodha.
Tiba-tiba terdengar pintu diketuk.. jam menunjukan 11:30 malam.. "mas, baru pulang? dari mana saja? aku mengkhawatirkanmu" tanya Jodha.. ternyata yang mengetuk pintu itu Jalal.. "ada sesuatu yang harus aku urus Jodha.. aku mau mandi dulu.. "kata Jalal sedikit tidak menghiraukan istrinya.. membuat Jodha semakin kesal dibuatnya...
~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~
Jalal sedang berada disebuah lift disalah satu gedung konsultan arsitek di Jakarta, sebagian karyawan sudah meninggalkan kantor, suasana nampak lengang, begitu pula dengan di lift, dia hanya sendirian disana... pintu lift tiba-tiba terbuka, seorang wanita yang tidak terlau cantik, namun dengan baju yang nampak seronok.. rok diatas lutut dan baju ketat, mempertontonkan lekuk tubuhnya, lipstik tebal berwarna merah menyala tercium aroma farpum yang mampu membangkitkan hasrat pria, wanita itu nampak kaget, namun sangat kelihatan diraut mukanya kalau dia bahagia melihat Jalal.. "wow.. mas Jalal kan?" tanya wanita itu.. Jalal tak kalah kaget,, terlihat diwajahnya rasa muak, shock, khawatir, sepertinya Jalal tidak suka bertemu dengan wanita itu. Jalal menjauhkan tubuhnya menuju pojokan lift.. "mas aku kangen.." ucap wanita itu dengan manja, dia maju merangsek mendekati Jalal,, ruanagn lift yang sempit membuat Jalal sulit menghindar hingga wajah wanita itu berhasil menempel walau hanya dibajunya.. Jalal mendorong wanita itu dengan tas laptopnya.. "KAU BELUM BERUBAH JUGA BENAZIR?!? ASAL KAU TAU SEKARANG AKU SUDAH MENIKAH DENGAN JODHA" teriak Jalal.. beruntung pintu lift segeta terbuak, hingga Jalal bisa segera lari keluar, lepas dari lilitan ular betina, membuat Benazir kecewa... terutama setelah mengetahui Jalal telah menikah dengan Jodha.
~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~
Jam 10 malam Jalal baru tiba dirumah, Jodha menyambut suaminya penuh cinta walau seribu tanya menggelayuti fikirannya, dia membantu Jalal melepas pakaiyannya,, tercium aroma farpum yang tidak iya kenal, ketika Jodha membantu melepas kancing kemeja, terlihat ada noda lipstik didekat kerah,, "aku mandi dulu ya sayang" ucap Jalal sambil mengacak2 rambut Jodha dengan jemarinya,, Jodha tidak menjawab, tangannya masih memegang baju Jalal, dia duduk di ujung tempat tidur, dilihatnya sekali lg takut dia salah lihat... "betul ini noda lipstik.. siapakah wanita itu? apakah dia yang jadi alasan suamiku sering pulang malam? mengapa kau melakukan ini pada ku mas?"batin Jodha matanya berkaca-kaca.
Tanpa merasa bersalah Jalal merebahkan tubuhnya disamping Jodha yang sudah memejamkan mata, dia tak menyadari kalau pertemuannya dengan Benazir meninggalkan noda di bajunya, sebelum tidur Jalal mengecup pipu istrinya sambil berbisik.. "yah.. bidadari cantikku sudah tidur.. padahal mas pengin cerita nih... jangan lupa berdo'a dulu honey" melihat tidak ada reaksi dari Jodha, Jalal pun menarik selimut dan terlelap dalam tidurnya... Jodha yang posisi tidurnya membelakang Jalal, dalam kondisi pura-pura tidur bergumam dalam hatinya "mengapa kau perlakukan aku seperti ini mas? aku sakit.. mengetahui orang yang kucintai menghianatiku".. butiran kristal keluar dari sudut mata Jodha.. dia duduk menyandar pada tempat tidur, ditatapnya wajah Jalal..d ia raba pipi suaminya "aku tak bisa hidup tanpamu mas.. kau yang mengajakku membangun cinta diatas pernikahan, namun mengapa kau sendiri yang menghancurkan bangunan cinta kita mas"
Keesokan harinya, Jodha sedang duduk diruang kerjanya, HP nya berbunyi, sebuah sms dari no. Yang tidak dikenal berbunyi "semalem suamimu pulang malam ya.. kau tau dia bersamaku". Jodha berusaha mengabaikan sms itu, tapi hatinya semakin sakit. Jodha menelepon Halimah, dia ingin bertemu....
Mereka sekarang tengah duduk di sebuah caffe sambil menikmati sarapan.. "ada apa Jodha? sepertinya kau sedang ada masalah" tanya Halimah.. airmata mulai membasahi pipi Jodha diceritakannya semua yang terjadi tentang Jalal, perubahan sikapnya, yang sering pulang malam, sikap tertutupnya, noda lipstik di baju, wangi parfum asing, dan sms dari wanita yang mengaku semalam bersama Jalal.. "aku tak mengerti kak, kenapa dia menjadi berubah seperti ini, padahal pernikahan kami baru seumur jagung"
Mendengar cerita Jodha Halimah merasa kaget, dia tak percaya Jalal belaku seperti itu. "Jodha alangkah baiknya kau melakukan proses tabayun (mengkroscek kebenarannya), aku tidak begitu percaya Jalal menghianatimu, aku sanagt mengenal Jalal, dia sosok ikhwan yang sangat menjaga kehormatan dirinya, bukankah kau sendiri tau untuk menyentuh bahkan menatap wanita yang bukan muhrim nya pun dia tak berani" ucap Halimah, berusaha membuka nalar Jodha yang telah tertutup cemburu.. Halimah melanjutkan nasehatnya lg "Jodha, kau tau kisah Aisyah r.a. Istri Rosululloh yang dilanda fitnah oleh orang2 munafik yang menuduh dia selingkuh dengan Sofwan bin Mu'attal al Sulami seorang sahabat nabi yang sangat tampan.. fitnah itu berawal Aisyah yang keluar dari tandunya karena ingin buang hajat, sepulang perang dengan bani Musta'liq, kalung Aisyah hilang membuatnya lama tidak kembali hingga Aisyah tertinggal dari rombongan, tentara muslim tidak tau kalau Aisyah keluar dari tandu. Aisyah duduk sendiri ditempat pasukan muslim berkemah, berharap barangkali ada sahabat nabi yang bertugas memeriksa bangkali ada yang tercecer.. tak lama datang Sofwan, waktu itu belum turun perintah mengenakan hijab,jadi dengan mudah Sofwan mengenali istri Rosululloh tersebut, Aisyah pun naik keatas unta, Sofwan menuntun unta tersebut, tidak terjadi satu percakapanpun diantara mereka, sesampainya mereka berdua di Madinah, Abdullah bin Ubay yang munafik segera menyebarkan fitnah perselingkuhan Aisyah, Rosululloh sempat sedikit terpengaruh begitu pula Abu Bakar r.a (ayah Aisyah) yang menjadi marah dengan kelakuan Aisyah dengan tidak mengajak Aisyah bicara, tidak ada yang menjadi saksi atas kejadian ini, hingga membuat Rosululloh bingung, sampai akhirnya turun surat An Nur ayat 11 yang menerangkan tentang kesucian Aisyah dan tipudaya orang munafik.. kau jangan cepat mengambil kesimpulan yang picik Jodha" tendas Halimah.
Jodha nampak merenung "iya kak kau benar, aku jadi teringat kata2 mas Jalal 'jangan sampai daun yang kecil menutupi mata, yang akan menutupi indahan bumi yang luas'.. tapi noda lipstik itu.. sms itu.. sangat menggangguku kak"