Suatu rutinitas yang selalu dilakukan Jalal dan Jodha sehabis melakukan Shalat malam sambil menunggu waktu subuh adalah bercerita banyak hal, kadang menayakan hal2 yang tidak disukai pasangannya, hingga mereka saling merubah, atau kadang Jodha menanyakan berbagai masalah agama..seperti saat ini.. "Mas, bacaan Al Qur'anku kan belum fasih, ibadahku pun masih standar adakah hal mudah yang bisa membuatku masuk surga?" Kata Jodha sambil menyandarkan kepalanya dibahu kekar Jalal.
Jalal berfikir sejenak, lalu berkata "ada sayang.. suatu ketika Rosululloh SAW bersabda 'akan datang sebentar lagi seorang pemuda ahli surga' sementara itu para sahabat saling berpandangan, ada Abu Bakar, ada Mu'adz bin Jabal dan sahabat lainnya. Tak lama kemudian, datang seorang pemuda mengenakan pakaian sederhana, pada wajahnya masih terlihat sisa2 air wudhu, para sahabat hanya memandangi pemuda yang tidak terkenal tersebut, 'inikah pemuda yang di maksud Rosululloh?' gumam salah seorang sahabat. Hari berikutnya Rosululloh mengatakan hal yang sama, dan datang lagi pemuda itu, Karena penasaran Mu'adz memutuskan unk belajar pada pemuda itu, dan tinggal beberapa hari dirumahnya. Hari pertama Mu'adz bangun melakukan shalat Tahajud, pemuda itu masih tidur lelap dan baru bangun menjelang subuh, setelah shalat subuh, mereka sama2 membaca Al Qur'an, namun bacaan Al Qur'anya pun tidak fasih, saat waktu Dhuha pemuda itu pun tidak melaksanakannya'ah ini baru hari pertama' batin Mu'adz, akan tetapi setelah mengikiti selama 3 hari ternyata tidak ada keistimewaan apapun, akhirnya Mu'adz bertanya 'akhi, ibadah apakah yang kau lakukan hingga Rosululloh menyebutmu sebagai ahli surga, pemuda itu menjawab 'aku hanya mengerjakan shalat wajib dan membaca Qur'an sehabis subuh, namun aku berusaha mengerjakan tiga hal, aku berusaha tidak menyakiti orang lain, berusaha mema'afkan, dan menjaga silaturahmi, menjaga hubungan baik dengan siapapun dan menyambungkan tali silaturahmi yang terputus' mata Mu'adz berkaca2 "Demi Alloh, kau benar-benar ahli surga".
~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~
Hari ini Jalal dan Jodha melanjutkan perjalanan bulan madu mereka ke Turki, Aisyah ikut melepas kepergian sahabatnya... "ukhti hati-hati ya, semoga perjalanmu memiliki banyak hikmah.. dan jangan lupa aku tak sabar ingin menggendong keponakanku.. semoga kalian dpt segera mewujudkan keinginanku" goda Aisyah membuat wajah Jalal dan Jodha memerah.. "semoga Alloh segera menitipkan amanah itu pada kami" Jawab Jodha, sambil melirik suami tercintanya.. Aisyah melepas pelukannya pada Jodha dan menghadapkan badanya pada Jalal "aku titip sodariku ini, kau harus menjaganya dengan baik.. lindungi hatinya dari rasa sakit, hargai perasaanya.. juga jangan buat dia kecewa memilihmu akhi" ucap Aisyah pada Jalal sambil merapatkan tangannya memberi salam perpisahan, tanpa menyentuh tangan laki-laki yang sekarang jadi teman sahabatnya itu...
~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~
Jodha dan Jalal telah sampai di bandara Attaturk Turki, mereka segera mencari hotel di sekitar kota Istambul, setelah melepas lelah, Jalal mengajak Jodha jalan-jalan mengelilingi kota yang menjadi saksi bisu tiga peradaban besar yang pernah mengusai dunia, peradaban Yunani Hellenis, peradaban Romawi, serta peradaban Islam, ketiga peradaban tersebut selalu berakhir dikota ini, kota yang berada di dua benua sekaligus, benua Asia dan Eropa, sebelum Islam datang kota Istambul ini bernama Konstantinopel....
Jalal dan Jodha menyusuri Golden Horn (Tanduk Emas) Tangan Jalal menggenggam erat tangan Istri tercintanya, yang mulai saat ini akan selalu menemani setiap langkahnya menyusuri tiap liku kehidupan.. "sayang... aku sangat senang bisa menjejakan kaki disini, kau tau 14 abad yang lalu nabi Muhammad SAW pernah bersabda "Kota Konstantinopel dan Romawi akan jatuh ketangan Islam, panglima yang menaklukannya adalah sebaik-baik panglima, dan pasukan yang berada dibelakangnya adalah sebaik-baik pasukan, salah seorang sahabat bertanya "kota manakah yang akan ditaklukan dahulu ya Rosulalloh?" kotanya Heraklius, konstantinopel jawab Nabi Muhammah SAW (HR.Ahmad)
Jalal melanjutkan kisahnya "Jodha, sejak saat itu banyak pasukan Muslim berusaha menaklukan benteng terkuat di Imperium Bizantium itu, namun kemenangan belum juga berpihak pada kaum muslim.. sampai suatu saat ada pemuda berusia 21 tahun yang mulai menggemleng dirinya dengan berbagai pengetahuan, dia ahli matematika, akhli fikih, hapal 30 juz Al Qur'an, menguasai 6 bahasa (bahasa: Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani), pemuda dengan akhlak yang sangat luhur, mampu mengawasi dirinya/self control yang luar biasa, berani, sabar dalam penderitaan, tegas dalam menghadapi musuh di medan perang, namun qolbunya lembut selembut sutra ketika bersama kaum muslimin, dia lah MUHAMMAD AL FATIH sang pemimpin terbaik yang mampu merontokan super power dunia Romawi pada tahun 1453 M.. kau tau rahasia kesuksesannya Jodha?" tanya Jalal, dia pun melanjutkan kisahnya "setelah mampu menguasai konstantinopel, dia merubah nama kota itu menjadi Istambul, sa'at itu dia dan pasukannya akan shalat Jum'at, untuk menentukan siapa yang jadi imam, Muhammad Al Fatih berdiri "siapa diantara kalian yang sejak baligh tidak pernah meninggalkan shalat wajib berdirilah", semua pasukan berdiri. "siapa diantara kalian yang tdh pernah meninggalkan shalat sunat rawatib muakad (2 rakaat sebelum subuh,2 rakaat sebelum dan senudah Dzuhur, 2 rokataat sesudah Maghrib dan Isayaa) tetap berdirilah" semua pasukan tetap berdiri. "siapa yang sejak baligh tidak pernah meninggalkan shalat tahajud, tetaplah berdiri" ternyata semua pasukannya duduk, hanya ada seorang yang tetap berdiri, yang selalu melakukan Qiyamul lail sepanjang hidupnya, dia adalah sang penglima Muhammad Al Fatih, itulah rahasia dibalik kesuksesannya menjadi manusia pilihan, memenuhi janji Rosululloh menjadi sebaik-baik pemimpin, yang mampu menggerakan energi terbesar didunia, energi dari sang pemilik dan penguasa tunggal jagat raya Alloh SWT"
"subhanalloh mas, ceritamu begitu menginsfirasi, masih ada satu kota yang belum di taklukan ROMA. Siapakah orang pilihan selanjutnya?” , "Betul Jodha, satu kota yang sampai sekarang belum tertaklukan oleh kaum muslim.. kota Roma" ucap Jalal.. "Semoga, anak kita kelak mampu melahirkan cahaya Islam disana mas" timpal Jodha, membuat Jalal teringat "mana mungkin Alloh mau menitipkan manusia pilihan, kalau tak ada usaha dari kita. Jodha maukah kau membantuku, melakukan langkah awal agar Alloh mau menitipkan amanahnya pada kita?" tanya Jalal dengan nada menggoda sambil mengedipkan matanya, membuat Jodha tersipu malu,
Mereka pun kembali ke hotel... Setelah Isa mereka bercengkrama di balkon, Jodha menyuapi suaminya dengan potongan buah2an segar.. "mas, aku mau tanya sesuatu.. mm.. apakah yang membuat seseorang bahagia?" tanya Jodha, Jalal berfikir sejenak.. "syukur.. rasa syukur Jodha, itu yang melahirkan kebahagiaan.. hanya kadang manusia sering ABAI.. Yang hidup digunung merindukan pantai, Yang dipantai merindukan gunung, Jika kemarau tanya kapan hujan? Jika hujan, kapan kemarau?. Diam dirumah inginnya pergi. Setelah pergi ingin pulang kerumah. Waktu tenang cari keramaian. Waktu ramai cari ketenangan. Ketika lajang mengeluh ingin nikah, sudah nikah ngeluh ingin punya anak, sudah dikasih anak ngeluh biaya hidup. Ternyata semua nampak indah karena belum dimiliki. Kapankah kebahagiaan akan didapat, kalau hanya memikirkan apa yang belum ada tapi ABAI dengan apa yang dimiliki. Kita harus jadi pribadi yang pandai bersyukur dengan rahmat yang telah kita miliki. Karena selembar daun akan menutupi indahnya BUMI yang luas, ketika daun itu menempel dimata kita. Begitu pula bila hati ditutupi fikiran buruk, sekecil apapun itu, maka kita akan melihat keburukan di mana-mana, BUMI inipun tampak buruk. Jangan menutup mata kita walau dengan daun yang kecil. Jangan menutup hati kita walau dengan sedikit fikiran buruk. Syukuri apa yang ada. Karena hidup adalah waktu yang dipinjamkan dan harta adalah amanah yang dipercayakan yang semua itu akan dimintai pertanggung jawabannya. Bersyukur atas paru2 yang masih bernapas, jantung yang masih berdetak... Kita hrs bersyukur dengan apa yang ada Jodha, maka kita akan merasa bahagia".
~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~
Jalal dan Jodha sedang dalam perjalanan menuju Indonesia, setelah sebelumnya mengakhiri kunjungan honeymoon terakhirnya ke Spanyol, dulunya bernama Andalusia sebuah negeri yang sempat berada dalam kekuasaan kaum muslimin dengan Thariq Bin Ziyad sebagai sang pembebas, kesatria muslim berdarah Afrika yang mampu membangkitkan giroh para prajuritnya dengan membakar kapal perang mereka, dengan lantang ia berkata "tidak ada jalan unk melarikan diri,laut dibelakang kalian, musuh didepan kalian" yang membuat tentaranya cuma punya pilihan HIDUP MULIA ATAU MATI SAYAAHID, 8 Abad Islam menghiasi langit Andalusia, hingga akhirnya Raja Ferdinand dari Aragon menggulingkan Sultan Muhammad II, pada th 1492 dimana terjadi pemusnahan etnis dan agama pertama dan terbesar di Eropa, Islam nyaris tak bersisa, selat Gibraltar yang biru berubah menjadi merah kehitam-hitaman dipenuhi darah kaum muslimin...
~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~
Ibu Hamidah, Bairam Khan dan Halimah menyambut pasangan pengantin baru kita yang baru pulang Honeymoon.. Hamidah memeluk anak dan menantunya penuh haru.. "ibu sangat merindukan kalian, kalian tau betapa cemasnya ibu menanti detik demi detik kepulangan kalian, terutama setelah insiden penembakan yang dialami Jalal di Palestina,, ibu begitu cemas.. mm bagai mana perjalanan kalian?" tanya Hamidah.. "alhamdulillah bu banyak ibroh yang bisa saya ambil dari perjalanan ini.. aku senang mas Jalal menjadi pemanduku dalam menyusuri jejak2 Islam di belahan bumi ini" ucap Jodha sambil tersenyum kearah suaminya... lalu menghampiri Halimah dan Biram Khan yang sedari tadi menatap penuh antusias kearah mereka.
Jalal memeluk Bairam Khan "Syukron bang sudah mau repot2 jempunt kami" kata Jalal.. Bairam Khan tersenyum sambil berkata.. "tidak ada yang direpotkan akhi, justru aku sangat rindu padamu hingga memaksa ibu Hamidah agar kami bisa ikut menjemputmu... mmm.. gimana sudah adakah tanda2 kau akan memberi kami keponakan?"