PS:
Tulisan ini memang sudah ada di Fanpage dengan judul ‘Anugrah Terindah’, saya
posting ini atas izin dari Penulis aslinya, Bunda Seni Hayati a.k.a Shenazzahra.
Yang ingin membaca silahkan, bagi yang tidak berkenan, saya tidak memaksa.
Happy reading.... ^0^
Jam
menunjukan pukul 8 pagi, disebuah kamar kos berukuran 2x3 meter seorang pemuda
tampan, dengan mata yang tajam, alis yang tebal, hidung mancung, bibir yang
tipis, rambut aga gondrong sedikit ikal, dengan kulit yang putih untuk ukuran
laki-laki, sedang khusu’ duduk diatas sajadah melakukan shalat duha, sebuah
rutinitas wajib yang selalu ia lakukan sebelum keluar rumah, setelah selesai
mengucap salam, dia tidak segera beranjak dari sajadahnya.... dia rindu pada
ayahnya yang telah tiada "ayah, untuk sarapan mu aku kirimkan bacaan al
qur'an suarat an naba" karena sudah hapal 30 zuj al qur'an Jalal pun
membacanya di luar kepala "a'udzubillahiminasyaaithanirajiim,
bismillahirahmaanirahiim, ammayatasaaaluun, 'aninnabail'adzim..." suaranya
mengalun merdu seperti imam sudes (imam masjidil haram di mekah), membuta orang
yang mendengarnya gemetar hatinya....
Jodha
dilahirkan di indonesia, Jodha beragama hindu sesuai dengan kepercayaan turun
temurun keluarganya.... adapun Jalal keturunan jawa india, ibunya jawa ayahnya
seorang india dari gujarat yang sangat taat pada ajaran islam, Jalal seorang
arsitek yang baru lulus dari sebuah perguruan tinggi negri di jakarta, Jalal
merantau sejak lulus sma untuk menuntut ilmu, meningalkan orantuanya di jawa,
ayahnya meninggal saat kuliahnya menginjak semester 2, hal itu membuat dirinya
harus banting tulang menjadi pekerja paruh waktu untuk membiayai hidup dan
kuliahnya karena kepintarannya dia dapat beasiswa dikampusnya hingga dia lulus
dengan predikat cumlude.
Selesai
shalat duha, dan mengirim sarapan surat an naba pada alm. ayahnya, Jalal
bersiap2 memenuhi panggilan kerja dari sebuah perusahaan yang sedang mencari
beberapa tenaga arsitek, 3 hari lalu dia mengirimkan lamaran lewat internet,
"Hari senin, semoga Alloh meridhai setiap langkahku..
bismillahitawakaltualalloh." Setiap senin dan kamis Jalal selalu melakukan
puasa sunah, itu semakin menambah teduh wajah tampannya, membuat siapa saja
yang ada didekatnya merasa tenang dan damai, pantas saja banyak teman
sekampusnya dulu yang mendambakan Jalal sebagai pendamping hidupnya, baik para
akhwat jilbaber atau para wanita modis, maklum sewaktu kuliah dulu Jalal adalah
seorang aktivis dakwah yang pintar secara akademik maupun secara spiritual,
tapi dia telah berjanji tak akan menyentuh wanita manapun sebelum wanita
tersebut jadi istrinya, itu membuat Jalal sama sekali tidak mengenal pacaran,
tidak seperti laki-laki seusianya yang gombal sana sini untuk memanipulasi
lawan jenisnya... hari ini Jalal pergi bersama Hasan teman dekatnya yang juga
seorang arsitek, dia menaiki motor beat sahabat setianya yang selalu menemani
kemanapun ia pergi,,, jam 10 tepat Jalal dan Hasan sudah tiba di perusahaan
"TAJMAHAL" sebuah kantor yang sangat megah, dengan landskap taman
yang sungguh indah, suara air mancur di pintu masuk dengan ikan-ikan koi warna
warni mampu menyegarkan pikiran ditengah kepenatan hiruk pikuk kota jakarta...
Di
lobi kantor "TAJMAHAL" sudah ada para kandidat lain tentunya para
arsitek fresgraduate, kalau dihutung ada 10 orang laki-laki dan 10 orang
pempuan termasuk Jalal dan Hasan tentunya.. "Assalamu'alaikum" ucap
Jalal dan Hasan kepada rekan-rekan sesama pencari kerja yang baru ditemuinya,
merekapun asik mengobrol terlibat perbincangan tentang berbagai hal.. Tiba-tiba
seorang satpam menghampiri mereka "Ma'af disini ada pemilik motor beat
yang diparkir di depan gedung?" kata satpam sambil menunjuk motor beat
hijau milik Jalal, "iya pa, ada apa" tutur Jalal, Satpam: "Semua
kendaraan harap di parkir di baseman mas"...
Jalal
pun bergegas menuju motornya, dan memarkirkannya di tempat yang seharusnya,
selesai mengunci motor dia pun hendak kembali lagi ke lobi, tapi baru saja
beberapa langkah tiba-tiba terdengar suara #prak,, dari arah belakang, membuat Jalal kaget, ternyata
setumpuk dokumen terjatuh ketika seorang wanita hendak menutup mobil miliknya,
seorang wanita cantik, dengan tinggi tidak jauh beda dengan Jalal mengenakan
blazer hitam se pinggang dengan baju berkerah putih di dalamnya, dia mengenakan
celana yang senada dengan warna blazernya, kulitnya putih hidungnya mancung
dengan bibir yang sensual, matanya bulat indah khas wajah wanita india membuat
lelaki manapun akan terkoda olehnya, tapi tidak dengan Jalal, pandangannya
tertuju bada dokumen yang berserakan, rasa empatinya yang tinggi membuat dia
selalu ingin menolong pd siapapun yang membutuhkan, termasuk saat ini dia
bergegas mengambil dokumen yang bejaduhan tanpa menatap yang punya dokumen,
Jalal selalu menjaga pandangannya dia selalu ghozulbasor/menundukan pandangan
ketika sedang berhadapan dengan wanita,,, "Mas, makasih banyak, ma'af
boleh sekalian minta tolong di bawakan keruangan saya, saya terlalu banyak
membawa dokumen" ujar wanita itu sambil ujung matanya menatap Jalal..
Dalam
hati wanita itu berkata "Sepertinya
aku baru pertama melihatnya, mungkin dia orang baru disini,,, ganteng juga,
tapi kenapa dia tak sekalipun, melihat kearahku, biasanya laki-laki kalau
ngeliat wajah cantikku matanya jelalatan (penulis: kepedean nih Jodha), laki-laki yang aneh, apa ga normal kali ya?
ngaco nih pikiranku kemana aja" Jodha pun segera menepis lamunanya...
"Mas baru disini" ucap wanita itu.. memecah kebisuan diantara mereka
"saya baru mau melamar kerja bu" ucap Jalal.. sambil berjalan di
samping wanita itu... Wanita: "oooh...”
Merekapun
sampai di lobi, satpam mengangguk hormat pd sang wanita, wanita itu pun
membalas dengan senyuman lembut keibuannya.. wanita itu memencet lift lantai 3,
sekarang mereka berdua ada dalam lift, Jalal mundur mencari tempat agar tidak
terlalu dekat dengan sang wanita, Jalal tetap menundukan pandangannya, sang
wanita dibuat keheranan, "Baru
pertama aku bertemu dengan laki-laki aneh seperti ini." gumamnya dalam
hati.. sampailah mereka ke lantai 3, dan masuk dalam ruangan kerja sang wanita,
Wanita:
"Mas dokumennya tolong simpan dimeja saya",
Jalal:
"Iya bu.”
Wanita:
"Makasih banyak ya mas atas bantuannya",
Jalal:
“sama-sama bu...”
Wanita
itu mengulurkan tanggannya, “Perkenalkan saya Jodha bay,,” Jalal tidak
menyambut tangan Jodha, dia merapatkan kedua tangannya tanpa menyentuh tangan
Jodha, Jalal tetap pd komitmennya untuk tidak menyentuh tangan wanita manapun
yang bukan muhrimnya,, “Saya Jalaludin Muhammad Akbar....” Jodha merasa aneh,
sekaligus kaget, mukanya memerah,,, hatinya bergumam "Kenapa dia tidak menyambut tanganku, benar-benar lelaki yang
aneh, tapi dia sangat baik dan sopan....” "Bu ma'af saya permisi
dulu" ujar Jalal sambil tetap menundukan pandangannya... "Iya,
silahkan mas Jalal".
Jalal
pun keluar menuju lobi, sepeninggalan Jalal, Jodha masih bengong tak percaya
dengan apa yang baru ditemuinnya, seorang laki-laki tampan, dengan wajah yang
sangat teduh, walaupun baru pertama bertemu tapi Jodha sudah merasakan
ketenangan ketika berada didekatnya, dia sangat menghargai wanita,. "Bahkan untuk menyentuh tanganku pun,
dia tidak melakukannya, demi menjaga kesucian diriku, dan tentunya dirinya...
hmm Jalaludin Muhammad Akbar mengapa aku terus memikirkan mu.” Lamunan
Jodha pun terhenti ketika sekretarisnya mengtuk pintu, hendak menyampaikan
agenda yang harus Jodha lakukan sepanjang hari ini...
Di
lobi, Jalal dan teman2nya di persilahkan menuju ruang meeting untuk bertemu
dengan manager peronalia Tajmahal corp.. "Selamat pagi semua, kalian
disini akan diseleksi menjadi 8 orang, tahapan pertama tes tulis, menggambar
sketsa, psikotes, dan terakhir wawancara langsung dengan Presdir Tajmahal
corp", ujar manager personalia memaparkan tahapan tes yang harus dilalui
oleh para calon pegawai,, tes tulis pun dimulai, dilanjutkan dengan membuat
sketsa gedung, dan psikotes, sampai adzan dzuhur psikotes selesai, peserta
dipersilahkan untuk istirahat, setelah dzuhur nanti di umumkan siapa yang lolos
untuk di wawancara,, "Hasan, sudah azan kita kemushola dulu aja
kemushola" ujar Jalal, “Pak, ma'af mushola sebelah mana ya?" tanya
Jalal ke man. personalia "Ada di lantai 2, dekat kantin.”
Ketika
hendak menuju mushola, dibelokan depan kantin.. Jalal dan Hasan dikagetkan
dengan suara lembut seorang wanita.. "Hai, mas Jalal,, mari kita makan
siang bersama.” Jalal pun menoleh dengan sekilas memandang ke arah Jodha lalu
menundukan pandangannya dengan seulas senyum di bibirnya, membuat wajahnya yang
teduh semakin bercahaya,. "Iya, trimakasih banyak bu Jodha.”
Jodha:
“Ayo, beneran lho ajak sekalian temanmu,, anggap sebagai ucapan terimakasihku
atas bantuannya tadi.”
Jalal:
“Ma'af bu bukannya saya menolak... tapi insayaalloh hari ini saya sedang puasa
sunah.” "Ooh ya udah,, berarti saya masih punya hutang nih sama mas
Jalal". ujar Jodha, nampak segurat kecewa diwajahnya..
Jalal:
“Mari bu saya tinggal dulu,”
Jodha:
“Iya mas silahkan”
Sepeninggalan
Jalal, Jodha bertanya pada moti skretaris pribadinya yang beragama islam,
"Moti, memangnya puasa sekarang, bukannya bulan puasa udah lewat",
Moti: “Kalau di islam, selain puasa wajib di bulan ramadhan, ada juga puasa2
sunah lainnya, salah satunya puasa yang dilakukan setiap hari senin dan kamis,
bu siapa dia, ganteng banget bu mirip Rajat Tokas.”
Dimushola
Jalal dan Hasan masih asyik dengan shalatnya, Jalal masih enggan beranjak dari
sajadahnya, dalam do'anya Jalal berucap "ya Alloh, seandainya pekerjaan
ini baik untukku, luluskanlah, apabila buruk untukku, unk agamaku, maka Engkau
lebih tau apa yang terbaik untuk hambaMu ini"... ayah aku kirim makan
siang untukmu, al baqarah ayat 1-20, lantunan ayat suci melantun dari bibir nya
dengan lirih nyaris tak terdengar "aliflaaammmiim,
dzaalikalkitaabulaaroibafiih....."
“Jalal,
ayo kita ke ruang meeting lagi, sebentar lg pengumuman yang akan lolos
wawancara....di ruang meeting, semuanya sudah berkumpul dengan wajah tegang
terlihat jelas di wajah para peserta, ada harap-harap cemas terpancar dari
sorot mata mereka, kecuali Jalal tampak tetap tenang, dia telah menyerahkan
segalanya pada sang penggenggam kehidupan Alloh SWT, "Saya sudah berusaha
dengan maksimal, sekarang tinggal tawakal" ujar Jalal dalam hati.."
wajahnya tetap tenang
Man.
personalia mengumumkan 8 orang arsitek yang diterima di Tajmahal corp. “Yang
diterima Hasan, Abdullah, Rukayah, Sayaarif, Benazir, Salman al farizi,
Fatimah, Fikri ar rayyan, dan yang terakhir Jalaludin Muhammad Akbar, yang di
sebut namanya, besok datang lagi kesini jam 9 pagi untuk wawancara langsung
dengan Presdir Tajmahal corp. kalan nanti akan bekerja dalam satu tim, jadi
saya harap, kalian bisa menjalin hubungan yang baik antara satu dengan lainnya,
sekarang semuanya boleh pulang..."
Hasan
adalah teman sekampus Jalal, dia sahabat dekat Jalal tempat berbagi suka dan
duka, Rukayah dia berasal dari sebuah PTN di Bandung, orangnya mungil, cantik,
nampun nampak judes. Sayaarif orangnya urakan bertolak belakang dengan
kepribadian Jalal. Benazir orangnya suka dandan, sebenarnya ga cantik-cantik
amat, cuma pakaiannya sedikit berani membuat mata lelaki jelalatan. Salman
orangnya cuek seperti punya dunia sendiri. Fathimah wajahnya lembut keibuan,
orangnya ramah, dia memakai kerudung panjang menutupi dadanya, dikampusnya dulu
dia jg seorang aktifis dakwah. Fikri seorang yang periang, punya daya imajinasi
tinggi dan sangat care dengan teman2 nya. ....Bersambung
ke part 2