suara
Jiwa Jalal : “Saat malam itu berakhir, dan aku melihatmu bergerak
keesokan harinya,rasanya seperti seseorang telah menghidupkan ku
kembali. itu seperti alam semesta ingin kita menghabiskan hidup
bersama-sama.”
jalal
merasakan tangan jodha bergerak, ia memanggil jodha dengan pelan, Jalal
berseru memanggil hamida dan ruqaiya, semua orang masuk, mereka sangat
ketakutan ,ruqaiya dengan panik bertanya “ ada apa, jalal? apa yang
terjadi?”
Jodha perlahan membuka matanya, semua yg melihatnya, termasuk maham, seketika
merasa lega, mereka sangat bersyukur karena Jodha sudah sadar. Jodha
membuka mata nya perrlahan-lahan, setelah merasa focus, ia ingin bangun,
namun Jalal melarang “ Kau seharusnya tidak boleh bangun, ratu jodha.”
dengan suara parau, jodha berkata “Benazir” [by hime]
jalal
memberitahu jodha agar tidak khawatir, sebab Benazir sudah mati. Jalal
menyuruh jodha istirahat, dan tidak mengkhawatirkan apapun.
tabib berkata, “Yang
Mulia, ini sebuah keajaiban, beberapa waktu yg lalu, tubuh ratu jodha
menolak melawan racun, iniseperti ia sudah mendapat alasan untuk tetap
hidup. Atau mungkin Tuhan telah menjawab doa seseorang, lalu Tuhan
memutuskan untuk menyelamatkan hidupnya.”
tabib lalu berkata jika ia akan menyiapkan obat untuk jodha, dan jodha butuh istirahat yg banyak.
jalal setuju, ia menyuruh semua orang agar pergi, setelah semua orang sudah pergi, jodha memejamkan matanya kembali. Jalal
memperhatikan wajah jodha dengan raut sedih, ia hendak pergi, namun
ternyata ia lupa melepaskan kuatnya genggamannya terhadap Jodha.
Akhirnya jalal kembali duduk, perlahan, ia melepas genggamannya. dengan
enggan, dia berdiri, jodha membuka mata perlahan, melihat keperrgian
jalal, pada saat yg sama jalal menoleh ke belakang, pandangan mereka
bertemu. walau merasa enggan, namun jalal tetap keluar kamar.
jalal
bersama hamida, maham, athgah, dll berjalan kaki menuju dargah. rakyat
berjejer di sepanjang jalan mengelu-elukan nama sang raja. sesampainya
di dargah, jalal dan yg lainnya berdoa mengucap syukur atas kesembuhan
Jodha, di depan makam (gak tau makam siapa). setelah selesai, jalal
menemui rakyatnya, ia berdiri di atas balkon istana. rakyat menyerukan
nama jalal danjuga nama jodha.
riuhnya
suara rakyat terdengar hingga ke kamar jodha, membuat jodha terbangun.
jodha bertanya “ mengapa ribut sekali di luar?” jodha ingin turun dr
tempat tidur,namun moti melarang. jodha tidak menghiraukan larangan
moti, ia memaksa turun,baru berdiri sebentar jodha sudah sempoyongan,
moti lalu menegurnya “ mengapa kau tidak mendengarkan ku? kau butuh
istirahat, Jodha.” karena jodha tetap memaksa,moti dan seorang pelayan
lain membantu memapah jodha ke jendela, hingga ia bs menyaksikan
kejadian di luar.
dibalkon, jalal melepas mahkotanya, semua orang yg ikut mendampinginya keheranan,mereka tidak mengerti maksud tindakan jalal.
dikamarnya,
jodha terengah-engah, ia masih belum sehat, namun tetap memaksa
melihat. dari kamarnya, jodha menyaksikan semua yg di lakukan jalal.
dibalkon,
jalal tak hanya melepas mahkotanya, ia jg menaruh belati serta
melepasjubahnya, hamida dan maham yg membantu melepas jubahnya, hamida
khawatir, ia bertanya “ apa kau yakin akan melakukan semua ini, Jalal?”
jalal mengangguk.
rakyat
kasak-kusuk, mereka bertanya-tanya mengapa rajanya melepas jubah,
padahal dengan begitu, ia akan mudah di serang. jalal berseru “ aku tahu
kalian semua pasti bertanya-tanya mengapa aku melepas perisai,
perhiasan serta mahkota ku ” jalal tersenyum, “ aku yakin beberapa dari
kalian pasti berfikir aku sudah hilang akal. seorang raja
hanya melepaskan mahkotanya saat dia akan meninggalkan tahtanya, atau
saat dia mati. tapi aku akan memberitahu kalian bukan itu alasan ku
melepas nya, kalian tidak perlu khawatir. hari ini aku merasa tidak
membutuhkan semua itu, aku tidak takut pada kematian. hari ini aku datang sebagai saudara, putra atau ayah bagi kalian” jalal
berterimakasih karena berkat doa rakyatnya maka racun Benazir tidak bs
membunuh jodha, ia berjanji sejak saat ini akan selalu memperhatikan
keluhan rakyatnya,karena rakyat begitu peduli padanya. jalal jg berjanji
akan mengadakan perayaan untuk kesembuhan jodha bersama rakyat, semua
orang terharu mendengar kesungguhan jalal.
javeda bernyanyi dan menari dengan riang karena jodha sudah sembuh. adham yg sedang lewat pura-pura tidak melihat, namun javeda mencegatnya. “kau mau kemana? aku tahu apa yg kau rasakan”
adham menghela nafas “apa yg kau katakan?”
javeda:
”aku tahu kau senang karena Yang Mulia selamat dr racun Benazir, dan
aku tahu kau sedih karena melihat kondisi ratu jodha . raja hanya
saudara angkat mu,tapi kau mencintai nya melebihi saudara kandung. Ya
Allah, aku sangat beruntung punya suami seperti mu. kamu pasti merasa
bangga karena orang yg sangat dihormati oleh semua orang adalah adik
angkat mu.” javeda jg berkata ia jg akan seperrti jodha, rela meminum
racun demi menyelamatkan adham, jika suatu saat nanti ada orang yg
menaruh racun disusu nya atau jika ada orang yg menodongkan pisau di
lehernya. adham kesal, iamenarik belatinya lalu mengeluskannya di pipi
javeda, ia berrtanya siapa yg akan berani berbuat begitu padanya?
sebelum itu terjadi ia akan membunuh orang itu terlebih dahulu. javeda
yg lugu kesal mendengarnya, sebab ia tidak akan punya kesempatan untuk
menyelamatkan adham, ia menyuruh adham berjanji akan memberikan nya
kesempatan untuk menyelamatkan adham. adham yg kesal menusukkan belati
keperutnya sendiri, ke ikat pinggangnya jd dia tidak terluka, namun
javeda yg sedang sibuk ngoceh tidak menyadarinya. adham pergi dari situ
dengan dongkol.
dikamar jodha, moti sedang merawat jodha, ia mengganti kompres di
kening jodha. moti menceritakan kejadian setelah jodha minum racun
“apakah kau tahu bagaimana raja memohon pada tabib untuk menyelamatkan
mu? ia berkata akan melakukan apapun asalkan kau bs selamat”
dengan lemah jodha bertanya “lalu?” [by hime]
moti “ lalu Benazir menyandera ratu ruqaiya. namun raja menyuruh athgah menyelamatkan ratu ruqaiya. raja duduk disisi mu dan tidak melepaskan tangan mu sampai kau sadar kembali”
Jodha “benarkah? apakah raja benar-benar memegang tanganku saat aku tidak sadar?”
salima yg baru datang yg menjawab “benar, ratu jodha. dia tidak pernah pergi dari sisi mu, dia jg terus berdoa untuk mu”
jodha ingin bangun, namun moti mendorongnya kembali
salima : “ raja mendesak semua orang untuk mendoakan mu”
salima
sampai di sisi tempat tidur jodha, ia memberi salam pada jodha. setelah
duduk di ranjang, salima berkata “ aku tidak perrnah melihat raja
begitu peduli pada keselamatan seseorang, hingga sekarang.” salima terus
bercerita. sesudahnya, jodha bertanya “benarkah raja telah melakukan
banyak hal untukku?”
salima
hendak menjawab, namun penjaga mengumumkan kedatangan ruqaiya. salima
berdiri menyambut ruqaiya, merreka saling memberi salam. ruqaiya
mendekati jodha. [www.facebook.com/akdhalover]
Ruqaiya, “adab jodha begum”
jodha yg tetap berbaring membalas “prenam, ruqaiya begum”
Ruqaiya: “bagaimana keadaan mu sekarang?”
Jodha: “aku dalam masa penyembuhan, aku sudah lebih baik. aku berterimakasih pada kalian semua”
ruqaiya:
“tidak, ratu jodha. akulah yg seharusnya berterimakasih pada mu. kamu
telah menyelamatkan nyawa raja, karena mu aku tidak menjadi janda. aku
sangat berterimakasih padamu. kamu bisa meminta apapun padaku sebgai
balasan bantuan besar yg telah kau berikan pada ku. aku tidak akan
menolak, kamu bs meminta apapun” jodha hanya diam memandangi ruqaiya.
ruqaiya melanjutkan ucapannya" “kecuali Jalal, tentu saja” jodha terkejut
ruqaiya kemudian berpamitan. setelah ruqaiya pergi, jodha menghapus air matanya.
jodha berbaring di kursi, moti memijat kepala nya. jodha bertanya “ beritahu aku moti, apa lagi yg di lakukan raja?”
moti tersenyum, “ aku sudah memberitahu mu berkali-kali jodha. apa kau mau aku mengatakan hal sama berulangkali lagi?”
jodha merajuk, “aku hanya ingin tahu apa yg terjadi saat aku tidak sadar”
moti menggodanya, “tidak. sebenarnya, kau hanya ingin tahu apa yg di lakukan raja.kau suka membicarakan dia, bukan?”
jodha
kesal, ia lalu duduk, dengan kesal ia berdalih, “aku hanya ingin tahu
apa yg membuat raja tiba-tiba menjadi sangat baik. jika ia mulai membual
apa yg telah dia lakukan demi aku, setidaknya aku sudah tahu apa yg dia
lakukan untukku” moti hanya menanggapi dengan senyuman.
jodha
dan moti menoleh ke pintu, mereka melihat jalal datang. jalal merasa
ragu saat akan masuk, ia ingat pernah bilang tdak akan masuk lagi ke
kamar ini, walaupun jodha mati sekalipun, ia tetap tidak akan datang.
jodha pun teringat hal yg sama, ia terus menatap jalal, dalam hati nya
ia berfikir, “ raja telah mengatakan padaku bahwa dia tidak akan
menginjakkan kaki di ruangan ini, lalu mengapa dia datang kemari?”
jalal salah tingkah, ia berkata “ini aneh, karena aku pernah berkata tak akan pernah lagi masuk
ke ruangan ini” jalal berbalik keluar, jodha merasa kecewa karna
mengira jalal pergi. ternyata jalal hanya melepas sandal nya sebelum
masuk, ia bertanya “jika kau mengijinkan, bolehkah aku memasuki ruangan
mu?” [www.facebook.com/akdhalover]
jodha menjawab “ iya, Yang mulia. silahkan masuk”
jalal
masuk, jodha memberi salam. awalnya jalal sedikit salah tingkah,tidak
berani menatap jodha secara langsung. ia memandang sekeliling, saat
pandangannya jatuh pd patung dewa khrisna, ia kemudian berjalan menuju
patung. jalal berlutut di depan patung khrisna. jodha tersenyum melihat
jalal mengambil nampan untuk puja. jalal membawa nya ke depan jodha, ia
berkata “aku tahu aku telah bersumpah tidak akan pernah masuk keruangan
ini lagi. tapi terkadang, kita sebgai manusia tidak berdaya di hadapan
kehendak Tuhan, jadi sebaiknya yg berlalu biarlah berlalu.” jalal menyuruh jodha melakukan aarti, ia kemudian memberikan jodha parsad. ia jg menyuruh moti melakukan aarti dan memberinya parsad. setelahnya, ia sendiri jg melakukan hal yg sama. [www.facebook.com/akdhalover]
jalal menyerahkan nampan puja kepada moti.
jalal bertanya pada jodha “ bagaimana keadaan mu sekarang?”
jodha tersenyum, “aku merasa lebih baik” [www.facebook.com/akdhalover]
jalal melihat nampan obat, ia memarahi moti “ mengapa kau belum memberinya obat?”
moti menjawab :” saya sudah memberinya obat, Yang mulia. obat itu akan di berikan lagi nanti”
sepertinya
jalal gugup, ia mencari-cari alasan untuk melakukan sesuatu, ia hendak
menutup obat jodha, namun moti melarang nya sebab tabib menyuruh
membiarkan obatnya tetap terbuka. moti
kemudian pamit, jika jalal memerlukannya, ia ada di luar. moti sudah
akan berjalan keluar, namun jalal memanggilnya, “ moti.. aku ingin
bicara berdua dengan ratu jodha, jadi pastikan tidak ada yg boleh masuk”
moti “ baik yang mulia” ia lalu keluar
jodha bertanya “apa yg ingin kau bicarakan dengan ku?” jalal menoleh,