Ruqaiya
menjambak Benazir, ia memerintahkan athgah khan untuk membuka sumur,
namun athgah menolak, sebab ia di perintahkan untuk menangkap Benazir
hidup-hidup. Ruqaiya marah :’ aku mau dia mati sekarang juga! aku tidak
mau memberikan dia kesempatan untuk menyelesaikan misi nya” Athgah tidak
berdaya, Ia menuruti keinginan ruqaiya. athgah menyuruh prajurit nya
membuka penutup sumur. Benazir ketakutan, ruqaiya dengan kejam bertanya
:’ ada apa Benazir? apa kau takut mati? raja sangat berarti untukku. dia
adalah teman ku, suami ku serta rekan ku. tapi kau datang kemari untuk
mengambilnya dari ku. aku sendiri yg akan mendorong mu ke dalam sumur
ini” Benazir trus berusaha melawan, ruqaiya berkata :” kau mati kan? aku
akan penuhi keinginan mu.” Benazir membelalak ketakutan.
[www.facebook.com/akdhalover]
ruqaiya
:” kau meracuni sumur ini bukan? kau bertanggung jawab atas kematian 12
orang, aku akan memberikan keadilan kepada mereka” ruqaiya memanggil
athgah, athgah menyuruh prajurit nya memberikan kain untuk menutup mulut
Benazir, ruqaiya jg mengikat tangan Benazir, agar tidak dapat
meloloskan diri, ruqaiya memerintahkan prajurit menjatuhkan Benazir ke
dalam sumur. ruqaiya terengah-engah, sesudah nya ia menyuruh agar sumur
di tutup kembali. ruqaiya menyuruh athgah menimbun sumur dengan pasir,
lalu di atas nya di isi plakat yg menyatakan bahwa sumur tsb merupakan
makam Benazir si pengkhianat. ia jg menyuruh agar membuat sumur
pengganti di dekat situ. mereka kemudian kembali ke istana.
di
kamar jodha, jalal duduk di sisi tempat tidur. hamida khawatir karena
jodha belum jg sadarkan diri. tabib memeriksa pupil jodha, setelahnya ia
berkata :” kami sudah melakukan semua yg kami bisa, Yang Mulia. hanya
Tuhan yg bs menolong nya sekarang, aku tidak bs mengatakan apa yg akan
terjadi” semua orang menjadi sedih, tabib :” racun ini sudah menyebar ke
seluruh tubuhnya” jalal ketakutan, ia menggenggam tangan jodha, “
temperatur tubuhnya sepertinya meningkat. hal yg sama terjadi pada ku
dulu, saat racun dari cakar harimau menyebar ke dalam tubuhku.”
[www.facebook.com/akdhalover]
tabib
menjawab :” kau benar yang Mulia, namun racun ular memiliki efek yg
berbeda. obat yg ku berikan pada nya akan di serap oleh darah nya,
mencegah racun nya menyebar. tapi kami tidak bs mengatakan apa pun saat
ini”
Jalal semakin khawatir, :” ratu jodha meminum racun untuk menyelamatkan ku, aku mohon selamatkan hidupnya” tabib mengangguk.
jalal marah pada dirinya sendiri karena telah mengabaikan peringatan jodha
hamida
menghibur jalal :” kau sudah mendengarkan peringatan ratu jodha, hanya
saja Benazir begitu berani. dia berhasil membuktikan diri nya tidak
bersalah”
Jalal
:” itu adalah salahku. aku yg bertanggung jawab atas kondisi ratu
jodha. ini salahku, sebagai raja aku tidak bs mengetahui niat Benazir
sehingga hidup ratujodha jd dalam bahaya. ini salahku, karena tidak
mempercayai ratu jodha” Jalal tampak bingung, ia mengutrakan pikirannnya
:” aku menjadi bingung, jik racun Benazir bereaksi pada ratu jodha,
kenpa saat zakira tidak bereaksi?” jalal teringat saat di sidang dulu,
zakira menawarkan diri minum dr gelas yg sama dengan Benazir. Jalal lalu
pergi dengan tergesa, hamida memanggilnya, bertanya ia akan kemana.
rupanya Jalal pergi ke penjara, Zakira ketakutan melihat Jalal :” Kku mohon ampuni aku” [www.facebook.com/akdhalover]
Jalal mencengkram zakira :” katakan kenapa kau tak mati setelah minum dari gelas Benazir? kenapa racun tak berdampak pada mu?”
Zakira
ketakutan, ia mengaku tidak tahu. Jalal marah “ jangan bohong padaku!
aku tahu kau menyembunyikan sesuatu” Jalal mengambil pedang dr prajurit
yg berjaga, ia menodongkannya di leher zakira. “ baiklah, aku akan
memenggalmu sekarang jg, ratu jodha dalamjadi begini krna kau. beritahu
aku yg sebenarnya, atau aku akan membunuhmu!”
zakira mengangguk ketakutan, “ aku sudah terkena racun Benazir, tapi dia memberrikan aku penawar tepat waktu”
Jalal :” dimana aku bs temukan penawar ini?”
Zakira
:” di dalam kotak yg ada di kamar Benazir, itu terlihat seperti
permata, namun sebenarnya itu adalah penawar.” jalal teringat, sebelum
pernikahan, ia menyuruh athgah menggeedah kamar Benazir, athgah
menemukan kotak perhiasan yg berisi permata,
[www.facebook.com/akdhalover]
Jalal
berrtanya pada Zakira bagaiaman cara menggunakan nya, zakira
memberitahu untuk melarutkan permata nya ke dalam air kemudian berikan
pada jodha. zakira menyuruhh jalal cepat melakukannya, sebab suda tidak
ada waktu lagi. Jalal menyeret zakira bersama nya.
Jalal
tiba di kamar Jodha, Pada tabib dia berkata :” aku tahu bagaimana cara
menyembuhkannya” jalal menyerahkan kotak perhiasan pd tabib “ di dalam
kotak ini berisi penawar” tabib kebingungan :” tuan, ini adalah mutiara”
jalal
:” aku tahu itu, Benazir membuatnya dalam bentuk mutiara, jddi tidak
akan ada yg curiga, tapi zakira sudah mengakui bahwa itu adalah penawar.
ia bilang padaku kita harus melarutkannya kedalam air, lalu memberikan
nya pada ratu jodha. itu akan menyembuhkannya, apakah itu mungkin?”
tabib
menjawab :” Yang Mulia, aku sudah pernah dengar jk ada orang yg
menyamarkan penawar dalam bentuk mutiara, tapi aku tidak bs
memastikannya”
Jalal
menjadi resah, :’ aku tidak mau membahayakan hidup ratu jodha lagi. aku
akan menyuruh zakira meminumnya dulu, jika tidak ada yg terjadi,
barulah berikan pada ratu jodha” tabib mearutkan mutiara ke dalam air
lalu memberrikan nya pd zakira, zakira meminumnya, jalal memperhatikan
zakira dengan seksama, mencari tanda2 perubahan pd wajah zakira, namun
zakira telihat sesehat biasanya. [www.facebook.com/akdhalover]
tabib
lalu berkata :’ yang mulia, saya rasa penawar ini aman untuk di berikan
pd ratu jodha.” jalal melirik zakira lg, ia kemudian menyuruh pengawal
membawanya kembali ke penjara. jalal kemudian berdiri di sebelah jodha,
tabib meminumkan penawar pd jodha. jalal bertanya :” kapan dia akan
sadar? “
tabib menjawab :’ jika penawar nya efektif, dia akan sadar dalam waktu 24 jam”
dengan
murung jalal berkata :” kuharap kau akan sembuh. ratu jodha, kau tidak
bs membiarkan aku menebus kesalalan ini seumur hidupku! kau harus
sadar!”
penjaga
mengumumkan kedatangan ruqaiya, jalal keluar dari tirai yg membatasi
ranjang. ruqaiya berrlari mnghampiri lalu memeluk jalal, sambil menangis
ia memanggil nama jalal, jalal melepas pelukan ruqaiya :” aku senang
kau baik-baik saja.” dia melihat keluar, dengan geram ia bertanya :”
dimana Benazir?”
ruqaiya
menjawab :” Benazir sudah berada di tempat nya yg seharusnya, ..”
ruqaiya menceritakan semuanya pada jalal. settelahnya, jalal berkata :”
kau sudah memberikan hukuman yg tepat.” jalal menyentuh wajah ruqaiya :”
ruqaiya, aku sungguh khawatir pada mu, kupikir aku akan kehilangan
kedua istri ku,” jalal melihat athgah, ia menghampiri lalu memluk athgah
:” terimakasih athgah khan”
ruqaiya bertanya :” jalal, bagaimana keadaan ratu jodha?”
jalal
berjalan ke depan ruqaiya :” aku sudah memberinya penawar,” pada athgah
ia berkata :”athgah khan, mutiara yg kita lihat di kamar Benazir adalah
penawar racun, mari berdoa semoga obat ini bekerja pada ratu jodha”
jala dan ruqaiya masuk ke tempat tidur jodha, ruqaiya terkesiap melihat
betapa pucat nya jodha, ia menutup mulut nya :” Ya Allah..”
jalal
duduk dan mengelus rambut jodha, dia menangis :” ku mohon buka matamu,
ratu jodha.” tabib mengambil kompres di kening jodha, lalu mengendusnya.
jalal bertanya :” apa yg kau periksa tabib?”
tabib :” Yang Mulia, racun sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, sangat sulit menyelamatkannya”
jalal “ ini sulit atau tidak mungkin?”
tabib :’ ini sulit” [www.facebook.com/akdhalover]
jalal berkata keras :” tabib, aku tidak peduli apa yg harus kau lakukan, aku mau kau selamatkan ratu jodha.”
tabib menjawab dengan murung :” baik, yang mulia”
bhaksi
berlari memasuki kamar jodha, ia memaggil jodha, bhaksi duduk di
sebelah ranjang, ia menangis :” kakak ipar , kenapa ini terjadi pada mu?
kenapa Tuhan tidak adil?” pada jalal ia berkata :” Kakak, aku tahu kau
tidak mau melihatku lagi, dan aku telah melanggar perintah mu. tapi aku
tidak bs menghentikan diri ku untuk melihatnya. nanti kau bs menghukum
ku dengan cara apapun yg kau mau, tapi sekarang aku ingin di sebelah
kakak ipar dan berdoa untuknya sampai dia membaik”
dengan
pelan jalal berkata :” aku tidak memperrhatikan apapun selain dirinya,
aku akan berhutang pada mu dan seluruh dunia jika beerkat doa mu dia
membaik”
darah
menetes keluar dr mulut jodha, semua orang begitu ketakutan melihat
jodha batuk darah,
jalal memanggil nama jodha, pada tabib ia bertanya
dengan penuh kesedihan :” mengapa ia jd seperti ini? kau adalah tabib,
kau adalah penyembuh. kau punya obat untuk mengobati. lalu kenapa dia
tidak membaik? mengapa kau tidak bs menyembuhkan dia? ” semua orang
menangis, bahkan maham pun terlihat khawatir.
ruqaiya :” Jalal ,
bersabarlah. dia akan baik-baik saja. tabib sudah mencoba yg terbaik, ia
adalah tabib terbaik di Negara ini.”
jalal membentak :” aku mau hasil. aku tidak mau melihat ratu jodha kehilangan nyawa nya.” jalal menangis lalu pergi dari sana.
hamida memerintahkan agar athgah selalu bersama jalal, jalal tidak boleh sendirian di saat seperti ini.
ruqaiya
duduk di tempat jalal tadi, ia terus menangis. pada tabib dia berkata
:” tabib, ratu jodha membahayakan nyawanya demi menyelamatkan raja, aku
tidak bs membiarkan dia mati” moti mengusap air matanya.
ruqiaya
:” tolong lakukan sesuatu untuk menolongnya” tabib mengangguk, ruqaiya
:” berikan dia obat apapun yg dia butuhkan, namun jangan biarkan dia
meninggal.”
Jalal
terus berjalan, athgah dan beberapa menteri berrlari mengejarnya.
mereka berhenti saat jarak dengan jalal sudah cukup dekat. jalal
teringat saat jodha mengatakan dia sudah tidak membenci jalal, jg saat
dia menggenggam tangan jodha.
jalal
berjalan hingga sampai di depan masjid, seorang pelayan datang
membawakan sorban. jalal masuk ke dalam, ia teringat saat di ajmer,
jodha berdoa menurut cara Islam. jalal berdoa, dia terus menangis.
di
luar, Ahgah berdoa “ Ya Allah, biarkan hari ini berrlalu. akhiri waktu
yg terasa panjang dalam 24 jam ini, kepada Alllah, aku mohon selamatkan
ratu jodha, dan tenangkanlah Yang Mulia”
Di
kamar Jodha, tabib meminta maaf karena ia tidak bs menyelamatkan jodha.
semua orang terkejut. untuk bs menyelamatkan jodha, tabib meminta ijin
untuk memindahkan jodha ke klinik istana, sebab di sana fasilitas nya
lebih lengkap.
hamida bertanya :” apakah akan aman bagi nya di pindahkan ke klinik dalam kondisi ny yg sekarang?”
ruqaiya
berusaha menenangkan hamida jg dirinya sendiri, dengan terisak krna
menahan tangis, ia berkata :’ ibu, seharusnya kita tidak boleh putus
asa. dia akan baik-baik saja, kita tidak akan kehilangan ratu jodha”
pada tabib, ruqaiya memerintahkan :” lakukan semua yg kau bisa untuk
menyembuhkan ratu jodha, lakukan semua yg kau bisa”
di masjid, jalal menangis, ia berdoa;
“Ya
Allah, Kau selalu berikan lebih dari yg Ku minta. bahkan sebelum aku
tumbuh dan mengerti peraturan dunia, Kau sudah menjadikan aku raja. kau
selalu berikan padaku ketenaran, kekayaan dan kebahagiaan yg besar, kau
sudah selalu menjaga derajatku. tapi, jangan buat aku kehilangan orang
yg tanpa nya aku tidak bisa hidup. Ya Allah, aku tidak bisa hidup
tanpanya. aku selalu menyembunyikan perasaan ku pada nya dari dunia,
tapi apa aku bs tetap bersembunyi dari-Mu? hari ini aku datang pada-Mu,
raja india, penguasa kedua di dunia telah datang pada-Mudan berlutut di
hadapan-Mu. aku mohon pada-Mu, tolong selamatkan Ratu Jodha. akulah yg
bersalah karena tidak mempercayai nya, jadi hukumlah aku, tapi jangan
ambil hidup ratu Jodha. [by hime]
Allah Yang Maha Perkasa, kumohon tunjukkan kami kasih sayang-Mu.
Kau Yang Terkuat dari semuanya, Kumohon, tunjukkan kami pengampunan-Mu, aku tak bisa hidup tanpa nya.”
setelah
mencium AlQuran, jalal berjalan jendela, ia masih terrus menangis
terisak. jalal mengikatkan benang di jendela, ia semakin sedih saat
terringat melakukan hal yg sama bersam jodha ketika di Ajmer.