By: Resza
(Masih Flashback)
Delhi, India...Oktober 2004
Di kota
ini ada sebuah keluarga lainnya yaitu keluarga Humayun yang mempunyai
istri bernama Hameeda dan 3 org anak. Anak-anak mereka adalah Shehnaz
Chand, Jalaluddin Mohammed Akbar dan Mirza Hakim.
Humayun
merupakan CEO dari perusahaan bergerak di properti istilahnya ada
developer (macam perusahaan Agung Podomoro). Perusahaannya hampir 80%
menguasai seluruh properti di India. Bukan hanya di India saja, tp juga
di beberapa negara lainnya. Perusahaan ini nantinya akan diwariskan
kepada anak lelaki tertuanya Humayun yaitu Jalaluddin Mohammed Akbar.
Namun karena usianya yg masih sangat muda, Jalal dididik dengan sangat
keras oleh Bhairam Khan dibawah pengawasan ayahnya utk mempersiapkan
dirinya menjadi pewaris tunggal dari Mughalindo Corp.
Namun apa
yg direncanakan oleh Humayun tidak disukai oleh adik kandungnya yg
bernama Hindal Mirza. Ia berambisi ingin menguasai seluruh aset harta
kekayaan Humayun. Ia pun mencari cara untuk bisa mendapatkan harta
kekayaannya. Akhirnya terbersit sebuah ide setelah dia melihat putri
kesayangannya yg bernama Ruqaiya Sultan.
="font-size: large;">
Pukul 7 malam dikediaman
Humayun tampak Hameeda sdg membaca buku di ruang perpustakaan dan
tiba-tiba Jalal menghampirinya, "Ibu, kapan Ayah pulang??".
"Ada apa, tumben sekali tiba2 menanyakan kapan Ayahmu plg??", jawab Hameeda.
"Aku membutuhkan tandatangan Ayah di formulir study tour ku ini dan harus Ayah yg menandatanganinya", jawab Jalal.
"Kapan acaranya dan pergi kemana?? Coba Ibu lihat formulirnya", ucap
Hameeda. Jalal menyerahkan formulir itu kepada ibunya dan Hameeda
membacanya lalu mengembalikan lagi formulir itu kepada Jalal.
Ayahnya yg sudah pulang, sedari tadi berdiri di ambang pintu menyaksikan percakapan antara ibu dan anak itu.
"Ayah dengar sepertinya ada membicarakan Ayah, kira2 ada perlu apa??", ucap Humayun.