Atghah Khan mengumumkan bahwa petarung ketiga adalah Adham Khan. Adham Khan dibawa ke area pertandingan dengan masih diborgol dan berkalungkan besi. Sebelumnya ia meminta maaf kepada Jalal, Ruqaiya dan seluruh rakyat yg dibuatnya menderita. Maham Anga semula takut kalau Rakyat akan mengamuk, namun ia langsung tersenyum saat Jalal mengizinkannya ikut pertandingan dan itu berarti, Rakyat yang sebelumnya mendoakan kematiannya, kini akan mendoakan kemenangan untuk Adham Khan.
Pertandingan dimulai setelah Adham Khan meminta restu dari Jalal. Semua orang tampak antusias dan tersenyum senang melihat kehebatan Adham Khan, kecuali Jodha. Jodha tampak ketakutan menyaksikan pertandingan tersebut karena memang ia tidak suka kekuatan seseorang untuk dipertontonkan selain di medan perang.
Jodha langsung memalingkan wajahnya saat Adham Khan membunuh Imtiaz dan wajahnya penuh darah. Semua orang senang termasuk Jalal melihat kaberhasilan Adham Khan.
Namun ada juga pihak lain yang gelisah. Yaitu Benazir. Kematian Imtiaz menandakan bahwa ia harus menyelesaikan misinya seorang diri, dan semua tanggung jawab dilimpahkan kepadanya.
Jalal mengumpulkan semua keluaga istana dan para petinggi di Diwan E Khas. Jalal membebaskan Adham Khan dari hukuman dan mengembalikan jabatannya.
Maham Angan tersenyum senang mendengar pernyataan tersebut. Jalal meminta ketiga istri utamanya untuk memberikan hadiah kepada Adham Khan. Jodha, Ruqaiya, dan Salima memberikan hadiah tersebut kepada Adham Khan secara bergantian.
Adham Khan menghampiri Maham Anga dengan membawa ketiga hadiah tersebut. Ia sudah hamoir menangis dan Maham Anga juga menangis haru. Ia mencium kening Adham Khan.
Resham menanyi bahagia sambil menari-nari di taman Istana. Maham Anga menegurnya dan Resham langsung ketakutan. Namun Mahan Anga tidak marah, ia sedang bahagia. Resham memuji Maham Anga kemudian beranjak dari sana diikuti Resham.
Benazir dan Zakira berjalan menuju kamar mereka dengan terbur-buru. Tanpa sengaja ia menabrak Adham Khan dan Adham Khan langsung menahan tubuh Benazir supaya tidak jatuh. Sifat hidung belangnya kembali kambuh. Maham Anga yg melihatnya langsung menegurnya dan Benazir langsung beralalu dari sana.
Setelah Benazir pergi, Maham Anga berteriak dan mengingatkan Adham Khan untuk tidak mengganggu milik Raja. Termasuk Jodha, Ruqaiya dan Benazir. Karena Benazir adalah pelayan istimewa Raja.
Jodha berada dikamar bersama Hamida. Hamida sangat senang dan memuji Maham Anga yg memberi saran tepat waktu. Ia juga memuji Jodha karena Jodha memiliki pengaruh yg baik. Jodha juga senang dengan keputusan Jalal karena telah membebaskan Adham Khan. Namun di balik senyumnya, ia juga merasakan kekewaan, karena jika dia yg meminta membebaskan Adham, pasti Jalal tidak akan pernah menyetujuinya.
Javeda sedang tidur tengkurap diatas ranjangnya yg dipenuhi bunga-bunga. Dengan ceria ia berkata kepada Adham Khan ia melakukan hal tersebut atas saran Benazir karena akan membuatnya tampak lebih cantik. Javeda yg polos, menganggap uangkapan Adham Khan yg ingin menemui Benazir sebagao tindakan dari bentuk perhatian untuknya.
Sharifuddin kesal karena ia masih terkurung didalam penjara sementara Adham sudah bebas. Penjaga memberitahu Sharifuddin bahwa Jalal memiliki kesibukan baru, yaitu dengan Benazir. Sharifuddin tampak familiar dengan nama itu, dan ia langsung menyuruh Penjaga untuk mengambilkan kertas dan pena untuknya.
Sharifuddin menulis surat untuk Jodha dan menyuruh Penjaga tersebut untuk menyerahkannya kepada Jodha. “Adham Khan telah dibebaskan oleh Maham Anga. Dan aku akan dibebaskan oleh Ratu Jodha.”
Jodha menerima surat dari Sharifuddin. Awalnya ia enggan menanggapinya, namun karena disana tertulis bahwa Jalal dalam bahaya, Jodha langsung cemas seketika.