Jalal memanggil Agdha Saheb dan menyuruhnya untuk mengurus tugasnya dan juga memberitahunya bahwa dia akan pergi ke Amer. Aftab Saheb berkata, "Shahenshah, Kau tidak boleh pergi tanpa pengawal, hidupmu dapat dalam bahaya. Ada banyak Rajvanshi menunggumu saat ini." Jalal dengan yakin menjawab, "Aku tahu ini berbahaya tapi aku harus pergi ke Amer untuk meminta maaf atas kesalahanku dan membawa Jodha kembali.” Untuk keamanannya Agdha sahib diminta untuk menjaga rahasia tentang perjalanannya ke Amer dari semua orang, termasuk Maham dan Agdha sahib setuju untuk itu.
Jalal memerintahkan Abdul dan 10 pengawalnya untuk mendampinginya ke Amer. Abdul dan Jalal memulai perjalanannya menuju Amer. Abdul akhirnya memiliki kesempatan untuk memberitahunya tentang kondisi Jodha di Amer. Dengan nada takut Abdul berkata, "Shahenshah, aku harus memberitahumu sesuatu tentang Jodha begum. " Jalal tiba-tiba menghentikan kudanya dan bertanya dengan sabar, "Apakah Kau pernah bertemu Jodha?"
Abdul denga menyesal menjawab, "Tidak Shahenshah, setelah menemukan kebenaran, aku bertemu dengan Moti bai untuk mengetahui tentang kondisi Jodha begum. Jalal dengan khawatir bertanya, "Mengapa kau tidak memberitahukannya padaku sebelumnya?" Abdul menjawab, "Maafkan aku Shahenshah tapi kau benar-benar hancur dan aku tidak ingin menambahkan lebih dari itu."
Abdul melanjutkan, "Jodha begum menjadi pendiam, ia menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar atau di bagian atas atap istana. Dia bertindak biasa dihadapan keluarganya, tapi semua orang tahu ada sesuatu yang tidak benar, di dalam istana tidak ada yang memiliki informasi tentang apa yang terjadi dengannya di Agra dan mengapa dia begitu banyak berubah. Tetapi masalah utamanya adalah semua Raja Rajvanishi menertawakan Raja Bharmal dan mengatakan pada ‘lihat apa yang terjadi jika percaya pada Mughal.’ Riyaya (praja) menghina Jodha begum sebagai wanita yang ditolak oleh suaminya, bahkan di Istana orang-orang sudah mulai menghinanya, dia mulai menghindari untuk pergi keluar istana. Motibai mengatakan kepadaku bahwa dia bahkan tidak suka jika ada seseorang yang berbicara tentang Agra. Kesedihannyaa telah berubah menjadi kemarahan yang luar biasa."
Setelah mendengar kondisinya, Jalal kehilangan keberaniannya. wajahnya dipenuhi dengan penyesalan yang mendalam. Diam-diam ia memulai perjalanannya menuju Amer. Tiga hari pikirannya hanya berpikir tentang kejahatannya. Ia terus meminta maaf kepada Tuhan hingga tak terhitung. Ia terus menangis dan tidak pernah tidur, hatinya terasa sakit dan mulai lemas.
Malam itu sanat indah. Matahari terbenam dengan kemuliaannya dan bulan mulai bermain dengan awan. Angin yang sejuk membuat sekitar menjadai damai. Setiap malam Jodha selalu melihat matahari terbenam. Sudah menjadi rutinitasnya duduk sendirian di atas istana dan berpikir tentang penghinaan Jalal terhadap dirinya.
Dia berbicara pada dirinya sendiri, “Mengapa kau melakukan ini! Aku mulai menyukaimu! Bagaimana bisa Kau berpikir bahwa aku dapat berhubungan dengan pria lain. Betapa menjijikkan. Kau bahkan tidak mencoba untuk menemukan kebenaran. Kau tidak memberiku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Engkau telah memanggilku p*la*ur. Aku tidak akan pernah memaafkanmu untuk ini. Aku membencimu. Aku membencimu. Dia berteriak kesakitan. Hei Krishna. Tolong beri aku kedamaian. Tolong bantu aku untuk berhenti memikirkannya. Mengapa aku tidak bisa membencinya. Mengapa aku tidak bisa melupakannya??? Mengapa ia begitu berarti bagiku? Hatiku selalu berfikir tentangnya, namun aku tidak akan pernah memaafkannya dengan alasan apapun.” Selama satu bulan sehari-hari pikiran yang sama berkeliaran dibenaknya dan ia terus menangis.
Moti berlari menghampiri Jodha dengan penuh semangat, "Jodha, aku punya kabar baik untukmu. Shahenshah telah datang ke Agra .Dia akan tiba di Istana beberapa menit lagi."
Jodha terkejut,” Oh Tuhan... Mengapa dia ada disini? Mungkin dia di sini untuk mempermalukan keluargaku.”
Saat Moti melihat tidak ada reaksi dari Jodha, dengan sedih dia berkata, "Aku tahu kau marah kepadanya, tetapi ia datang dari Agra hanya untuk bertemu denganmu. Dan lihat dirimu, kau tidak melakukan Sringar selama beberapa hari, rambutmu berantakan dan lihat pakaianmu, kau tidak tampak seperti putri ataupun ratu Mughal.
Jodha marah, "Moti, tinggalkan aku sendirian. Aku tidak ingin menemuinya.”
Moti: "Tetapi Ranisa sedang mencarimu. Semua orang di Istana sangat bahagia, akhirnya mereka bisa lega."
Darisuhadi juga datang untuk memberitahu Jodha tentang kedatangan Jalal ke istana. Jodha melihat dari Teras, Jalal, Abdul dan 15 pengawal lain masuk istana.
Darisuhadi berkata, "Jodha. Ranisa ingin kau bersiap-siap untuk menyambut Shahenshah."
Jodha dengan jengkel menjawab, "Bilang aku tidak di Istana Ranisa."
“Tapi...”
Jodha berteriak, "Darisuhadi lakukan apa yang aku katakan."
Translate by ChusNiAnTi