Jodha
:’aku tak memberitahumu tentang anak kita karena aku ingin melaksanakan
tugasku sebagai istri mu. sebagai istrimu, aku berhak menyembunyikan
kabar ini. aku melakukan apa yg menurutku benar, aku tak memberitahumu
agar kau tak berubah pikiran untuk bertempur melawan adikmu. jika kau
tahu aku mengandung anakmu, maka kau akan menghentikan perang itu.
sebagai wanita rajput, aku ingin menjadi kekuatan mu, aku tidak ingin
membuatmu lemah. aku berasal dari budaya di mana wanita rela berkorban
demi suaminya. wanita rajput lebih mementingkan kepentingan suaminya.
prioritasku adalah kerajaan ini, itu sebab nya aku tak memberitahu mu.
aku ingin anak kita menjadi anak yg kuat untuk melindungi keluarga ini,
aku tidak ingin dia menjadi orang yg suka lari dari masalah. aku senang
dia sudah mendapat pelajaran pertamanya bahkan sebelum dia lahir. anak
kita akan belajar menjadi pemberani dan melaksanakan kewajibannya. aku
ingin anak kita rela mengorbankan nyawanya untuk orang yg di cintainya.”
kekesalannya
sedikit mereda, dengan lembut jodha berrkata :” tabib memberitahu
kehamilan ku sebelum kita pergi berperang. bagaimana aku bisa
menghentikan mu berperang untuk melindungi kerajaan ini dengan
memberitahu mu tentang kabar ini? aku ingin memberitahu mu saat perang
sudah berakhir, namun aku tidak pernah mendapatkan kesempatan”
jalal
kesal :” ratu jodha, kau fikir aku pengecut? kau fikir aku akan
menghentikan perang karena kabar itu? apa kau tidak mempercayaiku?”
jodha
:” aku mempercayaimu, Yang Mulia. tapi aku takut ketetapan hatimu akan
melemah setelah aku memberitahumu kabar ini. anak ini memberikanku
keberanian serta kebahagian karena akan menjadi seorang ibu. aku ingi
memberitahu mu soal anak ini di ruang dewan istana. tapi Nigaar dattang
ke istana saat aku hendak memberitahu mu. dan hari ini, sebelum aku
memberitahu mu”
jalal terharu mendengar penjelasan jodha, ia menempelkan kening mereka.
jalal
:” aku tidak marah pada mu, aku sangat mengkhawatirkan mu, aku
mengkhawatirkan anak kita. bagaimana jika terjadi sesuatu pada mu?”
jalal memeluk jodha dengan erat.
di
Kabul, mahachucak dan abu mali sedang menonton pawang melatih khaibar,
ia membawa kain yg berisi darah, lalu menyuruh khaibar menciumnya.
pawang menyuruh khaibar membunuh oang yg darahnya ada di kain. khaibar
melakukannya. mahachucak tepuk tangan melihat pertunjukan tsb. ia
menyuruh pawang membawa khaibar dan pasukan untuk menyerang jalal di
agra. pawang memberitahu mahachuchak jika mereka belum memiliki darah
jalal, namun abu mali menjawab mereka sudah memilikinya.
di
agra, jalal begitu senang. ia mengumpulkan semua orang. jalal berkata
:” aku mengumpulkan kalian semua untuk memberitahukan kabar gembira.
akhirnya impian ku menjadi kenyataan, aku sudah sangat lama menunggu hal
ini” hamida tersenyum bahagia
jalal
menatap jodha dengan penuh cinta, ia berkata :” ratu jodha memberiku
alasan untuk lebih mencintainya lagi’ jalal menggenggam tangan jodha,
tangan nya yg 1 lagi di letakkan di pundak jodha, jalal mengumumkan :”
dengan senang hati aku beritahukan pada kalian, ratu jodha sedang
mengandung. ia akan segera melahirkan pewaris keraaan.” semua orang yg
mendengarnya menjadi sangat gembira. hanya maham yg tidak suka dengan
kabar ini, namun dia pura-pura ikut bahagia.
hamida
memanjatkan doa syukur nya :” Ya Allah, terimakasih sudah memberikan
kebahagiaan ini, kau telah mengabulkan doa ku.” hamida mengecup kening
jodha, ia melepas kalung yg di pakainya lalu memakaikannya di leher
jodha. selanjutnya, salima yg memeluknya, :” ratu jodha, aku turut
berbahagia, selamat” jodha mengangguk
jalal
dengan wajah berseri-seri mengumumkan akan diadakan perayaan untuk
menyambut peristiwa yg membahagiakan ini. “ perayaan akan di langsungkan
selama seminggu penuh, aku ingin kalian menyiapkannya” maham tidak suka
mendengarnya.
jalal
menatap jodha :’ ratu jodha, kau telah memberi ku hadiah terbaik dalam
hidupku, sebagai balasannya aku akan memberikan sesuatu yg tidak
terlupakan.”
narator :
“saat
persiapan perayaan di mulai, pasukan ratu machucak perrgi menuju Agra.
bersama Khaibar dan penjaganya, tujuan khaibar adalah membunuh jalal.”
khaibar di bawa dalam sebuah kandang besar dengan tubuh di rantai. pawang nya menyemangati pasukan untuk membunuh musuh.
di
agra, semua orang begitu gembira mendengar kehamilan jodha, gulbadan
dan jiji anga memeluk jodha dan mengucapkan selamt. hanya maham yg tidak
berbahagia, dalam hatinya, ia berfikir :” ini tidak benar! bagaimana
ini bisa terjadi? putri rajput sebentar lagi akan menjadi ratu paling
penting. ini tidak mungkin!” maham memperhatikan para ratu yg memberi
ucapan selamat pada jodha.
pasukan mahcucak terus berjalan menuju agra
di
kamarnya, jodha ingin membuat kalung bunga tapi moti melarangnya, ia
mengambil alih pekerjaan jodha. zakira yg baru datang, jg menyuruh jodha
istirahat. zakira mengelilingi kamar dengan asap . jodha menolak
membiarkan moti melakukannya, ia ngambek karena tidak boleh melakukan
apappun. moti beralasan ia takut pd sang raja, raja pasti akan marah
jika melihat jodha bekerrja. moti terus berusaha merampas keranjang
bunga, namun jodha berkeras.
jalal
berjalan masuk, :’ percuma saja kau membujuknya, moti. kau tahu dia
keras kepala. dia akan melakukan apa yg menurutnya benar, meskipun
menyakiti orang yg menyayanginya”
jodha
merasa kesindir, ia meletakkan keranjang bunganya, jodha cemberut, ia
merajuk:” baik. aku tidak akan melakukan apapun, berhentilah
mencelaku”
jalal
menatap jodha, jodha ngambek, ia lalu duduk di tempat tidur, jalal
duduk di sebelah jodha, :” jangan marah, aku hanya menggoda mu, aku
tidak bermaksud membuatmu kesal” jodha tersenyum manja.
jalal :” aku bersyukur pada Tuhan, karena telah menjadikan ku seorang ayah.”
mungkin
karena risih melihat kemesraan raja dan ratu nya, yg terus saling
pandang penuh senyuman, moti meminta ijin pergi. sebelum moti pergi,
jalal bertanya “ moti, aku ingin kau merawat ratu jodha, apa kau sudah
mengikuti petunjuk tabib? “
moti menjawab :” iya, Yang Mulia”
jalal :” kau yg bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada ratu jodha.’
moti mengangguk, ia mengambil keranjang bunga lalu pegi.
jalal
dan jodha yg di tinggalkan berdua, menatap satu sama lain dengan mesra.
hamida yg baru datang bertanya :” bagaimana keadaan mu ratu jodha?”
jodha dan jalal berdiri:” salam, ibu”
hamida :’ duduklah, aku ingin memberi mu sesuatu.”
jodha melihat pelayan hamida, ia bertanya :” apa itu?’
hamida
mengambilnya :” ini obat buatan sendiri, teman ku membuatkannya saat
aku hamil dulu, wanita biasanya serring pusing saat mengalami fase ini.
bubuk mangga iniakan mengurangi kegelisahan mu.”
jalal senang melihat perhatian ibu nya pada jodha.
hamida
:’ kau mungkin tidak akan menyukai rasanya, tapi aku belajar sesuatu
dari mu. niat mulia lebih berharga nilainya di banding hadiah itu
sendiri.”
jodha menerimanya, :’ terima kasih, ibu” hamida memeluk jodha penuh kasih.
hamida :” aku pergi dulu, aku harus membuat persiapan, aku jg harus mengundang keluarga mu di amer.
setelah
hamida pergi, jalal kembali duduk di ranjang, ia bertanya :’ ratu
jodha, bagaimmana kau melakukannya?” jodha tidak mengerti maksud jalal,
ia mengambil bubuk mangga, lalu bertanya apa maksud ucapan jalal.
jalal memperjelas pertanyaan nya, :’ mengapa kau selalu di sayang meski kau keras kepala?”
jodha meletakkan manisan mangga nya, ia duduk di sebelah jalal. “itu karena aku tidak terlalu keras kepala di bandingkan orang yg ada di istana ini, “
jalal :’ apa maksud mu?”
jodha :” artinya, kau lebih keras kepala di bandingkan dengan ku, “
jalal terrsenyum :” jika kita keras kepala, bayangkan betapa keras kepala nya anak kita nanti”
jodha :’ anak ini memiliki hati yg baik, aku yakin dia akan mirip dengan ku.” jodha tersenyum menggoda jalal
jalal
menjawab :’ itulah yg ku ingin kan, jika kau melahirkan anak perempuan,
aku ingin dia cantik, baik hati dan pemberani seperti mu”
jodha membalas :’ jika anak ini laki-laki, aku ingin dia menjadi raja yg adil dan pemberrani, sama seperrti mu.
di
kamar nigaar (shenaz), gulbadan sedang menceritakan tentang ratu chand
ke pada nigaar. nigaar begitu terharu mendengar kisah tentang ibu nya.
maham ingin masuk, langsung berrhenti begitu melihat nigaar tidak
sendirian, dia jengkel, dalam hatinya ia berkata :” mengapa semuanya
tidak sesuai dengan keinginan ku? setiap kali aku ingin berbicara dengan
nigaar, selalu ada orang di dekatnya
nigaar
berterimakasih karena gulbadan mau berrcerita tentang ibunya, ia jadi
tahu apa yg di sukai dan tidak di sukai ibunya. dengan sedih nigar
memberitahu gulbadan jika saat terakhir kali ia menemukan ibunya, dia
sangat mengenaskan. gulbadan menghibur nigar, meyakinkannya jika jalal
akan segera menemukan ratu chand. maham yg menguping ketakutan ia tidak
ingin jalal menemukan ratu chand, terutama ia ingin berbicara berdua
dengan nigar,, maham takut jk nigar akan menceritakan peran nya pada
jalal. penjaga datang emberitahu jika nigar dan gulbadan di tunggu di
ruang sidang. maham semakin ketakutan.
di
kemah machucak, machuchak menyuruh pawang khaibar segera bersiap
menyerang jalal, pawang menjawab jika ia sudah siap, ia hanya
membutuhkan darah jalal untuk melengkapi. saat itu abu mali masuk,
pelayan machucak membawakan pakaian jalal saat di tawan abu mali dulu.
machuchak memuji abu mali.
di
ruang sidang dewan istana agra, jalal duduk di singgasana nya, ia
berkata :” Nigar, aku sedang berusaha mencari ratu chand. petunjuk
sekecil apapun akan membantu. kapan dan dimana kau melihat ratu chand
untuk terakhir kali? setelah kau pergi, penjaga mencari ke semua tempat,
tapi tidak ada petunjuk yg mengarah padanya” maham dan adham gelisah,
mereka saling pandang
Nigar
menjawab :” ini terjadi pada malam perayaan pernikahan mu dengan ratu
jodha. kau akan membagikan makanan pada para tahanan. aku bersembunyi di
dalam tong, dan tong itu di bawa ke tempat ibu ku di sembunyikan. aku
sangat marah setelah melihatnya, pikiran ibu ku sudah tidak waras karena
penderitaan yg di alaminya. dia bahkan tak bisa mengenaliku” nigaar
menangis mengingat ibu nya.
jalal menenangkan nigar, jalal berjanji menemukan ratu chand dan menghukum orang yg sudah melakukan ini pada nya.
jalal bertanya :” aku ingin tahu siapa orang yg memberitahu mu jika aku menawan ratu chand?”
maham dan adham mulai ketakutan.
Nigar
menjawab :” aku tahu kalau almarhum raja humayun meninggalkan pesan dan
harta karun untukku. aku di beritahu kalau kau tidak mau berbagi harta
dan tahta ini dengan siapapun”
jalal :” siapa yg mengatakan ini padamu?”
nigar :” orang yg dulu pernah dekat dengan mu.”
jalal berteriak :” Nigar, katakan siapa orang yg telah mengatakan kalau aku menawan ibu mu?”
maham
membelalakkan matanya karena ketakutan. dalam hati nya :” Ya Allah, ini
yg aku takutkan, rahasia ku akan terkuak. maham berrgeser menjauhi
jalal. Nigar menunjuk Maham anga, jalal dan maham sama-sama terkejut.
hamida berdiri karena terkejut, salima dan jodha terkejut karena tidak
menyangka.
maham
anga ingin kabur, namun athgah dan beberapa menteri menghadang nya.
Athgah :” kau tidak akan bisa kabur, maham anga” maham sudah terpojok
Jalal
murka, ia berdiri :’ aku menganggapmu sebagai ibu ku! kau yg paling
kusayang dan kuhormati, namun kau selalu menyakiti ku. kau telah
membunuh Bhairam Khan, kau menjebak Ratu Jodha, dan kali ini aku tak
memberimu kesempatan. hukuman mati pu tak akan cukup untuk mu.”
jalal berteriak :” Athgah khan, tahan dia. biarkan dia membusuk di penjara selama nya!”
adham dan maham shock mendengar hukuman jalal.
Maham
berlutut di kaki Jalal, ia menangis memohon pengampunan :” tidak,
kumohon ampuni aku Yang mulia, kumohon jangan lakukan ini. aku adalah
pengasuh mu, kau tahu aku lebih menyayangi mu di banding Adham Khan.”
Jalal menolak :” tapi kau selalu menyakiti perasaanku. aku malu pernah menganggap mu sebagai ibu ku.”
Adham
berteriak :” ibu! jangan memohon pada nya, dia telah melupakan
pengorbanan yg telah ibu lakukan. hari ini aku tidak akan mengampuni
nya”
Adham menghunus pedangnya, namun para menteri dan penjaga mengepungnya.
Sinopsis Episode yang lain >klik disini<