Setelah
pertunjukan usai, Hamida menemui Jalal di kamarnya, ia menegur tindakan
Jalal, :” kau tidak perrnah seperrti ini sebelumnya Jalal. Kau minta
orang asing untuk duduk di posisi istri spesial mu. lalu kau minta istri
mu untuk meninggalkan tempat pertunjukkan, kau tidak menghormati
hubungan mu dengan istri mu dan tidak mentaati etika mughal”
Jalal
kesal :” mengapa ibu pikir aku melakukan ini tanpa alasan? aku
melakukan sesuatu karena ada alasannya. dan sebagai raja, aku rasa aku
tidak perlu menjelaskan nya pada mu’
Hamida bertanya :” tapi apa alasannya?”
Jalal :” ini antara aku dan istri ku, dan aku ingin tetap seperti itu”
Hamida
menasehati :” suami istri harus menyelesaikan sendiri masalah mereka,
tidak pantas memperlihatkannya di depan semua orang. kau harus tetap
mempertahankan etika di ruang sidang, tidak pantas untuk mempermalukan
Ratu Jodha demi orang asing. kuharap tidak ada salah paham di antara
kalian berdua”
Jalal
:” aku tidak bisa menceritakannya pada ibu, tapi aku bisa bilang kalau
kali ini bukan salah ku. kau ingin mendengar Ramtanu Pandey, dan kau
sudah mendengar dia. ini sudah malam, kau harus tidur”
Hamida sedih, dalam Hatinya :’ Ya Tuhan, mengapa ini sering terjadi? kenapa mereka sudah dekat tapi sekarang menjauh lagi?’
di halaman, Ruqaiya sedang bersantai sambil minum, maham datang mendekati. Maham :” salam RAtu Ruqaiya”
Ruqaiya :’ salam, silahkan duduk”
maham :’ terimakasih” setelah duduk, maham bertanya :” ratu ruqaiya, apakah kau senang dengan acara malam ini?”
Ruqaiya
pura-pura tidak mengerti maksud Maham, ia menjawab :” aku senang
mendengar suara Ramtanu lg, dia memiliki suara yg luar biasa”
Maham
tersenyum sabar :" aku tidak membicarakan itu ratu ruqaiya. maksudku
adalah kecantikan Benazir, bahkan raja pun terpesona melihatnya, dia
menjadi tidak berdaya dan meminta Benazir duduk bersama dia, dan
bukannya ratu jodha. kau harus lihat raut wajah jodha saat yang mulia
menyuruh..”
Ruqaiya
tampak tidak tertarik mendengar kata-kata maham, :” cukup! aku tidak
mau dengar lagi, semua orang sudah melihat apa yg terjadi. aku sudah
bersama Jalal sejak kami masih kecil, tidak ada di dunia ini yg bisa
memenangkan cinta dan perhatian Jalal. dan mengenai kecantikan, jalal
menganggap kecantikan sebaai mainan. dia senang di temanai wanita
cantik, kau kenal dia dengan baik”
maham
menjawab :” aku terima bahwa fakta bahwa kau kenal jalal sejak dulu dan
mengenalnya dengan baik. tapi aku punya pengalaman yg tidak kau miiki.
pria memiliki kebiasaan, dan kebiasaan itu ada di setiap pria, termasuk
Jalal .”
ruqaiya kesal :” apa maksudmu jalal akan menjauh dari ku?” ruqaiya, kau salah paham lagi. maksudku
maham
tersenyum menenangkan :’ ratu ruqaiya, kau salah paham lagi. aku hanya
ingin mengatakan kalau jalal sekarang sedang dalam pengaruh mantra nya
ratu jodha, tapi itu tidak akan lama lagi. Benazir adalah orang yg akan
bisa memisahkan ratu jodha dan jalal. Benazir adalah alasan mengapa
jalal meminta ratu jodha meninggalkan acara itu. tidak lama lg ratu
jodha hanya bisa berharap untuk dapat bersama jalal, itu semua berkat
Benazir”
ruqaiya
menjawab dengan angkuh nya :’ itu menurutmu, tapi untukku pribadi, baik
ratu jodha maupun Benazir bukanlah ancaman buat ku. karena aku memiliki
tempat yg spesial dan tak ada seorang pun yg akan bisa merebutnya. tapi
aku turut senang untuk jalal krna skrang ia memilliki mainan baru”
dengan halus ruqaiya mengusir maham dengan berrkata :” aku mau
istirahat, kau boleh pergi,” [by ; hime]
maham
kesal krna di usir, ia langsung berdiri :” ratu ruqaiya, jika kau pikir
tidak ada yg akan bisa merebut posisi mu, itu tidak masalah. tapi
sebentar lagi Benazir akan merebut posisi ratu jodha, kecantikannya
memberi nya kekuatan unutk melakukan itu. pikirkan itu saat kau
istirahat, salam” ruqaiya tersenyum geli setelah maham pergi,
di
kamarnya, jalal sedang berbaring santai di kursi sambil menghisap
hookah, pelayan masuk mengatakan kalau jodha ingin bertemu. setelah
mendapat ijin, jodha masuk, wajahnya terlihat marah, ia membawa sebuah
kotak di tangan nya. jalal berkata :” mengapa kau ke sini? aku tidak
memanggilmu. bagaimana kalau aku mendorong mu seperti yg kau lakukan?”
jodha
menjawab :” aku datang untuk mengembalikan ini, kau memintaku
memakainya di perayaan. tapi karena kau kemarin ku hadir, maka aku tidak
membutuhkannya” Jalal teringat saat mencegat jodha ketika ia memberikan
gelang untuk jodha.
jalal
:” aku senang kau mengembalikannya” dengan kasar jalal mengambil kotak
yg dari tadi di pegang jodha. jodha benar-benar marah, jalal berbalik
melihat jodha :’ luar biasa, kau terlihat cantik sekali” jodha kaget,
namun ketika berbalik ia melihat Benazir melangkah masuk dengan penuh
percaya diri. jalal tersenyum ketika Benazir sudah berrhenti di
dekatnya, Benazir memberi salam, setelah jalal mengangguk, Benazir
berkata :” terimakasih yang mulia, anda telah berikan aku pakaian yg
indah ini”
jalal tersenyum :” kau suka?”
Benazir :” tentu”
jalal
:’ sebenarnya aku ada seniman di harem yg bisa menjahit pakaian. aku
meminta nya membuatkan pakaian indah ini untuk mu” jodha benar-benar
kesal mendengarnya
Benazir
berterima kasih pada jalal, ia melirik jodha dan berkata :’ sepertinya
aku harus segera pergi dari sini, Yang mulia ratu sedang ada di sini”
jodha menegakkan kepala nya mendengar ucapan Benazir. namun jalal
kembali menjatuhkannya dengan berkata :” sama sekali tidak perlu, tujuan
kedatangan nya dia kesini sudah selesai” jodha tambah kecewa setelah
jalal menghadiahkan Benazir gelang yg dia kembalikan. Benazir membuka
kotak nya, jalal berrtanya :” kau suka?”
Benazir :” tentu saja, ini gelang yg cantik”
jalal
menyindir :’ benar. tapi aku yakin gelang itu akan terlihat lebih indah
kalau di pakai di tempat lain” Benazir melirik jodha, ia kemudian
memakai gelang nya di kaki, jalal memuji :” sekarang terlihat sangat
cantik” melihat jodha diam menahan amarah, jalal berkata :” kau ingin
mengatakan sesuatu, ratu jodha?” jodha tidak menjawab, ia hanya menatap
jalal dengan pandangan menusuk kemudian keluar dari kamar.
setelah
jodha pergi, Benazir bertanya :’ sepertinya dia ratu favorit anda?”
jalal kesal, ia memalingkan wajah. Benazir mulai melancarkan rayuannya,
ia duduk di samping jalal, :” maafkan aku yang mulia, seharusnya aku
tidak berkata begitu, tapi kau tidak bisa berhenti menatap nya” setelah
jodha pergi, jalal mengacuhkan Benazir, tidak lg tersenyum ramah seperti
tadi.
benazir
:” biasanya, tak ada yg melihat orang lain kalau aku ada di sana” jalal
tidak memperrdulikan Benazir, ia pergi meninggalkannya Benazir
Benazir
mandi berendam, pada pelayannya dia berkata :” katakan sesuatu padaku,
zakira. dia memintaku duduk di samping nya saat acara itu dan bilang
kalau aku spesial, dia jg memberrikan ku banyak hadiah yg indah. tidak
ada yg keberatan dengan hal itu kecuali ratu jodha.”
zakira :” lalu mengapa? dia adalah istri raja”
Benazir
:” baru kali ini ada raja yg tidak melihat ke arah ku, tapi melihat
ratu jodha. aku kesal karena hal itu. dia mungkin istrinya, tapi dia
tidak boleh membuat pria tidak melihatku.”
zakira :’ jadi kau ada masalah dengan ratu jodha?”
Benazir
menggeleng, :” tidak, aku ada masalah dengan diri ku sendiri. ini
pertama kalinya aku gagal mendapatkan perhatian dr seorang pria.
biasanya, aku bisa membuat seorang pria tergila-gila padaku hanya dengan
1 tatapan. baru kali ini aku mengidolakan seorang pria. pikiran nya
sangat dalam, sama seperti matanya yg indah.”
[m.facebook.com/akdhalover]
zakira :’ kuharap kau tidak meleceng dari tujuanmu, aku harap kau tidak jatuh cinta pada raja.”
Benazir
:” aku tidak akan perrnah jatuh cinta pada siapapun, tapi saat aku
duduk di samping raja tadi malam, aku sadar kalau rasanya sangat
menyenangkan bisa dekat dengan seseorang”
zakira
menggoda :” sepertinya kau sedang menyusun rencana besar. bagi seorang
pelayan, jalan menjadi ratu sangatlah sulit. apalagi jika rajanya adalah
jalalludin Muhammad” Benazir hanya tersenyum mendengarnya
di
kamarnya, jodha berdiri di depan jendela, ia sangat marah, ia teringat
saat maham menyampaikan pesan jalal untuk mengusirnya, ia semakin marah
saat teringat semua ucapan menghina yg jalal ucapkan. moti datang, ia
memakai mantel sebab cuacanya sangat dingin. moti :” jodha, apa yg kau
lakukan? di sini sangat dingin. bahkan aku kedinginana saat berada di
kamar, tapi kau malah berdiri di dekat jendela” moti menyampirkan
mantel, namun jodha menolak, ia berjalan menjauh, air mata nya menetes
:’ aku tidak mau! sekarang ini aku sedang sangat marah. raja telah
mempermalukan aku di depan sidang. dia telah menghina tuan putri rajput
dengan meminta ku meninggalkan acara itu. saat aku ke kamarnya untuk
berbicara dengannya, ia berkata pada pelayan itu kalau dia tidak ada
waktu untuk bicara dengan ku. setelah di permalukan seperrti ini,
rasanya aku ingin bunuh diri!”
moti :” tapi siapa pelayan yg di ajak bicara oleh raja?”
jodha cemberut :” apa maksudmu?”
moti :’ tadi kau bilang raja mempermalukan mu di depan seseorang, siapa?” [by hime]
jodha : Benazir!
moti :” tapi apa yg dia lakukan di kamar raja selarut ini?”
jodha :” mana aku tahu!”
jodha
sangat kesal, ia berbalik untuk memarahi moti :” kenapa kau menanyakan
pertanyaan seaneh ini? aku tidak menghitung siapa saja yg masuk ke
kamarnya raja. malam itu, saat dia mabuk dia berbicara banyak hal, tapi
sekarang… ini sangat memalukan! aku merasa jijik!”
moti :” mungkin saja kau salah”
jodha :” aku salah?! percuma saja bicara dengan mu. kau selalu saja membela raja, pergi dari sini! tinggalkan aku sendiri!”
keesokan
paginya, Jodha sedang berdoa di kuil, ia menyanyikan lagu2 pujian.
ramtanu yg sedang lewat menjadi terkesan, pada orang yg ada di
sebelahnya, ramtanu bertanya :” bukan kah dia seorang ratu?”
pelayan menjawab :” benar tuan, dia adalah ratu yg berasal dr amer”
ramtanu
begitu terkesan mendengar suara jodha, hingga tanpa sadar ikut
bernyanyi. jodha terkejut mendengar suara ramtanu, ia berbalik dan
tersenyum saat melihat ramtanu. ramtanu maju, ia ikut bernyanyi bersama
jodha.
setelah selesai, jodha menyentuh kaki ramtanu :’ salam, aku sangat bersyukur sekali kau bernyanyi bersama ku saat berdoa tadi”
ramtanu
tersenyum :’ kau menyanyikan nya dengan bagus meski aku tidak
bersamamu. kau hanya butuh sedikit latihan. aku rasa sebelumnya kau
pernah berlatih musik ”
jodha mengangguk, :” benar, aku adalah murid tuan mahabal”
ramtanu :” luar biasa.. kau berlatih dari guru yg luar biasa. kau harus selalu memainkan musikmu, jangan berhenti berlatih.”
jodha :” akan aku usahakan. kau adalah idola ku, aku sangat senang bisa bernyanyi bersama mu. “
ramtanu
:” aku jg senang krn kau masih menjaga kebudayaan kita. aku akan pergi
hari ini, jadi aku memutuskan untuk berdoa di sini, aku beruntung bisa
bertemu dengan mu”
jodha :” aku akan beruntung jika bs mendengar musikmu lg. aku harap kau akan mengunjungi agra lg”
ramtanu :” boleh aku katakan sesuatu?” jodha mengangguk
ramtanu
:” aku tak tertarik untuk tampil lagi di agra, aku di sini atas
permintaan raja ku. kalau tidak, harga diriku tidak akan mengijijnkan
aku untuk tampil di depan bangsa mughal”
jodha
tidak senang mendengarnya :” musik tidak punya batasan. kau tidak perlu
ragu, apakah itu di amer, riwa atau agra. aku berdoa pada dewi amba
agar semua orang di Hindustan tahu bakat musik mu. kuharap aku akan
punya kesempatan untuk melihat bakat mu lagi” jodha menunduk memberi
salam, ramtanu menyentuh kepala jodha. jodha lalu pergi.
setelah
jodha pergi, ramtanu merasa bingung, ia bertanya-tanya, apakah ia harus
merasa bangga atau marah karena mughal memiliki ratu rajput.
jalal
sedang berlatih pedang, Benazir ingin mendekat, namun penjaga
mencegahnya. jalal melihat Benazir lalu menyuruh membiarkan Benazir
lewat. salah seorang penjaga berkata pd temannya :’ sejak Benazir datang
ke sini, aku tidak bs memalingkan mataku dari nya”
Benazir
sudah sampai di depan jalal, ia memuji keahlian jalal dalam memainkan
pedang. jalal bertanya apakah Benazir bs bermain pedang. Benazir
menjawab tidak, sebab ia tidak membutuhkannya, sebab mata nya saja sudah
cukup . jalal kemudian menawarkan diri untuk mengajari Benazir. Benazir
berkata jika ia tidak punya baju untuk berllatih pedang. jalal kemudian
memerintahkan untuk membawakan pakaian yg biasa di gunakan jodha saat
latihan. Benazir pergi berganti pakaian. jalal lalu mengajari Benazir
menggunakan pedang, pada saat itu, jodha sedang lewat setelah pulang
dari kuil. jodha kesal melihat pakaian yg biasa dia gunakan sekarang di
pakai Benazir. jodha curiga jika jalal lah yg memerintahkannya, sebab
seorang pelayan tidak akan berani memakai pakaiannya jika tidak di
perintahkan.
jalal
menyuruh Benazir menyerangnya. saat berlatih tanding, jalal tidak focus
sebab mata nya terus melirik jodha, akibatnya sabetan pedang Benazir
berhasil mengenainya. jalal sedikit malu, sebab bisa di serang dengan
mudah, ia tersenyum :” kau bs bermain pedang”
Benazir
:’ benar yang mulia. tapi aku tidak pernah membutuhkan bakatku ini,
sebab seperti yg ku bilang tadi, mata ku lebih berguna bagi ku, daripada
seluruh pedang yg ada di dunia”
jalal
kembali memuji Benazir :’ aku terkesan dengan bakatmu” jodha yg masih
berdiri di dekat sana merasa jengkel krna jalal terus memuji benasir
untuk hal-hal sepele.
Benazir
meminta ijin untuk pergi, namun dia berbalik kembali :” aku akan
menunggu mu di kamarku” jalal melihat jodha masih memperhatikan, jadi
dia mengangguk. jodha sangat kesal, ia lalu pergi dr sana. jalal
berhenti tersenyum pd Benazir, ia terus melihat kearah perginya jodha.
Benazir penasaran, ia bertanya :” apa kau sungguh ingin mengajariku? atau kau hanya ingin menunjukkan pada nya jk kau melatihku”
jalal masih terus menatap punggung jodha :” apa maksud mu?”
Benazir :” maksudku, setelah dia pergi kau menganggap ku tidak ada” [www.facebook.com/akdhalover]
jalal menjawab :” itu tidak benar” namun matanya tidak berpaling, ia masih terus menatap jodha yg berjalan semakin jauh.
setelah
jodha tidak terlihat, jalal melihat Benazir, :’ setelah aku melihatmu
bermain pedang, aku merasa kau tidak butuh latihan. seperti kata mu,
mata mu saja sudah cukup” jalal lalu pergi
Benazir
bicara sendiri :’ ini pertama kali nya aku bertemu pria seperti dia.
pria lain tidak bs memalingkan matanya dari ku. tapi dia bahkan tidak
memperhatikan aku”
Sinopsis Episode yang lain >klik disini<