Jodha sedang melamun di kamarnya, moti masuk membawa pakaian ganti, moti berkata :" Jodha, ganti baju mu sebelum tidur" namun Jodha diam saja, moti bertanya " jodha, ada apa? Apa yg kau pikirkan?"
Jodha " aku sedang memikirkan Bhaksi Banu
Moti, bukankah cinta itu aneh?. Seseorang yg sedang jatuh cinta bisa lupa segalanya. Cinta tidak mengenal batas. Contoh nya saja Bhaksi Banu, dia tahu kalau Sharifudin melakukan kesalahan, namun dia masih tetap mencintai nya. Bagi nya Sharifudin bukanlah pemberontak, dia terus menangis saat membicarakan tentang Sharifudin. Mengapa cinta begitu aneh moti?"
Moti menjawab :" aku tidak tahu" moti mengalihkan pembicaraan, ia bertanya :" apakah kau sudah menemui Raja?"
Jodha :" aku sudah bertemu dengannya, namun waktunya tidak tepat"
Moti :"lalu?"
Jodha "tidak ada yg terjadi. Jika sesuatu tidak di katakan di saat yang tepat, maka maknanya akan hilang. Moti, tolong ambilkan aku kertas dan pena"
Moti penasaran :" kau ingin menulis surat untuk siapa tengah malam begini? Kau rindu orang-orang di amer?"
Jodha "' tidak.. aku akan menulis surat untuk yang Mulia. Aku rasa aku akan menulis surat untuk yang mulia untuk menyampaikan rasa terima kasih ku. Dia akan tahu apa yang aku ingin sampai kan pada nya. Surat akan lebih pantas dalam keadaan seperti ini"
Moti tersenyum, ia mengambil apa yg di minta Jodha.
Sharifudin tiba di penjara, ia di tempat kan di sel yang sama dengan adham khan. Adham khan berkata :" aku sangat terkejut melihat mu."
Sharifudin balas menghina " aku juga terkejut melihat mu adham khan. Kenapa anak dari perdana menteri bisa ada di balik jeruji ini?"
Adham :" jangan peduli kan aku. Aku tidak punya kesempatan kabur, seperti mu. Namun kau malah tertangkap. Kenapa kau bisa tertawa?"
Sharifudin:" adham, aku tidak tertangkap. Aku sengaja melakukan itu"
Adham tidak mengerti, ia bertanya :" apa maksudmu?"
Sharifudin :" abu mali telah kalah dalam perang. Aku tidak ingin mati di medan perang. Jika aku mati, bagaimana mungkin aku mendapatkan tahta? Bukan keputusan bijak untuk melarikan diri dari Agra. jika aku ingin mendapat kan tahta, Aku harus tetap berada di Agra. "
Adham Khan mengangguk.
Adham :" bagaimana jika Jalal membunuh mu?"
Sharifudin tertawa " Jalal tidak akan sanggup melihat adiknya menjanda lagi, aku pikir aku akan tetap di sini dan merencanakan beberapa hal untuknya"
Sharifudin bertanya :" kau sendiri mengapa bisa berada di sini?"
Adham :" kita memiliki beberapa kesamaan dalam hal ini. Kau ingin memisahkan Jalal dengar istrinya, begitu juga dengan ku, ceritanya panjang. Kita berdua akan memiliki banyak waktu" dengan sikap sangat bersahabat mereka duduk.
Di kamarnya, Jodha menulis surat untuk Jalal.
Isi surat yg di tulis : " salam yang mulia, dari ratu Jodha. aku tidak tahu bagaimana cara mengatakan padamu apa yg ada di dalam pikiran ku. aku sangat terkesan dengan keputusan mu dalam menangani kasus Tasneem. aku bangga dengan cara mu menangani kasus ini, aku tidak mendapatkan waktu yg tepat untuk memberi mu selamat. karena itu mengapa aku menulis surat ini, untuk memberi mu selamat atas keadilan ini. salam Ratu Jodha”
Moti datang membawa stempel Jodha, setelah membubuhkan stempelnya, Jodha menggulungnya dan menyerahkannya ke Moti , ia berpesan :’ moti,besok pagi berikan surat ini pada Yang Mulia.”
moti menerimanya, ia menjawab :” baik”
keesokan harinya, maham sedang berada di kamar Jalal, jalal memunggungi maham. maham berkata :” itu sangat menyedihkan, jika ada keluarga dekat kita yg mengkhianati kita. sangat tidak di duga ternyata Adham Khan dan sharifudin menjadi pengkhianat”
jalal menjawab ,:” kau tidak perlu marah kkarena hal itu bibi. seorang kaisar memiliki banyak teman, begitu jg dengan musuh. aku selalu di beritahu jika seorang raja harus menghancurkan musuh yg mengganggu keluarganya. dia harus mengetahui dan menghukum mereka” jalal berbalik menghadap maham.
jalal :” sharifudin dan Adham Khan seorang pemberani, namun mereka berubah menjadi pengkhianat.mereka berkonspirasi untuk melawan istri-istri ku.Sharifudin berusaha membuat aku dan ratu jodha berselisih. Adham khan membuat rencana untuk memisahkan aku dan ratu ruqaiya”
pengawal menyela, :” Yang Mulia, Moti Bai meminta ijin untuk bertemu” jalal mengijinkan
moti memasuki ruangan, ia memberi salam pada jalal dan maham, moti menyerahkan suratnya
:” Yang mulia, ratu jodha mengirim surat untukmu” maham menerima surat jodha
setelah moti pergi, jalal berkata :” seharusnya dia menemuiku, daripada menulis surat untukku. bibi, tolong bacakan surat ini untukku”
maham tersenyum :” bagaimana mungkin aku membacakan surat ini untuk mu Jalal? ini surat untuk suami dari istrinya. akku minta maaf, aku tidak bisa membacakannya. “
jalal :’ kau punya hak untuk membaca surat ini, bibi. bukankah kau tahu aku tidak bisa membaca dan menulis. aku mohon bacakan untukku”
maham tersenyum :’ baiklah”
maham membaca dalam hati, timbul pikiran licik di kepalanya ‘ ini kesempatan yg bagus untuk memberi pelajaran pada ratu jodha”
maham membaca :’ salam yang mulia, dari ratu Jodha. aku tidak tahu bagaimana cara mengatakan padamu apa yg ada di dalam pikiran ku. aku sangat terkesan dengan keputusan mu dalam menangani kasus Tasneem. aku bangga dengan cara mu menangani kasus ini, aku tidak mendapatkan waktu yg tepat untuk memberi mu selamat. karena itu mengapa aku menulis surat ini, untuk memberi mu selamat atas keadilan ini” maham berhenti sejenak, ia berkata :’ lalu ia menulis: kau telah melaksanakan tugasmu sebagai seorang suami, sekarang aku ingin melaksanakan tugas ku sebgai seorang istri” maham melihat jalal, saat mengucapkan karangan nya “ aku ingin kau datang ke kamarku besok malam dan menginap di kamarku. Yang Mulia, aku ingin mengakui cintaku padamu. istri utamamu, Ratu Jodha”
jalal merasa senang mendengarnya, namun dia menyembunyikan ekspresinya, hanya kumis nya yg terlihat sedikit berkedut.
maham tersenyum lebar, ia berkata :’ selamat Yang Mulia, ratu jodha akhirnya mencintaimu. aku turut senang untukmu”
jalal :” aku tidak mengerti bibi, bagaimana kau bisa gembira untukku, padahal adham khan sedang di penjara”
maham :” aku turut senang untukmu, anakku. salah satu anakku telah mebuatku marah, namun anakku yg lain telah membuatku bahagia. ” ia lalu mengecup kening jalal, jalal keluar ruangan.
maham tersenyum licik, ia berkata dalam hati, :’ akan ada sebuah perayaan untuk mengingat besok malam. rencanaku akan berhasil’
Bersambung ke Part 2.