Note: Teks warna merah adalah pesan yang dikirim oleh si X.
Woo Jin kembali ke tempat kemarin dan mengamati semua foto dan artikel yanga tertempel disana.
Penyidik Go berhasil menemukan rumah yang memiliki plat mobil yang ia curigai. Ia menyiapkan pistolnya di saku celananya. Ia mencoba membuka pagar dan ternyata tidak terkunci. Dengan waspada ia melangkahkan kakinya ke dalam.
Dari kejauhan, orang yang menyembunyikan Eun Bi melihat Penyidik Go yang telah masuk rumah.
Penyidik Go berhasil menemukan Eun Bi didalam. Eun Bi menangis dan menanyakan mengapa Penyidik Go baru datang sekarang. Penyidik Go mencoba menenangakan Eun Bi yang sedang menangis.
Sesaat kemudian, wajah Penyidik Go berubah menjadi wajah orang yang telah menyembunyikan Eun Bi. Ia menanyakan apa Eun Bi melihat wajah orang yang telah membunuh Det. Park. Eun Bi menyangkalnya, karena saat itu ia sangat ketakutan. Pria itu memeluk Eun Bi dan berjanji tidak akan meninggalkan Eun Bi seorang diri.
Penyidik Go yang sebenarnya, masih terus memeriksa rumah tersebut namun tak berhasil menemukan Eun Bi. Saat akan pergi, ia melihat sebuah buku yang tergeletak diatas meja. Kemudian ia menghubungi seseorang dan menanyakan apa telah menemukan penculiknya, namun hasilnya nihil.
Sementara itu, Woo Jin yang hendak melangkah pergi, tiba-tiba mendapat sebuah MMS. Ia begitu terkejut saat melihat foto Eun Bi yang tak sadarkan diri diatas tempat tidur. Tak lama kemudian, ia mendapatkan panggilan yang mengancam Woo Jin. Woo Jin mengakui bawha ia telah membunuh seseorang dan akan bertanggung jawab untuk ha itu. Orang yang menghubunginya, menyuruh Woo Jin untuk pergi kesuatu tempat dalam satu jam. Jika Woo Jin sampai terlambat, maka ia akan membunuh Eun Bi. Namun sebelum itu, orang tersebut juga memerintahkan Woo Jin untuk menyingkirkan dulu orang yang selalu mengikuti Woo Jin.
Woo Jin terus melajukan mobilnya. Dan tentu anak buah Ketua Kim selalu mengikutinya. Woo Jin masuk ke area parkir dan pria itu mengikutinya. Woo Jin keluar dari dalam mobil dan menerima sebuah laporan dari Nona Park (Sekertaris Dong Soo).
Saat Woo Jin hendak masuk ke dalam mobilnya, pria yang mengikutinya buru-buru masuk ke dalam mobilnya sendiri. Ia terus mengikuti mobil Woo Jin yang berjalan keluar.
Saat berada di pos, ternyata orang didalamnya adalah Dong Soo. Dong Soo memberi isyarat kepada Nona Park yang dibalas anggukan oleh Nona Park. Dong Soo sadar bahwa ada yang aneh dengan laporan kematian Joo Bong Hak.
Anak buah Ketua Kim mendapat kendala saat sampai di pos. Seorang petugas keluar dari pos dan berpura-pura membenarkan pemalangnya yang membuat pria itu semakin kesal karena kehilangan jejak Dong Soo yang ia kira adalah Woo Jin. Tanpa pria itu sadari, Nona Park yang sedang bersembunyi mencatat plat nomer mobilnya.
Woo Jin sebelumnya telah bertukar mobil dengan Dong Soo, dan kini ia menggunakan mobil Dong Soo. Didalam mobil tersebut, terlihat foto keluarga Dong Soo, namun sepertinya Woo Jin tak memperhatikan hal tersebut.
Kabag Han yang masih berada dirumah sakit, begitu sedih mendengar kabar tentang Eun Bi. Ia memegang sepatu Eun Bi yang ditemukan oleh Penyidik Go. Ia meminta penjelasan kepada Penyidik Go, mengapa Penyidik Go tidak mengatakannya sebelumnya.
Penyidik Go tak mampu berkata apapun, ia hanya bisa meminta maaf. Ia pun juga tidak tahu keberadaan Woo Jin, karena Woo Jin tidak dapat dihubungi. Kabag Han meminta Penyidik Go untuk segera mengambilkan laptopnya.
Woo Jin datang ke Taman Mirae sambil menyalakan senternya. Tiba-tiba ia mendapat pesan, “Kau bisa lihat cahaya disebelah sana, pergilah kesana. Matikan sentermu.”
Tanpa berfikir panjang, Woo Jin menuruti hal terbut. Ia melihat sorot lampu mobil yang mati-nyala-mati-nyala. Pandangannya tiba-tiba kabur dan Woo Jin jatuh tak sadarkan diri.
Saat membuka matanya, Woo Jin melihat sosok Eun Bi dihadapannya. Eun Bi yang wajahnya sudah penuh dengan air mata, meminta penjelasan mengapa Woo Jin membunuh ayahnya. Apa karena hal itulah Woo Jin berbuat baik kepadanya?
Eun Bi menuntut Woo Jin, ia berkata Woo Jin harus mati seperti ayanya. Eun Bi berlari ke arah Woo Jin dan langsung menusuk perut Woo Jin dengan pisau yanga da ditangannya.
Saat Woo Jin terjatuh, yang Woo Jin lihat adalah wajah pria yang menyembunyikan Eun Bi, bukan wajah Eun Bi.
Kabag Han masih terus mencoba mencari keberadaan Woo Jin, namun sayang, ia tak dapat menemukannya karena ponsel Woo Jin tidak aktif.
Woo Jin kini sudah berada didalam ruangan disuatu temoat. Saat tersadar, tubuhnya sudah terikat. Ia terkejut melihat seseorang yang berada dihadapannya.
Pria itu mencemooh Woo Jin, seharusnya Woo Jin sudah tahu bahwa hal itu adalah hipnotis, “Apakah kemampuan hipnotismu sudah hilang karena ingatanmu telah kembali? Apa kau tidak sadar, bahwa kau mendapatkan kemampuan itu saat kau hilang ingatan?” Pria itu juga menyalahkan Woo Jin atas kematian semua orang.
Woo Jin yang masih dalam ikatan, mengatakan bahwa mereka terbunuh karena mereka adalah pembunuh, “Tidak hanya demi keinginan mereka sendiri, mereka juga tidak ragu dengan harganya. Pembunuh yang kejam.”
Pria tersebut tidak terima dan langsung bangkit untuk memukul wajah Woo Jin. Tak hanya sekali namun berulang kali. Semua itu terjadi karena transaksi yang telah Woo Jin lakukan. Woo Jin tampak bingung,”Transaksi?”
Pria itu pun memaparkan, “Kim Man Cheol. Han Min Seon. Yoo Chang Seon. Dan Det. Park. Kenapa jadi pembunuh? Kenapa mati? Kalau 7 tahun yang lalu kau tidak hanya tertarik pada dirimu sendiri, dan membuat kesepakatan kotor dengan mereka, kau dan mereka akan hidup dengan bahagia. Tapi karenamu, keluarga mereka, keluargaku... bahkan anakku yang berumur kurang dari 2 tahun. Orang tidak berdosa telah dibunuh. SEMUA INI KARENAMU!”
“Selama 7 tahun aku hidup sebagai pemerkosa. Kau tahu apa yang paling tidak bisa aku tahan? Kau memojokkan keluargaku ke lembah kematian. Aku tidak bisa membunuh orang sepertimu yang tidak tahu diri dengan menyegel ingatanmu.”
Pria itu mendekatkan wajahnya ke Woo Jin. Ia bertanya bagaiman jika Eun Bi menjadi pembunuh, “Balas dendan demi ayahnya, ia akan membunuhmu. Diakhiri dengan bunuh diri. Pembunuh kejam.”
Woo Jin berteriak dan mengancam Pria tersebut jika sampai terjadi apa-apa pada Eun Bi. Pria itu hendak memukul Woo Jin kembali, namun ia berhenti saat ia mendapat pesan dari seseorang yang mengatakan bahwa lokasinya sudah diketahui.
Pria itu langsung mendekati Woo Jin dan menyuntik Woo Jin yang terus meronta. Ia berbisik di telinga Woo Jin. Ia melepaskan ikatan Woo Jin sebelum dirinya kabur.
Dengan sisa tenaganya, Woo Jin berusaha bangkit. Saat keluar, ia menemukan Eun Bi yang tidak sadarkan diri. Woo Jin menyalakan ponselnya sehingga Kabag Han dapat mengetahui lokasinya. Woo Jin pun tak memiliki kekuatan dan pingsan dengan memeluk Eun Bi.
Penyidik Go dan Kabag Han senang karena lokasi Woo Jin dapat dilacak. Namun mereka berdua sama-sama terkejut saat mengetahui lokasinya.
Penyidik Go bersama beberapa petugas langsung pergi ke lokasi. Disana ia tak dapat menemukan pelakunya dan melihat Woo Jin dan Eun Bi yang tak sadarkan diri diatas lantai.
Penyidik Go langsung melarikan Woo Jin dan Eun Bi ke rumah sakit.
Pria itu terus berlari melalui gang. Tiba-tiba ia mendapat pesan yang memberitahukan bahwa pembunuh Det. Park ada didekatnya. Ia begitu terkejut saat mengetahui orang itu sudah ada dibelakangnya.
Ia terus berlari, namun sayang ia mendapati jalan buntu. Pembunuh Det. Park mendekatinya dan hendak menghajarnya. Dengan cepat Pria itu mengirim sebuah pesan kepada rekannya. Sebelum Pembunuh Det. Park memukulnya, Pria itu memilih membunuh dirinya sendiri dengan menyuntikkan cairan ke lehernya.
Pembunuh Det. Park begitu kesal. Ia semakin kesal saat mendapati ponsel Pria itu sudah mati.
Woo Jin bergi keruangan rawat Eun Bi dan Kabag Han. Ia terus menatap Kabag Han dan Eun Bi yang tertidur sambil berpelukan diatas tempat tidur yang sama.
Penyidik Go yang menjaga Woo Jin, justru tertidur sambil duduk disamping tempat tidur pasien. Saat ia terbangun, ia mendapati Woo Jin yang sudah tidak ada di tempatnya dan hanya menemukan sebuah pesa, “Jangan mencariku, ini perintah.”
Penyidik Go terhenyak, ia kembali duduk dikursinya dan tak tahu apa yang harus ia lakukan.
Kabag Han dan Penyidik Go begitu senang karena Eun Bi sudah sadarkan diri dan masih dapat mengenali mereka. Mereka jadi bingung saat Eun Bi tak dapat mengingat peristiwa yang sebelumnya terjadi padanya.
Woo Jin bertemu dengan Ketua Choi. Ketua Choi memperingatkan Woo Jin bahwa Woo Jin akan dalam bahaya besar jika masih menyimpan buku rekening tersebut. Namun Woo Jin tetap bersikukuh untuk menemukan siapa pelaku sebenarnya, karena hanya ia lah yang dapat memancing pelakunya untuk keluar. Ketua Choi mengingatkan Woo Jin bahwa batas waktu Woo Jin tinggal 5 hari, setelah itu, Ketua Choi tidak dapat melindungi Woo Jin lagi.
Pembunuh Det. Park sudah tewas ditangan Ketua Kim karena gagal menjalankan tugas. Ketua Kim bahkan jugan akan membunuh orang yang selama ini mengawasi Woo Jin tapi ia juga gagal. Orang itu begitu ketakutan, wajahnya sudah teraliri darah dari bekas pemukul golf yang Ketua Kim gunakan untuk membunuh Pembunuh Det. Park.
Kemudian Ketua Kim masih memberinya kesempantan, dan menyuruh pria itu mencari keberadaan Woo Jin sampai dapat.
Setelah pria itu pergi, Ketua Kim menatap foto Kim In Suk, putra semat wayangnya yang kini telah tiada.
Sebuah mobil yang mebwa para tahanan masuk kedalam rotan. Ada 5 orang yang seharusnya datang pada saat itu. Dan tahanan ke empat yang dipanggil adalah Jeong Sang yang tak lain adalah Woo Jin.
Komentar:
Lelah juga membuat Sinopsis episode 6 ini. Rasanya saya ingin berhenti di tengah jalan. Bingung saya, mengapa pria yang menyembunyikan Eun Bi bisa merubah wajahnya sesuai kehendaknya. Apa mungkin karena hipnotis. Oh iya, aku fikir, pria itu adalah orang yang sama yang selama ini didatangi Woo Jin untuk konsultasi. Jika benar, memang wajar jika ia mampu menghipnotis orang lain.
Aahhh.. entahlah, rasanya saya benar-benar lelah. Semakin mendekati akhir, kenapa semakin rumit seperti ini. Sungguh diluar perkiraan saya selama ini... hihihi^_^