Note: Teks warna merah adalah pesan yang dikirim oleh si X.
Episode 5
Fakta Sebuah Kasus
Woo Jin kembali datang ke taman dimana ia menemukan Yoon Hee. Ia fikir si X menginginkannya mengingat tempat itu. Tak lama kemudian, Woo Jin kembali mendapatkan pesan dari si X, “Bingo!”
Dengan tangan yang sedikit gemetar, Woo Jin membalasnya, “Seorang Pria... pembunuh.”
“Terlalu mudah, tidak akan berarti. Mau bersenang-senang bersama?”
Dan dari kejauhan, ada Kabag Lee yang mengambil foto Woo Jin disana.
Kabag Lee masuk ke dalam mobil dan mengomeli seorang pria yang enak-enak tidur. Ia meminta pria itu menggantikannya sementara dirinya akan istirahat.
Pria itu langsung mengambil foto Woo Jin yang hendak masuk mobil dengan menyalakan flash kameranya. Woo Jin jelas mengetahui hal itu. Ia mencoba menahan tawanya dan tetap berpura-pura tidak tahu.
Woo Jin berada didalam mobilnya dan teringat dengan ucapan Yoon Hee kemarin malam, “Ku kira kau sudah berubah, Oppa. Kalau akau seperti Eonni saat itu, akankah kau menyelamatkanku? Kalau seperti itu, aku akan selalu didalam hati Oppa selamanya.”
Yoon Hee keluar dari rumah Woo Jin dan berpapasan dengan Eun Bi. Awalnya mereka hanya menatap canggung. Yoon Hee menghentikan langkah Eun Bi hendak mengatakan sesuatu namun ia tak jadi mengutarakannya.
Yoon Hee yang sedang menuju tempat kerjanya mendapat panggilan dari Woo Jin namun ia abaikan. Ia sudah memutuskan bahwa semuanya sudah berakhir. Usaha untuk mendapatkan hati Woo Jin tak kan pernah ada untuk dirinya.
Kabag Han menemui Nona Park (sekertaris Dong Soo) dan mengajaknya minum bersama. Kabag Han sengaja menceritakan tentang Woo Jin supaya Dong Soo mendengarnya, “Dia bilang ingin pergi ke Rutan Seobu. Ingin menginterogasi Lee Tae Won.”
Dong Soo langsung menghubungi Kabag Lee yang sedang berjaga didepan rumah Woo Jin dan memerintahkannya segera pergi ke Rutan Seobu dan segera membawa Tae Won padanya sebelum didahului Woo Jin.
Penyidik Go menghentikan langkah seorang petugas yang hendak membawa Tae Won pada Dong Soo. Penyidik Go mengajak petugas itu berbincang dan minum bersama karena sudah lama tak bertemu. Penyidik Go memerintahkan seorang petugas yang tak lain adalah Woo Jin untuk membawa Tae Won pada Dong Soo.
Kabag Han melihat Woo Jin yang sudah ada didalam lift. Ia mengalihkan perhatian seorang petugas CCTV dengan memintanya memeriksa area parkir.
Woo Jin menekan pulpennya dan Tae Won merasa terganggu akan hal itu. Tae Won menghadap Woo Jin dan dalam sekejap ia masuk dalam hipnotis Woo Jin.
Tae Won melihat catatan yang ada ditangan Chang Seon. Di dalam sebuah ruangan interogasi, seorang Pria yang wajahnya tidak tampak jelas, memberi sebuah catatan kepada Tae Won dan memintanya memberikannya pada seorang pria yang sebentar lagi akan menemui Tae Won. Dan pria yang dimaksud ada Woo Jin.
Dong Soo kesal karena Tae Won belum datang juga, ia memerintahkan Kabag Lee untuk menghubunginya. Kabag Lee baru mengangkat gagang telponnya namun Tae Won sudah datang diantarkan Woo Jin tanpa ada seorang pun yang curiga.
Woo Jin hampir ketahuan oleh Kabag Lee saat ada didalam lift. Namun ia lolos karena ada banyak pengguna lift yang lain disana.
Woo Jin menemui Kabag Han dan Penyidik yang sudah menunggunya. Woo Jin ingin mentraktir mereka karena mereka sudah bekerja keras. Penyidik Go langsung mengajak makan sushi yang ada direstoran depan.
Dong Soo semakin kesal saat tahu bahwa ternyata Woo Jin piknik. Ia merasa dibodohi dan meminta Kabag Han untuk mencari tahu juga tentang orang-orang disekitar Woo Jin.
Penyidik Go masih bingung dengan apa yang dilakukan Woo Jin. Woo Jin kemudian mengatakan arah jam 2. Penyidik Go langsung tahu bahwa ada Kabag Lee bawahan Dong Soo yang sedang memerhatikan mereka.
Woo Jin fikir bahwa mungkin saja berguna jika mengambil gambar Kabag Lee. Woo Jin dan Kabag Han sudah bergaya, namun sebenarnya Penyidik Go mengambil foto Kabag Lee yang ada dibelakang mereka.
Woo Jin sudah sadar bahwa selama ini ia diawasi oleh Dong Soo namun ia tetap diam. Mungkin saja apa yang dilakukan Dong Soo akan mengarah pada pelaku yang sebenarnya.
Woo Jin memberikan catatan yang diberikan Tae Won padanya dan memerintahkan untuk mecari tahu maksud dari kode tersebut. Penyidik Go diperintahkan untuk mencari tahu tentang Han Mi Seon. Karena semua kejahatan dilakukan melalui Han Mi Seon. Woo Jin juga berpesan supaya Kabag Han dan Penyidik Go berhati-hati, “Jika asumsiku benar, maka mereka akan menggunakan orang-orang disekitarku untuk memancingku sampai tujuannya tercapai. Kalian sudah bersamaku sejak 7 tahun yang lalu.”
Ada seseorang yang sedang mengawasi Eun Bi disekolah. Seseorang menghubunginya dan mengajaknya bertemu.
Penyidik Go pulang dan mengatakan apa yang diperolehnya, “Sejarah keluarga Han Mi Seon selain dirinya tidak ada yang spesial. Berdasarkan tetangga disekitar rumah Han Mi Seon, dia berasala dari keluarga biasa, ayahnya sendiri menghilang. Demi mencari ayahnya yang hilang, semua barang habis. Anggota keluarga yang lain meninggal karena sakit dan kecelakaan. Hanya tinggal Han Mi Seon seorang.”
Kabag Han dapat merasakan kesedihan Han Mi Seon. Karena anaknya bahkan juga meninggal. Penyidik Go membenarkan dugaan Woo Jin bahwa ayah Han Mi Seon telah menghilang 7 tahun yang lalu. Kabag Han menambahkan bahwa beberapa tahun yang lalu ayah Eun Bi juga menghilang.
Eun Bi begitu menyesal datang ke tempat itu. Saat ia akan pulang, mantan temannya yang dulu mencegatnya. Eun Bi berusaha menghindar tak mau melayani mereka. Namun mereka bertiga justru langsung membully Eun Bi.
Woo Jin yakin bahwa si X sudah mengawasi ingatannya selama 7 tahun yang lalu. Ia tidak ingin seseorang dalam bahaya lagi. Dan ia memutuskan untuk berpura-pura bahwa ingatannya telah kembali dan menggunakan dirinya sebagai umpan. Penyidik Go dan Kabag Han jelas tidak setuju, karena hal itu akan sangat membahayakan keselamatan Woo Jin.
Pembicaraan mereka terhenti saat Kabag Han mendapat panggilan dari seseorang yang membuatnya begitu terkejut.
Kabag Han lari ke kantor polisi. Ia begitu cemas saat melihat Eun Bi yang terluka. Awalnya ia tidak mengakui bahwa ia Ibu Eun Bi, namun akhirnya ia mengakuinya. Kabag Han kesal karena orang tua dari 3 anak itu menjelek-jelekan Eun Bi. Ia membela Eun Bi layaknya seorang ibu.
Para Ahjumma itu tidak terima dan mendorong Kabag Han hingga terjengkang. Eun Bi langsung menghampiri Kabag Han. Eun Bi dan Kabag Han menatap mereka dan seperti harimau yang siap menerkam mangsanya.
Det. Park sampai di kantor polisi dan mengatakan pada Penyidik Go bahwa semuanya akan baik-baik saja. Namun ucapannya salah, ia begitu terkejut saat melihat suasana didalam. Petugas yang ada sampai kualahan dan terjatuh berulang kali untuk menghentikan mereka yang saling jambak, pukul, dan dorong.
Dan beginilah penampilan mereka setelah itu. Det. Park mengatakan bahwa semuanya akan terlambat jika ia tidak segera datang kesana. Penyidik Go berterima kasih dan Woo Jin berjanji akan mentraktirnya minum lain kali. Det. Park tak mempermasalahkannya dan segera pamit pergi.
Penyidik Go mengomeli mereka berdua terutama Kabag Han. Harusnya Kabag Han bisa menahannya sedikit, karena atas kelakuannya ini akan membuat jabatannya diturunkan. Eun Bi terlihat cemas karena itu.
Woo Jin menyuruh Kabag Han dan Eun Bi beristirahat. Penyidik Go menyuruh mereka beristirahat dan minum obat. Mereka akan melanjutkan perbincangan mereka esok.
Kabag Han dan Eun Bi saling mengobati dan menempelkan plester di wajah yang lain. Mereka tertawa karena melihat banyak plester yang tertempel di wajah mereka.
Penyidik Go sudah tampak kelelahan. Woo Jin menyuruh Penyidik Go untuk beristirahat. Penyidik Go berpura-pura bahwa ia masih kuat, ia langsung menurut saat Woo Jin mengatakan bahwa ia juag memerlukan istirahat.
Sebelum pergi, Woo Jin menyerahkan secarik kertas bertuliskan nama ayah Eun Bi (Jo Bong Hee) dan memohon kepada Penyidik Go untuk mencarinya. Penyidik Go menanyakan apa ada yang lain selain Eun Bi sendiri. Woo Jin mengatakan bahwa Eun Bi mirip dengan Seung Hee.
Eun Bi bertanya pada Penyidik Go bahwa Kabag Han ditinggalkan suaminya. Penyidik Go membenarkannya namun tak menjelaskannya karena Eun Bi tidak akan mengerti. Eun Bi faham bahwa itu masalah orang dewasa.
Eun Bi begitu senang saat tahu bahwa Woo Jin meminta Penyidik Go untuk mencarikan ayahnya, “7 tahun yang lalu tiba-tiba hilang dan tidak pernah bertemu. Saat masih kecil, saat di panti asuhan, Aku tidak pernah bertemu ayah. Keluar dari panti asuhan, tinggal bersama ayah. Dikatakan tinggal bersama, tapi selalu pergi keluar rumah dan hanya bertemu sebulan sekali. Jadi aku tidak tahu apa ayah orang yang baik. Orang seperti apa aku tidak tahu.”
Penyidik Go merasa prihatin, pasti Eun Bi merasa kesulitan selama ini. Eun Bi mengatakan bahwa ia hanya merasakan sedikit kesulitan. Ia meminta Penyidik Go untuk menangkap ayahnya saat menemukannya supaya ayahnya tak bisa lari lagi.
Woo Jin yang katanya memerlukan istirahat, namun ia masih terus memerhatikan rekaman CCTV. Saat melihat pohon saat ia bersama Yoon Hee, ia merasa kepalanya sakit. Ia terkejut saat sebuah ingatan muncul dalam benaknya. Seorang pria menembak seorang pria yang berjongkok dibawah pohon itu.