Dong Ha langsung pergi ke Pelabuhan. Namun sayang, saat ia sampai disana, Kapalnya sudah berangkat. Ia terus menatap kapal yang semakin menjauh.
Dong Ha melangkah dengan lesu. Terbesit penyesalan dalam dirinya. Ia terkejut saat melihat Bom Yi yang berdiri diatas bebatuan tempat Bom Yi biasa berdiri.
Bom Yi berbalik dan tersenyum melihat Dong Ha. Mereka berdua berjalan saling menghampiri. Dong Ha beralasan, ia datang kesana karena takut Bom Yi pergi tanpa pamitan.
Kini mereka berdua berjalan beriringan. Bom Yi datang karena ia ingin bercerita dengans seseorang, namun ia tidak memberitahukan orang yang dimaksud kepada Dong Ha.
Bom Yi menghentikan jalannya, Dong Ha yang sudah ada didepan berbalik dan menanyakan ada apa. Bom Yi tersenyum dan menghampiri Dong Ha, ia mengutarakan keinginannya berkencan dengan Dong Ha untuk sehari saja tanpa memikirkan yang lain.
Dan kencan pertama mereka adalah di pantai. Bom Yi mengeluh karena Dong Ha terus berjalan didepan. Dong Ha beralasana bahwa Bom Yi memiliki kaki yang panjang, sehingga Bom Yi dengan mudah akan bisa menyusulnya.
Bom Yi menghampiri Dong Ha dan mengulurkan tangannya. Kini mereka berjalan beriringan sambil bergandengan tangan. Bom Yi memuji pasir yang ada dipantai tersebut. Bom Yi jadi bosan karena Dong Ha justru menjelaskan bagaimana pasir tersebut dibentuk bukannya bersikap romantis. Bom Yi melangkah terlebih dahulu meninggalkan Dong Ha yang tak tahu kesalahan apa yang telah ia lakukan.
Selanjutnya mereka membeli ice cream. Dong Ha protes, karena sebelumnya Bom Yi mengeluh haus, namun justru membeli ice cream. Akan tetapi, pada akhirnya Dong Ha mau menerimanya.
Kencan selanjutnya adalah berbelanja. Bom Yi melihat Dong Ha yang belepotan ice cream, ia mengusap bibir Dong Ha langsung dengan tangannya. Mereka tampak menikmati acara belanja mereka berdua.
Myung Hee mengajak Dir. Lee minum berdua dengan suasana yang berbeda dari biasanya. Dir. Lee menanyakan keberadaan Bom Yi pada Myung Hee. Myung Hee sudah menghubungi Se Na dan tahu bahwa Se Na berbohong tentang Bom Yi yang Se Na bilang ada dirumahnya, namun ia pura-pura percaya. Dir. Lee hanya diam saat Myung Hee mengira bahwa Bom Yi bersama dengan Dong Wook.
Dengan ragu, Myung Hee menyampaikan maksud sebenarnya. Ia memberitahukan pada Dir. Lee bahwa Ketua Song menginginkan Dir. Lee turun dari jabatannya dan digantikan oleh Dong Wook setelah Dong Wook menikah dengan Bom Yi.
Dong Wook berada di cafe bersama Ji Won. Ji Won membujuk Dong Wook untuk mau menerima jabatan sebagai Direktur di rumah sakit. Dong Wook jadi penasaran apa yang telah diberikan oleh Ketua Song kepada Ji Won hingga Ji Won mau menjadi boneka Ketua Song. Dong Wook jadi merasa buruk saat Ji Won mengatakan bahwa Ketua Song adalah satu-satunya orang yang menolong Ji Won saat Ji Won terpuruk.
Sementara di tempat Dong Ha saat sudah menjelang malam, Gil Dong dengan susah payah ingin mengetahui apa yang sedang dibicarakan dan dilakukan oleh Dong Ha dan Bom Yi didalam rumah.
Dan yang terjadi adalah, Bom Yi hanya memperhatikan Dong Ha memasak dan hanya mencicipinya tanpa membantunya.
Dong Ha meminta Bom Yi berterima kasih padanya, karena ia lah yang sudah memasak. Bom Yi tak mematuhinya dan justru berterima kasih kepada para petani untuk berasnya, pada nelayan untuk ikannya, pada matahari untuk cahayanya, hujan untuk airnya. Dong Ha tak banyak bicara dan ikut berterima kasih seperti Bom Yi.
Bom Yi hendak membicarakan sesuatu namun Dong Ha memberi isyarat dengan telunjuknya supaya diam saat makan.
Bom Yi terus mendesak Dong Ha dan akhirnya Dong Ha mengijinkannya. Dan hal yang ditanyakan Bom Yi adalah sejak kapan Dong Ha menyukainya. Dong Ha awalnya enggan menjawab, namun karena Bom Yi terus mendesaknya, ia akhirnya mau menjawabnya, “Sejak pertama kali kita bertemu di toko daging. Kau siapa.. dari mana kau berasal.. Ketika kita tidak tahu satu sama lain.. Aku suka dengan cara yang kau lakukan. Aku tahu bagaiman sapi itu lahir dan tumbuh. Tapi mereka tetaplah... sumber makanan bagi yang lain.. jadi tidak mudah bagi orang untuk mengungkapkan hal itu. Karena itulah aku jadi penasaran dengan gadis sepertimu... dengan cara pikir seperti itu.”
Bom Yi menanyakan, Dong Ha ingin ia panggil apa, Oppa? Dong Ha sii? Dong Ha ingin Bom Yi memanggilnya Pak CEO, karena itulah yang memisahkan jarak mereka, “Banyak hal yang berbeda. Aku lebih tua darimu. Aku sudah menikah sebelumnya. Dan aku sudah punya anak serta ibu mertua yang harus aku jaga. Aku senang akan itu semua. Dan kalau aku menginginkamu... orang akan berfikir aku ini egois. Aku orang yang sudah punya semuanya. Jadi aku tidak boleh serakah. Tentu saja aku senang bersamamu. Aku senang hanya melihatmu. Benar kau serakah. Tapi kalau aku tetap seperti itu... Kaulah orang yang akan tersakiti. Bukan aku.”
Dong Ha menyiapkan tempat tidur Bom Yi, dan lagi-lagi Bom Yi hanya melihatnya. Bom Yi sudah berada ditempat ia akan tidur sementara Dong Ha mengambilkannya minum.
Sebelum Dong Ha pergi, Bom Yi menanyakan dimana Dong Ha akan tidur. Dong Ha menjawab bahwa ia akan tidur dikamarnya, dan lagi pula juga masih ada kamar tengah yang kosong.
Dong Ha sudah berbaring diranjangnya, namun ia kesulitan untuk terlelap. Ia beranjak dari ranjangnya dan pergi keluar.