Dong Wook berada di cafe bersama Ji Won. Ji Won membujuk Dong Wook untuk mau menerima jabatan sebagai Direktur di rumah sakit. Dong Wook jadi penasaran apa yang telah diberikan oleh Ketua Song kepada Ji Won hingga Ji Won mau menjadi boneka Ketua Song. Dong Wook jadi merasa buruk saat Ji Won mengatakan bahwa Ketua Song adalah satu-satunya orang yang menolong Ji Won saat Ji Won terpuruk.
Sementara di tempat Dong Ha saat sudah menjelang malam, Gil Dong dengan susah payah ingin mengetahui apa yang sedang dibicarakan dan dilakukan oleh Dong Ha dan Bom Yi didalam rumah.
Dan yang terjadi adalah, Bom Yi hanya memperhatikan Dong Ha memasak dan hanya mencicipinya tanpa membantunya.
Dong Ha meminta Bom Yi berterima kasih padanya, karena ia lah yang sudah memasak. Bom Yi tak mematuhinya dan justru berterima kasih kepada para petani untuk berasnya, pada nelayan untuk ikannya, pada matahari untuk cahayanya, hujan untuk airnya. Dong Ha tak banyak bicara dan ikut berterima kasih seperti Bom Yi.
Bom Yi hendak membicarakan sesuatu namun Dong Ha memberi isyarat dengan telunjuknya supaya diam saat makan.
Bom Yi terus mendesak Dong Ha dan akhirnya Dong Ha mengijinkannya. Dan hal yang ditanyakan Bom Yi adalah sejak kapan Dong Ha menyukainya. Dong Ha awalnya enggan menjawab, namun karena Bom Yi terus mendesaknya, ia akhirnya mau menjawabnya, “Sejak pertama kali kita bertemu di toko daging. Kau siapa.. dari mana kau berasal.. Ketika kita tidak tahu satu sama lain.. Aku suka dengan cara yang kau lakukan. Aku tahu bagaiman sapi itu lahir dan tumbuh. Tapi mereka tetaplah... sumber makanan bagi yang lain.. jadi tidak mudah bagi orang untuk mengungkapkan hal itu. Karena itulah aku jadi penasaran dengan gadis sepertimu... dengan cara pikir seperti itu.”
Bom Yi menanyakan, Dong Ha ingin ia panggil apa, Oppa? Dong Ha sii? Dong Ha ingin Bom Yi memanggilnya Pak CEO, karena itulah yang memisahkan jarak mereka, “Banyak hal yang berbeda. Aku lebih tua darimu. Aku sudah menikah sebelumnya. Dan aku sudah punya anak serta ibu mertua yang harus aku jaga. Aku senang akan itu semua. Dan kalau aku menginginkamu... orang akan berfikir aku ini egois. Aku orang yang sudah punya semuanya. Jadi aku tidak boleh serakah. Tentu saja aku senang bersamamu. Aku senang hanya melihatmu. Benar kau serakah. Tapi kalau aku tetap seperti itu... Kaulah orang yang akan tersakiti. Bukan aku.”
Dong Ha menyiapkan tempat tidur Bom Yi, dan lagi-lagi Bom Yi hanya melihatnya. Bom Yi sudah berada ditempat ia akan tidur sementara Dong Ha mengambilkannya minum.
Sebelum Dong Ha pergi, Bom Yi menanyakan dimana Dong Ha akan tidur. Dong Ha menjawab bahwa ia akan tidur dikamarnya, dan lagi pula juga masih ada kamar tengah yang kosong.
Dong Ha sudah berbaring diranjangnya, namun ia kesulitan untuk terlelap. Ia beranjak dari ranjangnya dan pergi keluar.