Bom Yi datang ke Pulau Udo, dan tempat pertama yang ia kunjungi adalah Pantai tempatnya pertama kali melihat Dong Ha di Pulau Udo. Ia kini tahu tujuan hidupnya meskipun terlambat. Ia bertanya kepada pemilik jantungnya (Soo Jung), apa Soo Jung benar-benar rela memberikan Dong Ha untuknya.
Bom Yi mendengar suara Dong Ha. Ia takut bahwa itu hanyalah khayalannya. Ia berbalik perlahan, ia begitu bahagia saat Dong Ha benar-benar ada disana. Orang yang telah ia rindukan selama ini kini ada didepan matanya.
Bom Yi mengulurkan tangannya dan Dong Ha menyambut uluran tangan Bom Yi. Mereka saling menatap dan melempar senyum.
Kini mereka berdua duduk berhadapan disebuah cafe dekat pantai. Lama mereka terdiam, Bom Yi memecah keheningan dengan meminta maaf kepada Dong Ha karena telah mengunjunginya, “Aku penasaran... Kau menyukaiku... karena jantung ini atau bukan. Bukan. Aku yakin perasaanmu itu benar tulus.”
Dong Ha menyangkalnya, ia fikir Bom Yi menyukainya karena jantung yang kini dimiliki Bom Yi, jadi ia fikir Bom Yi lah yang tidak tulus menyukainya.
Bom Yi tahu bahwa Dong Ha berbohong. Dong Ha berterimakasih karena Bom Yi telah mengunjunginya, akan tetapi jantung yang dimiliki Bom Yi adalah milik istrinya sebelumnya, sehingga ia akan selalu teringat dengan Soo Jung saat bersama Bom Yi. Dong Ha meminta Bom Yi untuk kembali.
Dong Ha berjalan didepan sementara Bom Yi berjalan dibelakangnya. Bom Yi tampak ragu, ia tidak ingin kembali begitu saja. Dong Ha berbalik dan menatap Bom Yi.
Gil Dong memarahi Dong Ha yang baru pulang karena gara-gara Dong Ha, ia harus membatalkan pertemuan. Gil Dong langsung terdiam saat melihat Bom Yi berjalan dibelakang Dong Ha.
Dong Ha megantar Bom Yi kekamar anak-anak dan menyuruhnya istirahat disana, sementara dirinya akan menyiapkan makanan.
Dong Ha menyuruh Gil Dong untuk menyiapkan makanan. Bahkan Dong Ha melarang Gil Dong untuk berbicara.
Dong Ha memberitahu bahwa tidak ada makanan, jadi ia memasak nasi dahulu. Ia melihat Bom Yi tertidur dan hendak menutup pintunya. Dong Ha kembali membuka pintunya saat mendengar Bom Yi mengigau, “Jangan pergi. Dia pergi. Bagaimana ini?"
Dong Wook tak dapat berkonsentrasi kerja karena terus memikirkan Bom Yi yang bahkan Bom Yi tak pernah menghiraukannya. Na Hyun Soon (Ibu Dong Wook) menghubunginya dan menanyakan keadaan Bom Yi. Ia sebenarnya mencoba untuk berfikiran bahwa Bom Yi baik-baik saja, namun ia tak bisa karena Bom Yi kemarin menangis ditempat kerja.
Dong Wook mengatakan bahwa itu karena mereka telah putus. Hyun Soon merasa bersalah dan mengira bahwa mereka putus karena dirinya. Dong Wook menenangkannya, alasannya putus karena diri Dong Wook sendiri. Ia meminta tolong kepada Hyun Soon supaya menjaga Bom Yi seperti biasanya jika Bom Yi kembali bekerja.
Se Na mengendap-endap keluar. Ia menemui Hyung Woo yang sedang bersembunyi. mereka berdua tidak dapa bertemu dengan leluasa saat ditempat kerja.
Se Na merasa sedih karena Bom Yi tidak masuk kerja, bahkan ia tak menjawab panggilan darinya. Se Na teringat saat Bom Yi meminta maaf kepada Hyun Soon, dan Bom Yi telah putus dengan Dong Wook. Ia jadi tersadar bahwa mungkin saja Bom Yi pergi menemui Dong Ha.
Hyung Woo membenarkan. Karena Dong Ha memiliki karisma yang begitu kuat jadi wanita akan sulit jauh darinya. Hyung Woo memakai kaca matanya dan merebahkan tubuhnya dengan kepalanya diatas pangkuan Se Na.
Bom Yi terbangun dengan selimut menutupi tubuhnya. Ia langsung berlari keluar takut Dong Ha meninggalkannya lagi. Ia begitu lega saat Dong Ha datang.
Dong Ha menyiapkan makanan yang dibelinya. Bom Yi mulai menceritakan hal-hal yang disukainya, “Aku. Sangat senang saat ada orang lain membuatkanku makanan. Aku.. sangat suka bau daun setelah hujan... dan suara-suara didapur... ketika aku bangun dipagi hari.”
“Aku suka makan csatanya rebus di bus... dan aku suka makan.. kue beras yang dicelup dengan madu.”
“Jajanan pasar di pinggir jalan... yang menjual tteokpokki saat aku masih SMA. Benar-benar enak, aku ingin kesana jadinya.”
“Aku menyukai suara nafas kedinginan di pagi musim dingin. Aku menyukai bau kertas dari buku-buku tua. Aku sangat suka Bugeoppang yang masih panas.”
“Aku menyukai semuanya saat masih muda. Aku suka melihat wajah ibu tanpa make up... dan juga suka memijat bahu ayah. Semua itu sesuatu yang aku sukai. Tapi itu tidak berubah... walaupun dengan hatiku yang baru ini. Kalau perasaan itu bukan milikku... seharusnya aku membenci semua hal yang aku sukai. Atau menjadi berbeda pada mereka. Kau bilang hati ini hadiah untukku. Itu berarti hati ini milikku. Walaupun aku menyukaimu karena hati ini,,, itu benar-benar perasaanku.”
Bom Yi benar-benar menyukai Dong Ha bukan karena jantung yang ia miliki, namun benar-benar tulus dari dirinya. Dong Ha merasa sulit jika Bom Yi terus seperti ini. Ia beranjak karena ada pekerjaan yang harus ia lakukan. Bom Yi menghentikannya, ia memohon kepada Dong Ha untuk tak menyuruhnya pergi saat ini, meskipun itu sehari. Dong Ha menyanggupinya, ia menyuruh Bom Yi makan dan tinggal.
Dong Ha keluar dan langsung memakai sepatunya. Saat ia melangkah, ia tersadar bahwa sepatunya terikat dengan sepatu Bom Yi. Sebelum mengembalikan sepatu Bom Yi, Dong Ha membersihkan sepatu Bom Yi dengan mantelnya.
Dir. Lee Hyuk Soo begitu kesal saat Dong Wook memberitahu bahwa Bom Yi sudah mengetahui bahwa siapa pendonornya. Sebelumnya ia sudah mendesak Dong Wook supaya segera menikahi putrinya, karena ia sudah menganggap Dong Wook seperti putranya sendiri. Ia hendak menghubungi Bom Yi dan menanyakan keberadaannya, namun Dong Wook memberitahukan bahwa Bom Yi pergi ke Pulau Udo. Dir. Lee tak mampu berkata-kata lagi. Ia menyuruh Dong Wook untuk pergi.
Myung Hee rapat bersama Ketua Song dan Ji Won. Ketua Song mendesak Myung Hee supaya segera menikahkan Bom Yi dengan Dong Wook. Kemudian mengangkat Dong Wook sebagai Direktur meggantikan ayah Bom Yi.
Myung Hee tampak ragu, ia menanyakan apa pusat transplantasi organ benar-benar akan dibuka kembali. Ketua Song meyakinkannya, karena semua sudah tertulis didalam kontrak. Dengan enggan, akhirnya Myung Hee menyanggupinya.
Dong Ha kembali ke rumah, namun ia tak menemukan sepatu Bom Yi diluar, yang artinya Bom Yi sudah pergi dari rumahnya.
Komentar:
Entah apa nantinya yang akan terajadi dengan Rumah Sakit Hae Gil yang dikelola orang tua Bom Yi. Jelas-jelas dalam kontrak tidak tertulis tentang pendirian kembali pusat transplantasi organ, karena telah dihapus oleh Ji Won.