Jalal sedang menatap lukisan yg tergantung di dinding ketika Jodha berjalan memasuki ruangan, Jalal tersenyum menatap nampan di tangan Jodha, Jalal menggoda Jodha “aku tidak percaya Ratu Jodha, semenjak kau datang ke amer, diri mu bnyak berubah. kau mulai peduli pd ku. tempo hari kau mengoleskan obat pd lukaku, hr ini kau membawakan ku makanan”
Jodha menjawab “aku selalu memberikan sesajian suci, bhkan saat di agra” Jodha meletakkan nampan di meja “ini adalah kheer, ini persembahan untuk Dewa Khrisna, Nenek meminta ku agar membagi ini dengan mu” Jodha hendak menyuapi, namun Jalal mengambil cawan dr tangan Jodha. Jodha menatap tidak percaya melihat Jalal menghabiskan kheer tsb, .Jalal bingung melihat raut wajah Jodha, ia bertanya “ad yg salah ? mengapa kau terkejut? “
Jodha menegur Jalal “kau selalu larut dlm duniamu sendiri, kau tak dengar yg ku katakan? kita harus berbagi makanan ini, tapi kau habiskan“ Jalal salah tingkah mendengar nya, dngan sedikit gugup ia beralasan “kheer nya sangat lezat, sampai aku lupa berbagi”
Jodha berkata “kau jg lupa dengan hal yg lain, kau harus mencicipi makanan sebelum kau memakannya. mengapa kau melanggar peraturan mu hari ini?”
Jodha meledek Jalal “apa kau sudah mulai mempercayaiku? “
Jalal senyum2 mendengarnya, ”tidak juga, tapi aku yakin kau tak ingin membunuhku”
Jodha bertanya “mengapa kau bgitu yakin?” Jalal memberitahu alasan nya “kau punya banyak kesempatan membunuhku, tp tidak kau lakukan, kau bahkan bs membuat kematian ku seperti kecelakaan”
Jodha tdak mengerti “benarkah? kesempatan apa yg aku lewatkan?“
Jalal menjawab “saat kau menunjukkan padaku keahlianmu memanah” Jalal menunjuk dadanya, “kau bs memanahku di dada dngan panah itu. dan setelah melihat kemampuanmu, aku yakin kau mampu mengenai sasaran. aku sangat terkesan dngan 3 kepribadian Bangsa Rajput, yang pertama, kalian sangat terlatih dalam peperangan, yang kedua, kau bs menjadi teman setia dan musuh yg paling di takuti, dan ketiga yg paling kusukai tentang bngsa Bangsa Rajput, kalian tdak pernah menyerang musuh dr belakang. malah ada satu hal yg paling aku suka dr bangsa mu, kalian sangat pandai melukis”
Jalal menatap lukisan di dinding “aku merasa orang itu seperti berada di depan ku, lihatlah lukisan itu, aku yakin orang ini adalah pejuang yg hebat. aku yakin dia orng yg pemberani” Jodha senang mendengar pujian Jalal, dengan bangga ia menjelaskan tentang org yg ada di lukisan. orang tsb adalah raja Bangsa Rajput yg sangat pemberani, dan pejuang terhebat. konon musuh akan berbalik arah saat melihat beliau. namun sayang beliau di tipu oleh musuhnya yg merupakan orang mughal, matanya di congkel. namun beliau tidak menyerah, beliau berhasil membunuh musuhnya walau sudah buta. Jodha terhanyut dlm bercerita, tanpa sadar ia kebablasan saat mengatakan “kadang aku merasa, Bangsa Rajput butuh pejuang seperti dia untuk melindungi kami dr bangsa mughal” Jodha lngsung berhenti berbicara saat menyadari ucapannya itu , raut wajah Jalal berubah saat mendengarnya. Jalal menatap tajam pd Jodha, Jodha meminta maaf pd Jalal dan mengatakan jk ia tdak bermaksud menyakiti perasaan Jalal. Jalal menyindir “bagus Ratu Jodha, hari ini aku mengetahui bakat mu yg lain, kau ingin kuberitahu? walau kau tdk di persenjatai panah, kau msh bs menyakiti org lain. semua yg kau katakn mengenai sasaran” Jodha kesal “sudah kuduga, aku tahu kau tak akan menghargai ku. setiap kau mengatakan sesuatu, tujuan utamamu adalah mencelaku, ucapanmu berbelit2, begitu jg pikiran mu” Jodha lalu pergi meninggalkan Jalal.
Sukanya dan para wanita sedang berkumpul, mereka menerima hadiah2 dr para tamu. satu persatu pelayan membawa nampan hadiah. Nenek menyingkap nya untuk di perlihatkan pd Sukanya. Nenek menyuruh Sukanya menebak mana yg merupakan hadiah dr Jodha dan Jalal. Sukanya melangkah ke depan melihat perhiasan2 yg terhampar di depannya. Nenek berkata jk Sukanya tdk akan bs menebaknya.
Sukanya mengambil salah satu nampan perhiasan, Sukanya menunjukkannya pd Nenek dan Jodha, Nenek memuji sukanya krna pilihannya tepat. Nenek bertanya bgaimana Sukanya bs menebaknya? Sukanya mengambil sebuah gelang kaca berwarna hijau. Sukanya teringat saat dulu ia dan Jodha bertengkar gara2 gelang itu.
Sukanya terharu dan berlari memeluk Jodha, Sukanya berkata “kakak, sekarang aku akan bertengkar dngan siapa? aku akan sangat merindukanmu” Jodha terharu, ia mengelus pipi dan kepala Sukanya.
Pengawal mengumumkan kedatangan Ratu Hamida, setelah memberi salam, Hamida memberikan hadiah nya untuk Sukanya, pelayan 1 per 1 masuk membawa nampan hadiah dan meletakkannya di depan mereka. Hamida jg memberikan hadiah untuk sepupu2 kecil Jodha, itu merupakan hadiah dr Jalal lngsung. anak2 senang dan memuji Jalal. semua orang senang, namun Maham merusak suasana, ia menyebutkan nama2 ratu Jalal yg lain beserta hadiah2 mereka. Sukanya berterima kasih.
Hamida jg memberi hadiah untuk Shivani. Meenawati mengaku tersentuh dengan perhatian Hamida, namun Meenawati penasaran drmana Hamida mengetahui dngan tepat hadiah apa yg harus di berikan oleh kakak dan ipar mempelai. Jodha menghampiri ibunya, jk Jalal lahir di kerjaan Bangsa Rajput, Hamida berteman baik dngan ratu Bangsa Rajput, Hamida hadir ketika keponakan dr ratu Bangsa Rajput tsb menikah. itulah sebab nya Hamida mengetahui tradisi mereka. Meenawati membalas hadiah dr Amer, ia menyerahkan nampan2 hadiah pd Hamida.
Nenek memberikan hadiah pd Maham, Nenek mernyulam baju sepeti yg biasa Maham pakai. Maham menatap tajam hadiah tsb, ia memandang Jodha, Maham berterimakasih dan menyuruh Resham mengambilnya.
Hamida berkata ia hampir lupa memberikan hadiah untuk Jodha, Jodha tersenyum mendengarnya. semua orng panik ketika melihat hadiah nya, hadiah nya berupa baju hijau. Jodha teringat saat Jalal berkata jika ia menyukai warna hijau. Jodha terdiam, Hamida lalu berkata jika Jalal yg memilihnya.
Shivani mengutarakan keheranannya pd Sukanya, mengapa mertuanya Jodha bs tidak tahu jk Jodha benci warna hijau? sepertinya Maham mendengar ucapan Shivani. Meenawati memecah ketegangan dngan mempersilahkan mereka untuk bersantap. semua orang meninggalkan ruangan. setelah semua orang pergi, Meenawati meminta supaya Jodha menghormati keinginan mertuanya, Jodha mengangguk menyetujui.
Raja Bharmal dan para pangeran Amer menyambut kedatangan mempelai pria, dan mengantar mereka menuju rauangan yg akan mereka tempati. Sharifudin tersenyum licik di belakang mereka.
Maham Anga memandang tajam hadiah dr Nenek. Jodha masuk ke ruangan nya, Jodha bertanya mengapa Maham memanggilnya, apakah jamuan mereka memuaskan? Maham menjawab jk ia telah di jamu dngan baik, ia merasa terkesan, mereka bhkan tahu pakaian yg ia pakai dan memberikannya sbgai hadiah. Maham mengambil baju dr Nenek berkata hadiah pakaian tsb membuatnya teringat pd kenangan buruk. Jodha tidak mengerti maksud dr Maham.
Maham berkata akan menjelaskan pd Jodha, ia mengarahkan baju yg di pegang nya ke api, lalu membuang baju yg terbakar itu ke lantai. Jodha terkejut melihatnya. Maham meletakkan nampan lalu duduk, ia berkata, “aku tdak mengerti tradisi mu, Ratu Jodha. tapi saat pernikahanmu dngan Jalal, aku tahu bgaimana cara mu menghormati hadiah dr kami. apakah ini mengingatkan mu?” Jodha teringat saat ia membakar pakaian dr Jalal dan membuangnya ke lantai, persis yg di lakukan Maham td.
Maham melanjutkan ucapn nya “kau lah yg mengajari ku ini” Maham berdiri melihat wajah marah Jodha “ sepertinya kau marah, aku jg sangat marah saat kau membakar gaun yg di berikan Yang Mulia, aku tak melakukan ini di depan semua orang” Maham menunjuk baju yg sudah terbakar “ tapi aku bs apa? aku adalah perdana menteri kerajaan mughal, ada peraturan dan etika yg harus ku taati."
Jodha jongkok, ia memadam kana pi di pakaian, ia menyentuhkan pakaian itu di keningnya lalu meletakkannya di nampan. Maham memutar mata melihat apa yg Jodha lakukan. Jodha berdiri, dia berkata “Maham Anga, kau lakukan apa yg menurutmu benar, dan aku tak berhak memberitahumu apa yg benar dan salah. aku tidak menyesal kau tidak menghormati keinginan Nenekku, aku sedih karena Nenekku memilih orang yg salah untuk di berikan hadiah ini”
Maham tertawa “kau boleh berfikir sesukamu, Jodha. seperti yg ku lakukan. apa kau ingin ku panggilkan pelayan? dia bs mengantarkanmu ke ruanganmu, aku belajar tradisi ini dr mu. tradi yg mengusir tamu dngan bantuan pelayan” Maham mengusir Jodha “aku sudah sampaikan apa yg ingin ku katakan, sampai jumpa” Maham kemudian berjalan membelakangi Jodha, setelah Jodha pergi, Maham berbalik dan tertawa puas.
Sharifudin sdng bersama calon mertua serta calon suami Sukanya, calon mertua Sukanya bertanya apakah Sharifudin ingat dngan janji nya? Sharifudin pura2 lupa, raja kemudian mengingatkan jk ia akan mendapatkan benteng ratanpur sbgai hadiah pernikahan.
raja teringat ketika Sharifudin menemuinya untuk mengatur pertunangan Sukanya, saat itu raja menolak sebab tidak akan menguntungkan bgi mereka menerima pertunangan ini, sebab Raja Bharmal tidak di sukai raja2 Bangsa Rajput yg lain, dengan licik raja berkata mereka hnya kan setuju jk mereka mendapat keuntungan politik dr pernikahan tsb. Sharifudin kemudian menawarkan benteng ratanpur sbgai hadiah.
kembali ke saat ini, Sharifudin menjawab jk Jalal akan memberikan benteng di hari pernikahan. raja senang mendengarnya. mereka pergi meninggalkan Sharifudin.
Adham yg ternyata menguping bertanya pd Sharifudin, apa benar Sharifudin sdah membicarakannya dngan Jalal? Sharifudin menepuk pundak Adham “ sama sekali tidak Adham”
Adham bertanya, lalu mengapa Sharifudin berkata bgtu td, apa yg akan terjadi nanti? Sharifudin menjawab Adham akan mengetahuinya nanti dii hari pernikahan. Adham dan Sharifudin saling menepuk lengan dengan gembira.
Pratap dan Bagwandas sedang bermain chaufer disaksikan para raja Bangsa Rajput. Bagwandas memuji kemampuan Pratap dlm bermain. Pratap menjawab “ baik semua permainan atau perang, aku tak akan biarkan musuhku bangkit di depan ku”
Pengawal mengumumkan kedatangan Jalal, semua orang berdiri kecuali Pratap. Jalal tersenyum dingin melihat Pratap. Raja Bharmal mempersilahkan Jalal bergabung, ia menjelaskan sebelum perayaan di mulai, mereka ingin bermain chaufer. Jalal menjawab jk itu adalah permainan yg menarik , bhkan ia pun tertarik untuk ikut bermain, Jalal lalu duduk. Pratap berkata jk ia sudah mengalahkan baagwandas, raja2 Bangsa Rajput memuji kemampuan Pratap bermain. salah seorang Bangsa Rajput berbisik dngan temannya, ia berkata jika ini adalah kesempatan yg bgus untuk mempermalukan Jalal, Pratap pasti bs mengalahkan Jalal dllm permainan. ia lngsung meminta bharmal untuk menyuruh menantunya berrmain melawan Pratap, sebab sejauh ini blum ada yg bs mengalahkan Pratap. bharmal menolak, dngan gugup ia berkata jk sudah waktu nya menghadiri upacara pernikahan, namun Jalal berkata ia siap bermain.