Di hutan, Jalal berjalan dengan membawa senapan ditangan, Jodha dngan wajah khawatir mengikuti di belakangnya. burung2 mengeluarkan suara ribut terbang menjauh, monyet2 berlompatan, ternyata itu krna ada harimau mendekat. Jalal berkata, “burung2 ribut, kurasa mangsa kita ada di dekat sini” Jalal melihar sekeliling sambil mengarahkan senapannya. mereka melihat ke atas, ternyata harimaunya berada di atas pohon.
Jodha ketakutan melihatnya dan mulai menggesekkan batu untuk membuat api. harimau semakin mendekat, Jalal menembakkan senapan, namun tidak terjadi tembakan, Jalal kebingungan. sambil mengarahkan api untuk menakut-nakuti harimau, Jodha memberitahu Jalal jk ia sudah mengeluarkan peluru dr senapan, Jalal terlihat marah. api yg di pegang Jodha padam dan harimau pun menerjang Jalal. Jalal bergulat dngan harimau, harimau berhasil mencakar wajah dan jg dada Jalal.. Jalal melihat belatinya di tanah, ia mengambil belati lalu kembali menerjang harimau. Jalal membunuh nya dngan sekali tebas. ia roboh bersamaan dngan mati nya harimau.
Malam datang menjelang, hujan pun sangat deras. Jodha meletakkan Jalal dia atas batu, wajah dan tubuhnya bersimbah darah. Jodha membersihkan darah Jalal dengan air hujan. Jodha sangat menyesal telah mengeluarkan peluru senapan Jalal, sebab ia mengira Jalal akan berburu rusa. Jodha mengelurkan peluru ketika Jalal mencuci wajah di sungai, ia mengambil peluru dan membuangnya ke dalam air. Jalal yg setengah sadar tersenyum mendengarnya, ia memberitahu Jodha:” menurut hukum hutan, jk binatang ingin bertahan hidup, dia harus membunuh binatang lain yg lebih kuat, sebelum mereka membunuhnya duluan. beberapa ikan hidup dr memakan ikan lainnya, singa di anggap raja hutan krna dia di takuti, kalau tak ada yg takut padanya, dia tak akan menjadi raja”
Jodha menjawab jk ia benci hukum itu, singa boleh saja menjadi raja dngan menakuti binatang lain, tp ketakutan mereka membuat singa kesepian. kalau semua orang takut padamu, siapa yg akan berjalan bersama mu? Jalal berkata itu adalah harga yg harus di bayar krna menjadi raja. Jodha menyuruh Jalal diam, terlalu bnyak bicara akan membuatnya semakin melemah.
Jodha membangunkan Jalal daan menyeretnya ke dekat kuda mereka. ia mencari tali.
Jodha dan Jalal sudah di atas kuda, Jodha menggunakan tali untuk menahan tubuh Jalal agar tidak terjatuh, meletakkan kepala Jalal di pundaknya, sesekali ia memegang kepala Jalal agar tidak terkulai ke belakang. Jodha terus memacu kudanya, dalam hati ia berkata bahwa apapun yg terjadi, ia harus membawa Jalal sampai ke agra dan menyelamatkan nyawanya.
Tali yg menahan tubuh Jalal terputus, Jalal terjatuh dr atas kuda. Jodha berhenti dan menghampiri Jalal, Jodha khawatir, Jalal tidak sadarkan diri.
Athgah Khan dan para prajurit berkuda mencari Jalal dan Jodha. salah 1 prajurit melapor, mereka sudah mencari kemana2 namun tidak menemukan jejak raja dan ratu. athgah memerintahkan mereka trus mencari walaupun hutan sangat lebat, apapun yg terjadi mereka harus segera menemukan raja dan ratu, sebab semakin lama akan semakin berbahaya bgi raja-ratu.
Jalal sudah sadar, dengan panic Jodha berusaha menenangkan Jalal :” kau akan selamat, aku tak kan biarkan apapun menimpamu, kau akan baik2 saja” sepertinya Jalal tdak mendengarnya, ia berkata :” aku tahu ratu Jodha, aku tidak akan sampai Agra. ratu Jodha, aku tidak ingin ibuku, ratu ruqaiya, atau siapa pun melihat ku seperrti ini. aku tak bs melihat kekecewaan di mata mereka, aku tak bs melihat ruqaiya kehilangan harapan untuk hamil lagi. aku tak bs melihat para istri ku memakai pakaian berkabung” Jodha menangis dan trus berkata bhwa Jalal akan selamat. Jalal bertanya bgaimana ia bs bgitu yakin? Jalal batuk2, Jalal berkata ia tidak menyesal dirinya sekarat, hanya menyesali cara nya sekarat. Jalal berharap mati di medan perang sebagai seorang raja dan prajurit. Jalal terus memanggil nama Jodha, lalu terkulai dngan mata tertutup.. Jodha berteriak tidaaaaaakkk..
Jodha berdiri di depan gerbang istana, pengawal mmbukakan gerbang. ratu hamida dan yg lainnya menghampiri Jodha. semua orang terlihat khawatir. Jodha hanya berdiri terpaku diam di luar gerbang. ruqaiya bertanya dimana yang mulia? Jodha hanya terdiam, ruqaiya menghampiri Jodha dan mengguncang tubuh Jodha memaksanya menjawab. Jodha hanya menangis, dengan terbata2 akhinya ia menjawab, Yang mulia sudah meninggal. semua orang terguncang mendengarnya, ratu hamida pingsan, ruqaiya tidak percaya, ia menangis berrlutut, meneriakkan nama Jalal. pengawal menutup gerbang membiarkan Jodha di luar istana sendirian..
Ternyata itu hanya khayalan Jodha, Jodha sedang menguncang2 Jalal untuk menyadarkannya. Jodha menangis, ia datang ke sini untuk mendoakan masa depan Jalal, bukan untuk berkabung. Dengan sengit ia berkata Jalal harus membuka mata!!
Jodha menaikkan Jalal ke atas punggung kuda, wajah Jalal sudah semakin pucat. Jodha mengusapkan darah Jalal ke keningnya, ia teringat saat dulu Jalal memasang tanda di keningnya.
Athgah Khan akhirnya menemukan mereka, ia berteriak ketika melihat keadaanJalal, athgah memerintahkan prajurit kembali kemah dan meminta tabib kerajaan bersiap, ia tak ingin seorang pun melihat Jalal seperti ini. athgah menuntun kuda Jalal, Jodha akhirnya merasa sangat lega.
Keesokan harinya, Jodha srta Athgah Khan menuntun kuda dengan Jalal terbaring di punggung kuda akhirnya sampai di Agra, pengawal membuka kan gerbang, Maham Anga dan adham menyaksikan kepulangan Jalal, ia berlari menghampiri Jalal, dan bertanya apa yg terjadi. Athgah Khan yg menjelaskan. para pengawal kemudian bersama2 membopong Jalal, Maham Anga menatap tajam kearah Jodha.
Di kamar, Maham Anga sedih menyaksikan Jalal di obati para tabib. salah seorang tabib meminta athgah memanggil tabib agung dr Gwalior. ratu hamida di dampingi salima datang menanyakan Jalal, ia menangis melihat keadaan Jalal. para wanita termasuk Maham menangis sedih, ratu hamida pingsan. Maham memerintahkan agar hamida d bawa k kamarnya dan menyuruh memanggil tabib ia jg meminta salima menemani hamida, Maham akan menemani Jalal. Maham meminta Athgah Khan menyiapkan pasukan, musuh mungkin saja memanfaatkan kesempatan dan menyerang. sebagai perdana menteri, Maham akan mengambil alih pasukan selama Jalal tdak sadarkan diri.
Jodha menemui Hamida, ia melihat Hamida terbaring dan menanyakan keadaan Hamida. mendengar suara jodh, Hamida tersentak bangun, dengan panic ia menanyakan Jalal. tabib menyuruh Hamida tenang, namun malah di usir, Hamida menyuruh tabib mengobati Jalal sebab itu lbih penting. Hamida bertanya kepada Jodha bgaimana semua ini bs terjadi. Jodha menjelaskan semua. Hamida tdak percaya, sebab Jalal adalah pemburu handal. Jodha kemudian mengaku jk ia telah mengeluarkan peluru senapan. Hamida marah mendrngar nya dan mendorong Jodha, ia bertanya bgaimana mungkin Jodha bs melakukan itu. kerajaan bs terancam krna keadaan Jalal, Hamida memerintahkan salima merahasiakan pengakuan Jodha, jangan sampai ruqaiya mengetahuinya.