prajurit mengumumkan kedatangan Raja. di sana para menteri sudah berkumpul semua. jalal memasuki ruang sidang, semua orang berdiri menyambutnya. setelah jalal duduk di singgasana nya, athgah khan melaporkan bhwa ada pesan dr Kabul, jalal menyuruh membacakannya. isi pesannya adalah Kabul sudah di taklukkan, semua harta rampasan perang akan di kirim ke agra. mirza hakim yg akan memerintah di Kabul. dalam surat nya munim khan meminta ijin pulang ke agra. jalal mengabulkan, ia merasa senang krna munim khan berhasil menggagalkan pemberontakan ipar nya yg bernama abu mali. saat munim khan kembali ke agra, jalal akan mengangkatnya menjadi kepala mentri. adham dan sharifudin saling berpandangan, mereka tdak suka dngan keputusan jalal. sidang telah usai, jalal dan para menterinya meninggalkan ruangan.
tinggallah sharifudin dan adham yg masih ada di sana. sharifudin berkata :” adham lihatlah, andai aku yg menang di Kabul, aku akan menjadi Kepala menteri. munim khan setia pd kita, skrg ia akan di tunjuk menjadi kepala menteri”
adham menenangkan sharifudin, ia menepuk bahu sharifudin dan berkata :” jangan khawatir, Munim Khan setia pd kita meski ia akan di tunjuk menjadi menteri. aku tidak suka jk Athgah Khan yg menjadi Menteri. dan aku tidak suka jk Athgah Khan yg menjadi kepala menteri. sekarang, sejak munim khan yg di tunjuk, kita punya akses ke harta agra. kita jg bs mendapatkan bgian dr pajak. kekuatan kita akan meningkat” adham lalu tersenyum licik
jodha sedang ada di taman, moti dtng membawakan mantel lalu menyampirkan nya di tubuh jodha. ratu Salima dtng mendekat ia memakai mantel di tubuhnya,salima berkata “ ratu jodha, kau sedang menikmati musim dingin di agra? “ salima berdiri di depan jodha dan memberi salam, jodha membalasnya. salima lanjut berkata, “ini musim dingin pertama mu di agra, kau akan terbiasa dngan cuacanya” salima membawakan jodha alat menjahit, namun jodha hanya menunduk. melihat perubahan sikap jodha, salima mengalihkan pembicaraan, ia ingin membacakan puisi untuk jdha, namun jodha menolak sebab ia sedang tdak ingin mendengarkan puisi. jodha mengajak salima duduk, moti pamit pergi pd jodha. melihat jodha yg tdak bersemangat, salima berkata dlm hati :’ sepertinya obatnya sudah mulai bereaksi’
salima duduk di depan jodha, ia bertanya :’ ada apa ratu jodha? kau merasa mual?”
jodha menjawab :” tidak, tapi aku tidak tenang. Ratu Salima, jangan salah paham, aku akan mendengarkan puisi mu lain kali”
salima dengan lembut berkata, :” aku mengerti yg kau rasakan, ratu jodha. sbgai kakak mu, bolehkah aku memberimu nasihat?” setelah jodha menjawab “iya” salima melanjutkan ucapannya, :” ada hikmah di balik masa sulit. semuanya akan segera berlalu”
jodha menjawab :” masa sulit akan berlalu, tapi akan meninggalkan bekas luka selama nya. kau tidak tahu apa yg di lakukan raja pada ku? dia mengejekku di depan ibu nya, dia tidak menghormati aku”.
salima mencoba menjelaskan tindakan jalal pd jodha, ia berkata :’ semuanya tergantung pd persepsi tiap orang jodha, menurutmu raja telah menghina mu. tapi bagiku, dia hanya melindungi kehormatanmu. dia tidak mau ada yg menyalahkan diri mu. itu alasan dia berkata bgitu didpan ibu nya. raja telah menghabiskan bnyak waktu bersama mu, raja tidak mau kau merasa rendah. itulah sebabnya raja merendahkan diri nya sendiri. kalian berdua memiliki pertanyaan yg sama. kalian berdua menanyakan bgaimana kau bs hamil, kaisar memastikan itu di depan ibu agar kau tdak di anggap bersalah”
jodha menjawab “ meski tujuan nya baik, tapi tetap tdak bs menggantikan niat awal nya. kalau tujuan dia baik, dia akan memastikan diri untuk tdak menyakiti siapa pun”
salima berkata :” aku mengerti perasaan mu, jodha. jk kau ada di posisi raja, apa yg akan kau lakukan? aku tidak mengatakan kau salah, tapi tidak adil jg jk kau menyalahkan raja. mungkin saja pendapat kalian berdua benar”.
jodha bertanya :’ bgaimana 2 orang bs benar?’
salima kemudia bercerita tentang 5 pria buta yg berdiri di depan seekor gajah. mereka di minta menjabarkan bentuk gajah tsb. salah seorang menyentuh kaki gajah, ia bilang gajah itu seperti pilar. yg lain menyentuh ekornya, dan berkata gajah seperti tali. kelima pria itu menyentuh anggota tubuh gajah yg berbeda, dan menjabarkan gajah itu dngan 5 cara yg berbeda. meskipun kelima nya tdak benar, tp mereka jg tdak bs di anggap salah. salima berkata jk jodha dan jalal sama2 benar. salima menyuruh jodha berhenti memikirkan masalah ini, biar waktu yg menjawab semuanya. pelayan datang, ia berkata jk tabib memanggil salima ke ruang obat.
setelah Salima pergi, jodha memikirkan ucapan salima.
salima mengetuk pintu, tabib membukakan nya.salima bertanya :” ada apa? kau ingin bertemu dngan ku?” tabib menyuruh salima masuk.setelah mereka di dalam, tabib berkata :’ aku ingin membicarakan hal penting’
salima bertanya :’ada apa?’
tabib :” kau melihat warna biru di muntah nya ratu jodha?”
salima menjawab :” tidak, ini belum 4 jam. aku menunggu hingga waktu nya tiba. aku harap ratu jodha terbukti tdak bersalah. ”
tabib :” itulah sebab ny aku memanggil mu kemari”
salima :” kau ingin mengatakan apa?”
tabib :” aku rasa ada orang yg sengaja melakukan ini pd ratu jodha. orang itu akan berusaha memberikan obat ini lagi, dia berusaha menodai nama ratu jodha” salima membenarkan ucapan tabib.
tabib lanjut berkata :” dan untuk melakukan ini, dia pasti menyimpan obat ini.” salima bertanya bgaimana caranya mereka bs memberikan obat ini pd jodha?
tabib menjawab :” Itu tidak sulit, mereka bs mencampurkan nya di makanan ratu jodha. bhkan setetes saja bs menyebabkan mual dan muntah”
salima :” astaga, sekarang aku tahu penyebab aku mual dan muntah” salima teringat ketika di dapur ia mencicipi susu jodha,
salima meberitahu tabib :” aku mencicipi susu yg akan di minum jodha, mungkin saja semua makanan jodha di isi obat. tapi siapa yg bs melakukannya?” salima teringat bayangan yg di lihat nya di dapur istana “ wanita bercadar itu!”
tabib bertanya : “ kau mencurigai dia?”
salima menjawab :” iya, aku lihat dia di dapur istana. sebelum aku bs mengejarnya, dia sudah kabur. maka aku berfikir mungkin aku salah lihat. Ya Allah, aku bs saja menangkap pelakunya”
tabib bertanya apakah salima ingat ciri2 nya? salima menjawab “ aku tidak melihatnya dngan jelas. aku hanya melihat punggungnya. dia memakai gelang kaki. suara gelang nya lah yg membuatku tertarik melihat nya. ini semua sudah di rencanakan, aku harus segera pergi”
tabib bertanya salima hendak kmana? salima menjawab :” untuk memperingatkan staf dapur istana. tdak boleh ada orang asing yg masuk k sana”
setelah salima pergi, tabib berbicara sendiri :” orang itu pasti mendapat kan obat itu dr luar agra. obat ini di buat dngan mencampurkan 4 bahan. beberapa bahan ini tdak terdapat di agra. kira2 siapa pelakunya? mengapa ia ingin merusak nama baik ratu jodha?”
di sebuah ruangan, wanita bercadar sedang menuangkan cairan biru namun ia menjatuhkan nya. si wanita bercadar menepuk jidat nya, :” Ya Allah, aku harus bgaimana? obatnya tumpah. aku harus bgaimana skrang? aku harus terus berikan obat ini pd jodha untuk beberapa waktu, tugas ini tdak boleh gagal” wanita bercadar, ia sibuk berfikir. setelah sekian lama ia mendapat ide :” hanya ada 1 orang yg bs membantu ku. tabib itu, aku akan meminta 4 bahan itu pd nya. dan aku bs membuat obat nya lg. aku bs menyelesaikan tugas ku tnpa di curigai”
di kamar nya, jodha sedang duduk di depan perapian, para pelayannya memakaikan mantel. jalal dtng dan menyuruh para pelayan pergi. jalal berdiri di depan jodha, ia mengeluarkan cincin jodha dr balik jubahnya. lalu meletakkannya di meja yg ada di smping mereka. jalal berkata :” kau meninggalkan cincin ini di timbangan, timbangan bs menimbang banyak hal. namun ada hal yg tdak bs di timbang”
jodha berkata ketus :” aku tidak bs percaya pd mu”
jalal menjawab :” tidak masalah, aku dtng tidak untuk meyakinkan mu. aku ke sini untuk mengatakan kalau seorang raja menimbang keadilan di timbangannya. dia tidak menimbang bantuan”
jodha berkata :” kalau menurutmu dngan mengembalikan cincin ini kau bs membujukku untuk memaafkan mu, maka kau salah. baik yg kau katakn itu benar atau salah, kau telah melukai hatiku. kau telah tidak menghormati aku”
jalal menjawab :” aku datang ke sini bkan untuk ribut. tapi untuk mengembalikan cincinmu”
jodha :” aku tak butuh cincin ini!”
jalal :” hadiah ini di berikan oleh ibu ku. setidaknya, kau simpan demi dia. kau boleh tidak suka atau tidak butuh, tapi menyimpan cincin ini adalah kewajibanmu. dan aku tahu kau selalu melakukan kewajiban mu. selama kau di agra, kau akan menyimpan cincin ini, ” jalal hendak pergi, namun dia berbalik sedikit, dalam hati ia berkata :” andai aku bs memberitahu mu apa yg ingin aku katakan. aku ingin obat itu segera bereaksi, dan aku akan yakin kalau kau tdak bersalah. dan aku tdak akan memaafkan pelakunya’
melihat jalal diam saa, dlm hati jodha berkata :” hanya Tuhan yg tahu apa yg dia pikirkan,”
dalam hati jalal :’ aku ingin katakan kalau aku dan kau benar”
di dapur istana, para pelayan sedang sibuk menyiapkan makanan. maham datang dan berkata :” Yang Mulia akan mengadakan jamuan untuk menghormati ratu jodha, semua pekerja di sini harus ingat, hanya makanan terbaik yg boleh di sajikan. dan buat jg makanan manis kesukaan raja”
salima datang dan berkata :” hentikan pekerjaan kalian! mulai sekarang dapur istana ada di bawah pengawasanku”
maham sedikit terkejut, ia bertanya :” ada apa ratu salima? apa ada masalah? apa ada yg melakukan kesalahan?’
salima menjawab :” tidak maham anga, aku hanya ingin semua yg di siapkan untuk jodha harus aku cicipi dulu sblum di berikan padanya”
maham :’ maafkan aku, apa ada masalah dngan makanan yg di sajikan untuk ratu jodha?’
salima :” maafkan aku maham, kau adalah perdana menteri dan sangat dkat dngan raja. yg bs aku katakan skrg, aku melakukan semua ini demi melindungi raja dan kehormatannya”
maham sibuk berfikir :’ apa tujuan ratu salima? ‘
salima menyela :’ aku harap kau tidak keberatan dngan hal ini’
maham menjawab :” sama sekali tidak, aku akan selalu mendukung mu, demi nama baik yang Mulia’
kepada pelayan maham berkata :” mulai saat ini, dapur kerajaan akan ada di bawah pengawasan ratu salima” ia lalu pergi
salima berkata pd para pelayan :” hanya kalian yg ada di sini yg boleh melakukan pekerjaan. tidak boleh ada orang lain yg berada di sini”
pelayan menjawab :” baik, yang Mulia”
salima berfikir :” wanita bercadar itu sepertinya sangat pintar’
maham berjalan tergesa2, ia kemudian mendadak berhenti. resham datang dan berdiri di belakang maham. resham bertanya:” kenapa kau melihat kearah dapur?”
maham menjawab :” aku adalah perdana menteri kerajaan ini, aku harus mengawasi semua tempat yg mencurigakan”
resham bertanya :’ apakah ada masalah”
maham berkata :’ resha, aku belum tahu., ratu salima berusaha menyembunyikan sesuatu dari ku. jalal jg tdak menceritakan apapun. situasi di sini berubah sejak aku pergi umroh’ resham mengaku tidak mengerti. maham kemudian menjelaskan :” resham, jk jalal tahu kalau dia bkanlah ayah dr bayi yg d kandung jodha, kenapa dia bohong pd ibunya? mengapa dia mengaku jk anak yg di kandung jodha adalah anaknya? dan ratu salima yg akan mengawasi dapur kerajaan. dia akan mengawasi makanan yg akan di sajikan untuk jodha, apa alasannya? jalal menyembunyikan sesuatu dari ku, dn menapa salima melakukan semua ini? ada yg tidak beres”
di ruang obat, tabib sedang memeriksa persediaan obat. terdengar bunyi gemericing gelang kaki. seseorang berjalan mendekat lalu mengetuk pintu. tabib mempersilahkan masuk, ia masih sibuk memeriksa obat2an, belum menoleh ke belakang.
wanita bercadar berkata :’ salam tabib, aku butuh bantuan mu”
tabib belum menoleh ke wanita bercadar, ia berkata :’ duduklah sementara aku menyediakan obat, apa yg bs ku bantu? apa kau sakit”
wanita bercadar kemudian berpura2 batuk, ia menjawab :” aku sedang belajar pengobatan, ada beberapa obat yg aku butuhkan untuk pelajaran ku. aku butuh bahan2 itu dari mu”
tabib :” bahan yg mana?”
wanita bercadar, :” ekstrak pisang kering, bubuk kayu, nectar buah dan abu api” tabib kaget mendengarnya, untuk pertama kali nya dia menoleh ke belakang dan melihat si wanita bercadar. ia menatap curiga pd si wanita, tabib melihat gelang kaki si wanita. tabib menghampiri nya dan berkata :” maaf, tugasku adalah membuat obat. tapi aku harus tahu mengapa kau membutuhkan bahan2 ini?” wanita bercadar ingin mengambil paksa dr tangan tabib. namun tabib berhasil mencekal tangan wanita bercadar dan melihat gelang tangan nya. tabib berkata :” kau berusaha mendapatkan bahan2 ini, itu membuktikan niat jahat mu. memakai cadar di depan wanita lain, itu membuktikan kau berusaha menyembunyikan sesuatu. dan aku harus tahu siapa diri mu sebenar nya” tabib berusaha membuka cadarnya, namun di dorong hingga terjatuh. wanita bercadar kemudian kabur.
tabib panik, ia mencari ratu salima k dapur istana, namun salima tidak ada dan para pelayan pun tidak tahu dmana salima saat ini. tabib berkata :” sampaikan pesan pd ratu salima jk aku ingin segera bertemu dngan nya. aku akan menunggunya di ruangan obat”
javeda dan jodha sedang duduk2 di depan kamar jodha. salima bertanya :’ bgaimana keadaan mu ratu jodhasa?” [note : sa merupakan panggilan hormat di bangsa rajput, misalnya: dadisa = nenek, dadisa = ayah, rajasa = raja, dll)
jodha heran mendengar sapaan javeda, ia mengulangi ucapan javeda :” Jodha begum sa? kenapa kau memanggilku bgitu javeda?”
javeda mengeleng sambil tersenyum, :”kau lupa bahasa ibu mu setelah datang ke agra, aku tidak lupa bahasa yg di gunakan di amer, misalnya penduduk amer akan memanggil dia motisa’ javeda menunjuk moti “ mertua ku akan di panggil mahamsa di amer. aku akan di panggil javedasa, dan kau akan di panggil jodhasa dan anak mu akan menjadi pangeran mughal” moti dan jodha tertawa melihat kelakuan javeda, jodha berkata :” javeda, kau selalu menghiburku”
javeda menjawab :” jangan puji aku, aku tidak mengerti maksud ucapanmu. tapi aku suka mendengarnya. karena kau manis, kau hanya mengatakan hal yg manis2” kepada pelayan javeda berkata :” pelayan, tolong jaga ratu jodha baik2’” jodha tertawa mendengarnya. ia melihat kedatangan ratu salima. ia berdiri dan memberi salam lalu mempersilahkan salima duduk.
kepada salima, jodha berkata :” kau dengar apa yg di katakan javedasa? tiap kali dia datang, dia selalu menghibur ku” jodha tiba2 merasa perut nya sakit, ia ingin muntah. jodha lalu berlari ke kamarnya. moti mengikuti. jodha muntah, salima melihat dr luar, ia teringat ucapan tabib yg mengatakan jk jodha memuntahkan cairan biru, berarti jodha tidak hamil. salima tersenyum lega melihatnya. dalam hati salima :’ yg di katakan tabib benar, jodha memuntahkan cairan biru, artinya dia tidak hamil” salima pergi dr situ,
di ruang obat, ada 2 orang prajurit menutupi wajah mereka dngan cadar, mereka memegang pedang yg sudah terhunus. tabib melihat mereka dr balik tirai, ia lalu bersembunyi. para prajurit sedang mencari2 tabib. seorang prajurit menutup pintu supaya tabib tdak bs kabur.
di ruang sidang, jalal sedang membahas wilayah2 yg harus mereka kuasai. namun jalal tetap memikirkan masalah jodha, dalam hati jalal :” kenapa waktu 4 jam nya lama sekali? aku ingin tahu apakah obat tabib itu bereaksi?” seorang pengawal masuk dan mengatakan jk salima ingin bertemu raja. jalal menyuruh salima masuk dan membubarkan para menteri nya. pd athgah jalal berpesan agar tdak membiarkan siapa pun masuk tanpa ijin dari nya.
jalal tdak sabar menunggu kedatangan salima, setelah salima datang jalal langsung bertanya apakah obat nya bereaksi? dengan raut wajah gembira salima memberitahu jalal jk tabib benar, jodha memuntahkan cairan biru. jodha tdak bersalah. jodha tidak hamil. jalal lega mendengarnya, ia senang salima menemani nya di masa2 sulit, ia lalu mengecup dahi salima.. ( rajat nya kurang tinggi, salima jd mesti nunduk :P) jalal melepaskan kalung nya dan menyuruh menghadiahkannya ke tabib.
setelah salima pergi, jalal bicara sendiri :' sekarang aku harus segera menemukan pelakunya dan menghukumnya"