<--Sebelumnya
PS: Mian readers. Untuk yang kemarin aku sebut Yoon Hee, ternyata bukan. Dia adalah Nona Jang. Aku salah mengenali orang. Mianhae.
Woo Jin terdiam di ruang rawat. Fikirannya terus melayang ke masa lalunya. Kenangan indah dan sedihnya dengan Seung Hee terus berputar dalam benaknya.
Ketua Han keluar dari ruangan dengan lesu dan sudah ditunggu oleh Penyidik Go dan Nona Jang. Ketua Han mengatakan kepada Penyidik Go bahwa Woo Jin seperti kehilangan nyawanya. Nona Jang dengan semangatnya mengatakan bahwa Woo Jin paling tidak harus istirahat selama satu bulan untuk menenangkan diri karena trauma atas ledakan dan kebakaran kemarin.
Namun kesimpulan Nona Jang tidak akan terjadi. Woo Jin keluar dari ruang rawat dan meminta Ketua Han mengurus surat kepulangannya. Ketua Han masih mencemaskna kondisi Woo Jin dan meminta Nona Jang untuk memanggil Dokter. Woo Jin meminta mereka untuk tidak membuat keributan. Ia ingin pergi ke suatu tempat. Woo Jin juga melarang Penyidik Go untuk ikut bersamanya. Semuanya langsung terdiam saat Woo Jin mengatakan bahwa semua itu adalah perintah.
Woo Jin pergi ke tempat peristirahatan Seung Hee. Ia menatap foto Seung Hee dan air matanya pun mengalir deras.
Woo Jin hendak melangkah pergi. Namun Woo Jin berbalik, melihat banyaknya pesan yang tertembel disana.
“Seung Hee oenni, tenanglah disana, aku akan mendoakanmu.”
“Oenni, ini Yoon Hee. Aku kangen padamu.”
Setelah membaca pesan itu, Woo Jin teringat dengan seorang gadis yang ada di tempat kebakaran. Dan ingatan yang lain pun kembali bergulir di benaknya.
Flashback:
Dibawah tenda sederhana, malam itu Seung Hee menyandarkan kepalanya di bahu Woo Jin. Woo Jin menyanyikan sebuah lagu (yang saat itu hanya mereka yang tahu) dengan diiringi sebuah gitar. Disana juga ada kamera didekat mereka yang mungkin merekam kebersamaan mereka. Mereka sangat menikmati kebersamaan dimalam itu. Tiba-tiba sebuah mobil datang menghampiri mereka dan Seung Hee berteriak ketakutan.
Tak lama kemudian, tubuh Seung Hee ditemukan ditengah hutan dan darah sudah mengalir dari kepalanya. Ambulance mulai berdatangan dan Woo Jin yang sudah berlumuran darah berteriak histeris.
Seung Hee menangis di kamar rawatnya menerawang keluar. Saat Woo Jin masuk kedalam kamarnya, Ia berteriak ketakutan melihat Seung Hee yang dicintainya gantung diri dihadapannya. Dan nyawa Seung Hee pun tak dapat tertolong.
Flashback End
Kini Woo Jin sudah ada ditempatnya biasa terapi. Dokter itu mengatakan bahwa Woo Jin sengaja mengunci ingatan itu, karena biasanya kehilangan orang yang dicintai adalah trauma yang besar. *Aku ragu untuk hal ini.*
Jika memang yang diucapkan Dokter itu benar, Woo Jin ingin mengakhiri terapi itu. Dokter senang mendengarnya, namun ia menyarankan bagaimana jika konsultasi sekali lagi. Woo Jin tentu menolaknya, jika ia sendiri yang mengunci ingatan itu, maka tidak ada gunanya terapi itu.
Setelah Woo Jin pergi, Dokter itu berubah misterius. Ia menghubungi seseorang, namun kita tidak tahu siapa dan apa yang ia hubungi dan bicarakan.
Woo Jin dan Penyidik Go makan malam bersama. Woo Jin menceritakan masalah yang menimpanya. Ia yakin ada dalang dibalik peristiwa yang dialaminya 15 tahun yang lalu. Bukan Man Cheol dalangnya, melainkan Man Cheol digerakkan oleh orang lain. Woo Jin meminta Penyidik Go untuk mencari tahu siapa saja orang yang ada disekitar Man Cheol. Penyidik Go bersedia menyelidikinya jika Woo Jin memiliki alasan yang jelas atas kecurigaannya dan juga ia mengingat hal yang lain ia meminta Woo Jin memberitahunya dan ia akan segera menyelidikinya.
Woo Jin terdiam. Ia kemudian teringat dengan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Man Cheol sebelum membakar dirinya. Dan lagu itu hanya Man Cheol dan dirinya yang tahu.
Penyidik Go terhenyak, ia sadar bahwa Man Cheol juga ada disisi Woo Jin sebelumnya. Penyidik Go masih heran dengan apa yang diceritakan Woo Jin. Kejadian yang menyebabkan Woo Jin menjadi aneh setelah mengalami kejadian itu. Akan tetapi, kasus itu sudah ditutup 7 tahun yang lalu. Prnyidik Go meminta Woo Jin untuk tidak menceritakannya kepada Ketua Han. Karena Woo Jin dikenal sebagai orang yang hebat. Dan jika Woo Jin menceritakan masalah itu, maka tidak akan ada orang yang percaya. Ia juga menyuruh Woo Jin untuk beristirahat.
Woo Jin mengerti dengan ucapan Penyidik Go, “Jika benar-benar tidak bisa, Penyidik Go tidak boleh ikut campur masalah ini.” Penyidik Go hanya menghela nafas. Mana mungkin ia membiarkan Woo Jin bekerja seorang diri.
Selanjutnya Woo Jin memberanikan diri menemui Yoon Hee yang kini menjadi pelayan di sebuah cafe. Sudah 7 tahun mereka tidak bertemu. Saat berhadapan dengan Yoon Hee, Woo Jin terus saja meminta maaf. Yoon Hee bingung karena dari awal, Woo Jin terus saja meminta maaf. Kali ini Woo Jin minta maaf karena telah melupakan Seung Hee dan Yoon Hee.
Yoon Hee terdiam, ia kemudian membenarkan ucapan Woo Jin, bahwa mereka harus melupakan masa lalu. “Tapi sejujurnya Oppa. Aku sedikit sakit melihatmu.”
Yoon Hee mengambil minuman Woo Jin dan memintanya segera pergi. Woo Jin menghentikannya, “Ada cara agar kau bisa berdiri tegak didepan makam kakakmu. Pelakunya sudah muncul dan aku akan berusaha menangkapnya.” Yoon Hee tetap membelakangi Woo Jin, karena ia tidak ingin Woo Jin melihatnya menangis.
Park Seong Taek berjalan di gang sempit sambil berkiriman pesan dengan orang yang menghubunginya.
“Menjengkelkan, kenapa memanggilku ke tempat seperti ini?”
“->Untuk membunuhmu. Kau tunggu saja.”
“Haha.. Kalau begitu aku akan mati hari ini?”
“-> Kau lihat pintu diujung jalan di sebelah kanan ujung gang?”
“Ya aku lihat.”
“-> Tunggulah didepan sana.”
“Kenapa pintunya belum dibuka? Cepat kelaur.”
“->Tidak. Jangan berdiri didepan pintu, berdirilah diatas huruf X.”
Setelah Park Seong Taek berdiri disana. Tangan seseorang mendorong sebuah balok besar dari atas dan langsung menghantam kepala Park Seong Taek.
Keesokan paginya, para petugas sudah berdatangan dan mengambil sampel sebagai bukti. Penyidik Go menggunakan senternya untuk menerangi saluran air. Dan disana ia menemukan sebuah ponsel.
Sementara itu di kantor kejaksaan, Woo Jin berpapasan dengan Eun Bi yang dibawa petugas ke tempat perlindungan saksi karena tidak memiliki wali. Woo Jin yang awalnya terus berlalu, berbalik menghampiri mereka.
Eun Bi mengatakan bahwa ia memiliki teman. Namun Woo Jin memperjelas bahwa yang dimaksud wali adalah orang tua, kakek, nenek dan sejenisnya. Eun Bi mengatakan bahwa ia memiliki Ayah. Namun karena Eun Bi selalu berpindah-pindah, jadi kemungkinan alamatnya tidak terdaftar.
Dong Soo menghampiri mereka dan meminta Woo Jin untuk mengikuti peraturan yang ada hingga persidangan selesai. Woo Jin mengatakan bahwa ia tidak bersalah. Dong Soo tertawa, dan kemudian ia menyebutkan kesalahan Eun Bi, “Minum dan merokok dibawah umur. Kerjasama dengan mucikari yang menyediakan layanan dikaraoke. Prostitusi. Juga pemakaian drugs. Benar-benar enak hidup di begara ini. Kenapa? Jangan bilang kau akan menajdi wali sahnya?” Dong Soo meminta petugas itu membawa Eun Bi. Dong Soo ingin berbicara dengan Woo Jin. Namun belum selesai ia berbicara, Woo Jin sudah pergi meninggalkannya.
Woo Jin teringat saat Eun Bi menangis bahagia karena ada orang yang mempercayainya (Woo Jin) padahal orang lain tak ada yang percaya padanya.
Namun kegundahannya langsung sirna saat Penyidik Go menghubunginya dan memintanya datang ke TKP dan ada yang ia temukan.
Sesampainya disana, ia bertemu Detektif Park. Awalnya Woo Jin tak mengenalinya, namun Penyidik Go mengingatkannya bahwa Det. Park membantu investigasi yang kemarin. Woo Jin langsung mengingatnya dan menanyakan kabar Det. Park. Tentu saja kabarnya tidak baik jika ada kasus seperti ini. Det. Park kemudian mengajak Woo Jin ke dekat huruf X dan menjelaskan kasusnya, “Ditanda inilah jatuhnya AC dari atas. Anehnya, AC itu terlempar dari lantai 3 saat tengah malam. Jatuhnya tepat dikepalanya. Bahkan jika dia bergeser 30 cm saja, dia tidak akan mati.” Penyidik Go menghentikan penjelasan Det. Park dan mengatakan ada sesuatu yang harus dikatakan kepada Woo Jin. Det. Park Pun langsung meninggalkan mereka berdua.
Woo Jin menanyakan alasan Penyidik Go memanggilnya kesana. Penyidik Go memberitahukan bahwa kemungkinan orang yang Woo Jin cari adalah orang yang melakukan pembunuhan kali ini. Namun ia tidak mengatakan bahwa ini pembunuh 15 tahun lalu, “Sebelum Kim Man Cheol membakar diri, dia berbicara melalui handphone. Handphone itu ditemukan disini. Tentu saja dalam keadaan rusak. Dilihat dari kerusakannya, sepertinya handphone itu dilempar dari atas. Waktu saat baterai dilepas, sama dengan waktu pembunuhan. Sama seperti yang kau katakan, kalau ada orang yang menyuruh Kim Man Cheol untuk bakar diri. Maka orang itu semalam kesini dan membunuh Park Seong Taek dari atas. Park Seong Taek lintah darat paling keji. Dunia telah merubahnya sekarang. Bahkan punya rumah di Gangnam. Dia banyak melakukan transaksi ilegal dengan aparat. Sebelumnya, bersama-sama dengan hyeongnya, Park Gi Taek, mereka bekerja disebuah kasino ilegal. Jadi, semua orang dijalanan ingin membunuh mereka. Tapi mereka juga tahu kondisi ini. Jadi, mereka punya keamanan yang sangat ketat. Sehingga untuk mennyakiti mereka adalah hal yang sulit. Belum lagi, ada gosip yang mengatakan bahwa semua transaksi mereka disimpan dalam satu buku. Mungkin itu bukan sebuah gosip. Lagipula, tidak ada yang berani menyentuh buku rekening rahasia itu. Begitulah gosip yang beredar.”
Woo Jin menimpali, bahwa mereka mungkin saja kehilangan nyawa karena buku itu. Dan orang yang Woo Jin cari mungkin ada didalam buku itu. Penyidik Go pun membenarkan perkiraan Woo Jin. Dan Woo Jin bertekad untuk mencari buku itu.
Woo Jin melangkah pergi untuk menanyakan sendiri pada Park Gi Taek. Penyidik Go berusaha mencegahnya, karena mereka adalah orang yang berbahaya. Bukan Woo Jin namanya jika takut dengan bahaya. Ia tak perduli dengan bahaya yang akan menimpanya. Namun sebelum pergi, Woo Jin mempunya sebuah permintaan kepada Penyidik Go. Penyidik Go terkejut dengan apa yang akan diminta Woo Jin.
Kembali ke Eun Bi.
Eun Bi kini dibawa kedalam mobil tahanan. Saat didalam, banyak tahanan lain yang menyumpahinya. Namun Eun Bi tetap diam tak menghiraukan mereka. Eun Bi baru duduk dan petugas langsung memanggilnya memintanya keluar.
Permintaan apa lagi dari Woo Jin kalau bukan Eun Bi. Eun Bi kini sudah ada dikantor bersama Penyidik Go. Penyidik Go memintanya berbalik badan untuk melepaskan tali yang mengikat tubuhnya sambil menanyakan apa benar Eun Bi tidak memiliki wali. Dengan kasar Eun Bi mengatakan bahwa ia benar-benar tidak memiliki wali.
Nona Jang masuk sambil membacakan kasus Eun Bi. Minum dan merokok dibawah umur. Prostitusi. Juga pemakaian drugs. Ia bingung kenapa Woo Jin mengambil aliih kasus Eun Bi. “Apakah ini akan masuk dalam daftar 7 kasus yang belum terpecahkan?”
Penyidik Go tersenyum. Ia mengatakan bahwa Nona Jang lah kasus yang belum terpecahkan. *Mungkinkah, kau Nona pelakunya?* Nona Jang langsung terdiam. Dan Penyidik Go mengajak Eun Bi pergi.
Yang menjadi misteri utama di drama ini adalah siapa penyebab kematian Seung Hee. Sepertinya mereka memiliki hubungan pribadi dengan Woo Jin atau Seung Hee. Mungkin Seung Hee dip*rk*sa saat dihutan. Dan ia gantung diri di rumah sakit, entah atas keinginannya sendiri atau orang lain belum diketahui sampai saat ini. Dari kamera yang ada dihutan saat kejadian mengerikan itu, mungkin akan diketahui siapa penjahat itu sebenarnya.
Aku merasa aneh dengan ucapan Dokter itu. Biasanya kalau kehilangan orang yang dicintai, justru meninggalkan bekas luka yang mendalam. Meskipun kita mampu melupakannya, namun tidak bisa sepenuhnya. Pasti masih ada ingatan yang melekat. Apa yang dilakukan terhadap Woo Jin, hingga Woo Jin melupakan semua masa lalunya yang mengerikan itu? Tampaknya, Dokter terapi ada hubungannya juga dengan penjahatnya. Padahal Dokter itu sudah banyak tahu tentang rahasia Woo Jin. Apa yang diinginkannya dari Woo Jin dengan maksud konsultasi sekali lagi?
Sepertinya kehidupan Woo Jin dikelilingi oleh orang-orang jahat yang berkelakuan baik dihadapannya dan membuka wajah aslinya dibelakangnya. Woo Jin sudah menderita sejak ia remaja karena kematian Seung Hee yang begitu tragis. Ia akan semakin menderita setelah tahu bahwa orang-orang yang ia percaya ternyata berkhianat.
Oh ya satu lagi. Pelaku dengan sengaja menjatuhkan ponsel Man Cheol. Apa rencana melakukan itu? Apa ia hendak menjebak seseorang atau justru ingin menampakkan dirinya sendiri? Dilihat dari tangannya, bukankah ini tampak seperti tangan perempuan.